part 18

Begitupun dengan Edrick, setelah ia membaringkan Mei di ranjangnya. Ia pun keluar, setelah sebelumnya ia menyelimuti dan mencium kening Mei.

Keadaan rumah sudah sangat sepi, kedua orangtua Edrick sudah pada tidur. Iyalah.. wong syudah malam, emang kalong jam segini masih belum tidur.

Edrick pun masuk ke kamarnya, setelah membersihkan diri, ia pun langsung merebahkan tubuhnya di ranjang. Dia sudah terbiasa tidur tanpa menggunakan baju, hanya memakai celana boxer. Tak lama.. ia pun terlelap

Keesokan harinyaaaaaa......

" Huaaaaaaaaa" Mei menggeliat kan tubuhnya. Saat kesadarannya pulih sepenuhnya, ia pun ingat kalo ia semalam masih di mobil.

" Apa ka Edrick lagi yang memindahkan aku. Memalukan... aku berat tidak ya? Aaaarrrhhh" teriak Mei sembari menendang-nendang kakinya di udara seraya menutup wajahnya menggunakan selimut.

" Sudahlah... sebaiknya aku membersihkan diri. " Saat lihat jam di ponselnya... waktu menunjukkan pukul 5 pagi.

Setelah mandi dan memakai pakaiannya, ia pun keluar kamar..Masih sepi?

" Apa di sini terbiasa bangun siang?" gumamnya pelan.

" Sayang... apa yang sedang kamu lakukan di situ? " tanya Edrick yang bersiap akan lari pagi.

" Kaka mau kemana? " bukannya menjawab malah balik nanya.

" Kaka mau lari pagi, kamu mau ikut?" ucapnya seraya memeluk Mei dan mencium keningnya.

" Boleh... kaka tunggu di sini, aku ganti baju dulu dan akan menyeret Jesselyn." ucap Mei sambil berlari ke kamarnya. Setelah mengganti bajunya, ia pun benar-benar menyeret Jesselyn.

tok.. tok... tok..

" Jess... banguuuuunnn. Mau ikut nge mall ga? " teriak Mei.

ceklek

" Mau ka... " ucap Jesselyn dengan muka bantalnya dan mengucek matanya.

" Ishhh... kamu ga shalat? " tanya Mei

" Shalat... langsung tidur lagi." jawabnya

" Ya udah buruan ke aer, terus ganti baju pake baju joging ok. " ucap Mei

" Bukankah kita akan ke mall? kenapa jadi jogging? " keluh Jesselyn

" Kita ke mall siang, inikan masih pagi. Mana ada mall buka, ngaco kamu mah ih" ucap Mei

" Udah buruan.. aku tunggu di bawah dengan ka Yash, kalo kamu ga turun... nanti siang ga aku ajak ke mall." ancam Mei

" iya.. iya... bawel" jawab Jesselyn seraya masuk ke kamar.

" Aku tunggu 10 menit" teriak Mei dan ia pun berlalu turun.

" Sudah siap? " tanya Edrick yang sedang duduk di sofa, Mei pun mendudukkan dirinya di sebelah Edrick.

" Tinggal nunggu Jesselyn, dia sedang ganti baju. Ibu dan ayah mana? " tanya Mei

" Ibu di dapur sedangkan ayah biasanya masih tidur." jawab Edrick seraya memainkan kan rambut Mei.

" Apa tidak apa-apa aku tidak membantu ibu memasak?" tanya Mei gelisah

" haha... tentu saja tidak apa-apa, ibu di dapur hanya mengawasi pelayan. Ayah melarang ibu terlalu lelah." jawab Edrick

" Ayo ka.. malah pacaran ihh" gerutu Jesselyn

" Hahahah... " tawa Edrick dan Mei

Mereka pun keluar rumah dan berlari menyusuri hutan kecil dekat rumah Edrick. Mei sudah terbiasa tapi tidak dengan Jesselyn.

" Kaka... tunggu. Apa kita tidak bisa istirahat terlebih dahulu, aku capek" rengek Jesselyn.

" Baru 15 menit Jess... kemarin kamu minta jadi muridku. Bagaimana jadi muridku, baru berlari sebentar saja sudah mengeluh. " ucap Mei

" Jadi muridnya nanti saja kalo sudah di Indonesia. Di sini masih mau santai... " jawab Jesselyn

" Ada saja alasanmu" cecar Mei, sedangkan Edrick hanya menggelengkan kepalanya.

" Ya sudah kalian duduk dulu di sini. Kaka masih mau berlari sebentar lagi." ucap Edrick dan di angguki oleh Mei dan Jesselyn.

Saat mereka sedang duduk Mei seperti mendengar suara jeritan hewan kecil.

" Kamu mendengarnya?" tanya Mei

" Dengar apa ka? " tanya Jesselyn

Karena Mei seorang mafia, jadi ia harus memiliki kepekaan yang tinggi. Maka suara kecil ini pun ia mendengarnya.

" Kamu mau tunggu di sini apa ikut denganku?" tanya Mei

" Ikut ka.. tapi kemana? Aku tidak mendengar apapun." ucap Jesselyn tapi terus mengikuti Mei

" Sssttt"

Setelah cukup jauh masuk ke dalam hutan, mereka pun melihat singa putih kecil yang kakinya terlilit tali.

" Lihat ka, lucu sekali " ucap Jesselyn

Mei pun tersenyum.. sudah lama ia ingin merawat singa putih. Dia senang memelihara hewan-hewan buas. Di rumahnya sudah ada srigala putih dan beruang.

" Aaaaaa... apa boleh kita membawanya pulang?Sudah lama aku menginginkan ini." ucap Mei seraya melepaskan kaki singa kecil itu.

" Coba kita tanyakan pada kaka, tapi apa induknya tidak akan mencari? " tanya Jesselyn

" Kamu benar.. kemana induknya? " Mei pun terus mencarinya, namun ia di kagetkan dengan temuan induk singa itu sudah mati,.

" Induknya sudah mati, kasian ka" ucap Jesselyn

" Ya sudah... kita bawa pulang singa kecil ini " jawab Mei seraya menggendong singa itu. Mereka pun keluar hutan kecil itu.

Saat keluar, terlihat wajah Edrick yang panik karena mencari Mei dan Jesselyn.

" Kalian darimana? Kaka mencari kalian dari tadi." ucapnya khawatir

" Tadi kami masuk ke dalam ka, karena ka Mei mendengar suara... Saat kami mengikuti arah suara itu, lihat lah ka... apa yang kami temukan? " jawab Jesselyn

" Ya Tuhan.... apa yang kalian lakukan, bagaimana jika ingin induknya mencari anaknya." ucap Edrick

" Induknya sudah mati ka, aku ingin membawanya pulang ke Indonesia ka. Bisakah? " tanya Mei

Edrick hanya menghembuskan nafasnya kasar.

" Baiklah.. akan kaka urus" ucapnya

" Aaaa... terimakasih kaka" ucap Mei yang tanpa sadar mencium pipi Edrick. Jesselyn tersenyum melihatnya, saat Mei sadar apa yang di lakukannya pun langsung malu.

" Ma maaf ka.. Mei reflek melakukannya " ucap Mei yang wajah ya sudah memerah

Sedangkan Edrick sempat mematung mendapat ciuman singkat dari Mei. Lalu ia tersenyum lebar

" Sering-seringlah seperti ini" ucapnya

" Isshh... Kaka" teriak Mei

Jesselyn pun tertawa, usianya sudah 14 tahun saat ini. Namun ia sudah mengerti hal seperti ini.

" Kalian seperti ABG saja, sudah ayo pulang" ajak Jesselyn. Mei dan Edrick pun mengikutinya dari belakang.

Sudah seminggu Mei di Jerman, saat ini ia sedang bermain dengan singa putihnya. Edrick sudah mengurus ijin Mei untuk membawa pulang singa itu ke Indonesia. Dan Edrick pun sudah selesai mengurus masalah perusahaannya. Rencananya lusa mereka akan kembali ke Indonesia.

" Ka... masalah sekolah Jess sudah selesai? " tanya Mei yang sedang mengajak main hewan peliharaan barunya.

" Sudah... Lusa kita tinggal berangkat." jawab Edrick yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.

Mei pun mengangguk dan melanjutkan mainnya. Saat ini mereka sedang berada di taman belakang.

" Aaaaa... lucu sekali kamu white. Sudah tidak sabar ingin pulang, nanti kamu bisa bermain dengan Max, Ruth dan Winnie" ucap Mei

Edrick yang mendengarnya pun mengerutkan dahinya.

" Siapa mereka? " tanyanya

" Peliharaan ku yang lain, sepasang serigala dan 1 beruang. Kau pasti akan menyukai mereka." jawab Mei santai

Edrick pun hanya menggelengkan kepalanya, hobinya luar biasa.

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

Aaaa lutu na gemes jadi pengen ta unyel2, tapi ga berani 😄😄

2024-03-01

1

Oi Min

Oi Min

lucu banget sech si white......

2024-01-31

2

Lina maulina

Lina maulina

memang kalo keturunan mafia g lepas dr bintang buas

2024-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!