part 3

Ia tak menyangka akan di khianati oleh laki-laki yang selama 4 bulan terakhir ini menemani hari-harinya, juga penghinaan dari keluarganya.

Flashback ON

" Mei... hari ini kamu jadi ke kostan Rega? " tanya Rea, saat ini mereka sedang kumpul di restoran tak jauh dari kostan laki-laki yang menyandang kekasih Mei. Sebenarnya ini salah satu cabang restoran Mei. wkwkwk

Mei pun mengangguk

" Jadi.. tapi dari tadi aku hubungi ponselnya tidak di angkat-angkat. Sesibuk itukah?" jawabnya

" Entahlah Mei, karena sedari awal aku tidak menyukai kamu berhubungan dengannya. Apa ya?? Di mataku ia seperti pria gampangan. hahahaha" ucap Tia tertawa

" Kamu tenang saja, aku juga berhubungan dengannya tidak terlalu memakai hati. Entah kenapa aku juga ga ngerasa klik dengannya. Aku hanya kasian melihatnya terus mengejarku, makanya aku memberikan dia kesempatan. Dan mungkin hatiku bisa menerimanya. " ucap Mei seraya

Saat sedang asyik bercengkrama, Tia melihat ada rombongan masuk menuju private room. Sebenarnya tadi ia tidak terlalu peduli, namun saat matanya melihat seseorang yang ia kenal, ia pun terus melihat pada rombongan itu. Ia melihat sepasang sejoli yang saling berangkulan mesra.

" Bukankah itu Rega?" tanya Tia sambil menunjuk

Posisi Mei dan Rea yang membelakangi rombongan itu pun berbalik. Mei pun mengerutkan dahinya dan tersenyum smirk.

" Itu juga Adhisti kan? Waaahh.... daebak, apa mereka sedang mengadakan pertemuan keluarga Mei?" tanya Rea

" Sepertinya memang begitu, menurut kalian aku harus menghampiri mereka jangan?" ucap Mei

" Feeling aku sih, kalo kamu menghampiri mereka. Kamu bakalan di permalukan Mei." ucap Tia

" Benarkah? Sepertinya itu baguskan? " tanya Mei lagi

" Kamu ga waras Mei, ga... ga.. enak aja, temen aku di permalukan. Jangan macem-macem kamu Mei. " sergah Rea

" Tapi aku penasaran, gimana dong? " saat Mei bicara, ia pun saling menatap dengan Rega dan Adhisti.

Mei pun melambaikan tangan dan tersenyum kepada mereka. Rega sempat kaget, namun ia pun dapat menguasainya.

Akhirnya Mei bangun dari duduknya dan menghampiri rombongan tersebut.

" Mei.. " panggil Rea

" Hai... wiihhh serasi banget nih." ucap Mei

" Kenapa? lu pasti iri kan? pasti sakit hati kan lihat pacar lu gandengan sama gue? ." ucap Adhisti angkuh. Sedangkan Rega hanya terdiam

"Iri? sakit hati? hahaha... itu mah istilah buat lu mungkin Dhis. Bukannya selama ini itu yang lu rasakan sama gue? Gue justru berterimakasih sama lu, karena dengan melihat ini gue jadi tau bagaimana perasaan Rega yang sebenarnya sama gue." ucap Mei yang membuat Adhisti mulai marah.

" Haha... lu kira Rega selama ini berhubungan dengan lu karena suka ma lu?" ucap Adhisti

" Sebenarnya gue gak peduli dia suka ma gue pa ga,lagian gue juga nerima dia karena kasian padanya yang selalu mengejar-ngejar gue." jawab Mei santai

Rega yang mendengarnya pun mulai terpancing.

" Heh..lo pikir gue mau pacaran sama cewe miskin modelan lo, lo tuh cuma beruntung bisa kuliah tinggi karena beasiswa. Gue ngejar-ngejar lo, karena gue taruhan ma temen-temen gue. Sebenarnya alergi gue deket-deket cewe miskin kaya lu." ucap Rega sombong

" Ini ada apa sebenarnya? kenapa kalian jadi ribut di sini? " tanya Yuningsih ibunya Rega

" Ini loh tan, cewe miskin yang jadi cewe taruhan Rega sama temen-temennya. " ucap Adhisti seraya menyunggingkan senyum

" Oohh... ini cewe miskin yang ga tau diri itu, cantik sih. Tapi percuma kalo cuma cantik doang tapi miskin. Jangan-jangan hidup kamu selama ini hasil jual diri lagi?" cecar Ningsih

" Asal kamu tau ya, kami ini orang kaya urutan ke 6 dan ke 7 se Asia. Tidak level bila harus bergaul dengan gadis miskin Macam kamu. Dan harus kamu tau kami di sini akan membicarakan pertunangan Rega dan Adhisti. Jadi sebaiknya kamu jauh-jauh dari kami. Gatal-gatal nanti badan kami." ucap Ratna ibu Adhisti

Mei pun bertepuk tangan dan tertawa

" Hahahahaa.... ya ampun kalian emang 2 keluarga yang cocok, cocok banget! Heh...Nyonya kaya 6 dan 7,asal kalian tau kaya aja ga cukup kalo kalian tidak ber etika dalam hidup. Kenapa harus jual diri? Teman-teman saya aja udah kaya, mereka adalah putri dari pengusaha urutan ke 4 dan ke 5 se Asia. Tapi mereka tidak se sombong kalian."

" Ingat... di atas langit masih ada langit. Jangan pernah menjadi orang sombong dan congkak hanya karena kekayaan duniawi. Kenapa? karena kekayaan kalian tidak akan bertahan lama. Roda itu berputar.... apalagi dengan sifat dan sikap kalian seperti ini, aku yakin kekayaan yang kalian bangga-banggakan tidak akan bertahan lama." ucap Mei seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ningsih yang tidak Terima perkataan Mei pun, akhirnya melayangkan tangannya untuk menampar Mei. Sehingga membuat ujung bibir Mei pecah dan mengeluarkan darah.

" Kamu... jaga ucapan kamu, tidak akan mudah keluarga kami bangkrut. Kenapa? kamu tidak Terima karena kamu miskin hahh?! " ucap Ningsih

Mei pun menyeka darah dari bibirnya dengan ibu jarinya dan tersenyum jahat.

" Aku jadi ingin segera melihat kalian jatuh menjadi gelandangan. Kita liat nanti, akan ku beri waktu sampai kelulusan ku untuk kalian bersenang-senang dan akan selalu aku ingat penghinaan ini" ucap Mei

" Memang kamu bisa apa? kamu mau minta tilang pada sugar daddy mu? Hahahahaha" ucap Adhisti sambil tertawa. Sedangkan Mei hanya mengangkat bahunya.

" Tunggulah... lumayan ada 2 bulan lagi sampe wisuda. Jadi pergunakan waktu kalian sebaik-baiknya, jangan sampai menyesal ok. Sebenarnya aku tidak suka menggunakan kekuasaan untuk membuat kalian jatuh miskin dan menangis. Tapiiiii.... karena melihat kalian seperti ini" ucap Mei seraya tersenyum smirk

" Aaahhh... dan saat tiba waktunya, walau kalian memohon dan berlutut padaku. Tak akan aku dengar dan pedulikan. " ucapnya lagi seraya berlalu pergi

" Cihh..memang siapa dia bisa membuat kita sampai jatuh miskin?! Sudah ayo kita masuk dan kita mulai bicarakan hari bahagia anak-anak kita. " ucap Ningsih

Walau sebenarnya tadi ia sempat takut dengan aura yang di keluarkan oleh Mei, namun karena sifatnya yang iuuhhh... sombong dan angkuh, jadi ia pun tak memperdulikan hal itu.

Mereka pun berlalu masuk ke private room.

" Mei... kamu baik-baik saja? " ucap Tia seraya memegang pipi Mei yang merah.

" Heiii... aku baik-baik saja, kalian jangan terlalu khawatir." ucap Mei

" Daaannn... aku ingin memberitahukan kalian sesuatu, rahasia yang selama ini aku simpan. Namun karena ketulusan kalian berteman denganku, aku akan menceritakan semuanya pada kalian, tapi tidak sekarang. Besok kalian datanglah ke alamat ini. Katakan kalau kalian ingin menemuiku dan sebutkan nama kalian. Kalau begitu aku pamit pulang duluan oke. Assalamu'alaikum " ucap Mei seraya memeluk mereka berdua dan berlalu pergi.

Dan saat di lampu merah..

BRAAAAKKKK

FLASHBACK OFF

Tanpa terasa Mei pun tertidur pulas

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

Waah syuka 😍😍😍🥰

2024-03-01

1

Lina maulina

Lina maulina

baru urutan 6 aja belagu

2024-01-13

2

Lina maulina

Lina maulina

selalu aja memandang materi emang harta d bw mati apa

2024-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!