part 7

Kedua orangtuanya dan orangtua Mei, selalu mengatakan kalau mereka harus menjadi suami istri kelak. Entah itu candaan atau serius, Edrick selalu menanggapi obrolan itu serius. Ia berjanji akan menjaga hatinya sampai tiba waktunya Mei cukup umur untuk di persunting nya.

Begitupun Mei, walau ia masih kecil namu ia sudah memiliki sifat dewasa dan mengerti arti kata menikah. Mei senang saat di beritahu harus menikah dengan Edrick.

" Sunny.. kaka menyukaimu layaknya seorang pria menyukai seorang wanita. Namun karena umur kita masih kecil, maukah kamu menunggu dan menjaga hatimu untuk kaka. Sampai kelak kita dewasa dan pantas untuk menikah? "

" Apapun yang terjadi kaka akan selalu menyayangi dan mencintaimu. Bisakah kamu berjanji? " tanya Edrick

Mei pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum

" Iya ka Yash... Sunny berjanji. Ka Yash tidak akan pernah meninggalkan Sunny kan?" ucap Sunny

Edrick pun mengangguk dan tersenyum, ia pun memakaikan kalung liontin matahari kepada Mei.

" Jangan pernah kamu lepas kakung ini, ini adalah tanda agar kaka bisa cepat menemukanmu apabila kelak kita harus berpisah." ucap Edrick

" Mmm" jawab Mei seraya mengangguk dan menyentuh kalungnya.

" Ini sangat cantik ka" ucap Mei

" Secantik dirimu, kamu yang selalu menyinari dan memberi warna pada kehidupan kaka." ucap Edrick

Namun tanpa di sangka Edrick harus ikut kedua orangtuanya ke Jerman, karena kakenya sakit keras.

Kedua orang tua Edrick berpamitan kepada keluarga Albifardzan keesokan harinya, namun tidak bertemu dengan Mia karena ia sekolah.

" Paman, bibi. . sampaikan salam dan maaf Yash pada Sunny. Katakan Yash akan menjemputnya nanti saat Yash sudah sukses." ucap Edrick pada kedua orangtua Mei

" Kamu tenang saja Yash, akan bibi sampaikan pesanmu. Belajarlah yang giat di sana dan ingat, jangan pernah lupakan kewajibanmu sebagai seorang muslim. Hati-hati di sana... bibi akan menjaga Mei di sini dari pria-pria yang mendekatinya kelak. " ucap Anindira ibunya Mei lembut.

Yash yang mendengar ucapan Anindira pun tersipu malu, namun sangat senang mendengarnya.

" Kami tunggu lamaranmu kelak saat kamu sudah dewasa, jagalah hati dan prilakumu. Paman akan mengawasimu." ucap Dhanesa ayah Mei

" Baik paman" jawab Edrick

Mereka pun berpamitan untuk segera pergi dan sampai saat ini Edrick tidak pernah memberi kabar pada Mei. Sehingga membuat Mei kecewa, sampai saat kedua orangtuanya meninggal pun tidak pernah ada kabar dari Edrick.

Mei berpikir, Edrick sudah melupakan janjinya. Namun ia tidak pernah bisa melepas kalung pemberian Edrick... entah kenapa, ia yakin bahwa prianya akan kembali.

Flashback off

" Maaf ka Yash... aku pun merindukanmu, sangat. Namun aku tidak mau menjadi orang ketiga. " gumam Mei dalam hatinya, saat ini ia masih menyetir mobil dengan kecepatan tinggi sehingga membuat Sari ketakutan.

Namun Sari tidak bisa mengatakan apapun saat melihat wajah Mei

Yaaa.... 4 tahun yang lalu, Mei melihat majalah bisnis. Dan di sana terpampang foto Edrick Shreyansh pengusaha muda yang sukses dan perusahaannya menduduki urutan terkaya ke 2 di dunia. Selama ini Edrick berusaha kerasa membangkitkan perusahaan ayahnya yang sempat hampir bangkrut, karena di jebak oleh rekan bisnisnya saat itu. Karena itu saat ia masih kuliah, ia tetap berusaha membangkitkan perusahaan ayahnya. Hidupnya hanya di sibukkan dengan kuliah dan kerja, sampai akhirnya berbuah manis. Ia menduduki peringkat kedua di dunia.

Namun saat itu Edrick terlihat bersama seorang wanita saat berfoto, tanpa Mei tahu wanita itu adalah sekertarisnya.

Yaaahhh.... walau sebenarnya sekertarisnya menyukai Edrick selama ini, namun Edrick tidak pernah menganggap itu. Selama ini ia benar-benar menjaga hatinya hanya untuk Mei.

Karena tak punya pasangan, jadi mau tidak mau ia harus mengajak sekertarisnya bila ada acara yang harus membawa pasangan.

Edrick sebenarnya sangat ingin memecat sekertarisnya itu, karena sebenarnya wanita itu anak dari pengusaha kaya juga. Namun karena ingin dekat dengan Edrick ia pun rela menjadi seorang sekertaris.

Edrick masih bersabar karena ia merasa tidak enak pada kedua orangtua wanita itu, walau bagaimanapun mereka adalah teman dekat kedua orangtua Edrick.

Padahal kedua orangtua Edrick tidak pernah memaksanya untuk mempertahankan wanita itu, namun Edrick tidak mau mencari masalah dan membuat kedua orang tuanya khawatir.

Ayah wanita itu seorang mafia, ia takut akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada kedua orangtuanya.

Felicia Baldomero seorang wanita tidak tau malu, yang terus mengejar-ngejar Edrick walau sudah di tolak berkali-kali. Ia adalah wanita penuh ambisi dan arrogant, anak dari pengusaha kaya urutan ke 4 sedunia dan anak dari seorang mafia Baldomero . Mafia yang cukup di takuti di dunia. Sedangkan mafia yang paling di takuti adalah The Dragon Dree dan tanpa sepengetahuan orang Mei adalah ketua dari mafia tersebut.

( Pokonya jangan sangkut pautin masalah agama di novel ini ya. Karena pasti ada kekerasan... pokonya mah jangan di judge jelek novelnya. Da gimana atuh namanya juga dunia halu. Bukan maksud mengajarkan hal yang ga bener, dan walau gimana juga kekerasan tidak di benarkan dalam setiap agama.)

Selama ini kelompok mafia Mei adalah mafia yang di takuti di dunia. Kelompok mafia ini di warisi dari kedua orangtuanya, namun tak ada satu orang pun yang tau bahwa keluarga Albifardzan juga keluarga mafia.

Walau di takuti, kelompok mafia ini tidak pernah melakukan hal ilegal. Terkadang polisi pun meminta bantuan pada kelompok ini untuk menangkap buronan. Walau tidak pernah membuat keributan, namun jangan salah. Bila ada yang berani menyinggung... senggol bacok istilahnya.

Tak akan pernah tersisa kelompok mafia yang berani bersinggungan dengan The Dragon Dree. Maka kehancuran sampai ke akar yang akan mereka Terima.

Dan Alden adalah salah satu tangan kanan Mei. Ada Shine yang menjadi tangan kanannya di kelompok mafia nya.

Aaahhh... kembali ke Mei.

Mereka pun akhirnya sampai di kediaman Mei. Jangan tanya bagaimana keadaan Sari... ia merasa nyawanya tertarik saat di perjalanan tadi.

Tak lama di susul mobil Rea dan Tia. Mereka pun masuk dan segera ke kamar masing-masing yang sudah di siapkan. Setelah membersihkan diri, mereka pun makan di meja makan. Karena para pelayan sudah makan malam. Hanya tinggal mereka berempat.

Tia yang sedari tadi memperhatikan Mei mengaduk-ngaduk makanannya pun, akhirnya menegurnya.

" Mei... kamu ga papa kan? Apa laki-laki yang di kafe tadi mengganggumu? " tanya Tia

" Hahh?! Apa? " ucap Mei masih terlihat ling lung, saat kesadarannya kembali.. barulah ia ngeh dengan pertanyaan Tia

" Tidak.. bukan begitu." jawab Mei

" Kalau bukan kenapa sikapmu jadi seperti ini? Kamu sedari tadi murung, apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Tia yang sudah mulai gemas melihat kelakuan Mei.

" Huft... " Mei pun menghembuskan nafas kasar

" Dia adalah ka Yash " ucap Mei pelan

" Apa?! "

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***