part 9

" Brengsek.. siapa yang berani nyaingin gue." ucap Adhisti geram, padahal dia aja udah kalah saing ma Rea ma Tia... ckckck.

Yang pertama keluar adalah Sari

" Bukankah itu si sugar daddy "

" Waaahhh.... makin berani aja dia"

Kehebohan pun kembali terjadi saat Mei keluar dari mobil tersebut.

" Hahh... bukankah itu Mei? "

" Mana mungkin? "

" Jangan-jangan dia juga sama kaya si Sari"

" hahaha... sok alim dia selama ini"

" Huss... kalian kalo ngomong itu mulut di jaga, kalo ternyata bukan. Jatohnya fitnah, kalian mau di tuntut."

" Dihhh... emang iyakan, selama ini dia mahasiswi beasiswa. Pakaiannya aja sederhana, kalo bukan jadi sugar daddy dapet darimana itu mobil mewah. "

" Ga ada yang tau latar belakang dia sebenarnya kan? Mending mulut kalian di jaga, sebelum jadi boomerang. "

Daaaannnn.... sudah pasti Adhisti lah yang maju.

" Waaahhh... si miskin udah ganti style nih. Keren lo bisa bawa mobil sport, dapetin sugar daddy sekaya apa lo, sampe dia mau-maunya beliin lu mobil mewah kaya gini." ucap Adhisti dengan tatapan menghina

" Sepertiiiiiiiiii Edrick Shreyansh mungkin? " jawab Mei santai

Rea, Tia dan Sari pun tersenyum menahan tawa

" Cihh.. kalo mimpi jangan ketinggian lo udik, ntar kalo jatuh sakit."

Mei pun tersenyum smirk

" Kalo ternyata bukan mimpi gimana?"

" Tuan Edrick Shreyansh ga mungkin mau sama cewe udik kaya lo!! "

" Terus.. yang pantes harus kaya siapa? Sama ****** kaya lo gitu? Cewe yang udah ga perawan, demi dapetin cowo yang di mau. Rela menyerahkan keperawanannya." bisik Mei yang mulai memancing emosi Adhisti

" Lo... berani ya" ucap Adhisti yang sudah mengangkat tangan akan menampar wajah Mei, namun saat 3cm lagi akan kena pipi Mei, tangan itu berhenti.

Adhisti yang emosi karena ada yang menahan tangannya pun melihat siapa yang menahannya. Saat mengangkat wajahnya, ia kaget melihat pria di belakang Mei.

" Tu tuan Edrick " oowhhh... ternyata Edrick

" Berani kamu menyentuh wajah wanitaku, akan aku habisi kamu. Tak peduli kamu seorang wanita. " ucapnya seraya menepis kan tangan Adhisti

Mei yang di depannya pun menegang, susah patah menelan ludahnya.

' Kak Yash' gumamnya pelan dan berbalik pelan menghadap Edrick.

Kehebohan pun kembali terjadi, semua orang tak menyangka apa yang di katakan Mei benar, bahwa seorang Edrick Shreyansh berhubungan dengannya.

Begitupun Rea, Tia dan Sari mereka semua tertegun melihat Edrick di hadapan mereka. Mereka melongo seperti orang bodoh.

" Ka.. ka Yash, a apa yang sedang kaka lakukan di sini? " ucap Mei pelan sambil menunduk dan menggigit jarinya. Itu kebiasaan Mei bila gugup

Edrick pun tersenyum, ia langsung memeluk Mei.

" Kamu mengingatku Sunny, terimakasih. Aku sangat merindukanmu. " ucapnya seraya menciumi pucuk kepala Mei

" Kaka... apa yang kaka lakukan? " ucap Mei seraya mendorong Edrick, wajahnya sudah semerah tomat

' Aaaaaaa.... memalukan' ucap Mei dalam hati

" Aku ingin menemuimu, aku ingin menjelaskan semuanya padamu. Maukah kamu memberikan kesempatan padaku untuk menjelaskan semuanya?" tanya Edrick pada Mei

Mei pun melihat mata Edrick, ada ketulusan, kejujuran dan kerinduan di matanya. Mei pun mengangguk

" Ta tapi ka.. aku ada keperluan dengan para petinggi di kampus ini. Bisakah kita bicara nanti, bila urusanku sudah selesai? " jawab Mei seraya menggigit bibir bawahnya, yang sangat menggemaskan menurut Edrick

" Baiklah.. tapi bolehkah aku ikut? " tanya Edrick

Mei pun melihat Rea, Tia dan Sari dan mereka pun mengangguk.

" Mmm... Baiklah ka" ucap Mei dan ia pun berlalu pergi, namun sebelum melangkah tangannya segera di genggam oleh Edrick, sehingga membuat Mei mengalihkan pandangannya pada Edrick.

" Aku tidak akan melepaskanmu lagi, cukup 15 tahun aku berjauhan denganmu dan takkan ku biarkan kamu pergi lagi." ucap Edrick tersenyum

" Ck.. bukan kaka yang pergi ninggalin Mei? " rajuk Mei memanyunkan mulutnya. Seketika membuat Edrick tertawa dan membuat semua mahasiswi di sana terkesima.

Seorang Edrick Shreyansh, pria dingin yang tak tersentuh oleh perempuan manapun, tertawa karena seorang Mei si mahasiswi beasiswa.

" Ohh.. God, mimpi apa gue semalam? "

" Seorang Mei bisa mencairkan gunung es"

" pake ajian apa dia? "

" Si Adhisti kalah pamor dia"

" Sialan... Lepas dari Rega, dia malah dapetin yang lebih. Kenapa dia selalu beruntung? Aku membencinya.. sangat membencinya. Tunggu saja pembalasanku cewe udik. " ucap Adhisti mengepalkan tangannya karena marah. Ia pun berlalu pergi

Mei, Edrick, Rea dan Tia pun berlalu pergi menuju ruang rektor. Tidak dengan Sari karena ia ada mata kuliah.

tok.. tok..

" Assalamu'alaikum pak" salam Mei seraya masuk ke dalam dan ternyata sudah ada Alden di sana.

" Wa'alaikumsalam" jawab orang-orang di dalam ruangan itu.

" Maaf.. siapa kamu? berani masuk saat kami sedang rapat? " ucap salah satu Kajur di kampus ini.

" Ohh.. maaf Pak, saya belum memperkenalkan diri."

" Perkenalkan saya MEILA MEYLANI ALBIFARDZAN pemilik universitas ini." ucap Mei dengan penuh penekan pada kata "pemilik" dengan tersenyum.

" Ap apa.. ma mana mungkin. A apakah itu benar pak Alden? " tanya Rektor

Alden pun mengangguk

" Aahh.. benar pak, perkenalkan dia adalah nona Meila Meylani Albifardzan anak satu-satunya dari tuan Dhanesa Albifardzan dan nyonya Anindira Albifardzan. Juga pewaris tunggal Albifardzan Company yang hanya di kenal sebagai mahasiswi beasiswa di sini." ucapnya tenang namun tegas

Semua yang diruangan itu pun kaget, karena mahasiswi yang selalu di bully oleh mahasiswi lain ternyata pemilik dan penerus tahta keluarga Albifardzan. Begitupun Edrick... selama ini keluarga Mei tidak pernah membuka identitasnya. Yang dia tau hanyalah paman Nesa dan bibi Anin. Sedangkan Rea dan Tia biasa saja, karena edisi kagetnya sudah kemarin.

" Luar biasa Mei" bisik Rea pada Tia dan Tia pun mengangguk.

" Ma maafkan saya sudah tidak sopan nona." ucap Kajur yang sudah kasar pada Mei

Mei pun hanya tersenyum

" Lain kali jaga sikap bapak, walaupun saya bukan pemilik kampus ini, tolong bersikap lebih baik. Jangan suka merendahkan orang lain., untuk saat ini saya masih memakluminya. Dan jujur saya tidak suka dengan sistem operasi di sini. Di mana mahasiswa/i kurang mampu kalian kesampingkan. Sedangkan mereka yang mampu kalian agungkan. Saya sudah tau siap-siapa saja orang itu, kalian tinggal tunggu saja surat pemecatan dari saya. " ucap Mei tegas

Semua orang terdiam mematung, tak ada yang berani bersuara.

Mei mengangkat salah satu sudut bibirnya.

" Bukan karena aduan saya bicara seperti ini, namun karena saya mengalami dan merasakannya sendiri. Selama 4 tahun saya berkuliah di sini... ckckck, sungguh miris. "

" Aaahhh... saya ucapkan terimakasih pada bapak Rektor, karena sudah menjadi Rektor yang jujur dan amanah selama menjabat di sini, walaupun bawahan bapak banyak yang melakukan kesalahan. " ucap Mei tersenyum

" Sama-sama nona dan saya pun akan selalu berusaha selalu jujur dan amanah" ucap Pak Rektor

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

😃🥰🥰

2024-03-01

2

Alfa Rizki

Alfa Rizki

susah payah thor

2023-12-25

2

Mohd Yunus

Mohd Yunus

mantap Thor

2023-12-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!