Menolak Misi

Malam itu di sebuah kamar, Virus merebahkan tubuhnya sembari menatap sebuah formula kecil. Formula yang ia berikan kepada pria misterius adalah palsu. Dan kini pria itu memegang botol kecil berisi formula yang bernilai Triliunan.

"Ah capek sekali malam ini," ucap Moza adik perempuan Diego yang baru saja pulang dari kerjaannya.

Moza langsung pergi ke kamarnya tetapi dicegah oleh Ibunya.

"Moz, kamu tidur di kamar kakakmu dulu ya. Ada tamu, Dia lagi tidur di kamarmu. Dan dia bawa uang banyak buat kita, katanya dari Diego. Sekarang Diego tidak pulang karena harus kerja diluar kota," ucap Ibunya.

"Ibu gak nonton berita ya? Diego itu ... ," ucapan Moza terhenti karena Virus tiba-tiba keluar dari kamar menuju lemari pendingin.

Mata anak perempuan itu terpana melihat wajah tampan Virus sehingga ia lupa untuk meneruskan perkataannya malah berbisik dengan ibunya.

"Namanya siapa Bu?" Tanya Moza dengan berbisik.

"Namanya Mike, dia sangat kaya itu mobilnya Lamborghini apa kamu tidak melihatnya.

"Mobilnya tertutup kain penutup, mana bisa aku melihat itu mobil apa jika tidak membukanya. Wah aku harus mendekatinya," ucap Moza.

"Jangan, sebaiknya kamu cari orang yang setara dengan kita selain itu tatapannya sangat menakutkan, sepertinya dia sangat misterius," cegah Ibunya.

"Itu namanya Cool, memangnya Ibu tidak ingin mendapatkan menantu yang kaya?" Tanya Moza.

Ibunya hanya menggelengkan kepala melihat anaknya yang sudah berlalu mendekati Virus.

"Hemm hai... Aku Moza," ucap Moza sembari mengulurkan tangannya.

"Mike," jawab Virus dingin lalu meneguk minumannya tanpa membalas uluran tangan Moza.

Moza salah tingkah hingga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Virus mengisi ulang minumannya ke dalam gelasnya kemudian pergi ke kamarnya.

Gadis itu dilewati begitu saja, padahal Moza adalah wanita tercantik di kantornya. Dia juga primadona saat masih sekolah. Tetapi seorang Virus tidak terpikat padanya. Hatinya telah terisi wanita yang pernah ia temui di koridor hotel. Wanita yang pernah memuntahkan isi perutnya ke wajah Virus.

Moza berlari kecil dan mencegat pria itu di depan.

"Tunggu ada yang ingin aku tanyakan padamu, dimana kakakku Diego? Apakah benar dia seorang pembunuh? Kau telah berbohong pada Ibuku," Tanya Moza yang sudah berpangku tangan. Dia kesal karena dirinya diacuhkan.

Virus menarik lengannya dan menyeretnya pelan masuk ke dalam kamarnya.

"Hei, kau mau apakan aku?" Tanyanya yang sudah berpikiran negatif.

Setelah mereka masuk, Virus melepaskan lengan Moza kemudian ia menutup pintunya dan menaruh gelasnya di meja yang berada tak jauh dari pintu. Virus mendekat

"Diego mengatakan padaku jika Ibunya mempunyai sakit jantung, lalu apakah aku harus mengatakan yang sebenarnya padanya? Kau ingin ibumu terkena serangan jantung? Jika iya baiklah aku akan mengatakan sebenarnya," ucap Virus dengan suara berbisik lalu ia pergi ingin keluar kamar untuk menemui Ibunya.

Namun sepanjang Virus berkata, jantung Moza berdegup tidak karuan. Baru kali itu ia merasakan berdebar dengan orang asing yang baru saja ditemuinya.

Moza berjalan cepat dan kemudian bersandar pada pintu mencegah Virus untuk tidak mengatakan kebenaran pada Ibunya.

Rachel, Ibu dari Diego dan Moza. Single parent dan satu kakinya cacat sehingga harus memakai tongkat penyangga. Satu matanya sedikit rabun dan dia jarang mendengarkan berita lewat radio atau bahkan menonton televisi. Ia juga tidak pernah keluar rumah karena semua kebutuhan rumah tangga mereka Mozalah yang membelinya.

Virus sedikit merasa bersalah sehingga ia meminta untuk menginap disana, sore harinya pun Virus membantu Rachel membersihkan rumah mereka. Pria itu pun berjanji akan mengeluarkan Diego segera.

"Jangan, jangan katakan padanya. Maaf aku hampir lupa jika Ibu mempunyai sakit jantung. Terimakasih ternyata kau orang yang baik," ucap Moza.

"Jangan jatuh cinta padaku," sahut Virus tiba-tiba. Ia sangat tahu pandangan Moza adalah pandangan orang yang kagum.

"Hah kau percaya diri sekali," ucap Moza yang kemudian menutupi perasaannya.

"Kalau begitu keluarlah, atau kau ingin tidur bersamaku," ucapnya.

"Mimpi saja kamu," jawab Moza kemudian keluar dengan wajah memerah.

Virus tertawa kecil dan kembali merebahkan dirinya. Sudah lama sekali ia tidak merasakan sebuah keluarga. Berada di keluarga Diego seperti kembali ke dirinya semula.

Tiba-tiba pria itu teringat akan misinya dan ia segera membuka ponselnya.

Ceteeeerr

Ngilu di hati ia rasakan, wajah wanita yang harus dibunuhnya adalah wanita yang baru saja mencuri hatinya. Virus beranjak dari tidurnya dan duduk berpikir.

"Aku tidak mungkin membunuhnya, apa salah wanita ini? Aku harus menanyakan pada pria tua itu!" ucap Virus yang segera menghubungi pria itu dengan nomer barunya.

Terdengar suara telepon diangkat dari seberang sana. Virus langsung bertanya tanpa basa-basi.

"Siapa wanita itu? Apa salah wanita itu, sehingga aku harus membunuhnya," ucap Virus dengan suara tinggi, ia lupa jika sedang berada dirumah orang lain.

Moza yang berada di kamar kakaknya, kamar itu bersebelahan dengan kamar yang ditempati Virus. Ia sedikit samar mendengar kata 'bunuh'. Lantas wanita itu terpikir untuk menguping pembicaraan pria itu. Ia meraih gelas yang isinya sudah dikosongkan kemudian mulai mendengar pembicaraan Virus yang sedang menelepon.

"Sejak kapan kau menanyakan tujuan aku membunuhnya?! Dengar ya, kau hanya gelandangan yang aku pungut! Kau tak akan bisa sekaya ini jika bukan karena aku! Jadi turuti saja dan jangan banyak tanya," ucap pria misterius dari seberang sana

"Aku harus tahu! Aku tidak bisa membunuh seorang wanita jika tak tahu alasannya," ucap Virus dengan alasan yang terdengar aneh bagi si pria itu.

"Sejak kapan kau memikirkan masalah hidup seseorang? Apakah dia layak mati atau tidak? Sebelumnya kau juga pernah membunuh seorang wanita, apakah kau jatuh cinta pada wanita targetmu ini? Hah?" Balas pria misterius yang menerka sikap Virus.

"Kau tidak menjawab? Hahaa sudah ku duga, aku tahu selera wanita yang kau sukai. Jika kau tidak bisa membunuhnya baiklah. Aku akan membunuhmu dari sini. Kau masih ingat? Chip yang aku tanam di tubuhmu. Hanya dengan menekan satu tombol merah dari tempatku ini, kau akan mati dalam sedetik. Kau tidak percaya baiklah aku akan menyetrummu," ucap pria itu yang diakhiri dengan ancaman.

Pria misterius itu menekan tombol setrum dari kejauhan, Virus merasakan sakit karena ada sesuatu yang menyengat dirinya dari belakang. Telepon mereka masih terhubung, terdengar tawa dari seberang telepon.

"Haha, sekarang kau percayakan jika aku dapat membunuhmu dari sini. Itu hanya setruman, hukuman bagimu yang terlalu banyak bertanya," ucap pria misterius itu

"Arrrggh," Virus pun berkeringat menahan sakit seraya menahan teriakannya.

"Aku tidak terima kata penolakan, jadi kerjakan misimu atau kau yang akan mati!" Perintah pria misterius yang langsung mematikan ponselnya serta setrumannya.

Virus terengah-engah, aliran listrik itu sangat kuat. Ia berharap chip itu dapat keluar dari tubuhnya. Pasalnya dia tidak tahu dibagian mana chip itu terpasang. Jika ia tahu, ingin rasanya dia mengeluarkan dengan cara operasi kemudian lari sejauh mungkin. Virus pernah mencoba rongten di rumah sakit untuk menemukan sebuah chip yang terpasang tetapi dokter tidak menemukannya.

"Brengs*k!" Virus berteriak kesal seraya membanting ponselnya ke lantai hingga ponsel itu pecah berkeping-keping.

"Astaga jadi pria itu pembunuh, apakah dia pembunuh bayaran?" ucap Moza yang seluruh tubuhnya ketakutan.

Ia menyandarkan dirinya ke dinding sembari menggigit kukunya berpikir mencari cara agar bisa menghubungi polisi dan kemudian menangkap Virus. Tapi kemudian wanita itu sedikit merasa iba, karena pria itu juga sebenarnya tersiksa.

Moza kemudian mengambil pistol replika yang disimpan di lacinya, pemberian Diego untuk menggertak seseorang. Ia keluar dari kamar dan melihat sekelilingnya. Sepi pertanda Ibunya telah tidur.

Wanita itu mengetuk pintu Virus dan memasang gaya menodong. Ketika pintu kamar di buka, wanita itu segera maju dan menodongkan pistol ke dada Virus.

Visual Moza

Terpopuler

Comments

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Moza cantiknya

2024-03-26

0

Kᵝ⃟ᴸMak buaya⸙ᵍᵏ 🍾⃝ͩVᷞɪᷰสᷡИᷧ

Kᵝ⃟ᴸMak buaya⸙ᵍᵏ 🍾⃝ͩVᷞɪᷰสᷡИᷧ

wah kerren visualnya mozza

2023-10-18

0

Zie 💋👻ᴸᴷ

Zie 💋👻ᴸᴷ

Ini siapa pria misterius ya,,,
Virus tidak bisa lari karena chip tertanam di tubuh nya,,
Pantas saja Virus selalu menuruti perintah pria misterius karna gak punya pilihan lain,,,

2023-07-12

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Julukan Baru
3 Sebuah Janji
4 Pria Misterius
5 Memancing Perhatian
6 Mulai Beraksi
7 Tewasnya Louis
8 Kedatangan Wasabi
9 Penyelidikan (Part 1)
10 Penyelidikan ( Part 2 )
11 Falling In Love
12 Penangkapan
13 Dugaan
14 Menolak Misi
15 Demam
16 Latihan Menembak
17 Tak Sanggup
18 Bertemu Wasabi Dan Andi
19 Analisa Dugaan
20 Pembedahan
21 Terbongkarnya Identitas
22 Mengeluarkan Diego Dari Penjara
23 Diego Pulang
24 A Plan
25 Menemui Valeria
26 Wanita Penuh Misteri
27 Zat Formula Yang Diperebutkan
28 Cemburunya Joy
29 Menyusun Rencana
30 Hungry
31 Mencuri Kembali
32 Moza Dan Valeria
33 Fokus
34 Diego
35 Pertengkaran Kecil
36 Merebut Perhatian
37 Problem
38 Wasabi Mengungkap
39 Mendapat Bonus
40 Backfire
41 Chemistry Kecil
42 Perubahan Hati
43 Jealous
44 Minyak Urut
45 Alasan Virus
46 Be Cool
47 I Don't Care
48 Bucin Akut
49 Serangan Netizen
50 Virus Revenue Source
51 Diego Mencari Cinta (Part 1)
52 Diego Mencari Cinta (Part 2)
53 I'm Not Gay
54 Adegan Yang Terekam
55 Pelecehan
56 Don't Touch My Wife
57 Go To Indonesia
58 Pickpocket
59 Salah Kaprah
60 Tragedi
61 Just A Dream
62 Rindu
63 Malam Romantis Diego Dan Valeria
64 Maaf Yang Tertunda
65 Langkah Awal Pengintaian
66 Pencarian Rambut Aryo
67 Diego Melamar
68 Best Day
69 Break
70 Jebakan Darren
71 Jerat Iblis
72 Action
73 Menerima Perjodohan
74 Jodoh Andi
75 Pertemuan Yang Menyedihkan
76 Motif
77 Melepas Rindu
78 Panas
79 Perbincangan Serius
80 Rahasia Kecil
81 Pernikahan Berujung Tragedi
82 Darren Is Dead
83 Terjebak Kobaran Api
84 Paku Karat
85 Wujud King Mafia
86 Attention
87 Andi dan Indi
88 Obrolan Pagi Hari
89 Pria Asing
90 Target Yang Sama
91 Gordon Tak Bisa Ditipu
92 Rumah Virus
93 Akhirnya Ku Menemukan Mu
94 No More Secrets
95 Andi Tertangkap Mafia
96 Ancaman Bom
97 Escape Effort
98 Another Help
99 Musuh Lain
100 Penyusup
101 Tertangkap Mata Kamera
102 Adu Domba
103 Tidak Rela
104 Trust Me
105 Pernikahan Berdarah
106 Perkelahian Sengit
107 Koma
108 My Father
109 Mengandung Bawang
110 Rencana Selanjutnya
111 True Story
112 Pengintaian
113 Racun Luke
114 Kematian Luke
115 [Pengumuman] Ucapan Lebaran
116 Kekasaran Gordon
117 Sepenggal Kepala
118 Sam Masuk Perangkap
119 Peperangan Antar Mafia
120 Perubahan Rencana
121 Pengorbanan
122 Hayes Ditaklukkan
123 Tikam
124 Lantai Berdarah
125 Panik
126 Keputusan Darurat
127 Tergoda
128 Moza Bertemu Gordon
129 Gembira dan Duka
130 Kesalahan Besar
131 Tutup Lubang
132 True Story
133 Virus Sadar
134 Formula Manis
135 Wet Dream
136 Drama
137 Sakit Hati Paquina
138 Belah Duren
139 Akhir Cerita
140 Akhir Cerita 2
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Awal Kisah
2
Julukan Baru
3
Sebuah Janji
4
Pria Misterius
5
Memancing Perhatian
6
Mulai Beraksi
7
Tewasnya Louis
8
Kedatangan Wasabi
9
Penyelidikan (Part 1)
10
Penyelidikan ( Part 2 )
11
Falling In Love
12
Penangkapan
13
Dugaan
14
Menolak Misi
15
Demam
16
Latihan Menembak
17
Tak Sanggup
18
Bertemu Wasabi Dan Andi
19
Analisa Dugaan
20
Pembedahan
21
Terbongkarnya Identitas
22
Mengeluarkan Diego Dari Penjara
23
Diego Pulang
24
A Plan
25
Menemui Valeria
26
Wanita Penuh Misteri
27
Zat Formula Yang Diperebutkan
28
Cemburunya Joy
29
Menyusun Rencana
30
Hungry
31
Mencuri Kembali
32
Moza Dan Valeria
33
Fokus
34
Diego
35
Pertengkaran Kecil
36
Merebut Perhatian
37
Problem
38
Wasabi Mengungkap
39
Mendapat Bonus
40
Backfire
41
Chemistry Kecil
42
Perubahan Hati
43
Jealous
44
Minyak Urut
45
Alasan Virus
46
Be Cool
47
I Don't Care
48
Bucin Akut
49
Serangan Netizen
50
Virus Revenue Source
51
Diego Mencari Cinta (Part 1)
52
Diego Mencari Cinta (Part 2)
53
I'm Not Gay
54
Adegan Yang Terekam
55
Pelecehan
56
Don't Touch My Wife
57
Go To Indonesia
58
Pickpocket
59
Salah Kaprah
60
Tragedi
61
Just A Dream
62
Rindu
63
Malam Romantis Diego Dan Valeria
64
Maaf Yang Tertunda
65
Langkah Awal Pengintaian
66
Pencarian Rambut Aryo
67
Diego Melamar
68
Best Day
69
Break
70
Jebakan Darren
71
Jerat Iblis
72
Action
73
Menerima Perjodohan
74
Jodoh Andi
75
Pertemuan Yang Menyedihkan
76
Motif
77
Melepas Rindu
78
Panas
79
Perbincangan Serius
80
Rahasia Kecil
81
Pernikahan Berujung Tragedi
82
Darren Is Dead
83
Terjebak Kobaran Api
84
Paku Karat
85
Wujud King Mafia
86
Attention
87
Andi dan Indi
88
Obrolan Pagi Hari
89
Pria Asing
90
Target Yang Sama
91
Gordon Tak Bisa Ditipu
92
Rumah Virus
93
Akhirnya Ku Menemukan Mu
94
No More Secrets
95
Andi Tertangkap Mafia
96
Ancaman Bom
97
Escape Effort
98
Another Help
99
Musuh Lain
100
Penyusup
101
Tertangkap Mata Kamera
102
Adu Domba
103
Tidak Rela
104
Trust Me
105
Pernikahan Berdarah
106
Perkelahian Sengit
107
Koma
108
My Father
109
Mengandung Bawang
110
Rencana Selanjutnya
111
True Story
112
Pengintaian
113
Racun Luke
114
Kematian Luke
115
[Pengumuman] Ucapan Lebaran
116
Kekasaran Gordon
117
Sepenggal Kepala
118
Sam Masuk Perangkap
119
Peperangan Antar Mafia
120
Perubahan Rencana
121
Pengorbanan
122
Hayes Ditaklukkan
123
Tikam
124
Lantai Berdarah
125
Panik
126
Keputusan Darurat
127
Tergoda
128
Moza Bertemu Gordon
129
Gembira dan Duka
130
Kesalahan Besar
131
Tutup Lubang
132
True Story
133
Virus Sadar
134
Formula Manis
135
Wet Dream
136
Drama
137
Sakit Hati Paquina
138
Belah Duren
139
Akhir Cerita
140
Akhir Cerita 2
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!