Virus menatap langit bumi yang mendung dan sebentar lagi turun hujan. Rintik hujan menetes, dengan lari kecilnya ia berteduh dibawah jembatan. Banyak orang yang ikut berteduh sebelum hujan menjadi deras.
Di bawah jembatan itu ada tumpukan kayu dan seng. Kemudian muncullah ide untuk membangun sebuah rumah di bawah jembatan itu. Sembari menunggu hujan reda, Virus mengumpulkan beberapa kayu atau ranting yang berserakan di bawah jembatan.
Pengendara motor yang berteduh, memperhatikan Virus yang mengumpulkan kayu-kayu. Namun perhatiannya tertuju pada sebuah benda yang tergeletak disana. Sebuah koper yang bermerek mahal.
"Dek, cari kayu buat apa?" tanya pengendara motor.
"Mau buat rumah," jawab Virus singkat.
"Tadi saya lihat ada kayu banyak disebelah sana dek, coba kamu cari disebelah sana," perintah si pengendara motor seraya menunjukkan tempat yang jauh dari tempat dia berteduh.
Virus melihat tempat yang di tunjuk, karena merasa tak melihat tumpukan, iapun pergi meninggalkan tas dan koper yang berisi pakaian dan bukunya untuk melihat tumpukan kayu yang ditunjuk pengendara itu.
"Bodoh," gumam si pengendara kemudian membuka koper dan mengeluarkan isinya kemudian ia pergi membawa tas koper itu. Si pengendara itu hanya butuh kopernya saja tak perlu isinya.
Virus kecil pun kembali dengan kesal karena dibohongi, ia bertambah marah karena kopernya pun raib dicuri. Pakaiannya yang terlipat rapi menjadi kotor dan berserakan tergeletak di pinggir jalan.
Lantas ia pun menendang kerikil, tiga preman yang sedang lewat di seberang terkena kerikil yang ia tendang. Preman-preman itu pun menghampiri Virus.
"Heh bocil, bagi uang!" Hardik pimpinan preman jalanan itu.
"Mau uang, ya kerja jangan ngemis!" Jawab Virus dengan beraninya.
"Kurang ajar ni bocah, minta di karungin? Atau di tenggelamin?" Tanya preman itu seraya menarik kerah Virus.
"Lepaskan tangan mu," ucap Virus
"Haha berani kamu ya?!"
Preman itu lalu merogoh saku celana dan bajunya. Ia mendapatkan segenggam uang receh dua ribuan dan sebuah foto wanita yang tak lain adalah foto Ibunya.
"Kau sudah melempar kerikil ke wajah ku dan ini bayarannya, dan foto siapa ini?" Tanya ketua preman itu.
"Kembalikan!" Pekik Virus
"Fotonya mirip wanita penghibur semalam bos," jawab anak buah preman yang berbadan kecil.
"Ah ya kau benar! Dapat dari mana foto wanita pelacur ini? Kau masih bocah untuk apa bermain dengannya hahaha?" Tanya preman itu merendahkan
"Kau tuli? Aku bilang kembalikan!" Hardik Virus, ia amat marah foto Ibunya dihina.
Ketua preman itu juga tak terima dikatakan tuli, ia lantas melayangkan tamparan pada Virus. Namun Virus menepisnya dan memukul tenggorokan ketua preman itu dengan satu kali pukulan.
Kraaack
Tenggorokan ketua preman itu tercekat ia kesusahan bernapas. Kemudian Virus menendang wajah pria itu hingga jatuh terlentang.
Anak buah preman itu melotot dengan aksi yang dilakukan bocah 12 tahun. Kemudian dua preman itu memeriksa ketuanya apakah pingsan atau mati.
"Astaga dia mati," ucap salah anak buah preman itu.
Merasa tak percaya preman satunya ikut memeriksa dan mereka pun saling pandang hingga akhirnya lari ketakutan. Virus mengambil uang dan foto yang masih dipegang ketua preman yang tergeletak di tanah.
Tak berapa lama datang beberapa orang berjas yang rupanya sedari tadi memperhatikan aksi Virus. Ia pun diseret masuk kedalam sebuah mobil mewah.
"Lepaskan, siapa kalian?" Tanya Virus
Dua pria berjas melemparkan Virus ke dalam mobil dan menutup kembali pintunya. Virus berusaha keluar dari mobil yang terkunci. Kemudian pandangannya teralihkan pada pria yang duduk disampingnya seraya menghisap cerutu.
"Aku terkesan dengan aksimu tadi nak, sebaiknya kita berbisnis," ucapnya menawarkan sebuah kerjasama.
"Bisnis?" Tanya Virus menekankan.
"Aku akan memberimu uang jika kau menyelesaikan semua misi yang ku berikan, bagaimana?" Ucap Pria misterius itu.
Virus memperhatikan pria disampingnya itu sebelum memutuskannya. Pria itu memakai jas mahal, bersepatu emas, dengan kacamata hitam bermerek serta menghisap cerutu dengan nikmatnya.
"Jika aku menolak?" Tanya Virus
Cekrek cekrek cekrek
Bunyi empat pistol yang telah terbuka pengamannya mengarah kepadanya dari bagian depan dan belakang. Virus tak punya pilihan selain mengatakan 'Iya'. Tidak ada kamus penolakan pada pria misterius di sampingnya itu.
Virus menelan salivanya dan menganggukan kepalanya pelan. "Baiklah," jawabnya singkat.
Cekrek cekrek cekrek
Pistol yang mengarah kepadanya tadi kembali tertutup. Kehidupan baru Virus bermula disini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
apa anak sekecil virus bakal jadi pembunuh bayaran 🏃🏻♀️
2024-05-27
0
YuniSetyowati 1999
Kehidupan barumu menanti le.Kamu yg semangat ya🥲
2024-03-25
0
🍌 ᷢ ͩ⠀ᴡᴜᴛ ʷᵘᵗ ωυт _𝐙⃝🦜
siapa???
apa kah virus mau di jadikan seorang pembunuh bayaran???
2023-12-10
0