Sebuah Janji

Setelah memukul kaca itu anehnya tangan Virus tak terluka. Ia benar-benar memiliki kekuatan dari dalam. Tidak memakai tenaga saja bisa pecah apalagi dengan menggunakan semua tenaganya. Pantas saja Dimas sampai meninggal.

Lalu ia mengemasi pakaiannya ke dalam koper. Koper itu sudah ada diatas ranjang ketika Virus telah selesai membersihkan dirinya. Pakaian dan beberapa perlengkapan miliknya dimasukkan ke dalam koper. Kemudian ia mengambil kotak peninggalan milik Ibu Kandungnya dari dalam lemari. Dikeluarkannya sebuah foto dari dalam kotak itu. Virus menatap wanita yang masih berwajah belia, wanita itu Ratih, Ibu kandungnya.

Virus tak sempat menatap ibunya secara langsung bahkan merasakan kasih sayang dari wanita yang telah melahirkannya. Tetapi saat ia memandangi foto itu, rasa teduh menyelimuti hatinya. Virus yang sedari tadi tak menangis akhirnya menitikkan bulir bening dari pelupuk matanya.

"Viruuus!" Teriak Marni

Segera ia seka airmatanya dengan kaos di lengan dan buru-buru menaruh foto Ibunya di dalam saku bajunya. Kotak milik Ibunya itupun ia taruh ke dalam koper kemudian mengemasi pakaiannya dengan cepat.

Virus keluar dari kamar dengan membawa tas dan koper ditangan kanan dan kirinya. Marni tengah menyiapkan makan siang yang sudah terlambat itu. Meskipun ia marah pada Virus, ia masih memberinya makan.

"Ini makanlah," ucap Marni seraya memberikan piring berisi makanan pada Virus.

Virus menyantap makanannya dengan pelan. Dia benar-benar tidak berselera.

"Cepat habiskan! Kenapa loyo hah? Kau tidak punya tenaga? Sudah terkuras habis karena membunuh tadi?" ucap Marni yang ceplas-ceplos. Virus tidak menjawab dan terus menyuapkan makanan ke dalam mulutnya dengan santai.

"Aku menyesal merawat mu, anak pembawa sial," ucap Marni seraya menoyorkan telunjuknya ke kepala Virus.

"Lihat hidup ku sekarang. Ikut menjadi bahan gunjingan satu desa. Mungkin saja itu yang dirasakan ibumu, saat mengandungmu! Anak haram yang terlahir tanpa Ayah. Jangan-jangan ibumu itu pelacur jadi tidak tahu siapa Ayahmu,"

Praaaang

Virus melemparkan piringnya dan terlempar ke dinding tepat disamping Marni yang berdiri di depan mejanya. Pecahan piring itu berserakan bersamaan dengan isi didalamnya. Marni yang sedari tadi terus mengoceh hal buruk padanya akhirnya diam membisu. Virus menatapnya tajam seperti mata seorang pembunuh. Marni pun takut juga pada anak kecil itu.

Aryo, suaminya tidak dapat berbuat apa-apa, ia juga takut jika anak itu nekat dan tidak dapat dikendalikan.

"Terimakasih sudah mau merawat ku sampai sekarang, tapi jangan pernah kau hina Ibu kandungku!" Ucap Virus seraya menudingkan telunjuk ke wajah Marni. Setelah itu ia pergi keluar.

"Virus ... Tunggu!" Panggil Aryo yang berniat ingin mengantarnya.

"Aku pergi dulu mengantar Virus," pamit Aryo pada Marni kemudian berlari kecil menyusul Virus tetapi lengannya ditahan oleh Marni.

Marni kemudian mengambil dompet Aryo dan mengeluarkan ATM beserta uang tunai di dalamnya. Ia hanya meninggalkan kartu identitas dan uang duapuluh ribu didalam dompet. Dompet itu lalu dikembalikan kepada suaminya.

"Jangan memberinya uang, sudah sana antarkan dia ke kota," ucap Marni.

Aryo hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir pada sikap istrinya, kemudian pria itu menyusul langkah Virus.

"Hey nak, akan ku antar kau ke kota," ucap Aryo menawarkan diri dan tersenyum ke arah Virus. Hanya pria itu yang berbaik hati pada Virus, anak itu pun menuruti dan masuk ke dalam mobil.

Selama perjalanan Virus diam dan menatap ke depan. Aryo juga ikut diam, ia tidak terlalu dekat dengan Virus. Anak itu pendiam sehingga karakternya sulit di tebak. Hingga tak terasa mereka sudah sampai di kota.

Aryo mencari sebuah rumah yang disewakan. Meskipun tidak membawa uang saat itu ia berniat untuk kembali lagi dan melunasinya.

"Saya tidak terima jam ini, Saya ingin uang tunai sebagai DPnya," ucap pemilik rumah.

"Saya mohon, besok saya kembali lagi kemari dan melunasi biaya sewanya, dompet saya tertinggal di rumah," ucap Aryo sedikit berbohong.

Dengan sedikit berpikir si pemilik rumah pun mengambil jam itu sebagai jaminan.

"Baiklah besok sore, saya tunggu pelunasannya," ucap si pemilik rumah seraya memberikan sebuah kunci rumah yang ia sewakan.

Aryo menerima kunci itu dan berterimakasih kemudian segera masuk kedalam rumah itu. Ia pun mendudukkan Virus di kursi dan berpesan kepadanya.

"Untuk sementara tinggallah disini, besok aku akan kembali dan melunasi biaya sewanya. Aku pulang dulu ya sudah malam," ucap Aryo.

"Terimakasih ... Papa,"

Aryo terkejut dengan panggilan Papa, yang sudah lama tak ia dengar. Virus tak menyebutnya dengan panggilan papa lagi sejak ia tahu jika keluarga itu bukan orang tua kandungnya. Pria itu kemudian memeluk Virus sebelum pergi meninggalkannya.

Virus menatap mobil Aryo yang semakin menjauh. Direbahkan tubuhnya di kasur meski tidak senyaman dirumahnya dulu tetapi sangat tenang. Kini ia sendirian di kota, di rumah sewaan yang kecil dan jauh dari orang-orang.

***

Keesokannya si pemilik rumah menunggu kehadiran pria semalam. Sudah malam Aryo itu tak kunjung datang. Virus sudah bersiap pergi jika pria itu benar-benar tak kembali.

"Huh rupanya kau adalah anak yang di buang, lihat mana orang tuamu?" ucap sang pemilik rumah sewa.

Virus mengambil tasnya dan keluar dari rumah sewaan itu, tetapi tak berapa lama datang sebuah mobil dan seorang pria yang turun dengan tergesa-gesa. Virus tersenyum ternyata pria itu menepati janjinya.

"Maaf perjalanan dari desa sangat macet, ini uang sewa untuk sebulan bulan kedepan," ucap Aryo seraya menyerahkan uang itu kepada pemilik rumah, setelah menghitungnya pemilik rumah itu pun pergi.

"Virus maaf papa tidak bisa membayarnya untuk setahun penuh karena Marni akan mencurigainya ia terus menghitung penghasilanku, jika ia tahu ia akan marah," ucap Pria itu

"Aku akan bekerja besok, sehingga papa tidak perlu repot-repot membiayai hidupku," ucap Virus yang sudah menemukan sebuah pekerjaan untuknya.

"Kerja? tidak kau masih kecil, besok aku kembali lagi. Aku akan mencari alasan untuk kemari dan kita akan mencari sekolah terbaik untukmu," ucap Aryo seraya menepuk lengan Virus pelan. Ia pamit kemudian karena tidka bisa lama di kota itu.

Keesokan harinya sosok Aryo tidak kunjung datang, janji yang telah terucap hanya menjadi sebuah janji tanpa makna. Hingga tiga purnama berlalu, Aryo tak juga datang. Virus pun tak dapat sekolah, ia hanya bekerja menjadi tukang parkir disebuah toko.

Karena telat membayar sewa, akhirnya si pemilik rumah mengusir Virus. Anak itu pun keluar meninggalkan rumah dan tak akan mengharapkan janji manis dari manusia manapun. Virus kini membenci kata janji. Kini dirinya benar-benar terlantar, hidup sebatang kara di kerasnya kota.

Terpopuler

Comments

⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ BORNEO𒈒⃟ʟʙᴄ_소녀😘⠀⠀

⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ BORNEO𒈒⃟ʟʙᴄ_소녀😘⠀⠀

knapa aryo tak datang, apa dia ketauan sma marni.
semoga virus bisa menjalani harinya dengan baik.

2023-12-10

0

🍌 ᷢ ͩᗩGEᑎᑕY🍀🍭ͪ ͩ😜👙ᗩᶦꑄⓨᗩᕼ

🍌 ᷢ ͩᗩGEᑎᑕY🍀🍭ͪ ͩ😜👙ᗩᶦꑄⓨᗩᕼ

duh Aryo kemna kah..apa.ketahuan bini nya 🤔..apa kecelakaan 🥺 Weh

2023-12-09

0

Kᵝ⃟ᴸMak buaya⸙ᵍᵏ 🍾⃝ͩVᷞɪᷰสᷡИᷧ

Kᵝ⃟ᴸMak buaya⸙ᵍᵏ 🍾⃝ͩVᷞɪᷰสᷡИᷧ

sad bnget yaa kak😭😭

2023-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Julukan Baru
3 Sebuah Janji
4 Pria Misterius
5 Memancing Perhatian
6 Mulai Beraksi
7 Tewasnya Louis
8 Kedatangan Wasabi
9 Penyelidikan (Part 1)
10 Penyelidikan ( Part 2 )
11 Falling In Love
12 Penangkapan
13 Dugaan
14 Menolak Misi
15 Demam
16 Latihan Menembak
17 Tak Sanggup
18 Bertemu Wasabi Dan Andi
19 Analisa Dugaan
20 Pembedahan
21 Terbongkarnya Identitas
22 Mengeluarkan Diego Dari Penjara
23 Diego Pulang
24 A Plan
25 Menemui Valeria
26 Wanita Penuh Misteri
27 Zat Formula Yang Diperebutkan
28 Cemburunya Joy
29 Menyusun Rencana
30 Hungry
31 Mencuri Kembali
32 Moza Dan Valeria
33 Fokus
34 Diego
35 Pertengkaran Kecil
36 Merebut Perhatian
37 Problem
38 Wasabi Mengungkap
39 Mendapat Bonus
40 Backfire
41 Chemistry Kecil
42 Perubahan Hati
43 Jealous
44 Minyak Urut
45 Alasan Virus
46 Be Cool
47 I Don't Care
48 Bucin Akut
49 Serangan Netizen
50 Virus Revenue Source
51 Diego Mencari Cinta (Part 1)
52 Diego Mencari Cinta (Part 2)
53 I'm Not Gay
54 Adegan Yang Terekam
55 Pelecehan
56 Don't Touch My Wife
57 Go To Indonesia
58 Pickpocket
59 Salah Kaprah
60 Tragedi
61 Just A Dream
62 Rindu
63 Malam Romantis Diego Dan Valeria
64 Maaf Yang Tertunda
65 Langkah Awal Pengintaian
66 Pencarian Rambut Aryo
67 Diego Melamar
68 Best Day
69 Break
70 Jebakan Darren
71 Jerat Iblis
72 Action
73 Menerima Perjodohan
74 Jodoh Andi
75 Pertemuan Yang Menyedihkan
76 Motif
77 Melepas Rindu
78 Panas
79 Perbincangan Serius
80 Rahasia Kecil
81 Pernikahan Berujung Tragedi
82 Darren Is Dead
83 Terjebak Kobaran Api
84 Paku Karat
85 Wujud King Mafia
86 Attention
87 Andi dan Indi
88 Obrolan Pagi Hari
89 Pria Asing
90 Target Yang Sama
91 Gordon Tak Bisa Ditipu
92 Rumah Virus
93 Akhirnya Ku Menemukan Mu
94 No More Secrets
95 Andi Tertangkap Mafia
96 Ancaman Bom
97 Escape Effort
98 Another Help
99 Musuh Lain
100 Penyusup
101 Tertangkap Mata Kamera
102 Adu Domba
103 Tidak Rela
104 Trust Me
105 Pernikahan Berdarah
106 Perkelahian Sengit
107 Koma
108 My Father
109 Mengandung Bawang
110 Rencana Selanjutnya
111 True Story
112 Pengintaian
113 Racun Luke
114 Kematian Luke
115 [Pengumuman] Ucapan Lebaran
116 Kekasaran Gordon
117 Sepenggal Kepala
118 Sam Masuk Perangkap
119 Peperangan Antar Mafia
120 Perubahan Rencana
121 Pengorbanan
122 Hayes Ditaklukkan
123 Tikam
124 Lantai Berdarah
125 Panik
126 Keputusan Darurat
127 Tergoda
128 Moza Bertemu Gordon
129 Gembira dan Duka
130 Kesalahan Besar
131 Tutup Lubang
132 True Story
133 Virus Sadar
134 Formula Manis
135 Wet Dream
136 Drama
137 Sakit Hati Paquina
138 Belah Duren
139 Akhir Cerita
140 Akhir Cerita 2
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Awal Kisah
2
Julukan Baru
3
Sebuah Janji
4
Pria Misterius
5
Memancing Perhatian
6
Mulai Beraksi
7
Tewasnya Louis
8
Kedatangan Wasabi
9
Penyelidikan (Part 1)
10
Penyelidikan ( Part 2 )
11
Falling In Love
12
Penangkapan
13
Dugaan
14
Menolak Misi
15
Demam
16
Latihan Menembak
17
Tak Sanggup
18
Bertemu Wasabi Dan Andi
19
Analisa Dugaan
20
Pembedahan
21
Terbongkarnya Identitas
22
Mengeluarkan Diego Dari Penjara
23
Diego Pulang
24
A Plan
25
Menemui Valeria
26
Wanita Penuh Misteri
27
Zat Formula Yang Diperebutkan
28
Cemburunya Joy
29
Menyusun Rencana
30
Hungry
31
Mencuri Kembali
32
Moza Dan Valeria
33
Fokus
34
Diego
35
Pertengkaran Kecil
36
Merebut Perhatian
37
Problem
38
Wasabi Mengungkap
39
Mendapat Bonus
40
Backfire
41
Chemistry Kecil
42
Perubahan Hati
43
Jealous
44
Minyak Urut
45
Alasan Virus
46
Be Cool
47
I Don't Care
48
Bucin Akut
49
Serangan Netizen
50
Virus Revenue Source
51
Diego Mencari Cinta (Part 1)
52
Diego Mencari Cinta (Part 2)
53
I'm Not Gay
54
Adegan Yang Terekam
55
Pelecehan
56
Don't Touch My Wife
57
Go To Indonesia
58
Pickpocket
59
Salah Kaprah
60
Tragedi
61
Just A Dream
62
Rindu
63
Malam Romantis Diego Dan Valeria
64
Maaf Yang Tertunda
65
Langkah Awal Pengintaian
66
Pencarian Rambut Aryo
67
Diego Melamar
68
Best Day
69
Break
70
Jebakan Darren
71
Jerat Iblis
72
Action
73
Menerima Perjodohan
74
Jodoh Andi
75
Pertemuan Yang Menyedihkan
76
Motif
77
Melepas Rindu
78
Panas
79
Perbincangan Serius
80
Rahasia Kecil
81
Pernikahan Berujung Tragedi
82
Darren Is Dead
83
Terjebak Kobaran Api
84
Paku Karat
85
Wujud King Mafia
86
Attention
87
Andi dan Indi
88
Obrolan Pagi Hari
89
Pria Asing
90
Target Yang Sama
91
Gordon Tak Bisa Ditipu
92
Rumah Virus
93
Akhirnya Ku Menemukan Mu
94
No More Secrets
95
Andi Tertangkap Mafia
96
Ancaman Bom
97
Escape Effort
98
Another Help
99
Musuh Lain
100
Penyusup
101
Tertangkap Mata Kamera
102
Adu Domba
103
Tidak Rela
104
Trust Me
105
Pernikahan Berdarah
106
Perkelahian Sengit
107
Koma
108
My Father
109
Mengandung Bawang
110
Rencana Selanjutnya
111
True Story
112
Pengintaian
113
Racun Luke
114
Kematian Luke
115
[Pengumuman] Ucapan Lebaran
116
Kekasaran Gordon
117
Sepenggal Kepala
118
Sam Masuk Perangkap
119
Peperangan Antar Mafia
120
Perubahan Rencana
121
Pengorbanan
122
Hayes Ditaklukkan
123
Tikam
124
Lantai Berdarah
125
Panik
126
Keputusan Darurat
127
Tergoda
128
Moza Bertemu Gordon
129
Gembira dan Duka
130
Kesalahan Besar
131
Tutup Lubang
132
True Story
133
Virus Sadar
134
Formula Manis
135
Wet Dream
136
Drama
137
Sakit Hati Paquina
138
Belah Duren
139
Akhir Cerita
140
Akhir Cerita 2
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!