"Bisa kau buka brangkas itu?" tanya Asisten yang tidak tahu password-nya
Sambil terisak Clarapun membuka brankas tersebut, di dalamnya masih ada perhiasan dan sejumlah uang. Namun yang dicari tidak ada, kotak merah itu hilang.
"Hah kotak merah itu hilang," seru Clara.
"Apa isi kotak itu?" Tanya Wasabi yang penasaran.
"Itu semacam formula, aku sendiri tidak tahu tapi formula itu sangat kecil dan berharga triliunan, Louis berkata akan menjualnya jika sudah menemukan penjual yang tepat," ucap Clara yang kemudian mengingat semalam juga ada Tuan Arsen yang bersamanya.
"Ah pasti dia ...," serunya dengan sedikit ragu.
"Dia? Kau memasukkan pria lain selain Tuan Louis?" Terka Asisten itu dengan sinisnya.
"Hah?? Hmmm ... i-iya maaf aku tergoda oleh rayuannya," jawab Clara yang berbohong dan mengatakan jika pria itu menggodanya, padahal jelas-jelas dialah yang menggoda lebih dulu.
"Apa yang kalian bicarakan saat itu?" Tanya Wasabi lagi.
"Tidak ada ... hanya sebuah rayuan," jawab Clara.
"Berikan ponselmu!" ucap Wasabi yang ingin memeriksanya.
Clara memberikannya dan ia terkejut saat membuka ponselnya yang terbuka adalah galeri foto, saat Clara ingin menghapusnya Asisten itu merebut ponselnya dan melihat aksi nakal Clara dengan pria itu.
"Dasar wanita murahan, tidak puaskah kau dengan Tuan Louis yang memanjakanmu!" seru asisten itu kemudian menyerahkan ponselnya kepada Wasabi.
Wasabi mencermati foto itu, matanya tidak tertuju dengan adegan hot yang terekam di gambar itu, melainkan sebuah kalung berbentuk selongsong peluru.
"Apakah ada yang kau kenali? Seperti tanda lahir atau sesuatu yang menjadi ciri khasnya?" tanya Wasabi.
"Tidak ... Tapi aroma parfum mu, sama seperti yang dia pakai," ucap Clara seraya membaui aroma Wasabi
Wasabi tak pernah menggunakan parfum. Ia membuat pewangi sendiri dan temannya itulah yang mengajarinya. Ia pun menduga jika orang yang membunuh Tuan Louis adalah teman kecilnya saat di desa Bali.
"Sial! Itu pasti dia, Virus!" gumam Wasabi dengan sorot matanya yang tajam.
"Aku rasa pria itu telah melarikan diri," imbuhnya kemudian.
"Bagaimana kau tahu?"
"Istriku berpapasan dengannya saat di bandara, ia berkata ada orang yang beraroma sama denganku. Awalnya aku tidak mengira jika itu dia karena bisa saja istriku salah. Tapi saat mendengar wanita ini berkata hal yang sama sudah pasti tak diragukan lagi. Dia Virus, bukan Tuan Arsen. Tetapi tak ada salahnya jika kita memperjelas kebenaran dengan menemui Tuan Arsen di kediamannya," ujar Wasabi lagi.
"Hah!! Memangnya parfum itu terjual hanya satu, bullshit!" decak Clara.
"Parfum itu dibikin sendiri dan tidak terjual umum," sahut Wasabi yang kemudian membuat mereka terdiam.
Wasabi dan Asisten itu pergi ke kediaman Tuan Arsen. Tuan Arsen masih ketakutan dengan orang asing namun saat tahu yang datang adalah Detective, ia segera menemuinya dan menceritakan apa yang terjadi dengannya kemarin.
"Jadi Tuan Arsen sudah dua hari ini tidak datang ke Casino, dan kemarin pagi kau di sekap lalu malamnya kau dilepaskan? Lalu apakah kau melihat orang yang menyekap mu?" Tanya Wasabi.
"Iya benar," ucap Tuan Arsen kemudian menyeruput teh yang telah di sediakan istrinya di meja ruang tamu itu.
"Tidak, aku tidak bisa melihatnya. Ia membekapku dari belakang dan kemudian ia mengikat tanganku lalu menutupi mataku dengan kain. Ia juga menyumpal mulutku dengan kain lalu menutupinya lagi dengan lakban," ucapnya seraya menggerakkan tangannya seperti menirukan cara orang yang membekapnya.
"Jika kau dalam keadaan baik-baik saja, itu artinya dia pembunuh bayaran yang hanya membunuh untuk suatu tujuan. Dia tidak membunuh orang yang tidak bersalah, kecuali kau tau identitasnya atau saat itu ia terserang," ujar Wasabi.
"Dia sudah meninggalkan Bandara, kemungkinan dia menyamarkan identitas aslinya. Tetapi kita bisa melihat rekaman cctv yang terpasang disana. Itupun jika dia tidak menghapusnya," timpalnya lagi
Marcel, Asisten Tuan Louis mendapatkan kabar dari polisi Amerika, mereka tidak menemukan jejak sidik jari yang tertanggal. Semuanya bersih, rekaman cctv juga menyatakan jika wajah pria yang terekam adalah benar Tuan Arsen.
"Virus hanyalah kambing hitam, jika kita menemukannya kita bisa menangkap dalang dari semua ini. Dengan adanya kemiripan tuan Arsen dan Virus sudah pasti ini sudah direncanakan sekian lama, jauh hari dan sengaja mencari seseorang yang berwajah sama. Atau menggiring Tuan Arsen untuk masuk kedalam Casino," ujar Wasabi.
"Maksudmu ada seseorang yang menyuruh Tuan Arsen dengan secara tidak langsung agar ia bergabung dengan Casino," Tanya Marcel.
"Thats Right," jawab Wasabi cepat
"Iya benar, ada seseorang yang menyuruhku untuk bergabung di club Casino. Saat itu perayaan barbeque. Sudah lama sekitar setahun yang lalu saat aku memulai bisnis dengan Tuan Louis. Tapi aku tidak ingat siapa yang menyuruhku, karena saat itu kami sudah mabuk dan banyak sekali orang disana yang juga menyuruhku bergabung," aku Tuan Arsen.
"Jika dugaan ku benar kita harus mengecek siapa saja yang saat itu berbicara dengan Tuan Arsen, tetapi jika dugaanku salah kita hanya buang-buang waktu. Jadi lebih baik sekarang mencari keberadaan Virus terlebih dahulu," sahut Wasabi.
Sementara itu Virus berhasil kabur ke sebuah negara yang bebas perjudian dan prostitusi Las Vegas, Nevada. Devine adalah namanya saat ini, semua identitas kartu, pasword dan lain sebagainya atas nama Devine.
Pria itu menginap di hotel The Signature MGM by Orgoto berjarak 0,9 km dari Air Mancur Bellagio. Tentu saja penginapan itu membutuhkan biaya yang besar, tak jadi soal untuk sekarang karena dia saat ini menjadi milyarder.
Entah kenapa Virus memilih tempat itu, sebenarnya ia kesepian, sangat kesepian dan entah kenapa hatinya mengatakan untuk pulang ke desanya, tempat ia dilahirkan. Namun rasa ragu menyelimuti hatinya.
Bahkan kerap kali nama Aryo tiba-tiba hadir di ingatannya. Rasa penasaran mencuat, kenapa saat itu Aryo tidak muncul lagi. Apa yang terjadi dengannya?.
Tetapi di satu sisi terus terdengar kata makian yang terlontar dari mulut teman dan tetangganya. Cercaan seperti anak pembawa sial, anak haram, dan terakhir kali sebutan untuknya adalah seorang pembunuh, terus terngiang-ngiang. Hingga akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk pergi ke tanah airnya yang dahulu.
Virus keluar dari kamar hotelnya menuju Bar di lantai bawah. Tak berapa lama Pria misterius menghubungi Virus dan mengirimkan sebuah pesan. Virus membuka ponselnya sembari berjalan melewati koridor kamar.
Pesan tersebut berisi sebuah misi selanjutnya. Misi yang harus dikerjakannya dengan waktu yang cepat. Pria itu harus membunuh seorang wanita yang berumur 22 tahun, tinggi badan 170cm, berat badan 50kg dan rambut berwarna coklat.
Saat Virus ingin melihat wajah seorang wanita yang harus ia bunuh, tiba-tiba sebuah koper melindas kakinya. Entah apa isi koper itu karena sangat berat.
Brak dan di selingi sebuah suara rintihan," Argh," keluh Virus.
"Sorry, saya tidak sengaja," ucap wanita itu seraya membetulkan kopernya.
"Saya juga minta maaf karena tidak melihat ke depan," jawab Virus yang membersihkan sepatunya karena terlindas roda koper.
Saat melihat wajah wanita, yang saat ini berdiri disampingnya, ada sebuah tembakan yang melesat dan menembus tepat di jantungnya, bukan peluru melainkan tembakan yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
apa wasabi bakalan nangkap virus , kan mereka teman 🏃🏻♀️
2024-06-05
0
YuniSetyowati 1999
Udah bisa dipastikan tembakan panah dewa Amor.Jangan2 nih wanita target selanjutnya Virus? Kalau bener berarti Virus belum men3mbak eh udah tert3mbak dulu.
2024-03-26
0
Muzie✰͜͡v᭄👻ᴸᴷ㊍㊍
Langsung ketahuan ama wasabi kalau Virus kan orang nya yang sudah membunuh tuan Louise,,,
2023-07-12
2