Gadis Mungil Itu Milikku

Gadis Mungil Itu Milikku

One

Setelah menyelesaikan perkuliahannya, Lisa memutuskan untuk pergi merantau ke pulau Jawa, dia akan mencoba meraih masa depannya disana. Lisa mengirimkan lamaran kerjanya melalui e-mail ke berbagai perusahaan berharap dia akan dipanggil.

Seminggu sudah berlalu, namun belum ada panggilan untuk interview. Lisa mendesah kecewa menatap ponselnya belum ada satu panggilan pun. Mentari menatap adik bungsunya itu, kemudian dia mulai mendekati gadis kecil yang sudah beranjak dewasa itu.

“Sabar… Sebentar lagi pasti akan ada panggilan,” Lisa menatap sedih kearah kakaknya itu.

Drtt….

Dering ponsel milik Lisa berbunyi, dengan lemas Lisa meraih ponselnya itu, melihat nomor tidak dikenal.

“Halo!” sapa Lisa dengan malas

“Ini benar dengan saudari Lisa Seryani ?”

Dengan mata melotot, Lisa segera memperbaiki penampilannya, padahal suara diujung telepon sana tak akan melihat Lisa apakah Lisa rapi atau pun tidak, dasar LISA!

“Iya benar, saya Lisa Seryani. Ada apa ya?” Tanya Lisa dengan sopan

“Setelah kami membaca CV yang anda kirimkan ke perusahaan kami, perusahaan Maldives Corp, kami tertarik untuk melakukan interview dengan anda. Apakah anda bersedia datang ke perusahaan kami?” Tanya suara lelaki dari seberang sana.

Dengan semangat 45 tanpa memikirkannya lagi Lisa segera mengangguk “SIAP PAK!” serunya lantang.

“Baiklah kami tunggu kedatangan anda.”

“Terimakasih banyak pak, terimakasih!” seru Lisa dengan senyum yang mengembang

Setelah sambungan itu dimatikan, Lisa memandang kearah Mentari dan memeluk kakaknya itu dengan kuat. Mentari menepuk badan Lisa pelan, dia tersenyum bangga terhadap adiknya itu. Walaupun Lisa masih hanya mengikuti tahap interview.

🍃🍃🍃

Lisa menatap perusahaan yang berada dihadapannya saat ini, sungguh perusahaan ini sangat besar sekali.

Mudah-mudahan aku lulus interviewnya God**.

Lisa melangkahkan kakinya mantap memasuki gedung besar itu. Ada sekitar 20 orang yang terpanggil untuk mengikuti interview.

Telapak tangan Lisa mulai basah karna merasakan gugup. Lisa berusaha untuk biasa aja dan santai menghadapinya, karna bagi Lisa jika suatu pekerjaan dilakukan dengan ikhlas dan santai maka setengah dari pekerjaan itu telah selesai terlaksana. Sampai saat ini prinsip itu masih dipegang teguh oleh Lisa.

“Nomor 15 silahkan masuk."

Argh… ternyata sudah gilirannya. Saat Lisa melangkahkan kakinya memasuki ruang HRD itu, Lisa sempat mendengar gerutu-an dari sesama rekannya yang baru saja melaksanakan interview dari dalam.

“Sial kenapa harus pimpinannya yang langsung ambil kendali. Buat makin gugup saja,” gerutu wanita itu seraya melewati Lisa.

Lisa merasakan kakinya melemas tiba-tiba bagaikan tak sanggup untuk memasuki ruangan itu. Sekali lagi dia menghela napasnya dan mengatakan pada dirinya sendiri semua akan baik-baik saja dan sesuai dengan rencana, Amin. Kata-kata itu selalu Lisa lapalkan sampai sadar dia sudah berhadapan dengan ketiga orang pria yang sedang menatapnya intens.

Lisa tidak duduk, dia masih berdiri menunggu intruksi dari salah satu pria itu untuk memintanya duduk. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya salah satu dari pria itu berbicara dengan suara dinginnya.

“ Duduk!” ucapnya dengan dingin

Dengan jantung yang masih berdetak dengan kencang, Lisa berusaha menenangkan dirinya.

“Baiklah kita kan memulai, saudari Lisa Seryani, apakah anda sudah siap?”

“Siap pak.” jawab Lisa dengan lantang

“Baiklah, ceritakan tentang diri anda.”

“Baik terimakasih atas kesempatan yang diberi kepada saya untuk menceritakan tentang diri saya sedikit…”

“Langsung keintinya!” potong pimpinan yang sekarang posisinya duduk ditengah-tengah itu. Lisa menelan ludahnya dengan susah payah mendengar ucapan dingin itu.

“Baik pak. Saya seorang mahasiswa lulusan salah satu Universitas di kota Medan dengan jurusan Matematika dengan Indeks Prestasi yang saya peroleh 3.51 dan saya baru lulus dan masih fresh graduate dan selama saya kuliah saya mengajar disebuah lembaga les.”

“Kenapa sebaiknya kami merekrut anda?” Tanya lelaki yang berada disamping lelaki dingin tadi.

“Saya punya pengalaman dalam bidang komputer dan saya juga pernah bekerja dalam bidang pendesainan video untuk dijadikan sponsor. Dan saya dapat bekerja individu ataupun team.”

“ Apa kelebihan kamu?” lagi-lagi suara itu sangat dingin sekali, sepertinya lelaki itu pimpinan perusahaan ini.

“ Menulis adalah kemampuan terbaik saya.”

Saat lelaki dengan kemeja pink yang dibalut jas mahal itu ingin mengajukan pertanyaan kembali, tiba-tiba pimpinan perusahaan itu menaikkan tangannya menandakan agar pertanyaannya di berhentikan.

Hal itu masih terlihat jelas oleh Lisa, apa ini artinya Lisa ditolak? Bibir Lisa bergetar menahan tangis. Dia memandang lekat-lekat pimpinan itu, sepertinya dia kenal dengan pimpinan perusahaan itu tapi dia siapa?

“Mbak, mbak, mbak silahkan berdiri,” ujar seorang wanita yang berdiri disamping Lisa.

Sial! Buat malu saja, karna memandang lelaki itu Lisa sampai tidak mendengar kalau dia sudah diminta keluar.

Pimpinan perusahaan itu menatap Lisa sekilas, dan mengalihkan pandangannya menuju kertas yang berisi beberapa orang lagi yang akan di interview.

“Jika anda sesuai dengan proporsi perusahaan, kami akan memanggil anda.” Jelas wanita yang menuntunnya jalan keluar

“Iya terimakasih ya buk.”

Lisa melangkahkan kakinya dengan perasaan khawatir dan mengingat-ingat sesuatu dimana dia pernah bertemu atau melihat lelaki itu sebelumnya. Lelah dengan itu semua, Lisa mengarahkan langkah kakinya menuju café dekat perusahaan. Rasanya lapar sudah berdemo minta diisi.

Lisa memesan makanan, sambil menunggu pesanannya datang getaran ponsel dalam tasnya mengalihkan perhatian Lisa.

Kak Tari

Bagaimana hasilnya?

Lis

Iya kita lihat saja kak, aku juga tidak tau bagaimana.

Lisa memasukkan kembali ponselnya kedalam tas. Bunyi pintu café terbuka sehingga mengalihkan perhatian Lisa mengarahkan pandangannya kearah pintu. Sial! Ternyata itu pimpinan perusahaan Maldives tadi, Lisa segera mengambil buku menu makanan café itu untuk menutupi wajahnya. Dia merasa malu melihat pimpinan itu ketika dia memberhentikan wawancara tadi. Lisa kemudian tersadar “ Diakan belum tentu mengenalku kan?” Tanya Lisa kepada dirinya sendiri.

Dengan kepercayaan yang tinggi dia menurunkan buku menu itu dan melihat pimpinan itu duduk dengan sekretarisnya mungkin atau bahkan sahabatnya. Lisa memperhatikan mereka yang duduk tepat didepan meja miliknya.

“Mbak, ini pesanannya”

“Ah… iya, makasih ya mbak.”

“Sama-sama mbak, saya permisi.”

Lisa tidak lagi memikirkan pimpinan itu dia langsung sibuk dengan makanannya.

Seorang anak lelaki kecil berlari dan tersandung dengan kakinya sendiri sehingga dia terjatuh tepat disamping meja Lisa.

“Ya ampun, adek tidak apa-apa?” Tanya Lisa sambil membantu anak kecil itu bangkit berdiri

“Gapapa tante, makasih ya,”

“Iya.” Ucap Lisa tulus dan memberikan senyumannya kepada anak kecil itu yang kini berlari kearah meja ibunya.

Lisa terdiam saat arah pandangan matanya bertemu dengan pandangan pimpinan kantor tadi dan lelaki yang bersamanya juga ikut menatapnya. Lisa tersenyum kearah mereka, dan dengan cepat pimpinan itu mengalihkan pandangannya tanpa membalas senyuman Lisa. Lisa berdumel dalam hati melihat lelaki dihadapannya ini, ingin rasanya dia mengigit tapi siapa lelaki itu sepertinya Lisa kenal dengan dia. Argh… sudahlah perut lebih penting.

“Daf, lo cutek banget sih?”

“Emang dia siapa?” Reno menepuk jidatnya sendiri.

“Bahkan ingatan lo sangat lemah, dia baru saja interview di perusahaan. Dan lo cepat banget lupa?”

“Yang interview ada dua puluh orang kalo lo lupa, dan gua gk bisa ingat sekali lihat doang.” jawab Daffa cuek sambil menikmati makanannya.

“Iya gua tau, dia cewek asal Medan yang dengan seenak jidat lo berhentiin wawancara tadi.” Reno mencoba mengingatkan Daffa.

“Emang sepenting itu ya dia sampe gua harus capek-capek inget dia?” Tanya Daffa cuek

“Terserah lo deh, gua kira ingatan lo udah makin bagus tapi makin kesini lo makin buruk,” Daffa menatap tajam kearah Reno.

Lisa terdiam ketika mendengar nama lelaki itu, dia mulai mengingat-ingat kembali nama DAFFA. Rasanya dia tidak asing dengan nama itu, deg… Lisa kembali berputar dengan memorinya tentang Daffa.

🌾🌾🌾

Lis'R Story 💏

Terpopuler

Comments

Budi Purnama

Budi Purnama

ninggalin jejak ...

2021-11-23

1

Nyu'nyun Halus-

Nyu'nyun Halus-

ceritanya bagus semoga bny yg like n vote

2021-08-29

0

re

re

Mulai

2021-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 thirteen
14 Fourteen
15 fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Thirty
31 Thirty One
32 Thirty Two
33 Thirty Three
34 Thirty Four
35 Thirty Five
36 Thirty six
37 Thirty seven
38 Thirty Eight
39 Thirty Nine
40 Fourty
41 Fourty One
42 Fourty Two
43 Fourty Three
44 Fourty Four
45 Fourty Five
46 Pengenalan Tokoh
47 Fourty Six
48 Fourty Seven
49 Fourty Eight
50 info doang hahaha
51 Fourty Nine
52 Fifty
53 Fifty One
54 Fifty Two
55 Fifty Three
56 Sorry
57 Fifty Four
58 Fifty-Five
59 Fifty-Six
60 Fifty-Seven
61 Fifty-eight
62 Fifty-Nine
63 Sixty
64 Sixty-One
65 Sixty-Two
66 Sixty-There
67 Sixty-Four
68 Sixty-Five
69 Wedding Day
70 Dia Milikku Seutuhnya
71 Sato Junior ?
72 Rumit
73 Rapuh
74 Moodyan
75 Ciuman Pertama RD
76 Jadilah Milikku
77 Tidak sabar ingin bertemu
78 Deven
79 Kenyataan
80 Cukup
81 Welcome Baby Sato
82 He's duplicate his Dad
83 Hal yang seharusnya dilakukan
84 Jangan ditanya lagi
85 Lain hari saja
86 Cute Baby
87 Pregnant
88 Diary Lisa
89 Memantaskan diri
90 Wanita untuk Dave
91 Teman lama
92 Dio
93 Belum saatnya
94 Febry's Wedding
95 Ini salahku
96 Jangan katakan itu
97 Solusi
98 Bolehkah aku memelukmu?
99 Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100 Benda Keramat
101 This's day wedding DR
102 Malam panjang
103 Lakukanlah
104 Dave, kamu kenapa?
105 Aku akan Menunggu
106 Persiapan
107 Seaengil Cukkae
108 Keysia
109 Pusat perhatian
110 Rafael ?
111 The Last
112 Bye!
113 Otw 500k viewers
114 infooo
115 Ada yang baru!!!!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
thirteen
14
Fourteen
15
fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Thirty
31
Thirty One
32
Thirty Two
33
Thirty Three
34
Thirty Four
35
Thirty Five
36
Thirty six
37
Thirty seven
38
Thirty Eight
39
Thirty Nine
40
Fourty
41
Fourty One
42
Fourty Two
43
Fourty Three
44
Fourty Four
45
Fourty Five
46
Pengenalan Tokoh
47
Fourty Six
48
Fourty Seven
49
Fourty Eight
50
info doang hahaha
51
Fourty Nine
52
Fifty
53
Fifty One
54
Fifty Two
55
Fifty Three
56
Sorry
57
Fifty Four
58
Fifty-Five
59
Fifty-Six
60
Fifty-Seven
61
Fifty-eight
62
Fifty-Nine
63
Sixty
64
Sixty-One
65
Sixty-Two
66
Sixty-There
67
Sixty-Four
68
Sixty-Five
69
Wedding Day
70
Dia Milikku Seutuhnya
71
Sato Junior ?
72
Rumit
73
Rapuh
74
Moodyan
75
Ciuman Pertama RD
76
Jadilah Milikku
77
Tidak sabar ingin bertemu
78
Deven
79
Kenyataan
80
Cukup
81
Welcome Baby Sato
82
He's duplicate his Dad
83
Hal yang seharusnya dilakukan
84
Jangan ditanya lagi
85
Lain hari saja
86
Cute Baby
87
Pregnant
88
Diary Lisa
89
Memantaskan diri
90
Wanita untuk Dave
91
Teman lama
92
Dio
93
Belum saatnya
94
Febry's Wedding
95
Ini salahku
96
Jangan katakan itu
97
Solusi
98
Bolehkah aku memelukmu?
99
Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100
Benda Keramat
101
This's day wedding DR
102
Malam panjang
103
Lakukanlah
104
Dave, kamu kenapa?
105
Aku akan Menunggu
106
Persiapan
107
Seaengil Cukkae
108
Keysia
109
Pusat perhatian
110
Rafael ?
111
The Last
112
Bye!
113
Otw 500k viewers
114
infooo
115
Ada yang baru!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!