Twenty

Sebuah senyuman kecil terbit diwajah Daffa,"Mengemaskan sekali," ucap Daffa dalam hati.

"Koko senyum?"

Daffa mengubah ekspresi wajahnya menjadi sedingin mungkin.

"Senyum gimana Sil?"

"Lah aku kira tadi senyum, berarti aku salah lihat."

"Udah, lanjut deh makanmu, koko mau kerja dulu. Kalo kamu mau jalan-jalan, kamu minta pak Dani aja nganterin kamu." Ucap Daffa seraya mencium kening Sesil.

Disepanjang perjalanan wajah Lisa selalu membayanginya, cara kesal gadis itu sangat menarik perhatiannya.

Lagi-lagi Daffa tersenyum sendiri mengingatnya, "Astagah Daf, lo apa-apaan coba mikirin tuh cewek? "

Daffa mengeleng-geleng kepalanya dan melaju mobilnya menuju kantor yang dia pimpin.

🍃🍃🍃

Daffa berjalan dengan menunjukkan kewibawaannya, semua staf segera memberi hormat kepadanya.

Mata Daffa melihat Lisa sedang bersama Deven, apa yang mereka bahas? Kenapa Lisa terlihat tertawa bahagia?

Kening Daffa berkerut memperhatikan keakraban mereka, matanya menatap lurus kedepan.

"Selamat pagi pak!" sapa Rara namun Daffa acuh saja.

Lisa dan Deven segera memberi hornat kepada lelaku itu, hanya saja Daffa melewatinya tanpa memperdulikan mereka. Rara segera berlari mendekati Lisa dan Deven.

"Kalian liat gk? "

"Liat apa?" tanya Deven

"Wajah dingin pak Daffa come back lagi hua,"

"Alay banget lu,"

Deven menoyor kepala Rara yang menurutnya sangat alay sekali.

"Ihh... Apaan sih Ven?"

Lisa secara perlahan meninggalkan kedua sahabatnya yang setiap kali bertemu bertengkar adu mulut.

"Daffa kenapa lagi ya? Perasaan tadi dirumah gk kenapa-napa," gumam Lisa

"Lisa,"

Panggilan Reno membuat Lisa segera menghadap.

"Ada apa pak?"

"Tolong serahin ini ke ruangan pak Daffa ya,"

"Hah? Kenapa saya pak?"

"Tolong!"

"Eh, iya pak."

Reno tersenyum melihat Lisa, dia tau Daffa sudah mulai membuka hati untuk gadis itu hanya saja dia pura-pura menutup diri.

🍃🍃🍃

Ketukan pintu ruangannya membuat perhatian Daffa teralih.

"Masuk!" serunya dari dalam.

Lisa memasuki ruangannya dengan senyuman terpancar diwajahnya. Lisa memberikan laporan keuangan.

"Selamat pagi pak, ini laporan keuangan yang sudah diperiksa badan keuangan."

Daffa memicingkan matanya menatap Lisa, membuat gadis itu tersenyum kikuk dan mengernyit heran.

"Kenapa pak?"

"Kenapa anda yang memberi saya laporan? Ini bukannya tugas sekretaris? Dan anda sendiri bukan sekretaris saya."

"Iya pak, kebetulan pak Reno sedang ada pekerjaan lain sehingga beliau meminta saya untuk mengantarkannya," ujar Lisa masih dengan senyuman.

"Saya harap kamu tak usah ambil andil tugas sekretaris, kamu hanya bagian devisi pendesainan. " sarkas Daffa membuat Lisa terdiam.

Lisa mengupayakan dirinya agar tersenyum, dia harus bisa menerima setiap perkataan Daffa selagi itu masih batas wajar.

"Baik pak, saya permisi."

Lisa segera berlalu dari ruangan itu, dan mengutuki Daffa yang makin hari semakin menyebalkan saja.

"Untung bos, untung cowok yang aku suka. Kalo gk aku bakal hantam,"

🍃🍃🍃

Saat menuruni tangga Lisa melihat sosok gadis kecil yang semalam membuatnya kesal.

"Waw... Kak Lisa kerja disini?"

"Hem... Iya begitulah,"

"Lo kenal dia Lis?" tanya Rara penasaran, yang hendak ingin menunjukkan ruangan Daffa kepada gadis itu.

"Kenal gitu aja,"

"Kak Lisa kok gitu sih? Padahalkan kakak tinggal dirum..."

"Lisa lo apain dia? Ntar pak Daffa marah sama lo."

"Gak papa Ra. Biar aku aja yang nganter dia."

"Oh yaudah,"

Lisa membuka bekapan tangannya dari mulut Sesil.

"Kak Lisa apa-apain sih. Kasar banget!" sungut Sesil kesal.

"Bodo amat!" tukas Lisa kesal

"Aku aduin ke koko,"

Sesil berlari menuju ruangan Daffa, Lisa tersadar dan segera mengejar Sesil. Lisa ngos-ngosan ketika dia tepat berada didepan ruangan Daffa, dia malu sekali ketika Daffa melihatnya. Sesil memandangnya remeh dan mengejek Lisa dari belakang tubuh Daffa.

"Ngapain?"

"Gak ada kok pak, saya permisi!" ucap Lisa seraya memberu senyuman.

"Ko tadi kakak itu bekap mulut aku, trus dia juga bilang gk peduli kalo aku digituin dan dia gk tau sama koko," ujar Sesil melebih-lebihkan

"Lisa!" panggil Daffa membuat gadis itu membalikkan tubuhnya.

"Iya pak?" tanya Lisa takut.

"Marahin aja ko,"

" Sesil masuk kekamar situ dulu ya, koko mau ngomong bentar sama kakaknya ya,"

"Siap ko!"

Sesil menjulurkan lidahnya pada Lisa ketika gadis itu hendak masuk ke sebuah kamar yang ada diruangan Daffa.

"Tutup pintunya," pinta Daffa dengan nada dingin.

Lisa menurut seketika saja rasa takut menguasai Lisa, dia tak berani menatap lelaki itu.

"Duduk."

Keduanya sama-sama terdiam, Daffa sendiri bingung ingin memulainya darimana. Daffa juga sedang merasakan kekesalan pada Lisa.

"Yaudah, hukum aja deh pak! " ujar Lisa memecahkan keheningan.

"Yakin? " tanya Daffa menaikkan sebelah alis matanya.

"Yaudah yakin pak, mau gimana lagi? Ngehindar juga gk bisa," sungut Lisa

"Kenapa lo yang bersungut?"

Huh... Lagi-lagi aku dibuat gak bisa berkata apa apa. Batin Lisa

"Maaf pak," cicit Lisa

"Yaudah hukuman kamu, kamu nemenin aku begadang nanti malam dan bantu aku. Aku lembur soalnya."

Lisa terkejut dengan permintaan Daffa, apa lelakj itu otaknya baru kejedot?  Kalo cuma sekedar nemenin dan bantu yang ada buat Lisa senang bukan main.

"Baik pak, saya permisi!"

"Hem..."

Setelah keluar dari ruangan Daffa, Lisa memegangi dadanya dan merasakan detak jantungnya yang begitu cepat.

"Astagah... Dia kerasukan apa? Kalo semacam itu hukumannya yang ada aku senang hihi..."

"Tapi sehat gak ya buat jantung aku? Gini aja aku udah jantungan,"

"Kamu yang kuat ya jantungku, kita hadapi manusia es itu, kita bisa."

Lisa segera meninggalkan tempat itu dan segera berlari menuju mejanya. Senyuman tergambar jelas diwajahnya.

"Kenapa lo Lis?"

"Gapapa,"

"Dapat apa dari pak Daffa?"

"Gak ada, udah sana gih kerja. Dilarang kepo!"

Lisa kembali berkutat dengan kerjaannya, dia berharap malam segera tiba.

🍃🍃🍃

Sesil bejalan mondar-mandir didalam kamar kerja Daffa. Dia masih berpikir keras. Hubungan apa yang dimiliki Daffa dan Lisa? Sepertinya mereka terlihat sangat dekat.

"Sesil, kamu ngapain?"

"Koko, kak Lisa nya kemana?"

"Sudah kembali kerja,"

"Koko gak jadi hukum dia?"

"Jadi, emang ada apa?"

"Hukuman apa?"

"Kepo,"

Cih...

" Kamu ngapain datang ke sini?"

"Aku bosen dirumah,"

"Yaudah, kamu jalan-jalan saja. Kan gampang!"

"Tak segampang itu. Aku gk suka jalan sendirian. Gimana kalo kita makan ko, Aku udah lapar." ujar Sesil manja

"Hem... baiklah."

"Yey... Koko memang terdebest,"

Sesil menarik salah satu tangan Daffa dengan buru-buru. Dia sudah berencana makan banyak hari ini. Sementara, Daffa hanya bisa pasrah kala sepupunya menarik paksa dirinya.

"Kak Lisa," teriak Sesil membuat karyawan disana memandangnya.

"Hah? Iya, kenapa?"

"Mari makan bareng aku dan koko. Aku benar-benar lapar, "

"Hem, lain kali saja ya. Aku masih banyak kerjaan,"

"Kak Lisa, kalo kakak gk ikut aku bakal kasih tau semua orang di sini kalo kakak itu ting--"

"Oke, oke. Aku ikut,"

Daffa tersenyum tipis, bahkan melawan anak kecil seperti Sesil saja gadis ini tidak mampu. Sesil juga menarik salah satu tangan Lisa dan menyeret kedua orang itu berjalan keluar. Deven dan Rara tiba-tiba saja bersatu.

"Mereka punya hubungan apa?"

"Entah,"

Rara melirik orang yang diajaknya berbicara dan menatap sinis lelaki itu dan segera berlalu meninggalkannya.

"Cih... Dasar cewek aneh!"

🌾🌾🌾

Lis'R Story 💏

Terpopuler

Comments

Herta Siahaan

Herta Siahaan

sama aneh makanya mereka berdua nggak pernah akur

2023-02-06

0

Herta Siahaan

Herta Siahaan

ngutuki Daffa tapi suka kan dimaki maki terus 😆😆😆

2023-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 thirteen
14 Fourteen
15 fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Thirty
31 Thirty One
32 Thirty Two
33 Thirty Three
34 Thirty Four
35 Thirty Five
36 Thirty six
37 Thirty seven
38 Thirty Eight
39 Thirty Nine
40 Fourty
41 Fourty One
42 Fourty Two
43 Fourty Three
44 Fourty Four
45 Fourty Five
46 Pengenalan Tokoh
47 Fourty Six
48 Fourty Seven
49 Fourty Eight
50 info doang hahaha
51 Fourty Nine
52 Fifty
53 Fifty One
54 Fifty Two
55 Fifty Three
56 Sorry
57 Fifty Four
58 Fifty-Five
59 Fifty-Six
60 Fifty-Seven
61 Fifty-eight
62 Fifty-Nine
63 Sixty
64 Sixty-One
65 Sixty-Two
66 Sixty-There
67 Sixty-Four
68 Sixty-Five
69 Wedding Day
70 Dia Milikku Seutuhnya
71 Sato Junior ?
72 Rumit
73 Rapuh
74 Moodyan
75 Ciuman Pertama RD
76 Jadilah Milikku
77 Tidak sabar ingin bertemu
78 Deven
79 Kenyataan
80 Cukup
81 Welcome Baby Sato
82 He's duplicate his Dad
83 Hal yang seharusnya dilakukan
84 Jangan ditanya lagi
85 Lain hari saja
86 Cute Baby
87 Pregnant
88 Diary Lisa
89 Memantaskan diri
90 Wanita untuk Dave
91 Teman lama
92 Dio
93 Belum saatnya
94 Febry's Wedding
95 Ini salahku
96 Jangan katakan itu
97 Solusi
98 Bolehkah aku memelukmu?
99 Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100 Benda Keramat
101 This's day wedding DR
102 Malam panjang
103 Lakukanlah
104 Dave, kamu kenapa?
105 Aku akan Menunggu
106 Persiapan
107 Seaengil Cukkae
108 Keysia
109 Pusat perhatian
110 Rafael ?
111 The Last
112 Bye!
113 Otw 500k viewers
114 infooo
115 Ada yang baru!!!!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
thirteen
14
Fourteen
15
fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Thirty
31
Thirty One
32
Thirty Two
33
Thirty Three
34
Thirty Four
35
Thirty Five
36
Thirty six
37
Thirty seven
38
Thirty Eight
39
Thirty Nine
40
Fourty
41
Fourty One
42
Fourty Two
43
Fourty Three
44
Fourty Four
45
Fourty Five
46
Pengenalan Tokoh
47
Fourty Six
48
Fourty Seven
49
Fourty Eight
50
info doang hahaha
51
Fourty Nine
52
Fifty
53
Fifty One
54
Fifty Two
55
Fifty Three
56
Sorry
57
Fifty Four
58
Fifty-Five
59
Fifty-Six
60
Fifty-Seven
61
Fifty-eight
62
Fifty-Nine
63
Sixty
64
Sixty-One
65
Sixty-Two
66
Sixty-There
67
Sixty-Four
68
Sixty-Five
69
Wedding Day
70
Dia Milikku Seutuhnya
71
Sato Junior ?
72
Rumit
73
Rapuh
74
Moodyan
75
Ciuman Pertama RD
76
Jadilah Milikku
77
Tidak sabar ingin bertemu
78
Deven
79
Kenyataan
80
Cukup
81
Welcome Baby Sato
82
He's duplicate his Dad
83
Hal yang seharusnya dilakukan
84
Jangan ditanya lagi
85
Lain hari saja
86
Cute Baby
87
Pregnant
88
Diary Lisa
89
Memantaskan diri
90
Wanita untuk Dave
91
Teman lama
92
Dio
93
Belum saatnya
94
Febry's Wedding
95
Ini salahku
96
Jangan katakan itu
97
Solusi
98
Bolehkah aku memelukmu?
99
Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100
Benda Keramat
101
This's day wedding DR
102
Malam panjang
103
Lakukanlah
104
Dave, kamu kenapa?
105
Aku akan Menunggu
106
Persiapan
107
Seaengil Cukkae
108
Keysia
109
Pusat perhatian
110
Rafael ?
111
The Last
112
Bye!
113
Otw 500k viewers
114
infooo
115
Ada yang baru!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!