Four

Semua orang yang berada di devisi pendesainan video sedang sibuk melakukan tugasnya masing-masing. Terlihat dari mereka yang berkutat dengan komputer yang berada di hadapan mereka masing-masing. Lisa tampak sesekali menyeka keringatnya yang keluar.

Devisi pendesainan berada dibawah naungan Reno yang sekaligus menjabat sebagai sekretaris itu. Sesekali Reno memperhatikan Lisa yang serius dalam menyelesaikan tugasnya. Reno melangkahkan kakinya menuju meja Lisa.

“Lis…” panggil Reno yang membuat Lisa sedikit terkejut

“Eh… Iya pak, ada apa ya?”

“Saya mau menanyakan sesuatu, boleh?”

“Tentu saja boleh pak.”

Tiba-tiba ponsel milik Reno bordering, Reno merogoh kantong celananya dan melihat nama Daffa tertera disana. Tak membuang waktu Reno segera menjawab panggilan itu.

“Ada apa?” Tanya Reno sambil berjalan menjauhi meja Lisa.

“Jangan pernah urusi urusan pribadi gua.”

Reno menatap ponselnya itu bingung, kenapa dengan sahabatnya ini? Perasaan dia tidak ada mengurusi urusan pribadi laki-laki itu. Karna Reno tahu Daffa orangnya sangat rentan jika ada yang ikut campur dengan urusannya.

“Maksud lo? Perasaan gua gak ada ikut campur deh.” Jawab Reno

“Jangan pernah lo korek informasi atau bertanya tentang gua ke Lisa, gua tau lo penasaran hubungan gua dengan Lisa, gua harap lo gak buat gua kecewa.”

Reno segera memandang keatas dan melihat Daffa yang sedang menatapnya intens dari kaca besar itu.

“Oh… Okay Daf.”

Segera Daffa mematikan sambungan itu secara sepihak dan menutup kembali gordennya.

“Semakin lo larang gua, gua semakin penasaran hubungan lo apa ke Lisa,” gumam Reno dengan suara perlahan.

Kembali Reno mendekati meja Lisa kembali, Lisa menatapnya dengan takut, terlihat jelas dari tatapan gadis itu sepertinya dia takut jika melakukan kesalahan.

“Sudah, lanjut saja. Saya dipanggil pak Daffa.”

Mendengar nama Daffa, perasaan Lisa berkecambuk. Apa dia masih mempunyai perasaan kepada lelaki itu? Padahal Lisa sudah berusaha untuk melupakan lelaki itu, walaupun dalam doanya dia sangat berharap dapat bertemu dengan Daffa. Dan kali ini Tuhan telah mendengarkan doanya untuk dapat melihat lelaki itu, bahkan Tuhan mengabulkan lebih karna pada akhirnya Lisa dapat satu atap dengan lelaki itu bekerja.

🍃🍃🍃

Jam istirahat telah tiba, Lisa dan Rara berjalan menuju kantin perusahaan. Ah iya, Rara itu rekan kerja Lisa dan mereka berada di devisi yang sama. Sepertinya Lisa sangat cocok dengan Rara, padahal baru ini hari pertama Lisa bergabung sudah disapa dan disambut ramah oleh gadis itu. Di devisi pendesainan hanya Lisa dan Rara saja karyawan wanita.

Mereka segera mengambil makan mereka dan duduk disalah satu meja, saat menikmati makan siang mereka, beberapa karyawan mulai berbisik-bisik satu dengan yang lainnya. Mau tak mau Lisa dan Rara memperhatikan kemana arah tatapan para karyawan itu.

Reno tengah berjalan kearah meja Lisa dan Rara, hal itu sangat jarang karna pada biasanya Reno selalu makan siang dengan Daffa diluar.

“Lisa…”

“Iya pak, ada apa ya?”

“Ikut saya.”

“ Baik pak. "

Lisa melihat wajah Reno yang cemas, segera saja Lisa bangkit berdiri dan mengikuti lelaki itu. Kenapa Reno kelihatan cemas sekali? Apa yang terjadi? Semua pertanyaan itu tersimpan didalam otak Lisa, dia tidak berani bertanya melihat keadaan yang sedang cemas seperti ini.

"Aku pergi dulu ya Ra, " Rara hanya menganggukkan kepalanya saja

Lisa bingung dan sekaligus merasakan jantungnya bergerak dua kali lebih cepat, kenapa Reno membawanya ke ruangan Daffa? Apa yang terjadi dengan Daffa? Kekhwatiran tiba-tiba saja melanda gadis itu.

Reno membuka pintu suatu ruangan yang berada didalam ruangan kerja Daffa. Lisa terkejut melihat wajah Daffa pucat dan berbaring diatas kasur itu. Ternyata ruangan ini kamar tidur.

“Lisa tolong kamu lihatin Daffa ya, dia dari tadi demam.”

“Tapi kenapa saya pak?” tanya Lisa tak enak.

“Aku gk tau mau manggil siapa, dokter lagi menuju sini. Aku ada meeting mengantikan Daffa hari ini jam 2.” Lisa memandang jam yang bertengger di tangan kirinya dan jam sudah menunjukkan pukul 13.47

“Apa gak papa pak?”

“Aku percaya sama kamu Lisa, tolong ya. Aku harus segera berangkat.”

“Dokternya gak akan lama lagikan?” tanya Lisa khawatir

“Lagi di jalan, mungkin terkena macet. Aku gak tau cara merawat orang sakit tolong kamu rawat sampai dokternya datang ya. Aku pergi, sebelumnya makasih Lisa,”

Reno berjalan dengan sedikit berlari, sepertinya lelaki itu juga mengejar meeting mungkin itu suatu proyek besar. Lisa menatap Daffa yang mengeluarkan banyak keringat dari dahinya. Lisa menyentuh kening lelaki itu.

“Astagah, panas banget.”

Lisa berjalan menuju lemari dan mengambil handuk kecil di dalam lemari itu, dan membasahi handuk itu dan meletakkannya di dahi Daffa.

“Mami… Daffa rindu mi, mami kapan pulang. Daffa selalu kalian tinggal sendiri,” mendengar itu Lisa terdiam, jadi lelaki ini merindukan maminya.

Ahh… Lisa baru ingat, Daffa pernah cerita lewat chat padanya dulu kalau dia itu akan bersyukur banget bisa bertemu orang tuanya walau sekali dalam tiga tahun.

Lisa menyentuh tangan lelaki itu takut, namun dia memberanikan dirinya mengenggam tangan lelaki itu untuk menyalurkan suhu tubuh lelaki itu ke tubuhnya.

“Dokternya kok lama sekali sih?” Lisa memandangi jam tangannya, sudah jam setengah tiga, seharusnya dia sudah bekerja sekarang, tapi dia tidak tega meninggalkan Daffa dalam keadaan seperti ini.

Lisa berniat menghubungi Reno untuk menanyakan perihal dokter yang memeriksa Daffa yang tak kunjung tiba.

“Sial! No pak Reno gk punya lagi,”

“Ahhh... Rara, Rara pasti punya.”

Setelah mendapat nomor Reno, segera gadis itu menghubungi lelaki itu.

“Halo, pak Reno?”

“Iya… Ini siapa ya?” tanya Reno dari ujung telpon.

“Ini saya pak Lisa, saya mau bertanya, dokter yang memeriksa pak Daffa kok belum tiba ya pak?”

“Oh Lisa… Belum sampai ya?”

“Belum pak, dan saya harus bekerja sekarang pak.”

“Ehmm… coba cek suhu Daffa masih tinggi gak?”

Lisa segera menyentuh kening Daffa dan syukurlah demam lelaki itu sudah turun dan sudah lebih baik.

“Sudah enggak pak,”

“Puji Tuhan, bagus deh jadi gak usah panggil dokter lagi, mungkin dokternya sibuk. Oh ya, kamu jagain Daffa ya sampai saya kembali atau sampai Daffa siuman. Soal kerja kamu gak masalah saya kasih dispensasi.”

“Tapi pak…”

“Tolong ya Lis, saya masih ada urusan saat ini. Terimakasih ya, Syalom.”

“Syalom Pak.”

Lisa memandangi Daffa yang belum juga siuman, kalo sore-sore seperti ini gadak kegiatan bawaannya ngantuk saja, dan sialnya mata Lisa terasa berat. Lisa mengelus tangan Daffa dan berbisik tepat di telinga Daffa.

“Cepat sembuh, aku sayang kamu,”ucap Lisa lirih.

Akhirnya Lisa tertidur di sebuah kursi dekat kasur milik Daffa, kantuknya sungguh tidak tertahan lagi.

Daffa mengernyit dan memegangi handuk yang menempel didahinya. Daffa memperhatikan sekitarnya dan melihat Lisa tengah tertidur dikursi. Senyum Daffa terbit menatap gadis itu, apa gadis ini yang merawatnya?

Berarti Daffa tidak bermimpi kalo dia merasakan seseorang berbisik kepadanya, mengatakan sayang kepada Daffa. Dia yakin itu Lisa.

Daffa segera bangkit dari tidurnya dan berniat mengangkat Lisa ke kasur miliknya, sebelum mengangkat Lisa dia memandangi gadis itu terlebih dahulu, wajah polos dan lucu ini berani sekali dia dulu menyatakan perasaan kepadanya. Gadis yang unik!

Daffa bergerak mendekati Lisa dan hendak mengangkat gadis itu. Namun baru saja dia hendak ingin mengangkat tubuh Lisa, gadis itu sudah mengeliat terlebih dahulu. Segera Daffa meletakkannya kembali dan buru-buru duduk di kasur miliknya. Lisa membuka matanya perlahan-lahan dan terkejut melihat Daffa sudah siuman.

“Bapak udah baikan?” tanya Lisa khawatir

“Iya saya gak papa, kenapa kamu ada disini?” tanya Daffa dengan nada cuek

“Tadi saya di mintai tolong sama pak Reno jagain Bapak,” jelas Lisa dengan jantung yang sangat tidak bisa diajak bekerja sama.

“Ahh… Iya Bapak udah siuman, saya permisi ya pak,” ucap Lisa dan segera berjalan menuju pintu.

“Lis…” Panggil Daffa sehingga menghentikan langkah kaki Lisa.

“I... Ii-iya pak?”

“Temakasih ya.”

“Sama-sama pak, kalau begitu saya permisi.”

Lisa berjalan cepat meninggalkan ruangan itu, Lisa memegangi dadanya dan merasakan detakan jatungnya yang sangat cepat. Lisa menghela napasnya kuat-kuat.

“Ternyata kamu benar-benar lupa samaku,” gumam Lisa penuh dengan kekecewaan.

Dengan langkah berat, Lisa menatap sekali lagi ruangan itu dan berlalu pergi meninggalkan Daffa yang sudah siuman itu.

🌾🌾🌾

Lis'R Story 💏

Terpopuler

Comments

re

re

Lisa bilang suka tp berbisik

2021-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 thirteen
14 Fourteen
15 fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Thirty
31 Thirty One
32 Thirty Two
33 Thirty Three
34 Thirty Four
35 Thirty Five
36 Thirty six
37 Thirty seven
38 Thirty Eight
39 Thirty Nine
40 Fourty
41 Fourty One
42 Fourty Two
43 Fourty Three
44 Fourty Four
45 Fourty Five
46 Pengenalan Tokoh
47 Fourty Six
48 Fourty Seven
49 Fourty Eight
50 info doang hahaha
51 Fourty Nine
52 Fifty
53 Fifty One
54 Fifty Two
55 Fifty Three
56 Sorry
57 Fifty Four
58 Fifty-Five
59 Fifty-Six
60 Fifty-Seven
61 Fifty-eight
62 Fifty-Nine
63 Sixty
64 Sixty-One
65 Sixty-Two
66 Sixty-There
67 Sixty-Four
68 Sixty-Five
69 Wedding Day
70 Dia Milikku Seutuhnya
71 Sato Junior ?
72 Rumit
73 Rapuh
74 Moodyan
75 Ciuman Pertama RD
76 Jadilah Milikku
77 Tidak sabar ingin bertemu
78 Deven
79 Kenyataan
80 Cukup
81 Welcome Baby Sato
82 He's duplicate his Dad
83 Hal yang seharusnya dilakukan
84 Jangan ditanya lagi
85 Lain hari saja
86 Cute Baby
87 Pregnant
88 Diary Lisa
89 Memantaskan diri
90 Wanita untuk Dave
91 Teman lama
92 Dio
93 Belum saatnya
94 Febry's Wedding
95 Ini salahku
96 Jangan katakan itu
97 Solusi
98 Bolehkah aku memelukmu?
99 Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100 Benda Keramat
101 This's day wedding DR
102 Malam panjang
103 Lakukanlah
104 Dave, kamu kenapa?
105 Aku akan Menunggu
106 Persiapan
107 Seaengil Cukkae
108 Keysia
109 Pusat perhatian
110 Rafael ?
111 The Last
112 Bye!
113 Otw 500k viewers
114 infooo
115 Ada yang baru!!!!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
thirteen
14
Fourteen
15
fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Thirty
31
Thirty One
32
Thirty Two
33
Thirty Three
34
Thirty Four
35
Thirty Five
36
Thirty six
37
Thirty seven
38
Thirty Eight
39
Thirty Nine
40
Fourty
41
Fourty One
42
Fourty Two
43
Fourty Three
44
Fourty Four
45
Fourty Five
46
Pengenalan Tokoh
47
Fourty Six
48
Fourty Seven
49
Fourty Eight
50
info doang hahaha
51
Fourty Nine
52
Fifty
53
Fifty One
54
Fifty Two
55
Fifty Three
56
Sorry
57
Fifty Four
58
Fifty-Five
59
Fifty-Six
60
Fifty-Seven
61
Fifty-eight
62
Fifty-Nine
63
Sixty
64
Sixty-One
65
Sixty-Two
66
Sixty-There
67
Sixty-Four
68
Sixty-Five
69
Wedding Day
70
Dia Milikku Seutuhnya
71
Sato Junior ?
72
Rumit
73
Rapuh
74
Moodyan
75
Ciuman Pertama RD
76
Jadilah Milikku
77
Tidak sabar ingin bertemu
78
Deven
79
Kenyataan
80
Cukup
81
Welcome Baby Sato
82
He's duplicate his Dad
83
Hal yang seharusnya dilakukan
84
Jangan ditanya lagi
85
Lain hari saja
86
Cute Baby
87
Pregnant
88
Diary Lisa
89
Memantaskan diri
90
Wanita untuk Dave
91
Teman lama
92
Dio
93
Belum saatnya
94
Febry's Wedding
95
Ini salahku
96
Jangan katakan itu
97
Solusi
98
Bolehkah aku memelukmu?
99
Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100
Benda Keramat
101
This's day wedding DR
102
Malam panjang
103
Lakukanlah
104
Dave, kamu kenapa?
105
Aku akan Menunggu
106
Persiapan
107
Seaengil Cukkae
108
Keysia
109
Pusat perhatian
110
Rafael ?
111
The Last
112
Bye!
113
Otw 500k viewers
114
infooo
115
Ada yang baru!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!