Five

Senyum Daffa sedari tadi masih menghiasi bibirnya,  entah bagaimana bisa rasanya melihat Lisa membuat hatinya merasa hangat.

"Daf,  lo gapapa? " tanya Reno yang tiba-tiba saja memasuki kamar Daffa.

"Iya,  gua gapapa. Oh iya,  lo yang nyuruh Lisa buat jagain gua disini? "

"Ho'oh habisnya gua gak tau mau hubungin siapa lagi."

"Makasih Ren."

"Kayak sama siapa aja lo ngomong. "

Daffa mengingat-ingat kembali bisikan seseorang yang dia yakini itu Lisa,  hal itu membuat lelaki itu tersenyum.

"Lo senyum?  Kenapa? " heran Reno melihat Daffa yang terlihat aneh.

"Emang kalo gua senyum salah? Lo kadang aneh deh. "

"Yaiya sih,  tapi lo ngapain senyum tiba-tiba? "

"Ehm...  Gimana sama proyek tadi berhasil? "

"Berhasil dong,  lo gk salah pilih gua Daf. " ucap Reno membanggakan dirinya.

"Kalo lo gk bisa gua andalin,  gua udah pecat. "  tukas Daffa sambil bergerak menjauhi Reno.

"Sial!!  "

🍃🍃🍃

Lisa berjalan menuju ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda,  dan sialnya dia tadi belum sempat menyelesaikan makaannya. Sekarang perutnya sudah berdemo minta diisi tapi mau gimana lagi Lisa terpaksa menahan lapar,  ini udah jam kerja bukan jam makan siang lagi.  Rara yang melihat Lisa sudah kembali segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Lisa.

"Lis, tadi kenapa sampai di panggil pak Reno?  Dan keliatannya kalian cukup dekat. "

"Aku juga gk tau kenapa pak Reno malah panggil aku,  padahal aku karyawan baru. "

"Lo di panggil untuk apa? "

"Jagain Daffa." Jawab Lisa seadanya

"Hah?  Seriusan lo jagain pak Daffa?" teriak Rara dengan kuat hanya untuk memastikan bahwa telinganya tidak salah dengar.

"Iya. "

"Wahh... Lo beruntung banget Lis, " puji Rara bangga

"Beruntung gimana? "

"Ya beruntung,  bisa lihat wajah tampan pak Daffa secara langsung. "

Lisa memegangi kening Rara, dia terkejut dengan temannya ini. Apanya yang beruntung?  Kalau melihat Daffa secara langsung,  dia juga bisa kan?

"Ihhh...  Apaan sih Lis? "

"Aku takut kamu sakit, " jawab Lisa polos

"Sakit gimana?  Jelas-jelas gua sehat gini. " ucap Rara cemberut

"Habisnya kamu ngomong gitu,  kamu juga kan bisa lihat pak Daffa secara langsung. "

"Astagahh...  Lo polos atau pura-pura polos sih Lis? " tanya Rara seraya memegangi kening Lisa.

"Maksudnya?  Kok aku gk paham ya? "

"Maksud gua,  lo beruntung karna bisa liat wajah tampan pak Daffa lebih dekat ketimbang kami-kami ini. "

"Itu yang kamu maksud aku beruntung?"

Rara menangguk seraya melipat kedua tanggannya didepan dada. Hal itu membuat kening Lisa membentuk kerutan.

"Aneh ya kamu. Udah yok kerja,  bentar lagi pak Reno balik. "

"Pak Reno udah balik kali,  malah udah naik keruangan pak Daffa,  emang lo gk liat? "

"Ehh... Seriusan?  Kok aku gak liat, "

"Masa? "

"Iya "

"Bodo. " Ucap Rara seraya tertawa dan berjalan meninggalkan Lisa.

"Ihh,  Rara kampret. " maki Lisa kesal melihat temannya itu tertawa.

🍃🍃🍃

Daffa memperhatikan Lisa yang sedang membereskan barang-barangnya.  Tampaknya gadis itu akan pulang.

"Lis, gua duluan ya,  bye!! " ujar Rara seraya melambaikan tangannya pada Lisa.

"Iya hati-hati. " sahut Lisa dan kembali merapikan mejanya.

Lisa menatap keatas melihat gorden yang sepertinya baru saja ditutup. Seulas senyum terbit diwajahnya. 

"Kalo diingat-ingat lagi,  Daffa kok makin ganteng aja ya hihihi...  Dia udah punya cewek belum ya? " gumam Lisa seraya berpikir.

"Ngapain lo senyum sendiri?" ujar seorang lelaki yang cepat mengakrabkan dirinya pada Lisa semejak gadis itu bergabung di tim pendesainan.

"Kepo banget," ejek Lisa

"Serah lo, emang cewek suka rada aneh gk ketebak,"

Lisa hanya mengedikkan bahunya tak peduli. Dia masih belum menyangka dapat pekerjaan, bertemu seseorang yang sangat ingin dia temui. Tuhan benar-benar baik banget.

"Lis, lo belum pulang? " tanya Deven yang memperhatikan Lisa sedari tadi seperti memikirkan sesuatu.

"Ini udah mau pulang Ven, "

"Rumah lo dimana? "

"Dii... " ucapan Lisa terpotong karna tiba-tiba saja Reno dan Daffa berjalan mendekati mereka.

"Sore pak! " ucap Deven sedikit membungkuk melihat bosnya itu.

"Ehmm...."

"Sore pak! " ucap Lisa dengan senyuman.

"Sore."

Daffa belalu cepat, berjalan dengan sorot mata tajam yang membuat orang takut melihat lelaki itu.  Sementara Reno hanya memberikan senyuman manisnya kepada kedua karyawan itu.

"Biasanya pak Daffa emang gitu ya? "

"Iya Lis,  cuek,  dingin plus biasanya kalo kata anak kantor sih dia itu gk pedulian. Tapi walaupun gitu,  hampir semua karyawan cewek disini selalu terkagum-kagum sama dia. " Jelas Deven seraya memperhatikan Lisa yang manggut-manggut.

"Lo sendiri kagum gak? " tanya Deven penasaran.

"Aku?  Enggak biasa aja, "

Bohong,  bohong, bohong yang benar saja!  Lisa udah menaruh hati pada lelaki itu sejak lama bahkan sebelum dia kenal sosok asli lelaki itu.

"Bagus deh, "

"Bagus gimana? "

"Setidaknya masih ada wanita kantor ini yang waras, " kekeh Deven,  membuat Lisa ikut tersenyum walau dalam hati dia memaki ucapan Deven.

"Pulang yuk, "

"Yaudah yuk. "

Daffa masih saja stay didepan kantornya,  entah apa yang membuat lelaki itu masih belum menjalankan mobilnya,  bahkan Reno saja mungkin sudah sampai dirumahnya.

"Perasaan mereka kok lama banget didalam? Apa mereka punya hubungan ya?  "tanya Daffa pada dirinya sendiri.

"Astagah Daf,  lo mikir apa sih?  Lagian Lo ngapain disini?  Gilak lo Daf, " ucap Daffa membuat dia sendiri tersadar.

Daffa mengeleng-gelengkan kepalanya dan seketika mengalihkan pandangannya melihat kedua sosok yang sedari tadi dia tunggu. Entah mengapa Daffa menanti mereka keluar dari kantor besar itu.

"Bareng aja Lis,  gua lagi gak ada kegiatan dirumah, jadi bisa anter lo dulu. "

"Yakin? " tanya Lisa

"Iye, "

Tanpa pikir panjang Lisa langsung mengiyakan ajakan Deven,  daripada naik ojol sayang dong duitnya,  selagi ada yang nawarin kenapa tidak?

Daffa memperhatikan kedua sosok itu yang baru saja meninggalkan kantornya.

"Hebat banget,  baru sehari kerja udah punya pacar aja.  Kayaknya gua salah letakin Lisa di devisi yang sama, " ujar Daffa kesal sendiri.

Daffa mencoba tidak peduli lagi dan segera menjalankan mobilnya meninggalkan area kantor.

"Huft ... Gua kenapa kepikiran mulu sam tu cewek?"

Daffa mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, dalam pikirannya semua mengenai Lisa sangat tidak asing baginya.

"Argh..." geram Daffa

🍃🍃🍃

Lisa baru saja sampai dirumahnya,  namun dia melihat sebuah koper besar. Apa yang terjadi?  Hal itu membuatnya merasa khawatir,  dia segera mencari keberadaan Mentari.

"Kak,  itu koper yang didepan bukannya koper kakak? " tanya Lisa ketika melihat Mentari sedang bersantai ria disofa.

"Iya,  itu koper kakak. "

"Kenapa kak?  Emang kita mau pindah?  Bukannya rumah ini udah kakak beli ya? " tanya Lisa beruntun.

"Sekarang kamu mandi dulu deh, ntar kakak jelasin. "

"Tapi..."

"Udah deh,  mandi dulu sana. " perintah Mentari,  membuat Lisa mau tak mau harus mau.

Sepanjang jalan menuju kamarnya, Lisa terus saja memikirkan apa yang terjadi. Kenapa tiba-tiba koper Mentari berada diruang tamu.

🌾🌾🌾

Lis'R Story 💏

Terpopuler

Comments

Ardiofael

Ardiofael

kalo suka senyum-senyum sendiri itu tanda suka. cowok mah sok gengsii

2020-05-29

2

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 thirteen
14 Fourteen
15 fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Thirty
31 Thirty One
32 Thirty Two
33 Thirty Three
34 Thirty Four
35 Thirty Five
36 Thirty six
37 Thirty seven
38 Thirty Eight
39 Thirty Nine
40 Fourty
41 Fourty One
42 Fourty Two
43 Fourty Three
44 Fourty Four
45 Fourty Five
46 Pengenalan Tokoh
47 Fourty Six
48 Fourty Seven
49 Fourty Eight
50 info doang hahaha
51 Fourty Nine
52 Fifty
53 Fifty One
54 Fifty Two
55 Fifty Three
56 Sorry
57 Fifty Four
58 Fifty-Five
59 Fifty-Six
60 Fifty-Seven
61 Fifty-eight
62 Fifty-Nine
63 Sixty
64 Sixty-One
65 Sixty-Two
66 Sixty-There
67 Sixty-Four
68 Sixty-Five
69 Wedding Day
70 Dia Milikku Seutuhnya
71 Sato Junior ?
72 Rumit
73 Rapuh
74 Moodyan
75 Ciuman Pertama RD
76 Jadilah Milikku
77 Tidak sabar ingin bertemu
78 Deven
79 Kenyataan
80 Cukup
81 Welcome Baby Sato
82 He's duplicate his Dad
83 Hal yang seharusnya dilakukan
84 Jangan ditanya lagi
85 Lain hari saja
86 Cute Baby
87 Pregnant
88 Diary Lisa
89 Memantaskan diri
90 Wanita untuk Dave
91 Teman lama
92 Dio
93 Belum saatnya
94 Febry's Wedding
95 Ini salahku
96 Jangan katakan itu
97 Solusi
98 Bolehkah aku memelukmu?
99 Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100 Benda Keramat
101 This's day wedding DR
102 Malam panjang
103 Lakukanlah
104 Dave, kamu kenapa?
105 Aku akan Menunggu
106 Persiapan
107 Seaengil Cukkae
108 Keysia
109 Pusat perhatian
110 Rafael ?
111 The Last
112 Bye!
113 Otw 500k viewers
114 infooo
115 Ada yang baru!!!!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
thirteen
14
Fourteen
15
fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Thirty
31
Thirty One
32
Thirty Two
33
Thirty Three
34
Thirty Four
35
Thirty Five
36
Thirty six
37
Thirty seven
38
Thirty Eight
39
Thirty Nine
40
Fourty
41
Fourty One
42
Fourty Two
43
Fourty Three
44
Fourty Four
45
Fourty Five
46
Pengenalan Tokoh
47
Fourty Six
48
Fourty Seven
49
Fourty Eight
50
info doang hahaha
51
Fourty Nine
52
Fifty
53
Fifty One
54
Fifty Two
55
Fifty Three
56
Sorry
57
Fifty Four
58
Fifty-Five
59
Fifty-Six
60
Fifty-Seven
61
Fifty-eight
62
Fifty-Nine
63
Sixty
64
Sixty-One
65
Sixty-Two
66
Sixty-There
67
Sixty-Four
68
Sixty-Five
69
Wedding Day
70
Dia Milikku Seutuhnya
71
Sato Junior ?
72
Rumit
73
Rapuh
74
Moodyan
75
Ciuman Pertama RD
76
Jadilah Milikku
77
Tidak sabar ingin bertemu
78
Deven
79
Kenyataan
80
Cukup
81
Welcome Baby Sato
82
He's duplicate his Dad
83
Hal yang seharusnya dilakukan
84
Jangan ditanya lagi
85
Lain hari saja
86
Cute Baby
87
Pregnant
88
Diary Lisa
89
Memantaskan diri
90
Wanita untuk Dave
91
Teman lama
92
Dio
93
Belum saatnya
94
Febry's Wedding
95
Ini salahku
96
Jangan katakan itu
97
Solusi
98
Bolehkah aku memelukmu?
99
Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100
Benda Keramat
101
This's day wedding DR
102
Malam panjang
103
Lakukanlah
104
Dave, kamu kenapa?
105
Aku akan Menunggu
106
Persiapan
107
Seaengil Cukkae
108
Keysia
109
Pusat perhatian
110
Rafael ?
111
The Last
112
Bye!
113
Otw 500k viewers
114
infooo
115
Ada yang baru!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!