Twelve

Mungkinkah kalian akan marah jika hati tetap meminta bertahan padanya,  namun dia sendiri sudah meminta mu untuk berhenti? ~ Lisa Seryani

Reno berjalan mendekati meja Lisa. Melihat bosnya yang ingin mendekati temannya,  Rara menendang meja Lisa yang tepat berada disebelahnya.

"Apaan? "

"Itu pak Reno kayaknya mau kesini deh, " tunjuk Rara menggunakan bibirnya.

Lisa mengarahkan pandangannya kearah yang ditunjuk Rara,  dan benar saja Reno sudah melemparkan senyumannya pada Lisa jujur ini membuat Lisa merasa tidak nyaman.

"Lisa, "

"Ya pak? "

"Boleh ikut saya sebentar? "

Lisa dan Rara saling melirik sebentar,  entah apa yang Rara katakan dengan tatapan matanya Lisa tak mengerti sama sekali.

"Lisa? " panggil Reno kembali

"Ya saya pak,"

"Kamu tidak mendengar saya? "

"Dengar kok pak,  ini mau berdiri, " ujar Lisa tak enak hati

Reno melangkahkan kakinya menuju ruangannya,  Lisa terdiam dan hanya bisa menunggu intruksi dari Reno.

"Gua mau nanya sama lo? "

"Saya pak? "

"Lo kira selain lo siapa lagi yang disini? "

"Eh... Mau nanya apa pak? " tanya Lisa tidak enak hati.

"Lo kok bisa nginap di rumah Daffa?" tanya Reno penasaran.

"Oh,  kemarin om aku nitip aku dirumah pak Daffa pak, "ujar Lisa tersenyum.

"Bukan karna lo punya hubungan sama dia? "

"Hah?  Oo... Enggak pak, "

Lisa memalingkan pandangannya dan mengigit giginya sendiri.

"Syukur deh gak ada," gumam Reno dengan suara pelan.

"Apa pak? "

"Gak ada,  udah kembali sana kerja, "

Lisa mengganguk saja,  dia bingung melihat tingkah Reno,  emang segitu pentingnya cuma nanya seperti itu aja sampai Lisa harus meninggalkan pekerjaannya.

🍃🍃🍃

Daffa dan Lisa berpapasan saat Lisa baru saja keluar dari ruangan Reno,  Daffa menatapnya dingin tak berekspresi sama sekali.

"Siang pak, "

Daffa hanya melewatinya tak berniat membalas sapaan Lisa. Lisa tersenyum melihat punggung Daffa yang semakin menjauh.

"Kenapa aku makin suka aja sih heheh..." Lisa berjalan dengan senyuman.

🍃🍃🍃

"Ra... " panggil Lisa dengan suara pelan.

"Hm... "

"Aku mau cerita, mau dengerin gk? "

Rara segera mengeser kursinya mendekati Lisa, dia penasaran apa yang ingin gadis itu ceritakan.

"Apa? "

Lisa melongo melihat antusias Rara.

"Kok bengong sih? Cerita dong, "

"Ohh, iya ok,ok. Jadi aku mau pinta pendapatmu Ra, "

"Pendapat? " Lisa hanya mengangguk.

"Yaudah cerita dulu, "

"Jadi gini, aku ada teman nih ya. Dia itu pernah dekat sama cowok tapi melalui media sosial gitu, nah mereka sering saling curhatan dan pada akhirnya teman aku itu suka sama tuh cowok, padahal mah mereka belum kenal satu sama lain, istilahnya belum pernah jumpa gitu. Nah, temanku ini beranikan diri nyatain perasaannya ke itu cowok, dan berakhir hanya diread cowok itu dan sekarang mereka udah gk berhubungan lagi, " cerita Lisa sedih mengingat itu kisahnya sendiri, bukan temannya.

"Kasihan banget teman lo, "

Lisa memandang Rara sedih, ternyata Rara merasa kasihan melihat dirinya, mata Lisa mulai memanas namun berusaha dia tahan tak ingin membuat Rara curiga.

"Terus udah gitu doang? "

"Enggak, cewek si cowok itu juga jadinya kirimi teman aku pesan,"

"Seriusan? " tanya Rara semakin penasaran

"Iya. "

"Dia bilang apa Lis? "

"Dia hanya bilang makasih, karna teman aku gk maksa sicowok untuk jadi pacarnya. Ya, ceweknya juga doain teman aku tuh biar dapat cowok lain, " jelas Lisa semakin sedih.

"Ini cerita teman lo apa cerita lo sendiri?" tanya Rara curiga

"Hah? I-iya ini cerita teman aku,"

"Cukup mencurigakan sih. Soalnya Lo cerita seakan Lo sendiri yang ngalamin, "

"Eh? Kenapa bilang gitu? " tanya Lisa tidak karuan, dia merasa malu sendiri.

"Habisnya lo cerita kayak ceritain pengalaman lo aja, "

"Enggak kok, aku hanya sedih aja. Dia teman dekat aku banget, kayak udah seurat nadi tau Ra, " cicit Lisa memayunkan bibirnya.

"Helleh, seurat nadi lebay lo, "

Ya iya dong seurat nadi, orang itu dirinya si Lisa.

"Jadi gimana pendapat mu Ra? "

"Ya, mau gimana emang? Kan tuh ceweknya si cowok udah doain yang bagus, trus mau apa lagi? "

"Iiihh Rara, aku butuh pendapat kamu. Soalnya teman aku belum bisa lupain tuh cowok, dia masih suka banget sama tuh cowok, "

"Suruh move on, "

"Gak segampang itu Ra, "

Rara menghela napasnya kuat, dia menatap Lisa tepat dimatanya. Rara memegangi kedua pundak Lisa.

"Gini ya Lis, bilangin ke teman lo, kalo gak mau terluka udah move on aja, tapi kalo dia masih suka ya dia harus siap sakit hati setiap saat. Lagian dia ngapain sih ngarepin cowok orang lain? Udah tau sampe cewek tuh cowok ngirimi dia pesan, dan dia masih tega gitu menyimpan rasa yang gak akan pernah terbalas? Intinya, kalo dia terus menyimpan rasa ke itu cowok, bukan dia aja yang sakit tapi itu cowok sama ceweknya, ya dengan kata lain dia melukai mereka secara disengaja tanpa dia sadari, " ucap Rara tegas.

Lisa tak mampu mengerakkan bibirnya lagi, semua kata-kata Rara sangat menohok hatinya. Benar, dia bukan saja terluka tapi mereka juga terluka.

"Kenapa lo nangis? "

"Enggak ah, aku hanya salut aja sama kamu. Kayaknya pemikiran kamu tuh luas banget. "

"Lis, ini bukan karna pemikiranku yang luas, tapi ini perasaan Lis. Kasihan teman kamu harus bertahan padahal lelaki itu gak respect sama dia lagi mereka belum pernah ketemu. Lah iya kalo teman kamu gk ditipu tu cowok, kalo ditipu gimana? "

"Mereka udah ketemu Ra, tapi kata teman aku cowok itu enggak ingat dia sama sekali, " rasanya hantaman besar itu menimpa Lisa saat ini.

"Wah, udah ketemu ternyata. Tapi kalo saran ku sih teman kamu harus tetap move on, kasihan dia. "

"Gitu ya Ra? " tanya Lisa memastikan sekali lagi.

" Iya Lis, "

"Ra, apa kamu akan marah kalo seandainya dia itu bertahan? "

"Ngapain gua marah itu hak dia, lagian gua gk kenal teman lo. Tapi kalo menurut gua, dia itu jangan bertahan, kalo bertahan dia kayak cewek yang bodohnya sampai ke urat nadi, " tukas Rara

Lisa menghela napasnya, mungkin kalo Rara tau gadis itu Lisa, Rara bakal ngejauhi Lisa atau bahkan Rara akan kesal liat Lisa.

Lisa kembali menyibukkan dirinya dengan tugas kantornya, namun fokusnya terpecah. Kata-kata Rara benar-benar menohok seperti tamparan buat Lisa. Lisa makin tak berani untuk melihat kenyataan didepan. Bagaimana bisa dia menghapus rasanya kalau dia saja terus akan berjumpa dengan lelaki itu.

"Haruskah aku berhenti berharap? " gumam Lisa

"Lis, berdiri lo. " bisik Rara

"Eh? Kenapa ra? "

Rara tersenyum kesal kearah Lisa membuat Lisa semakin tak mengerti. Lisa memutar tubuhnya dan melihat Daffa menatapnya dingin. Secepat mungkin Lisa bangkit berdiri dan menundukkan kepalanya.

"Lis, mari ikut ke kantor pak Daffa, " ujar Reno

Lisa menatap Rara, tatapan mata Rara seolah memberi kekuatan pada Lisa untuk menghadapi Daffa nantinya.

Dengan perasaan berkecambuk, Lisa mengikuti Reno menuju ruangan Daffa. Jantungnya sudah mulai berdetak tak karuan membuat Lisa semakin was-was.

"Masuk aja Lis, pak Daffa udah menunggu didalam, "

"Makasih pak, "

Reno segera berjalan menjauhi Lisa dan memasuki ruangannya, Lisa berdiam diri, rasanya kakinya tak sanggup melangkah kedalam ruangan itu.

🌾🌾🌾

Lis'R Story 💏

Terpopuler

Comments

mei

mei

hmm sepertinya ruangan lbh cocok drpd kantor karna kan lisa memang ud didlm kantor daffa

2022-09-11

0

Taz

Taz

Dua2nya Gengsi, but anyway . lanjut saja ceritanya. Seru

2020-12-22

2

Yulianti Amiruddin

Yulianti Amiruddin

lanjut thor

2020-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 thirteen
14 Fourteen
15 fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Thirty
31 Thirty One
32 Thirty Two
33 Thirty Three
34 Thirty Four
35 Thirty Five
36 Thirty six
37 Thirty seven
38 Thirty Eight
39 Thirty Nine
40 Fourty
41 Fourty One
42 Fourty Two
43 Fourty Three
44 Fourty Four
45 Fourty Five
46 Pengenalan Tokoh
47 Fourty Six
48 Fourty Seven
49 Fourty Eight
50 info doang hahaha
51 Fourty Nine
52 Fifty
53 Fifty One
54 Fifty Two
55 Fifty Three
56 Sorry
57 Fifty Four
58 Fifty-Five
59 Fifty-Six
60 Fifty-Seven
61 Fifty-eight
62 Fifty-Nine
63 Sixty
64 Sixty-One
65 Sixty-Two
66 Sixty-There
67 Sixty-Four
68 Sixty-Five
69 Wedding Day
70 Dia Milikku Seutuhnya
71 Sato Junior ?
72 Rumit
73 Rapuh
74 Moodyan
75 Ciuman Pertama RD
76 Jadilah Milikku
77 Tidak sabar ingin bertemu
78 Deven
79 Kenyataan
80 Cukup
81 Welcome Baby Sato
82 He's duplicate his Dad
83 Hal yang seharusnya dilakukan
84 Jangan ditanya lagi
85 Lain hari saja
86 Cute Baby
87 Pregnant
88 Diary Lisa
89 Memantaskan diri
90 Wanita untuk Dave
91 Teman lama
92 Dio
93 Belum saatnya
94 Febry's Wedding
95 Ini salahku
96 Jangan katakan itu
97 Solusi
98 Bolehkah aku memelukmu?
99 Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100 Benda Keramat
101 This's day wedding DR
102 Malam panjang
103 Lakukanlah
104 Dave, kamu kenapa?
105 Aku akan Menunggu
106 Persiapan
107 Seaengil Cukkae
108 Keysia
109 Pusat perhatian
110 Rafael ?
111 The Last
112 Bye!
113 Otw 500k viewers
114 infooo
115 Ada yang baru!!!!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
thirteen
14
Fourteen
15
fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Thirty
31
Thirty One
32
Thirty Two
33
Thirty Three
34
Thirty Four
35
Thirty Five
36
Thirty six
37
Thirty seven
38
Thirty Eight
39
Thirty Nine
40
Fourty
41
Fourty One
42
Fourty Two
43
Fourty Three
44
Fourty Four
45
Fourty Five
46
Pengenalan Tokoh
47
Fourty Six
48
Fourty Seven
49
Fourty Eight
50
info doang hahaha
51
Fourty Nine
52
Fifty
53
Fifty One
54
Fifty Two
55
Fifty Three
56
Sorry
57
Fifty Four
58
Fifty-Five
59
Fifty-Six
60
Fifty-Seven
61
Fifty-eight
62
Fifty-Nine
63
Sixty
64
Sixty-One
65
Sixty-Two
66
Sixty-There
67
Sixty-Four
68
Sixty-Five
69
Wedding Day
70
Dia Milikku Seutuhnya
71
Sato Junior ?
72
Rumit
73
Rapuh
74
Moodyan
75
Ciuman Pertama RD
76
Jadilah Milikku
77
Tidak sabar ingin bertemu
78
Deven
79
Kenyataan
80
Cukup
81
Welcome Baby Sato
82
He's duplicate his Dad
83
Hal yang seharusnya dilakukan
84
Jangan ditanya lagi
85
Lain hari saja
86
Cute Baby
87
Pregnant
88
Diary Lisa
89
Memantaskan diri
90
Wanita untuk Dave
91
Teman lama
92
Dio
93
Belum saatnya
94
Febry's Wedding
95
Ini salahku
96
Jangan katakan itu
97
Solusi
98
Bolehkah aku memelukmu?
99
Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100
Benda Keramat
101
This's day wedding DR
102
Malam panjang
103
Lakukanlah
104
Dave, kamu kenapa?
105
Aku akan Menunggu
106
Persiapan
107
Seaengil Cukkae
108
Keysia
109
Pusat perhatian
110
Rafael ?
111
The Last
112
Bye!
113
Otw 500k viewers
114
infooo
115
Ada yang baru!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!