Lisa tersenyum ketika melewati satpam komplek perumahan Gio, sebenarnya Lisa merasa risih melewatinya.
Sesampai dirumah terlihat supir memasukkan beberapa koper kedalam mobil, Lisa semakin bingung kenapa semua tampak tergesa-gesa.
Lisa berjalan mendekati Raka yang diam mematung melihat kesibukan seisi rumah. Rasa kebingungan Lisa semakin membludak.
"Raka, ini kenapa? Kok pada sibuk gini sih? "
Suara Lisa membuat Raka sedikit terkejut dengan keberadaan gadis itu yang tiba-tiba.
"Papi mau keluar negeri kak, mau ngejar proyek gitu, "
Lisa mengangguk mengerti, tapi kebingungannya masih belum terjawab, kalo hanya Gio yang mau pergi kenapa bisa sesibuk ini. Aneh!
"Lis, kamu sudah pulang? "
"Hem... Iya tan, ini kok pada bawa koper ya? "
"Tante sedih, maaf ya kita gk bisa banyak waktu ngobrol. Tante dan Raka harus ikut menemani om kamu ke luar negeri selama seminggu, "
Lisa melebarkan pupil matanya yang terkejut, kalau begini cerita sama aja dia tinggal seorang diri mending juga dikontrakannya.
"Oh iya, kakak mu udah nitip kamu sama om dan tante, berhubung tante dan om bakal pergi, kamu kerumah Ael saja ya? "
"Hah? Maksudnya gimana tan? " tanya Lisa semakin gk karuan
"Iya, ketempat Ael. Tante udah telpon Ael dan Ael bilang dia gk masalah jagain kamu selama seminggu ini, "
"Tapi tan aku bisa sendiri, " tolak Lisa
"Enggak Lis, tante gk bisa biarin kamu sendiri, kamu udah jadi tanggung jawab tante, "
Gio yang baru saja keluar melihat istri dan keponakannya itu beradu mulut.
"Mi... Berapa lama lagi pesawat take off? "
"Satu setengah jam lagi pi, "
"Masih ada waktu, kamu cepat kemas baju kamu. Kamu punya waktu 15 menit untuk mandi juga, bawa baju beberapa saja, "ucap Gio tegas.
"Iya om,"
Lisa berdumel dalam hati, ini om-nya kok kayak gitu sih, ya dia tau tegas sih tegas kalo gini ceritanya yang ada dia mana berani ngebantah. Lagian Lisa heran yang keluarga dekatnyakan Gio bukan Lestari, kok lebih care Lestari padanya ketimbang Gio.
🍃🍃🍃
Lisa membawa paperbag berisi benerapa helai pakaian, Lisa menatap om nya yang seperti mau makan manusia saja.
"Telat 2 menit, kamu kalo udah kerja harus tau menggunakan waktu sesingkat apapun waktunya, kalau tidak klien kamu bakal nolak dan kamu bakal berakhir di phk." ujar Gio tegas membuat Lisa tertunduk.
"Udahlah pi, 2 menit juga, " lerai Lestari
"2 menit itu waktu mi, kamu telat chek in 1 menit aja uangmu hangus, " protes Gio membuat Lisa semakin ciut.
"Biasakan disiplin waktu, jangan kamu merasa bisa bebas karna kamu keponakan om, sama om semua orang sama, termaksud kamu dan Raka. "
"Baik om, "
"Hem... Yasudah, mari naik ke mobil."
"Sepertinya gausah deh om. Lisa jalan kaki saja, kan dekat."
"Kalo om ijinkan kamu jalan kaki, yang ada kamu kabur dan gak jadi ke tempat Ael. Kamu kira om bodoh?"
Cih... Baru juga mau rencanain udah ketebak duluan. Ck... Lisa, Lisa, Lisa sepertinya kamu belom pandai.
Mau tak mau Lisa mengikuti perintah Gio untuk naik mobil Gio. Kalian gak bakal nyangka hanya jarak 5 langkah dari gerbang rumah Gio ke tempat Ael.
"Emang mesti banget naik mobil, orang rumahnya sampingan juga, "dumel Lisa dalam hati.
Suara klakson mobil Gio membuat satpam rumah sebelah membuka gerbang.
"Pak Gio, "
"Hai, Pak Supro. Ini keponakan saya, saya titip dia ke Ael ya, saya harus ke luar negeri selama seminggu. "
"Baik pak, mari non masuk, "
Lisa segera menyalim Gio, dan melambaikan tangannya kepada Raka dan Lestari yang duduk dimobil.
"Kamu baik-baik disini, jangan buat om malu. "
"Iya om, hati-hati ya."
"Em...."
Gio mengelus kepala Lisa lembut, diwaktu bersaamaan Gio menunjukkan sisi lembut dan tegasnya. Kalau begini caranya Lisa gak akan bisa membantah om-nya itu.
Setelah kepergian Gio, Lisa diajak masuk Supro masuk kedalam rumah tuannya itu.
"Pak Aelnya udah didalam pak? "
"Belom non, Pak Ael biasanya pulang jam 9 malam. "
"Oh iya, makasih ya pak. "
"Sama-sama non."
Lisa melangkahkan kakinya ke depan pintu rumah besar itu, Lisa sangat tidak nyaman berada dilingkungan baru, baru saja tadi pagi kakaknya menitipkan dia ke Gio, sekarang Gio menitipkannya pada Ael yang dia sendiri gak tau bentuknya seperti apa.
"Eh... Non tadi ya? Keponakan bu Lestari? "
"Iya mbak, "
"Panggil bibi aja non, mari non saya antar ke kamar,"
"Gila, kamar udah pake disiapin segala. Hebat benar om minta tolong sama orang dan diperlakukan istimewa gini, " ucap Lisa dalam hati
🍃🍃🍃
"Malam den, " sapa Danti melihat tuannya sudah sampai dirumah.
"Malam bi, keponakan om Gio udah datang? "
"Udah den, lagi dikamar istirahat, "
Daffa mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Dia sempat bingung ketika Gio menitipkan keponakannya padanya, rasanya dia gak bisa menolak perintah dari teman papinya itu. Mengingat lagi kalo keponakannya Gio itu perempuan, dia mana bisa tega.
Daffa menaiki tangga dan melewati kamar yang ditempati Lisa, pada waktu bersamaan pintu kamar Lisa terbuka membuat gadis itu terlonjak kaget melihat Daffa.
"Malam pak, bapak kok ada disini? " tanya Lisa berusaha sesopan mungkin namun tak bisa menutupi rasa keterkejutannya melihat Daffa.
Daffa memicingkan matanya menatap gadis itu, memperhatikan penampilannya dari atas sampe kebawah, " Ini rumah gua, lo keponakan om Gio? "
"Apa? Ini rumah bapak? Bukannya rumah pak Ael? "
"Ael itu gua," ucap Daffa dingin.
"Ooo... Maaf pak, iya saya keponakan om Gio, " Lisa tertunduk malu, rasanya jantungnya ingin melompat keluar ketika dia tau dia bakal serumah dengan Daffa.
Daffa tak menghiraukan Lisa lagi dia segera berlalu dan memasuki kamarnya, "Cih... Apa bumi sesempit ini?"
Lisa segera menutup pintu kamarnya dan mendekatkan telinganya ke dinding kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Daffa.
"Ya Tuhan terimakasih, engkau mengirimkan ku kerumah jodohku, " kikik Lisa
"Eh tapi kok gak kedengaran apa-apa sih padahal kan sedinding, "
Lisa memindah-mindahkan posisi telinganya untuk bisa mendengar kegiatan Daffa di dalam kamar, tapi tidak kedengaran sama sekali.
"Apa kamarnya kedap suara ya? Berarti enak dong kalo udah malam pertama hehe... "
"Astaga Lis... Mikir apa sih lo? "
Lisa mengetuk kepalanya pelan, dia berusaha menghilangkan pikiran kotornya.
"Tapi seru juga sih kalo gitu hehee... Lebih seru lagi kalo aku ceweknya dan dia cowoknya, uuuu... Daffa anak kita pasti bakal cakep kayak kamu, " ucap Lisa tersenyum-senyum sendiri.
Terdengar suara ketukan pintu membuat Lisa kembali terlonjak karna kaget.
"Sial ganggu orang berimajinasi aja deh, "sungut Lisa kesal.
🌾🌾🌾
Lis'R Story 💏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
re
Malah serumah
2021-08-27
1