Tawa Daffa berhenti ketika dia menemukan sesuatu didalam folder do kyungsoo tadi. Folder yang membuat detak jantungnya semakin cepat.
Daffa kemudian mengklik folder yang bernama Daffa Abimael, benar sekali ini nama lengkap Daffa. Hal itu membuat Daffa semakin bingung ketika melihat isi folder itu berisi foto-foto dirinya yang bahkan dia sendiri sudah tidak memiliki foto itu.
Daffa mengusap dagunya berpikir keras, seberapa lama gadis itu meletakkan hatinya untuk sosok Daffa.
Daffa meneliti sekali lagi, dan memperhatikan ada sebuah dokumen terselip didalam folder itu, tanpa pikir panjang Daffa segera membukanya dan membaca dokumen itu.
Untuk Daffa ❤
Aku mau jujur boleh ya?
Soalnya capek mendam rasa, mungkin aku salah satu wanita bodoh yang menyukai spesies mu hanya sekali menatap wajah dari foto, belom pernah jumpa langsung. Aku akui untuk satu hal itu aku bodoh. Pertama, aku tetap bersyukur pernah kenal samamu, walau pada akhirnya aku bodoh sendirian punya rasa sama orang sepertimu. Setelah menikmati duniaku dengan mencintai mu dalam diam selama dua tahun mungkin ya, aku lupa tepatnya seingatku aku kenal samamu tahun lalu. Aku bodohkan gk bisa buka hati sama yang lain karna lebih dulu mengagumi mu, padahal kau sendiri mungkin udah lupa samaku, kurasa bukan mungkin tapi benar benar sudah lupa hahah. Kemarin waktu kamu ceritain tentang keluargamu aku senang loh, sekaligus heran kenapa kamu bisa seterbuka itu, tapi setelah kuingatkan lagi, kamu merasa tak pernah bercerita itu kepadaku. Aku hanya senyum waktu tau kamu lupa aku. Terus kakak aku bilang aku bodoh, lagi-lagi ya ternyata orang lain juga nganggep aku bodoh 😁😁 katanya aku bodoh menyukai orang yang sama sekali belum kukenal, jangan-jangan itu yang difotonya bukan dia, tapi entah kenapa aku percaya aja itu kamu hahha. Biar aku jujur, aku suka kamu udah lama, tapi sekarang aku mau belajar melepas orang yang menjadi milik orang lain. Doain aku ya biar bisa secepatnya buka hati dan dapat yang seiman dengan ku heheheh. Sekarang aku mau lepas dari bayanganmu. Oh iya kemarin nanya kan dari mana aku dapat foto-foto kamu, aku kemarin iseng aja ngumpulinnya dari foto profilmu, jujur gemes liatnya wkwkwk. Tapi kayaknya aku bakal akhiri rasa suka ku hari ini. Terserah kalo mau block aku, aku udah siap kok yang penting aku udah keluarin semua yang ada dihatiku, kalo kamu mau nyebarin ini mau mempermalukan aku gapapa, tapi aku mohon jangan sebar nomor nya ya heheheh karna aku belom siap dapat caci maki dari teman-temanmu 🤘🏻 udah aku cukup merasa baik sekarang setelah menulis ini hahahha lebay ya aku, tapi aku gk perduli yng penting kamu udah tau kalo aku suka samamu 2 tahun belakangan ini heheh. Aku masih ingat loh janjimu samaku, kuingatin ya dulu kamu bilang kamu udah kerja mau cari duit banyak dan bakal bayarin aku ekwkkw ngimpi kali aku, ketemu kamu aja bakal gk pernah 🤣🤣 terus ini terakhir aku mungkin tetap sayang tapi tenang aku berusaha untuk tidak lagi kok, aku selalu bermimpi bisa semangatin kamu waktu skripsian kemarin, tapi sekarang posisi kita udah sama sama skripsian heheheh doain aku juga ya biar tahun ini wisuda, aku bakal doain kamu juga kok wisuda secepatnya 😇😇 ahh... udah ya kayaknya kalo cerita bakal panjang banget, ini aja mungkin kamu udah bosen bacanya wkwkwk, bye Daf, aku harap kita dipertemukan Tuhan, walau aku hanya melihat wajahmu sekilas saja.✋
Rasa terkejut Daffa semakin besar, dia bahkan tidak tahu kalau gadis ini sudah menyukainya sejak lama. Dengan cepat Daffa merogoh kantungnya mencari keberadaan benda pipih miliknya, dan membuka nama Lisa yang tertera di ponselnya.
Daffa mengulir pesan itu dan mendapati isi pesan yang sama seperti di dalam dokumen tadi hanya saja dalam dokumen itu lebih panjang, dia ingat gadis itu dulu menyatakan perasaannya, namun saat itu Daffa sangat terkejut dan bingung menjawab bagaimana sampai akhirnya ia memutuskan tidak mengirimi gadis itu balasan lagi.
Daffa mengehela napasnya kuat, pikirannya gusar, rasa bersalah dalam dirinya kembali bangkit lagi.
"Apa kamu masih tetap menyimpan rasa untukku? " tanya Daffa seraya membuka foto Lisa yang baru saja dia kirimkan untuk pengisi ponselnya.
"Seberapa lama lagi kamu harus bertahan dengan lelaki sepertiku? "
"Lis, doa mu dikabulin Tuhan. Akhirnya, kita jumpa ya. "
Daffa tersenyum miris, rasanya kepalanya ingin pecah. Daffa segera mematikan laptop milik Lisa dan kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri.
🍃🍃🍃
Daffa berjalan perlahan menuju ruang tamu. Daffa memperhatikan om nya sudah bersiap dengan koper.
"Loh, om mau kemana? "
"Eh... Daf, om gak jadi nginap. Om buru-buru harus kembali ke Jepang, maafpin om ya."
"Tapi kenapa om? "
"Om ada urusan, kamu baik-baik ya disini. Om pergi. "
Daffa menatap lelaki paruh baya itu menyeret kopernya dengan tergesa-gesa. Daffa mengantarkan lelaki itu sampai mobil.
"Astagah... Lisa, "
Dengan berlari Daffa segera meraih kunci mobil dan jaketnya, dia berlalu cepat membawa mobilnya mengingat Lisa saat ini sendiri di apartemen miliknya. Dia teringat akan nasihat Gio, kalo Lisa gk pernah berani tinggal sendiri.
Sesampai di lobi, Daffa buru-buru menekan tombol lift menuju lantai 15. Setelah menemukan kamarnya segera lelaki itu menekan password miliknya.
"Hah? Kok gelap sih. Apa iya udah tidur? "
Daffa melangkah menuju kamar miliknya setelah menyalakan lampu. Daffa melihat kamar itu kosong, rasa khawatir kian melanda Daffa.
Segera lelaki itu mendial nomor Lisa namun tak kunjung gadis itu menerima panggilan darinya, rasa khawatir, takut, cemas menjadi satu. Daffa memegangi kasur miliknya namun terasa dingin, sepertinya belum ditiduri sama sekali, dan spreinya masih rapi.
"Astagah... Lisa lo dimana? "
Berulang-ulang kali Daffa menghubungi nomor Lisa, namun jawabannya selalu sama, hanya suara operator yang memberi Daffa jawaban.
"Arghh... Kemana sih lo, gua harus cari kemana? "
Daffa segera berlari meninggalkan apartemen itu, tujuannya kali ini menuju rumah Gio, mungkin Lisa tak enak hati tinggal diapartemen miliknya.
Klakson mobil milik Daffa membuat security rumah Gio terperanjat bangun.
"Den Ael, ada apa? "
"Lisa ada pak? "
"Loh, bukannya non Lisa dititipin ke den Ael?" tanya security itu bingung sendiri.
"Jadi dia dari tadi belum pulang kesini? "
"Sama sekali enggak den, udah tiga hari non Lisa tak kemari den, "
"Makasih pak, "
Daffa segera memasuki mobilnya, dan melajukan mobilnya menuju kantor miliknya, entah mengapa rasa takut ini semakin besar.
"Kantor juga udah gelap, arghh... Lisa lo kemana sih? Suka banget sih buat orang khawatir? "
Daffa melirik jam tangan miliknya sudah menunjukkan pukul sebelas malam, rasa bersalah meliputi Daffa saat ini. Dia harus mencari Lisa kemana lagi? Haruskah dia minta Reno membantunya mencari Lisa?
Tapi Ini udah tengah malam, Daffa tidak enak hati menganggu jam istirahat sahabatnya itu.
Daffa semakin pusing, rasa takut dan bersalah terus menghantuinya. Daffa kembali mencari Lisa, entah kemqna langkah kakinya akan menuntun dia mencari Lisa. Dia gk berani menghubungi Gio, dia takut Gio akan marah apalagi Gio sahabat karib ayahnya sejak muda.
🍃🍃🍃
Kira-kira Lisa kemana sih?
Wkwkkw temukan jawabannya di next part heheh....
See you next part!
Lis'R Story 💏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Dyah Emy EYgrex
daffa kn dh punya no lisa dr awal kok minta k lisa lgi utk ngetik no lisa k hp daffa..heemmm mencurigakan nich
2021-01-23
0
Uzy
pasti tidur di rmh ara
2020-12-28
2
Fatimah
lisa sm temen nya kan 😍
2020-05-16
2