Seventeen

Suasana didalam mobil sepanjang perjalanan terasa sunyi,  tak ada yang ingin membuka suara lebih dulu.

Lisa menatap kejalanan,  rasanya sangat canggung sekali.  Sementara, Daffa masih fokus dengan alat kemudinya itu.

"Arghh...  Kok mendadak canggung sekali sih, " batin Lisa

Sesekali gadis itu melirik Daffa dari sudut ekor matanya, hal itu membuat senyuman kecil terbit dikedua sudut bibirnya.

"Kok ciptaanmu ganteng banget ya Tuhan, pengen meluk deh."

Daffa melirik Lisa yang tersenyum-senyum sendiri dengan pikirannya.

Bunyi ponsel Lisa membuat keduanya kaget, Lisa tersenyum merasa tak enak pada Daffa.

"Halo om, "

"......."

"Yahh,  kok diperpanjang om?  Aku bisa dirumah aja gk om, "

Seketika kedua mata Daffa melirik Lisa tajam,  membuat Lisa membekap mulutnya.

"......"

"Gak kok ok,  Ael baik kok. Dia jagain aku kok, "

"....."

"Iya om,  hati-hati disana. "

Lisa menatap ponselnya itu dengan perasaan kecewa,  hati kecilnya merasa bahagia,  tapi wajahnya tidak.

"Pak... "

"Tadi om bilang... "

"Gua udah tau." Jawab Daffa memotong ucapan Lisa.

"Ohh... "

🍃🍃🍃

Lisa menaiki tangga terburu-buru,  dia tidak mau ngobrop dengan Daffa. Jantungnya lagi tidak sehat,  rasanya jantung miliknya lelah memompa darah terlalu cepat.

"Lisa! " panggil Daffa membuat Lisa menghentikan langkah kakinya.

"Ya? "

"Lain kali tolong jangan buat gua capek, " ujar Daffa seraya meninggalkan Lisa terdiam. 

"Aku juga gk mau buat kamu capek, makanya aku mau tinggal sendiri. " keluh Lisa

Daffa menghentikan langkah kakinya dan memutar tubuhnya untuk melihat Lisa.

"Dengan lo tinggal sendiri,  yang ada gua makin capek ngawasin lo. Gua gak mau hubungan gua sama om Gio hancur gegara lo! " sentak Daffa membuat Lisa kaget mebelalakan matanya.

Dengan penuh keterkejutan,  Lisa terdiam melewati Daffa. Kenapa Daffa sangat kejam padanya?  Kenapa Daffa selalu dingin padanya. Kenapa Lisa tidak pernah diberi senyuman oleh Daffa?

Dikamar Lisa menangis, dia memukul kepalanya sendiri, " Bodoh banget sih Lis,  udah liat kan gimana Daffa samamu?  Dan kamu masih naruh hati? "

Tangis Lisa makin pecah, kenapa dia enggak bisa benci Daffa. Dia ingin bahagia juga dengan atau tanpa Daffa.

"Kemarin aja sok care samaku,  sekarang bentak-bentak! "

Lisa menghapus air matanya dan terduduk ditepi kasur miliknya.

"Tapi tunggu deh, dia kenapa selalu sensi kalo liat aku pake hotspan sama tantop ya?  Apa dia horny?  Gak mungkin, gk mungkin kan aku pake cardigan juga. Atau dia risih? Atau dia gk suka sama cewek? "

"Tapi gak mungkin juga,  orang Daffa punya pacar, "

Mengingat itu Lisa kembali nangis,  ahh benar-benar mood gadis ini sangat tidak tertebak.

"Bodo,  gausah nangis. Mending nonton konser suamiku D.O."

Lisa bergegas menuju meja dimana laptopnya berada. Lisa segera menguatkan volume laptopnya,  dia menari seperti orang gila mengikuti gerakan boy band itu yang sama sekali dia gak bisa ikuti. 

🍃🍃🍃

Daffa berjalan keluar dari kamarnya,  dia melihat pintu Lisa sedikit terbuka.  Dia ingin meliht gadis itu apakah sudah tidur atau belum.

Daffa membuka pintu itu perlahan,  dan mendengar suara Lisa menyanyi bahasa yang aneh didengar telinganya. Dia semakin penasaran dan segera masuk ke kamar itu.

Lisa tengah telengkup dimeja dan menyanyikan lagu melow itu. Daffa memperhatikan seisi kamar itu lumayan berantakan,  apalagi bagian tempat tidur Lisa.

"Heh!  Lu manusia apa bukan? "

"Bukan! " jawab Lisa dengan suara serak.

Tiba-tiba Lisa tersadar dengan suara yang baru saja bertanya padanya. Dia segera menegakkan tubuhnya dan melihat Daffa yang tengah menatapnya tajam.

Lisa segera berdiri dan menundukkan kepalanya,  dia tidak berani menatap mata itu.

"Tuhan,  berkati Lisa. Lisa takut Daffa marah, "

Lisa melafalkan doa dalam hati, arghh... Dia bodoh sekali,  dengan gerakan perlahan tanggannya menyentuh laptop dan mematikan video yang tengah berputar itu.

"Dikamar lo barusan badai ya? "

"Eh? Enggak kok pak, "

"Pak? Ini dikantor? "

"Enggak,  maksudku tadi enggak Daf. "

"Umur lo berapa? " tanya Daffa memicingkan matanya melihat penampilan Lisa yang berantakan. Rambut sembrautan,  mata sembab seperti baru menangis,  baju asal-asalan.

"Dua tiga."

"Lo tau gua berapa? "

"26? "

"Kok lo tau? "

"Aku nebak, "

"Yaiyalah gua tau,  setiap tahun gua buatin video ulang tahun lo, " batin Lisa

"Kalo udah tau gitu,  lo masih manggil gua Daffa? "

"Jadi,  aku harus manggil apa? "

"Koko, "

"Siap! "

"Rapikan kamar lo,  gausah pake musik segala udah malam. "

"Iya. "

Daffa melenggangkan kakinya keluar dari kamar Lisa. Sebuah senyuman terbit diwajah Daffa.

🍃🍃🍃

Lisa buru-buru memakai baju kantornya. Dia berlari menuruni tangga dan melihat Daffa lagi menyantap makanannya.

"Pagi ko, "

"Makan!"

Lisa mengangguk dan segera meminum sedikit buru-buru.

"Gausah buru-buru, gak akan ada yang marahin lo. "

"Eh?  Iya pak."

Tak sengaja Daffa melirik penampilan Lisa,  salah satu kancing atas milik Lisa terbuka sehingga menampilkan sedikit bagian dadanya ketika Lisa tertunduk untuk menikmati makananya.

"Shit! "

"Hah? Kenapa ko? "

Daffa meminum air itu sekali teguk, tiba-tiba dia merasakan panas disekujur tubuhnya. Daffa melonggarkan dasi miliknya.

Lisa menatap Daffa bingung, namun dia tak perduli mengingat perutnya yang lapar karna semalam tenaganya habis merenung dan menangis.

Daffa bangkit berdiri, "Cepat! Gua tunggu dimobil, "

"Yahh, yahh ko bentaran ih."

Mau tak mau Lisa menyudahi acara sarapannya.

"Ih, tadi aja bilangnya gk usah buru-buru. Sekarang malah dia yang buru-buru, " gerutu Lisa kesal.

"Bi, aku bernagkat ya."

"Non Lisa, "

"Kenapa bik? "

"Kancing baju non kebuka bagian atas, " kekeh Danti.

Lisa melihat kancingnya, dan betapa terkejutnya Lisa melihat penampilannya.

"Astagah!!! Ceroboh banget sih aku, " gumam Lisa

Lisa segera mengancingkan bajunya dan tersenyum malu kearah Danti. Dia segera merapikan penampilannya dan menjauh dari meja makan, dia malu sekali.

🍃🍃🍃

Lisa mengigit bibirnya, dia malu banget ketemu Daffa. Daffa membunyikan klakson mobilnya membuat Lisa tersentak dan mau tak mau dia harus bertemu Daffa.

Daffa menatap lurus kedepan sambil menjalankan mobilnya, dia tak ingin melihat Lisa, kalau begini terus Daffa gk akan bisa ngontrol dirinya.

Sesampai dikantor, Daffa berjalan terlebih dahulu tanpa menunggu Lisa.

"Arghh... Sifatnya muncul lagi, "

Lisa berjalan lesu menuju gedung besar yang berada dihadapannya ini.

🍃🍃🍃

"Lis, gua ada kabar bagus nih, " ucap Rara ketika melihat Lisa memasuki ruangan mereka.

"Apa? "

"Tumben sekali hari ini pak Daffa membalas sapaan kami, "

"Yang benar? "

"Iya, gua aja gak nyangka. Lo sih lama banget datang, untung pak Daffa gak merhatiin kursi lo kosong, " ujar Rara mengebu-gebu

Lisa tersenyum kikuk, "lo gak tau aja gua bareng dia, " batin Lisa.

"Bagus dong, ada perubahan. "

"Iya Lis, gua makin betah lihat wajah tampannya. Apalagi kalo dia senyum kek tadi, hatiku berdebar tau, "

"Serah dah Ra, soalnya aku gk lihat. Jadi aku gk tau, "

"Hahah... Kasian! " ledek Rara.

"Udah sana hus...." usir Lisa kesal melihat Rara.

"Ishh... Padahal aku juga pengen lihat senyumannya. Kapan ya aku diberi senyuman itu, "

"Kapan-kapan, " tawa Rara pecah ketika mendengar gumaman Lisa.

"Rara.... " teriak Lisa kesal.

🌾🌾🌾

Lis'R Story 💏

Terpopuler

Comments

Herta Siahaan

Herta Siahaan

Lisa secinta cinta nya kita dan sebucin apa pun .. jgn terlalu nampak lah .. dah dihina pun nah sekali sekali jg jaga jarak dan atur strategi biar dia jg tegas pd hati nya tuk ngejar kamu

2023-02-06

0

butet sirait

butet sirait

thor buat dong sekali2 lisa membantah omongan daffa di skat mat gt masa iya2 mulu she

2021-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 thirteen
14 Fourteen
15 fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Thirty
31 Thirty One
32 Thirty Two
33 Thirty Three
34 Thirty Four
35 Thirty Five
36 Thirty six
37 Thirty seven
38 Thirty Eight
39 Thirty Nine
40 Fourty
41 Fourty One
42 Fourty Two
43 Fourty Three
44 Fourty Four
45 Fourty Five
46 Pengenalan Tokoh
47 Fourty Six
48 Fourty Seven
49 Fourty Eight
50 info doang hahaha
51 Fourty Nine
52 Fifty
53 Fifty One
54 Fifty Two
55 Fifty Three
56 Sorry
57 Fifty Four
58 Fifty-Five
59 Fifty-Six
60 Fifty-Seven
61 Fifty-eight
62 Fifty-Nine
63 Sixty
64 Sixty-One
65 Sixty-Two
66 Sixty-There
67 Sixty-Four
68 Sixty-Five
69 Wedding Day
70 Dia Milikku Seutuhnya
71 Sato Junior ?
72 Rumit
73 Rapuh
74 Moodyan
75 Ciuman Pertama RD
76 Jadilah Milikku
77 Tidak sabar ingin bertemu
78 Deven
79 Kenyataan
80 Cukup
81 Welcome Baby Sato
82 He's duplicate his Dad
83 Hal yang seharusnya dilakukan
84 Jangan ditanya lagi
85 Lain hari saja
86 Cute Baby
87 Pregnant
88 Diary Lisa
89 Memantaskan diri
90 Wanita untuk Dave
91 Teman lama
92 Dio
93 Belum saatnya
94 Febry's Wedding
95 Ini salahku
96 Jangan katakan itu
97 Solusi
98 Bolehkah aku memelukmu?
99 Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100 Benda Keramat
101 This's day wedding DR
102 Malam panjang
103 Lakukanlah
104 Dave, kamu kenapa?
105 Aku akan Menunggu
106 Persiapan
107 Seaengil Cukkae
108 Keysia
109 Pusat perhatian
110 Rafael ?
111 The Last
112 Bye!
113 Otw 500k viewers
114 infooo
115 Ada yang baru!!!!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
thirteen
14
Fourteen
15
fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Thirty
31
Thirty One
32
Thirty Two
33
Thirty Three
34
Thirty Four
35
Thirty Five
36
Thirty six
37
Thirty seven
38
Thirty Eight
39
Thirty Nine
40
Fourty
41
Fourty One
42
Fourty Two
43
Fourty Three
44
Fourty Four
45
Fourty Five
46
Pengenalan Tokoh
47
Fourty Six
48
Fourty Seven
49
Fourty Eight
50
info doang hahaha
51
Fourty Nine
52
Fifty
53
Fifty One
54
Fifty Two
55
Fifty Three
56
Sorry
57
Fifty Four
58
Fifty-Five
59
Fifty-Six
60
Fifty-Seven
61
Fifty-eight
62
Fifty-Nine
63
Sixty
64
Sixty-One
65
Sixty-Two
66
Sixty-There
67
Sixty-Four
68
Sixty-Five
69
Wedding Day
70
Dia Milikku Seutuhnya
71
Sato Junior ?
72
Rumit
73
Rapuh
74
Moodyan
75
Ciuman Pertama RD
76
Jadilah Milikku
77
Tidak sabar ingin bertemu
78
Deven
79
Kenyataan
80
Cukup
81
Welcome Baby Sato
82
He's duplicate his Dad
83
Hal yang seharusnya dilakukan
84
Jangan ditanya lagi
85
Lain hari saja
86
Cute Baby
87
Pregnant
88
Diary Lisa
89
Memantaskan diri
90
Wanita untuk Dave
91
Teman lama
92
Dio
93
Belum saatnya
94
Febry's Wedding
95
Ini salahku
96
Jangan katakan itu
97
Solusi
98
Bolehkah aku memelukmu?
99
Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100
Benda Keramat
101
This's day wedding DR
102
Malam panjang
103
Lakukanlah
104
Dave, kamu kenapa?
105
Aku akan Menunggu
106
Persiapan
107
Seaengil Cukkae
108
Keysia
109
Pusat perhatian
110
Rafael ?
111
The Last
112
Bye!
113
Otw 500k viewers
114
infooo
115
Ada yang baru!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!