Three

Secerah matahari pagi ini, secerah itulah wajah Lisa tak berhenti bersenandung dan menari-nari sambil bersiap-siap berangkat bekerja. Ini hari pertama baginya bekerja, sungguh ini seperti mimpi.

Mentari mengantarkan Lisa ke tempat dimana dia bekerja. Lisa menatap gedung pencakar langit itu dengan bangga. Dengan semangat Lisa memasuki gedung itu dan memberikan senyumannya kepada sesama rekan kerjanya. Tak berapa lama Reno dan Daffa berjalan memasuki gedung itu, semua orang menundukkan kepala dan member rasa hormat kepada mereka. Mata Daffa tepat memandang Lisa yang duduk disamping meja informasi, kakinya melangkah mendekati karyawan baru itu.

Lisa yang melihat pimpinannya itu berjalan menuju mereka segera berdiri dan menundukkan kepala memberi rasa hormat. Lisa tak berani menatap pimpinanya itu secara terang-terangan.

“Kalian berdua ikut saya ya,” tunjuk Reno kepada dua karyawan lainnya.

“Baik pak!” jawab mereka serentak

Lisa yang merasa bingung kenapa dirinya tak ikut memberanikan diri bertanya “Pak, saya gimana ya?”

“Oh… kamu Lisa kan?” tanya Reno

“Iya pak.”

“Kamu...”

“Ikut saya.” Potong Daffa cepat sebelum Reno menyelesaikan ucapannya.

“Ha? Ehh… Baik pak.”

Lisa megikuti Daffa menuju Lift khusus pimpinan perusahaan ini. Lisa merasakan jantungnya berdetak sangat cepat, dia belum berani menatap Daffa lebih jelas. Sepanjang perjalanan menuju kantor Daffa, Lisa hanya menundukkan kepalanya. Saat Daffa membuka pintu ruangannya, Lisa menabrak Daffa.

“Eh… maaf pak, saya tidak sengaja,” lirih Lisa

“Kenapa kamu nunduk?” Suara dingin milik Daffa serasa membuat jantung Lisa berdebar lebih cepat

“Maaf pak.”

“Kamu gk bosan ya ucapin kata maaf melulu, yaudah masuk.”

Dengan detakan jantung yang iramanya sangat cepat, Lisa mengikuti Daffa memasuki ruangan milik Daffa. Lisa memandang Daffa, hal itu membuat kedua alis Daffa menyatu, sadar akan itu Lisa mencoba berusaha santai.

"Apa gadis ini gak ingat sama gua ya?" Tanya Daffa pada dirinya sendiri

Sial ternyata memang benar, dia Daffa yang dulu pernah kusuka astagah. Puji Tuhan banget akhirnya aku bisa lihat dia secara langsung walaupun dalam situasi seperti ini. Terimakasih Tuhan.

Daffa dan Lisa sama-sama membisu tak ada yang membuka pembicaraan, seolah mereka berdua saling menyelidiki satu sama lain. Daffa mengamati Lisa dengan seksama, Daffa tersenyum tipis menatap gadis ini. Ternyata gadis ini memiliki tubuh yang kecil dan pipi yang tembem namun itu menambah kesan manis pada gadis ini.

"Mungil sekali wanita ini, "batin Daffa

“Pak, saya mulai bekerjanya kapan?” Tanya Lisa memberanikan diri membuka suara terlebih dahulu.

“Saat ini kamu sudah boleh mulai bekerja.” Jawab Daffa dengan suaranya kelewat dingin.

Lelaki ini, bukan hanya di chat saja cuek ternyata memang wataknya sudah begini dasar.

“Kalo boleh tahu, saya bekerja di devisi apa ya pak?”

“Tunggu Reno, bentar lagi dia akan datang dan membawa kamu ke devisi mu.”

“Reno siapa ya pak?” tanya Lisa ragu dengan suara pelan.

“Sekretaris saya, yang membawa teman mu tadi.” Jawab Daffa cuek dan mulai menyibukkan diri dengan dokumen yang berada di mejanya.

Hah? Tau gitu mending tadi juga aku gabung bareng mereka, aneh banget sih nih cowok. Atau jangan-jangan dia kenal aku lagi ya ampun. Jerit Lisa dalam hati

“Kamu kenapa?” tanya Daffa tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen yang berada ditangannya saat ini.

“Eh… gak kenapa-napa pak,” jawab Lisa gugup

Daffa hanya menganggukkan kepalanya mengerti dan menandatangani dokumen yang ada ditangannya. Bunyi ponsel milik Daffa mengalihkan perhatiannya dari dokumen-dokumen itu. Daffa melihat isi pesan dari Reno.

Reno Wijaya

Gimana? Gua udah bisa datang belom?

Daffa Abimael

Belum, sekitar 30 menit lagi, lo urusi yang lain dulu

Reno Wijaya

Dia siapa sih? Perasaan lama banget, emang apa yang mau lo selidiki dari dia?

Daffa Abimael

Gak usah banyak nanya.

Segera Daffa menjauhkan ponsel itu dari sisinya, dia menatap Lisa yang masih berdiri. Astagah! Dia lupa menyuruh Lisa duduk.

“Duduk.” Ucapnya

“Terimakasih pak!” Lisa menarik kursi di depan Daffa.

Dari tadi kek nyuruhnya, ngeselin banget. Gak tau apa ini kaki pegal.

Lisa menanti kedatangan Reno, rasanya lelaki itu lama sekali datang. Sudah 15 menit berlalu belum ada tanda-tanda lelaki itu akan datang dan memasuki ruangan. Lisa merasa canggung dan detakan jantungnya masih saja berdegub kencang hanya dengan melihat wajah Daffa. Jika dingat-ingat lagi dulu hanya mendapat pesan dari Daffa saja rasanya dia sudah histeris sekali, padahal kemarin Lisa belum mengenal sosok Daffa, dia hanya melihat Daffa dari foto saja. Namun, ternyata lelaki ini jauh lebih tampan dari fotonya.

Daffa memperhatikan gerak-gerik Lisa yang mulai gelisah menanti kedatangan Reno yang sengaja dia suruh untuk lama datang. Dalam pikiran Daffa pasti gadis ini tidak berani bertanya lebih sehingga gadis ini lebih memilih bungkam saja.

“Kamu ingin menyampaikan sesuatu kepada saya?” tanya Daffa membuka percakapan.

“Sebenarnya ada pak.” Jawaban Lisa membuat detak jantung Daffa lebih cepat, apa gadis ini akan mengungkit masalah kemarin atau dia akan heboh ketika dia tahu kalo Daffa yang sering dia hubungi dulu adalah Daffa yang saat ini duduk dihadapannya.

“Apa?” tanya Daffa penasaran sekaligus deg-deg an

“Pak Renonya kapan datangnya ya pak?” tanya Lisa dengan kepolosannya.

Daffa memaki dalam hati, padahal dia ingin sekali gadis ini membahas perihal kedekatan mereka dulu yang pernah terlupakan oleh Daffa. Daffa mengingat gadis ini hanya karena pesan gadis ini yang menyatakan perasaannya kepada Daffa.

“Dia lagi banyak urusan, tunggu saja sebentar lagi. Atau kamu merasa takut berada diruangan ini dengan saya?”

“Eh… Enggak kok pak,” jawab Lisa terbata

Yang ada aku senang banget! Sorak Lisa dalam hati.

Daffa melanjutkan membaca dokumen-dokumen itu, namun dia tidak fokus dengan kertas yang berada ditangannya itu. Dia ingin sekali bertanya kepada gadis ini, namun egonya mengatakan untuk membiarkan gadis itu yang terlebih dahulu membicarakannya.

Menunggu sampai sepuluh menit tak juga Lisa membuka suara, dia hanya menatap Daffa dalam diam. Daffa bukannya tidak tahu kalo Lisa sedari tadi mencuri-curi pandang untuk melihatnya, namun Daffa membiarkannya saja, mungkin gadis ini masih mencari kepastian.

“Kamu berasal dari Medan kan?” pertanyaan Daffa membuat Lisa terkejut.

“Ii..ii-iya pak,” jawab Lisa terbata

“Kuliah dimana?”

“Universitas Negeri Medan pak.” Daffa mengangguk-anggukan kepalanya.

“Agamamu katolik bukan sih?” tanya Daffa lebih lanjut

“Benar pak, bapak tau darimana?” tanya Lisa heran, dalam hati Lisa berkata bahwa lelaki dihadapannya ini sudah tahu tentang dirinya, astagah… betapa malunya Lisa mengingat dulu dia menyatakan perasaan kepada lelaki ini.

“Dari CV kamu kemarin,”

“Ohh….” Lisa mendesah kecewa, dia pikir Daffa mengingatnya ternyata tidak.

Pintu ruangan Daffa terbuka dan menampilkan sosok Reno yang sudah ditunggu sedari tadi. Reno melangkah mendekat ke meja Daffa. Lisa menatap kagum wajah Reno, ternyata setelah dekat begini baru Lisa tersadar kalau Reno juga tampan, walau dalam hati dia berkata Daffa tetap yang lebih tampan.

Melihat Lisa menatap Reno kagum, Daffa berdehem untuk menyadarkan Lisa kembali ke dunia nyatanya.

“Ren, gua percayaiin dia ke lo,”

“Siap pak!”

“Mari Lisa ikut saya.”

“Baik pak.” Lisa berdiri dari tempat duduknya dan merapikan pakaiannya

“Pak, saya permisi.”

“Hem…” balas Daffa singkat dan sepertinya sifat dinginnya tidak dapat dilepas dari seorang Daffa.

Daffa menatap dingin kearah Lisa yang mengikuti Reno berjalan dari belakang, kenapa gadis itu belum sadar juga, dan tak ingin menjelaskan lebih kepada Daffa tentang mereka. Daffa sangat penasaran dengan apa yang gadis itu tahu tentangnya.

Daffa membuka ponselnya dan scroll percakapannya dengan Lisa, dari percakapan itu Lisa berusaha mengingatkan Daffa untuk mengingat dirinya, namun sampai saat ini Daffa belum mengingat pasti siapa Lisa, yang dia tahu gadis itu gadis yang membuatkan dia sebuah video ulang tahun yang membuat Daffa terkejut sekaligus heran darimana gadis itu mendapatkan semua foto-foto dirinya. Dan beberapa hari setelah pengiriman video itu diikuti dengan pengakuan perasaan Lisa kepada Daffa. Hanya itu yang dapat Daffa ingat dari sosok Lisa.

Daffa menghela napasnya perlahan kembali dia memutar video ulang tahunnya yang dikirimkan Lisa untuknya. Daffa tersenyum menonton video itu, betapa semangatnya gadis itu mengeditkan video untuknya “Dasar gadis mungil,” gumam Daffa.

🌾🌾🌾

Lis'R Story 💏

Terpopuler

Comments

re

re

Daffanya jg bingung

2021-08-27

0

Dhemz Pratiwi

Dhemz Pratiwi

wah.
aq alumni universitas it. jgn2 kenal ma daffa 😀😀😀😀

2021-07-14

0

Yulianti Amiruddin

Yulianti Amiruddin

aku mulai suka alur ceritax😊

2020-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 thirteen
14 Fourteen
15 fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Thirty
31 Thirty One
32 Thirty Two
33 Thirty Three
34 Thirty Four
35 Thirty Five
36 Thirty six
37 Thirty seven
38 Thirty Eight
39 Thirty Nine
40 Fourty
41 Fourty One
42 Fourty Two
43 Fourty Three
44 Fourty Four
45 Fourty Five
46 Pengenalan Tokoh
47 Fourty Six
48 Fourty Seven
49 Fourty Eight
50 info doang hahaha
51 Fourty Nine
52 Fifty
53 Fifty One
54 Fifty Two
55 Fifty Three
56 Sorry
57 Fifty Four
58 Fifty-Five
59 Fifty-Six
60 Fifty-Seven
61 Fifty-eight
62 Fifty-Nine
63 Sixty
64 Sixty-One
65 Sixty-Two
66 Sixty-There
67 Sixty-Four
68 Sixty-Five
69 Wedding Day
70 Dia Milikku Seutuhnya
71 Sato Junior ?
72 Rumit
73 Rapuh
74 Moodyan
75 Ciuman Pertama RD
76 Jadilah Milikku
77 Tidak sabar ingin bertemu
78 Deven
79 Kenyataan
80 Cukup
81 Welcome Baby Sato
82 He's duplicate his Dad
83 Hal yang seharusnya dilakukan
84 Jangan ditanya lagi
85 Lain hari saja
86 Cute Baby
87 Pregnant
88 Diary Lisa
89 Memantaskan diri
90 Wanita untuk Dave
91 Teman lama
92 Dio
93 Belum saatnya
94 Febry's Wedding
95 Ini salahku
96 Jangan katakan itu
97 Solusi
98 Bolehkah aku memelukmu?
99 Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100 Benda Keramat
101 This's day wedding DR
102 Malam panjang
103 Lakukanlah
104 Dave, kamu kenapa?
105 Aku akan Menunggu
106 Persiapan
107 Seaengil Cukkae
108 Keysia
109 Pusat perhatian
110 Rafael ?
111 The Last
112 Bye!
113 Otw 500k viewers
114 infooo
115 Ada yang baru!!!!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
thirteen
14
Fourteen
15
fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Thirty
31
Thirty One
32
Thirty Two
33
Thirty Three
34
Thirty Four
35
Thirty Five
36
Thirty six
37
Thirty seven
38
Thirty Eight
39
Thirty Nine
40
Fourty
41
Fourty One
42
Fourty Two
43
Fourty Three
44
Fourty Four
45
Fourty Five
46
Pengenalan Tokoh
47
Fourty Six
48
Fourty Seven
49
Fourty Eight
50
info doang hahaha
51
Fourty Nine
52
Fifty
53
Fifty One
54
Fifty Two
55
Fifty Three
56
Sorry
57
Fifty Four
58
Fifty-Five
59
Fifty-Six
60
Fifty-Seven
61
Fifty-eight
62
Fifty-Nine
63
Sixty
64
Sixty-One
65
Sixty-Two
66
Sixty-There
67
Sixty-Four
68
Sixty-Five
69
Wedding Day
70
Dia Milikku Seutuhnya
71
Sato Junior ?
72
Rumit
73
Rapuh
74
Moodyan
75
Ciuman Pertama RD
76
Jadilah Milikku
77
Tidak sabar ingin bertemu
78
Deven
79
Kenyataan
80
Cukup
81
Welcome Baby Sato
82
He's duplicate his Dad
83
Hal yang seharusnya dilakukan
84
Jangan ditanya lagi
85
Lain hari saja
86
Cute Baby
87
Pregnant
88
Diary Lisa
89
Memantaskan diri
90
Wanita untuk Dave
91
Teman lama
92
Dio
93
Belum saatnya
94
Febry's Wedding
95
Ini salahku
96
Jangan katakan itu
97
Solusi
98
Bolehkah aku memelukmu?
99
Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100
Benda Keramat
101
This's day wedding DR
102
Malam panjang
103
Lakukanlah
104
Dave, kamu kenapa?
105
Aku akan Menunggu
106
Persiapan
107
Seaengil Cukkae
108
Keysia
109
Pusat perhatian
110
Rafael ?
111
The Last
112
Bye!
113
Otw 500k viewers
114
infooo
115
Ada yang baru!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!