fifteen

Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi,  Daffa belum mendapatkan petunjuk dimana keberadaan Lisa saat ini.  Daffa merasa gusar,rasa bersalah dan takut kian menghantuinya.

Dengan harapan besar,  Daffa mencoba mendial nomor Lisa sekali lagi. Namun,  hasilnya sama saja hanya suara operator yang memberikan Daffa jawaban.

"Shit!! " makin Daffa kesal.

Daffa tetap melakukan pencariannya,  mengelilingi kota besar itu tanpa tahu arah. Daffa bagaikan kehilangan arah.

Mata memerah itu mulai memenuhi mata Daffa,  rasa perih dimatanya membuatnya merasakan kantuk.

🍃🍃🍃

Lisa memberikan senyumannya kepada rekan kerjanya itu,  pagi ini Lisa tampak sangat bersemangat.

"Pagi Ra, "

"Pagi Lis,  semangat banget pagi ini,  kenapa Lo? " tanya Rara curiga.

"Gapapa,  entah mengapa tadi malam rasanya rasa lelahku terbayar dengan tidurku yang sangat nyenyak sekali hehe... "

"Benarkah?  "

Lisa mengangguk dan memamerkan senyum manisnya pagi ini. Lisa segera membereskan mejanya dan memulai pekerjaannya.

Tendangan di mejanya membuat Lisa melirik Rara, dengan kode mata yang diberikan Rara segera Lisa bangkit berdiri dan memberi hormat pada pimpinanya, Lisa melirik kedepan dia hanya bisa melihat sosok Reno,  Daffa kemana?

Rasa penasaran Lisa membuat dia berkomat-kamit sendiri,  hal itu tak lepas dari pandangan Reno pagi ini.

"Ada apa Lis? "

"Ehh...  Gapapa pak,  cuma bingung aja pak Daffa kemana?  "

"Loh pak Daffa belum datang?  "

Semua pegawai serentak mengeleng kepala,  Reno segera merogoh kantung jasnya dan mengambil benda pipih itu.

Reno berjalan menjauh dari sana,  semua staf kembali sibuk bekerja.

"Daffa kemana?  Apa mereka punya acara keluarga? " gumam Lisa sambil berpikir.

"Bodo ahh... "

🍃🍃🍃

Rasa kantuk masih menyerang Daffa,  subuh jam 5 pagi tadi dia memutuskan untuk pulang dan akan melanjutkan pencariannya siang hari.

Bunyi ponselnya membuat tidurnya terganggu,  rasa sakit kepala tiba-tiba menyerangnya.

"Arghh... "

Dengan kesadaran yang masih belum kembali sepenuhnya Daffa meraih ponsel itu.

"Halo... "

"Halo Daf, lo *diman*a? "

"Dirumah,"

"Lo gak ngantor?  Pagi ini jam sepuluh lo ada meeting Daf, "

"Cancel aja Ren,  kayaknya gua gk bisa hadir haei ini. "

"Kenapa tiba-tiba? "

"Gua ada urusan penting, "

"Urusan apa? Kayaknya suara lo juga seperti baru bangun tidur, lo ada masalah? "

Daffa segera bangkit dari tidurnya, sepertinya tidak masalah meminta bantuan Reno, jika hari ini Lisa belum ditemuin dia akan menghubungi pihak berwajib.

"Arghh... Sial! Kepercayaan om Gio gak bisa gua jaga, " gumam Daffa secara tidak sengaja.

"Daf, lo ngomong apa barusan? "

"Ren, bantuin gua dong!"

"Bantu apa? "

"Semalam om gua dateng, lo taukan Lisa nginap dirumah gua, jadi karna om gua datang, makanya gua suruh sia tidur di apartemen gua. Rupanya om gua gk jadi nginapnya karna ada urusan mendadak. "

"Jadi lo minta tolong apa? "

"Bantu gua cari Lisa, Lisa entah kemana, semalam gua cariin ke apartemen gk ada, kerumah om Gio juga gak ada, gua telpon HP nya gk aktif, gua pusing banget nyari kemana lagi, " jelas Daffa prustasi.

"Jadi semalam lo nyariin Lisa? "

"Iya, dan belum jumpa juga. Gua gak berani ngabarin om Gio, "

Terdengar suara tawa diujung sebrang telepon sana membuat Daffa melirik ponselnya itu, Daffa mengernyit heran, bisa-bisanya temannya itu tertawa puas sementara dia disini pusing plus bingung.

"Lo kenapa ketawa? Ini gak waktunya bercanda Ren, " sentak Daffa kesal.

"Haha... Oke, oke. Habisnya lucu aja gitu, lo nyariin Lisa kemana-mana lah Lisa sekarang lagi dikantor, malah dia semangat banget."

"Serius lo? "

"Iya, "

Tanpa sepatah kata apapun lagi, Daffa segera mematikan panggilan itu secara sepihak, dan langsung menyambar handuk dan memasuki kamar mandi. Yang ada dikepala Daffa saat ini, segera berada di kantor memastikan gadis itu benar-benar ada.

🍃🍃🍃

Reno menuruni tangga dan menemukan Lisa tengah berkutat dengan komputer yang ada dihadapannya saat ini. Kedua sudut bibir Reno tercetak sempurna membentuk senyuman.

"Lis!!!" panggil Reno membuat gadis itu segera bangkit berdiri.

"Iya pak?"

"Hp lo dimana? "

Lisa bingung, kenapa Reno tiba-tiba saja bertanya keberadaan ponselnya. Lisa merogoh tasnya dan mendapati ponselnya itu.

"Ini pak," jawab Lisa seraya menunjukkan ponselnya.

"Coba kamu periksa,"

"Hah? Ah... Iya pak. "

Dengan perasaan bingung, Lisa mengaktifkan kembali ponselnya dan mendapati ada 25 panggilan tak terjawab dari Daffa. Hal itu membuat Lisa membelalakan matanya heran.

"Apa yang kamu lihat Lis? "

"Ii-Itu pak, pak Daffa sepertinya beberapa kali menelpon saya, " ujar Lisa tak enak hati.

Tawa Reno pecah membuat staf yang ada disana memperhatikan secara seksama.

"Yaudah telpon balik sana, "

"Hah? Eh, iya pak. "

Lisa segera berlalu menjauhi mereka dan segera mendial nomor Daffa, Lisa masih bingung sekali kenapa Daffa menghubunginya sampe segitu banyaknya. Apa Daffa sakit? Rasa khawatir Lisa semakin menjadi, semalam Hp dia mati dan mencargernya saja tanpa dia aktifkan.

"Ahh... Kenapa sih Daffa, apa dia sakit ya? " tanya Lisa penasaran, panggilannya tak diterima Daffa.

Hal itu membuat dia kalut, hatinya semakin khawatir terjadi apa-apa dengan lelaki itu. Tanpa pikir panjang dia segera menemui Reno untui minta ijin pulang lebih awal hari ini.

🍃🍃🍃

Daffa segera memasuki perusahaan milik ayahnya itu, semua pegawai memberi rasa hormat kepada lelaki itu.

Dengan tatapan dingin, dia tetap melangkahkan kakinya menghiraukan setiap orang yang memberi dia salam.

Daffa melihat meja Lisa kosong, kemana gadis itu? Reno bilang gadis itu ada dikantor. Tanpa pikir panjang Daffa segera menaiki tangga menuju ruangan Reno.

"Ren, lo... " ucapannya terhenti kala kedua mahluk didalam sana mengalihkan pandangannya kepada dirinya.

Lisa segera membungkukkan badannya memberi rasa hormat kepada pimpinannya itu, Daffa memberi tatapan dingin yang menusuk membuat Lisa tak mampu bicara sepatah katapun.

"Heyoo... Pak bos sudah sampai, pak bos gadis yang... " ucapan Reno terhenti kala Daffa mengangkat tangannya meminta lelaki itu untuk diam.

"Lisa,"

"Ii-Iya pak, saya? "

"Ikut saya, "

Lisa merutuki kebodohannya, rasa takutnya semakin besar, dia gk berani untuk hadapi Daffa saat ini. Sepertinya lelaki itu sangat marah.

"Oh... Tuhan selamatkan aku! " lafal Lisa dalam hati, dia merasakan kakinya bergetar hebat.

Reno memberi semangat pada Lisa, Lisa hanya tersenyum masan menanggapi Reno.

"Daf, Daf lo itu sebenarnya punya rasa apa enggak sih sama Lisa? Gua makin penasaran sama lo, " gumam Reno seraya memperhatikan Daffa dan Lisa yang keluar dari ruangannya.

🍃🍃🍃

Daffa duduk di kursi kemegahannya itu, Lisa menunduk takut, dia tak berani mengangkat kepalanya.

Daffa memperhatikan Lisa dari atas kebawah, rasa kelegaan sekaligus kesal itu datang secara bersamaan.

"Darimana kamu semalam? "

"Hah? "

"Hah? Maksudnya apaan hah? Gua nanya lo semalam dimana? Gua cariin lo, nelpon lo. Lo sebenarnya kemana? "

"Maaf pak, "

"Maaf? Gua lagi gk pengen dengar kata itu, lo tau kalo om Gio nitipin lo ke gua, dan lo hilang gitu aja mau buat hubungan gua dan om Gio rusak? " bentakan Daffa membuat Lisa semakin takut.

"Jawab, punya mulut kan lo! "teriak Daffa kuat.

"Maaf, semalam aku hanya tidur di rumah kecil aku, aku pingin tidur disana. "

"Trus kenapa lo gk ngabarin gua? "

"Aku lupa, "

"Hebat ya Lo, Gua mati-matian nyari Lo, takut Lo hilang. Lo enak-enak tidur nyenyak dirumah Lo itu. Lo gak usah kepedean Gua bakal nyari Lo, seandainya kalo bukan om Gio yang minta tolongin Gua, Gua gk peduli sama Lo! "

Lisa bungkam, rasanya bibirnya tak dapat dia gerakkan. Ternyata Daffa tak mengkhawatirkannya sama sekali, dia hanya takut hubungannya dengan Gio rusak.

"Maaf pak, "

"Keluar," ucap Daffa dengan nada dingin.

Lisa segera berbalik badan, airmatanya kian meluruh membasahi pipinya. Rasa bersalah dan kecewa menjadi satu. Lisa tak tahu harus menghadapi Daffa seperti apalagi. Nampaknya lelaki itu sangat membencinya sekarang.

Lisa berlari ke atas rooftop, tanpa ia sadari seseorang mengikutinya dan menyaksikan gadis itu menangis puas disana.

🌾

Who is the person?

Menurutmu, siapa yang mengikuti Lisa?

Nantikan jawabannya di next part.

Terimakasih ya, see you next part 😘😜

Lis'R Story 💏

Terpopuler

Comments

Uzy

Uzy

reno

2020-12-28

2

Fatimah

Fatimah

renoooo

2020-05-16

2

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 thirteen
14 Fourteen
15 fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Thirty
31 Thirty One
32 Thirty Two
33 Thirty Three
34 Thirty Four
35 Thirty Five
36 Thirty six
37 Thirty seven
38 Thirty Eight
39 Thirty Nine
40 Fourty
41 Fourty One
42 Fourty Two
43 Fourty Three
44 Fourty Four
45 Fourty Five
46 Pengenalan Tokoh
47 Fourty Six
48 Fourty Seven
49 Fourty Eight
50 info doang hahaha
51 Fourty Nine
52 Fifty
53 Fifty One
54 Fifty Two
55 Fifty Three
56 Sorry
57 Fifty Four
58 Fifty-Five
59 Fifty-Six
60 Fifty-Seven
61 Fifty-eight
62 Fifty-Nine
63 Sixty
64 Sixty-One
65 Sixty-Two
66 Sixty-There
67 Sixty-Four
68 Sixty-Five
69 Wedding Day
70 Dia Milikku Seutuhnya
71 Sato Junior ?
72 Rumit
73 Rapuh
74 Moodyan
75 Ciuman Pertama RD
76 Jadilah Milikku
77 Tidak sabar ingin bertemu
78 Deven
79 Kenyataan
80 Cukup
81 Welcome Baby Sato
82 He's duplicate his Dad
83 Hal yang seharusnya dilakukan
84 Jangan ditanya lagi
85 Lain hari saja
86 Cute Baby
87 Pregnant
88 Diary Lisa
89 Memantaskan diri
90 Wanita untuk Dave
91 Teman lama
92 Dio
93 Belum saatnya
94 Febry's Wedding
95 Ini salahku
96 Jangan katakan itu
97 Solusi
98 Bolehkah aku memelukmu?
99 Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100 Benda Keramat
101 This's day wedding DR
102 Malam panjang
103 Lakukanlah
104 Dave, kamu kenapa?
105 Aku akan Menunggu
106 Persiapan
107 Seaengil Cukkae
108 Keysia
109 Pusat perhatian
110 Rafael ?
111 The Last
112 Bye!
113 Otw 500k viewers
114 infooo
115 Ada yang baru!!!!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
thirteen
14
Fourteen
15
fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Thirty
31
Thirty One
32
Thirty Two
33
Thirty Three
34
Thirty Four
35
Thirty Five
36
Thirty six
37
Thirty seven
38
Thirty Eight
39
Thirty Nine
40
Fourty
41
Fourty One
42
Fourty Two
43
Fourty Three
44
Fourty Four
45
Fourty Five
46
Pengenalan Tokoh
47
Fourty Six
48
Fourty Seven
49
Fourty Eight
50
info doang hahaha
51
Fourty Nine
52
Fifty
53
Fifty One
54
Fifty Two
55
Fifty Three
56
Sorry
57
Fifty Four
58
Fifty-Five
59
Fifty-Six
60
Fifty-Seven
61
Fifty-eight
62
Fifty-Nine
63
Sixty
64
Sixty-One
65
Sixty-Two
66
Sixty-There
67
Sixty-Four
68
Sixty-Five
69
Wedding Day
70
Dia Milikku Seutuhnya
71
Sato Junior ?
72
Rumit
73
Rapuh
74
Moodyan
75
Ciuman Pertama RD
76
Jadilah Milikku
77
Tidak sabar ingin bertemu
78
Deven
79
Kenyataan
80
Cukup
81
Welcome Baby Sato
82
He's duplicate his Dad
83
Hal yang seharusnya dilakukan
84
Jangan ditanya lagi
85
Lain hari saja
86
Cute Baby
87
Pregnant
88
Diary Lisa
89
Memantaskan diri
90
Wanita untuk Dave
91
Teman lama
92
Dio
93
Belum saatnya
94
Febry's Wedding
95
Ini salahku
96
Jangan katakan itu
97
Solusi
98
Bolehkah aku memelukmu?
99
Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100
Benda Keramat
101
This's day wedding DR
102
Malam panjang
103
Lakukanlah
104
Dave, kamu kenapa?
105
Aku akan Menunggu
106
Persiapan
107
Seaengil Cukkae
108
Keysia
109
Pusat perhatian
110
Rafael ?
111
The Last
112
Bye!
113
Otw 500k viewers
114
infooo
115
Ada yang baru!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!