thirteen

Lisa masih berdiam diri didepan pintu ruangan Daffa, rasanya kakinya berat untuk melangkah. Kali ini hukuman apa yang akan diberi Daffa atas keteledoran Lisa tak memberi hormat pada pimpinannya itu ketika melewati mereka.

Rasanya jantung Lisa berdetak dua kali lebih cepat, tangan itu masih mengantung didepan pintu entah kapan keberanian itu datang, agar Lisa secepatnya masuk keruangan itu.

"Aduhh, gimana nih? " gumam Lisa

"Oke, aku harus berani. Daffa gak akan makan aku kok, "

Lisa memberi kekuatan pada dirinya sendiri, Lisa segera memasang senyumannya dengan sempurna sebelum dia mengetuk pintu itu.

"Astagahh... " kaget Lisa ketika Daffa membuka pintu ruangannya sendiri.

"Oh... Lo udah datang? "

"Iya pak, ada apa ya pak manggil saya? "

Daffa memperhatikan jam yang melingkar ditangannya dengan sempurna, dan kembali mengarahkan pandangannya kepada Lisa yang nampaknya gugup sekali.

"Gua udah gak ada waktu banyak buat ngomong sama lo, " tukas Daffa seraya memberi ponselnya pada Lisa.

Lisa mengerutkan keningnya tak mengerti, kenapa lelaki ini memberinya ponsel.

"Ini buat apa pak? "

"Tulis nomor lo disana, cepat gua udah gk ada waktu, " bentak Daffa membuat Lisa segera mengangguk.

"Ini pak, "

Lisa memperhatikan dasi milik Daffa tidak rapi, entah mengapa tangannya gatal ingin sekali merapikan dasi itu.

"Pak maaf, "

"Kenapa? "

Lisa melangkahkan kakinya selangkah mendekati Daffa, membuat jarak diantara mereka semakin menipis saja. Tangan Lisa bergerak cepat untuk membenarkan dasi pimpinannya itu.

Jantung milik Daffa entah mengapa berdetak cepat ketika gadis dihadapannya ini mengikis jarak. Daffa menahan nafasnya agar tidak menganggu gadis itu.

Reno yang baru saja keluar dari ruangannya membelalakkan matanya memperhatikan dua orang yang seperti hendak berciuman.

"Ekhemm... "

Rasa terkejut Daffa melihat sahabatnya itu membuat Daffa mencengkram kedua tangan milik Lisa, dan menghempaskannya kuat.

"Gua bisa sendiri, " ucap Daffa dingin.

"Maaf pak, "cicit Lisa, rasanya mata ini sudah memanas ingin menurunkan air bening itu.

Daffa segera berlalu meninggalkan Lisa, melihat itu Reno segera mengejar bosnya itu.

"Sabar ya Lis, " ucap Reno seraya menepuk pelan pundak Lisa.

Air mata yang ditahannya kini jatuh meluruh.

"Daffa gilak, dia kenapa sih? Dia kesetanan apa gimana sih? " kesal Lisa seraya menghapus airmatanya.

🍃🍃🍃

Lisa berjalan lesu menuju meja kerjanya, rasanya hati ini terlalu sayang selalu disakiti lelaki dingin seperti Daffa. Lisa benar-benar bodoh meletakkan hatinya pada Daffa, padahal lelaki itu tak meliriknya sedikitpun bahkan lelaki itu tak ada niat untuk mengingat dia.

"Kenapa lo? "

"Astagahh... Rara, bikin kaget aja deh, " sungut Lisa kesal

"Hahah... Makanya jangan melamun, lo diapain sama pak Daffa? "

"Gak diapa-apain, "

"Serius? Dia gk marahin lo atau peringatin lo? " tanya Rara heran.

"Tadi aku dibentak sih, " jujur Lisa.

"Tuhkan, emang itu bos kita dingin banget suka bikin orang makan at. Untung aja dia cakep kalo jelek huhhh minta ditinju tuh orang, "

"Lo suka sama pak Daffa? " tanya Deven yang tiba-tiba ikut nimbrung dengan mereka.

" Wajar kali gua suka sama pak Daffa, udah cakep, kaya, pintar, apa lagi ya? "

"DINGIN. " Deven menambahi.

"Lo mau cowok gitu? "

"Suka gua lah, lagian lo ngapain sih ikut nimbrung? " tanya Rara kesal

"Eh... Udah, udah, udah. Kok kalian yang ribut sih? Lagian siapa aja bebas kok suka sama pak Daffa, udah ya gini aku mau kerja, jadi kalian segera pergi dari meja ku, " tukas Lisa kesal.

"iya, iya, "

Deven dan Rara segera meninggalkan Lisa. Lisa kembali memfokuskan dirinya, namun entah mengapa rasa malasnya besar sekali, mengingat Daffa membuat dia malu didepan Reno, membuat rasa kesalnya menjalar diseluruh tubuhnya. Lisa menulis nama Daffa disebuah kertas kosong dan meremukkan kertas itu dengan perasaan kesal.

"Daffa kampret, sialan!" seru Lisa dengan suara keras.

Hal itu membuat semua staf yang bekerja sedevisi dengannya menatapnya heran, dengan perasaan malu Lisa tersenyum kikuk dan minta maaf serta menutup seluruh wajahnya dengan buku.

Getaran ponsel Lisa membuat perhatian gadis itu teralihkankebenda pipih itu, dengan rasa malas yang sangat, sangat dia meraih ponselnya itu.

+62 821 3677 4831

Lo jangan pulang kerumah gua dulu, lo ke apartemen gua aja.

Lisa mengerutkan keningnya bingung, ini siapa coba?

Lisa

Siapa?

Tak berselang lama ponsel itu kembali bergetar, nomor baru tadi ternyata menghubunginya.

"Halo, maaf ini siapa sih? "

"Lo jangan kerumah gua, nanti keluarga besar bokap gua datang, gua gk mau mereka tau ada cewek dirumah, " terdengar suara lelaki itu dingin.

"Ini pak Daffa? " tanya Lisa dengan polosnya.

"bodoh!"

"Iiih... Sembarangan aja bilang orang bodog, yaudah kalo gk mau bilang ini siapa, aku matiin ya, " ancam Lisa membuat orang disebrang sana merasakan kesal.

"Eh....Lo benar-benar gk tau *gu*a? "

"Enggak... Emang kamu siapa sampe aku harys tau kamu," ucap Lisa meremehkan.

"Manusia gilak! iya ini gua Daffa! "

"Ups... Oo... Oo maaf pak, saya gk tahu ini no bapak, " cengir Lisa.

"Hemm... Sudahlah! *G*k guna juga ngomong lama sama lo. Intinya lo jangan kerumah gua dulu, lo ke apartemen gua nanti gua kirimin alamat sama passwordnya. "

"Aku tidur disana? "

"Satu malam saja! "

"Okay pak, "

Tanpa persetujuan Lisa, lelaki itu segera mematikan teleponnya secara sepihak, membuat Lisa menatap ponselnya heran.

"Huhh... Belagu banget sih!" kesal Lisa sambil memayunkan bibirnya.

🍃🍃🍃

"Lisa, mari makan dulu sebelum pulang, ntar gua antarin lo kerumah lo, " ajak Rara.

"Enggak deh Ra, aku... "

"Tapi kan aku gak kerumah Daffa, gapapa kali ya aku ikut makan bareng Rara, biar aja ntar aku dianterin Rara heheh... " batin Lisa.

"Aku apaan sih Lis? "

"Gak ada, yok kita makan sepuasnya, "

"Yes!!! Yokk.... "

Kedua gadis itu bergandengan menuju mobil Rara, mereka pergi untuk makan malam dan membuang rasa suntuk.

🍃🍃🍃

Daffa memasuki rumahnya, benar saja keluarga ayahnya sudah berkumpul disana.

"Ehh... Daf udah pulang? "

"Iya om, Daffa keatas dulu ya om, mau mandi. "

Daffa berjalan dengan rasa lelah, seketika didepan pintu kamar Lisa, Daffa teringat gadis itu, Daffa membuka kamar itu perlahan.

Wangi gadis itu masih tertinggal dikamar ini, dia memperhatikan ruangan itu di tata dengan rapi oleh gadis itu, entah kenapa senyum Daffa mengembang.

"Rapi juga itu cewek, "

Daffa melirik laptop milik gadis itu, entah dari mana rasa penasaran Daffa bergejolak ingin melihat isi laptop itu.

"Gapapa kali ya gua buka, "

"Gilak, ternyata gak pake password, bagus deh."

Daffa melihat-lihat isi folder dalam laptop tersebut, Daffa membuka folder yang bertuliskan Mine, rasa penasarannya semakin besar.

"Yaelah, gua kira foto-foto dia sama cowoknya, rupanya hanya foto dia aja, tapi manis juga sihh,"

Daffa mengambil ponselnya dan mengirimkan foto Lisa beberapa yang menurutnya lucu dan cantik dari laptop itu.

Daffa mengklik folder yang ada didalam folder mine tadi, nama foldernya kali ini EXO, seperti dugaannya gadis ini benar-benar pecinta korea.

Lagi-lagi Daffa mendapati folder didalam folder Exo tadi, dia mengklik folder bernama Do Kyungsoo.

"Hahah... Ini cewek benar-benar ajaib, banyak banget nih folder didalam folder didalamnya folder lagi,"

Tawa Daffa berhenti ketika dia menemukan sesuatu didalam folder do kyungsoo tadi. Folder yang membuat detak jantungnya semakin cepat.

🌾🌾🌾

Lis'R Story 💏

Terpopuler

Comments

گسنيتي

گسنيتي

dasar baucin akut diam² malh depan orngy lo kasr lo aku jd lisa sdh sy tendangnkau ke laut biar di makn kura²...kesel bgt lihat low

2021-12-17

0

~Park Yemi~ EXO-L☆

~Park Yemi~ EXO-L☆

woah! 😍 ada EXO nyaa

2020-09-25

2

Fatimah

Fatimah

foto daffa ini.hahahaha
next lah 😍😍

2020-05-15

3

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 thirteen
14 Fourteen
15 fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine
30 Thirty
31 Thirty One
32 Thirty Two
33 Thirty Three
34 Thirty Four
35 Thirty Five
36 Thirty six
37 Thirty seven
38 Thirty Eight
39 Thirty Nine
40 Fourty
41 Fourty One
42 Fourty Two
43 Fourty Three
44 Fourty Four
45 Fourty Five
46 Pengenalan Tokoh
47 Fourty Six
48 Fourty Seven
49 Fourty Eight
50 info doang hahaha
51 Fourty Nine
52 Fifty
53 Fifty One
54 Fifty Two
55 Fifty Three
56 Sorry
57 Fifty Four
58 Fifty-Five
59 Fifty-Six
60 Fifty-Seven
61 Fifty-eight
62 Fifty-Nine
63 Sixty
64 Sixty-One
65 Sixty-Two
66 Sixty-There
67 Sixty-Four
68 Sixty-Five
69 Wedding Day
70 Dia Milikku Seutuhnya
71 Sato Junior ?
72 Rumit
73 Rapuh
74 Moodyan
75 Ciuman Pertama RD
76 Jadilah Milikku
77 Tidak sabar ingin bertemu
78 Deven
79 Kenyataan
80 Cukup
81 Welcome Baby Sato
82 He's duplicate his Dad
83 Hal yang seharusnya dilakukan
84 Jangan ditanya lagi
85 Lain hari saja
86 Cute Baby
87 Pregnant
88 Diary Lisa
89 Memantaskan diri
90 Wanita untuk Dave
91 Teman lama
92 Dio
93 Belum saatnya
94 Febry's Wedding
95 Ini salahku
96 Jangan katakan itu
97 Solusi
98 Bolehkah aku memelukmu?
99 Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100 Benda Keramat
101 This's day wedding DR
102 Malam panjang
103 Lakukanlah
104 Dave, kamu kenapa?
105 Aku akan Menunggu
106 Persiapan
107 Seaengil Cukkae
108 Keysia
109 Pusat perhatian
110 Rafael ?
111 The Last
112 Bye!
113 Otw 500k viewers
114 infooo
115 Ada yang baru!!!!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
thirteen
14
Fourteen
15
fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine
30
Thirty
31
Thirty One
32
Thirty Two
33
Thirty Three
34
Thirty Four
35
Thirty Five
36
Thirty six
37
Thirty seven
38
Thirty Eight
39
Thirty Nine
40
Fourty
41
Fourty One
42
Fourty Two
43
Fourty Three
44
Fourty Four
45
Fourty Five
46
Pengenalan Tokoh
47
Fourty Six
48
Fourty Seven
49
Fourty Eight
50
info doang hahaha
51
Fourty Nine
52
Fifty
53
Fifty One
54
Fifty Two
55
Fifty Three
56
Sorry
57
Fifty Four
58
Fifty-Five
59
Fifty-Six
60
Fifty-Seven
61
Fifty-eight
62
Fifty-Nine
63
Sixty
64
Sixty-One
65
Sixty-Two
66
Sixty-There
67
Sixty-Four
68
Sixty-Five
69
Wedding Day
70
Dia Milikku Seutuhnya
71
Sato Junior ?
72
Rumit
73
Rapuh
74
Moodyan
75
Ciuman Pertama RD
76
Jadilah Milikku
77
Tidak sabar ingin bertemu
78
Deven
79
Kenyataan
80
Cukup
81
Welcome Baby Sato
82
He's duplicate his Dad
83
Hal yang seharusnya dilakukan
84
Jangan ditanya lagi
85
Lain hari saja
86
Cute Baby
87
Pregnant
88
Diary Lisa
89
Memantaskan diri
90
Wanita untuk Dave
91
Teman lama
92
Dio
93
Belum saatnya
94
Febry's Wedding
95
Ini salahku
96
Jangan katakan itu
97
Solusi
98
Bolehkah aku memelukmu?
99
Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya
100
Benda Keramat
101
This's day wedding DR
102
Malam panjang
103
Lakukanlah
104
Dave, kamu kenapa?
105
Aku akan Menunggu
106
Persiapan
107
Seaengil Cukkae
108
Keysia
109
Pusat perhatian
110
Rafael ?
111
The Last
112
Bye!
113
Otw 500k viewers
114
infooo
115
Ada yang baru!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!