3 Canaya - Cerita Malam

Naya tersenyum sambil menatap layar ponselnya. Hiburannya di saat rasa letih sebagai koas hanyalah ponsel.

"Kamu nanti mau ke cafe?" tanya Zilda.

Naya mengangguk. Ya, Canaya memiliki sebuah cafe yang dia dirikan sendiri. Sesuatu yang dia lakukan tanpa campur tangan orang-orang di masa lalunya.

Menjadi dokter, apakah karena memang keinginannya sendiri atau karena doktrin dari sang oma, yang jelas dia telah mewujudkannya.

Menjadi pengusaha dan mendirikan perusahaan sendiri, entah itu karena doktrin dari diberikan opanya sejak bayi, meski harus merangkak dari nol, namun telah berhasil dia wujudkan.

Opa dan oma, dua sosok yang memberikan pengaruh besar dalam hidupnya, namun dua sosok itu yang tak pernah dia ingat hingga kini.

Sebelas bulan kemudian

Mereka telah dilantik, telah melakukan sumpah jabatan sebagai seorang dokter. Tanggung jawab mereka kini semakin besar, mengobati pasien dan melakukan sebaik mungkin untuk kesembuhan sang pasien. Bahkan, mereka harus tahan banting dengan amukan pasien atau keluarganya jika mendengar hal-hal yang tak ingin mereka dengar.

"Kamu enggak lelah, Nay?" tanya Letta.

"Lelah, tapi aku suka."

Naya, entah apa yang perempuan itu kejar. Dia menjadi guru untuk anak-anak TK. Tidak setiap hari, hanya di waktu-waktu tertentu.

Semuanya bermula di bulan pertama dia tiba di negara ini. Dia mendapatkan kerja sambilan di salah satu play group ternama. Semakin sering dia berinteraksi dengan anak-anak, semakin dia merasa nyaman. Namun, itu juga mengusik hal terdalam yang selama ini dia pendam.

Dia bekerja di TK itu bersama Monic dan Kirei. Sedangkan Letta dan Zilda bekerja sambilan di salah satu cafe dekat dengan apartemen. Itu dulu sebelum Naya memiliki cafe sendiri.

Memang banyak kesamaan antara Naya, Monic, dan Kirei. Sama-sama memiliki masa lalu yang tak menyenangkan.

"Ayo kita buat pesta kecil-kecilan, merayakan gelar baru kita sekaligus permulaan untuk mendapat gelar dokter spesialis," ajak Monic.

Mereka telah menentukan langkah selanjutnya, siap mengambil spesialis.

"Papamu enggak marah, Let? Dia kan mau kamu meneruskan perusahaannya," tanya Zilda.

"Ya tinggal terusin aja. Aku tuh pusing harus mantau harga saham, hitung laba rugi, dan hal yang berbau tentang perusahaan."

"Emang kamu enggak pusing hapalin jenis obat, organ tubuh, nama penyakit, dan yang berhubungan dengan dunia kedokteran?"

"Ya pusing juga, sih. Mau jadi penyanyi, suaraku pas-pasan. Mau jadi model, takut dipecat jadi anak. Main film, aku malas pura-pura nangis padahal lagi happy, pura-pura happy padahal lagi galau."

Mereka tertawa. Mungkin itulah sebabnya Letta memilih kedokteran gigi, kalau pun tak jadi mengambil spesialis, gelarnya tetap dokter gigi. Sedangkan Naya, Monic, Zilda dan Kirei, jika tak ambil spesialis, ya hanya menjadi dokter umum.

Mereka melakukan pesta barbeque di balkon apartemen Naya.

"Enggak ada wine?"

"Ada, ambil aja di lemari."

Mereka memakan sosis dan daging panggang dengan ditemani wine.

"Sebentar lagi musim dingin, kita harus punya banyak stok makanan. Tahu sendiri kan kalau lagi badai salju kaya gimana, susah mau ke mana-mana."

"Kalau begitu besok kita shopping, mumpung hari Minggu."

"Dokter Steven ngajak aku makan malam," ucap Letta.

"Terus?"

"Aku tolak."

"Kenapa?"

"Takut ketahuan istrinya."

Mereka langsung tertawa.

Hidup di negara bebas, apalagi tanpa keluarga, tentu saja akan memberikan pengalaman sendiri bagi mereka.

Di sana, mereka tak perlu heboh saat ada pria dan wanita yang bebas berciuman. Bahkan ada teman kuliah mereka yang free s*x dan tinggal bersama tanpa status pernikahan. Minuman keras juga hal yang biasa.

Mereka sampai sekarang masih ingat bagaimana mereka memergoki pasangan yang sedang melakukan proses produksi di dalam mobil parkiran apartemen mereka, apalagi kaca jendela yang sedikit terbuka menyebabkan suara *******-******* itu terdengar jelas. Kelima perempuan itu langsung lari terbirit-birit sampai dalam loby.

Itulah pengalaman pertama mereka tentang dunia luar yang sesungguhnya.

🍂🍂🍂

"Kudengar akan diadakan seminar internasional dokter spesialis dan calon dokter spesialis."

"Kapan, di mana?" tanya Letta dan Kirei.

"Belum tahu."

"Terus, kamu tahu dari mana?" kali ini Naya yang bertanya.

"Dari dokter Mark."

🍂🍂🍂

"Naya, perkenalkan, ini dokter Marquez, beliau adalah dokter bedah, ini dokter Malik, beliau dokter anestesi dan yang ini dokter Felipe, beliau spikiater senior. Mereka akan membimbingmu."

"Good morning, Docter. Nice to meet you."

"Morning, nice to meet you."

"Kami sering mendengar tentangmu dari dokter Hendrick. Senang bisa membimbingmu."

"Saya yang merasa tersanjung karena bisa dibimbing oleh dokter Marquez, dokter Malik dan dokter Felipe."

Bagaimana mungkin Naya tidak senang, ketiga dokter itu adalah para dokter senior yang pengalamannya dalam dunia kedokteran sudah tersohor.

Ketiga dokter itu pun, saat melihat Naya, bisa merasakan kecerdasan dokter muda itu. Bagaimana tidak, di usia yang masih sangat muda telah mampu mengambil spesialis di saat seniornya bahkan ada yang belum lulus kuliah.

"Kamu mengingatkan saya pada teman satu profesi saya," ucap dokter berdarah Indonesia dan Turki itu.

"Benarkah? Kalau boleh tahu siapa itu, Dok?"

"Namanya Thania."

Seketika kepala Naya berdenyut, namun ditahan olehnya.

"Oya, tahun depan direncanakan akan diadakan seminar internasional untuk dokter spesialis dan calon dokter spesialis yang terpilih. Saya sudah merekomendasikan kalian berlima untuk menghadiri acara tersebut," ucap dokter Hendrick.

"Benarkah, Dok?"

"Tentu saja. Jadi kalian berlima jangan mengecewakan saya. Seriuslah dalam belajar dan bekerja."

🍂🍂🍂

Mereka berlima loncat-loncat kegirangan saat Naya menceritakan tentang kabar baik itu.

"Itu seminar internasional. Akan banyak dokter spesialis dari berbagai dunia yang datang."

"Benar, kita akan mendapat banyak ilmu di sana."

"Gila gila gila, ini bukan mimpi, kan?"

"Pasti banyak dokter tampan yang hadir di sana, kan? Tidak semuanya berkepala botak, kan?"

Letta langsung mendapat toyoran dari sahabat-sahabatnya, itu.

"Ish, dokter kok kasar."

"Heleh."

Mereka tertawa.

Memang, melihat dokter atau pasien tampan sudah biasa bagi mereka. Mereka anggap itu sebagai anugerah di tengah rasa lelah dan tekanan pekerjaan.

"Ada saja pasien yang memaki-makiku karena dia sakit gigi. Apalagi kalau pasiennya anak-anak. Melihat alat pencabut gigi dia sudah menangis histeris dan mengatakan 'Mama pulang, mama pulang ... huaaaa, pulang mamaaaa ... huaaaa.'"

Naya, Monic, Zilda dan Kirei langsung tertawa saat mendengar Letta bercerita, apalagi sangat ekspresif.

"Terus?"

"Ada lagi yang langsung kabur saat tahu bahwa gusinya akan disuntik."

Mereka kembali tertawa.

"Seharusnya kamu jangan jadi dokter gigi, Let."

"Terus jadi apa?"

"Dokter spesialis kulit dan kelamin."

Mendengar kata-kata kelamin wajah Letta langsung bersemu merah.

"Hayoo, ngebayangin apa?"

"Dasar mesum!"

Kelimanya kembali terkikik geli.

Ya, setiap malam mereka akan berbagi pengalaman dalam pekerjaannya. Yang penting tetap menjaga kode etik dan tidak membocorkan riwayat medis pasiennya.

.

.

.

Jangan minta buru-buru untuk mempertemukan para tokohnya, karena enggak akan aku pertemukan semudah itu. Itu juga kalau ketemu😂

Bacanya bawa santuy, ya.

Terpopuler

Comments

Ryta Maya

Ryta Maya

spertiny seru

2022-09-26

0

Me

Me

namanya ganti semua lupa dah siapa aja itu nama lamanya

2022-08-11

0

Aprilia Amanda

Aprilia Amanda

🤣🤣

2022-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 1 Canaya - Rinai Hujan
2 2 Erlangga - Pria Dingin
3 3 Canaya - Cerita Malam
4 4 Erlangga - Bertemu Dengannya
5 5 Canaya - Dalam Kenangan
6 6 Erlangga - Bertahan Atau Melupakan
7 7 Canaya - KnP School
8 8 Erlangga - Oh Mommy
9 9 Isi Hati Seorang Anak
10 10 Bingung
11 11 Menepati Janji
12 12 Dibully
13 13 Merapatkan Duduk
14 14 Evan Vs Angel
15 15 Lelah (Revisi)
16 16 Aku Di Sini Dan Kau Di Sana
17 17 Erlang - Hawaii
18 18 Dia Lagi, Dia lagi
19 19 Sakit
20 20 Pasien Gadungan
21 21 Duda Mesum Kurang Belaian
22 22 Berkumpul
23 23 Foto
24 24 Di Cafe
25 25 Video Call
26 26 Kejujuran
27 27 Arjun
28 28 Dokter Cinta vs Lelaki Buaya Darat
29 29 Taman Bermain
30 30 Dilaporkan
31 31 Pulang
32 32 Tipu Muslihat
33 33 Tidak Ingin Memilih
34 34 Pertengkaran Di Loby
35 35 Daddy Soleh
36 36 D'LIMA
37 37 Terima Kasih Untukmu Dan Alasan Aku Pergi
38 38 Kegelisahan Chiro
39 39 Edema Serebral
40 40 Penjelasan Dokter
41 41 Tangisan Menyayat Hati
42 42 Cita-Cita Chiro
43 43 Rahasia Masa Kecil
44 44 Jarak Itu Hati Dan Ingatan
45 45 Gosip
46 46 Mengenang Masa Sekolah
47 47 Firasat
48 48 Opa Dan Oma
49 49 Air Mata Nakal Dan Ingin Jadi Anak Soleh
50 50 Rambut
51 51 Doa
52 52 Ulang Tahun Freya
53 53 Bidadari Surga
54 54 Kembali Ke Titik Nol
55 55 Antara Mata, Perut Dan Hati
56 56 Duda Vs Janda
57 57 PHK
58 58 Bisnis Jangka Panjang
59 59 Gara-gara Chiro
60 60 Patah
61 61 Perasaan Yang Tak Lekang
62 62 Kejujuran Chiro
63 63 Berwajah Abstrak
64 64 Memberi Pelajaran
65 65 Di Ruang VVIP (Dejavu)
66 66 Gosip Dari Chiro
67 67 Kebelet
68 68 Di Luar Bayangan
69 69 Keluarga Bahagia
70 70 Seperti Orang Ngidam
71 71 Semoga Ini Hanya Mimpi
72 72 888.888.888
73 73 Haru
74 74 Kurang Beruntung
75 -
76 75 Sarapan
77 76 Baby
78 77 Latihan
79 78 Forever And Ever
80 79 Malam Pertama
81 80 Arby Dan Chiro
82 81 Sepuluh
83 82 Beruntung Memiliki Mereka
84 83 Kata Daddy
85 84 Di Depan Kamar
86 85 Kejar Target
87 86 Dibully
88 87 Ketakutan Arby
89 88 Suami Siapa Ini?
90 89 Di Dalam Toko
91 90 Tidak CS
92 91 Tekor
93 92 Rujak
94 93 Memanasi
95 94 Undangan Pernikahan
96 95 Dirumahkan
97 96 Curhat
98 97 Membeku
99 98 Istri Tua
100 99 Seperti Cicak
101 100 Penyakit Kulit
102 101 Penderitaan Arby
103 102 Saksi Biksu
104 103 Kenangan
105 104 Sebutir Pasir
106 105 Bertemu Teman Lama
107 106 Ngiri
108 107 Cemen
109 108 Benci
110 109 Sama Saja
111 110 Kamu Tidak Tahu
112 111 Kerja Keras
113 112 Rencana Pergi Satu Bulan
114 113 Ingat Janji Dulu?
115 114 Kekesalan Freya
116 115 Modal Untuk Jadi Pelakor
117 116 Jangan-jangan
118 117 Si Penyuka Warna Merah
119 118 Ngumpet-ngumpet
120 119 Foto
121 120 My Chiro
122 121 Di Dalam Ruang Rapat
123 122 Ajaran Sesat
124 123 Gemuruh Hati
125 124 Awas, Suami Galak!
126 125 Korban Lagi
127 126 Ngidam Freya
128 127 Tinggal Bersama
129 128 Berwibawa
130 129 Ruangan Rahasia
131 130 Dimarahi
132 131 Freya Diculik
133 132 Dasar Bucin
134 133 Jagonya Membuat Iri
135 134 Iri
136 135 Singkong Mahal
137 136 Kerusuhan
138 137 Bukan Karena Nuna
139 138 Di Hotel
140 139 Selingkuh
141 140 Ikut Mommy
142 141 Skandal Masa Lalu Dan Masa Kini
143 142 Kunci
144 143 Kemarahan Arby
145 144 Pria Lain
146 145 Ngambek
147 146 Di Mana Mereka?
148 147 Syarat
149 148 Bukan Orang Sembarangan
150 149 Alergi
151 150 Merana
152 151 Adik Bayi
153 152 Pamer Ala Freya
154 153 Co Cweet
155 154 Panas
156 155 Chat Tengah Malam
157 156 Perasaan Ikmal
158 157 Oleh-Oleh Untuk Freya
159 158 Yang Tercantik
160 159 Makan Banyak
161 160 Drama Rumah Tangga
162 161 Menyebalkan
163 162 Kenapa Marcell Selalu Menjadi Korban? Karena sudah nasibnya!
164 163 Mules
165 164 Semut
166 165 Lagi-Lagi Mobil Yang Oleng
167 166 Kenapa Lama?
168 167 Ditinggalkan Begitu Saja
169 168 Pupus
170 169 Kecewa?
171 170 Malam Pertama
172 171 Si Perfeksionis
173 172 Mau Nambah Lagi
174 173 Di Kamar Chiro
175 174 Uring-uringan
176 175 KDRT
177 176 Siapkan Mental
178 177 Begah
179 178 Pesan Keluarga
180 179 Pelet?
181 180 Makan Siang Untuk Didi
182 181 Keluarga Bahagia
183 182 Area Dapur
184 183 Kebahagiaan Arby
185 184 Dear, Freya
186 185 Kita Beruntung
187 186 Aileen
188 187 Jin Helikoptel
189 188 Apa Tuh Namanya Tuh?
190 189 Bantu Mommy Daddy
191 190 Mana Yang Lebih Ganteng?
192 191 Ondel-ondel
193 192 Kalau Mommy ....
194 193 Mayu
195 194 Ke Pantai
196 195 Ubur-ubur
197 196 Om Galak
198 197 Celibu
199 198 Terharu?
200 199 Klinik
201 200 Kangen?
202 201 Impian Mereka
203 202 Periksa Kandungan
204 203 Tanda Syukur
205 204 Ngumpet
206 205 Cuma Jadi Juli
207 206 Ngungsi
208 207 Terharu
209 208 Beli Ini Itu
210 209 Begah
211 210 Sabar, ya.
212 211 Mau Ikut
213 212 Takut
214 213 Di Dalam Jet
215 214 Peluk, Dong
216 215 Enggak Mau Repot
217 216 Saingan
218 217 Di Bawah Pohon Bunga Sakura
219 218 Rejeki Anak Soleh
220 219 Eksis
221 220 Banyak Anak
222 221 Ketiga Anak
223 222 Bubur
224 223 Belajar Dari Daddy
225 224 Kolam Renang (Saat Freya Masih Kecil)
226 225 Tidak Rewel
227 226 Permen Kapas
228 227 Di Dalam Kontainer
229 228 Panik
230 229 Tembakan
231 230 Sakit
232 231 Jin
233 232 Bayi Dan Kecebong
234 233 Gak Mau Pergi
235 234 Di Dapur
236 235 Saling Memahami
237 236 Mau Enam
238 237 Dor
239 238 Belum Siap, Sayang
240 239 Keluarga Bahagia
241 240 Jus Buah
242 241 Bernyanyi
243 242 Ke Vila
244 243 Di Kebun Ubi
245 244 Dalam Dekapan Hangat
246 245 Pingitan
247 246 Anak-Anak Yang Lain
248 247 Rencana Liburan
249 248 Keluarga Bahagia
250 249 Es Krim
251 250 Persiapan Liburan
252 251 Tiba di Tempat Tujuan
253 252 Kalian Semua Saudara
254 253 Kenangan Yang Tak Terlupakan
Episodes

Updated 254 Episodes

1
1 Canaya - Rinai Hujan
2
2 Erlangga - Pria Dingin
3
3 Canaya - Cerita Malam
4
4 Erlangga - Bertemu Dengannya
5
5 Canaya - Dalam Kenangan
6
6 Erlangga - Bertahan Atau Melupakan
7
7 Canaya - KnP School
8
8 Erlangga - Oh Mommy
9
9 Isi Hati Seorang Anak
10
10 Bingung
11
11 Menepati Janji
12
12 Dibully
13
13 Merapatkan Duduk
14
14 Evan Vs Angel
15
15 Lelah (Revisi)
16
16 Aku Di Sini Dan Kau Di Sana
17
17 Erlang - Hawaii
18
18 Dia Lagi, Dia lagi
19
19 Sakit
20
20 Pasien Gadungan
21
21 Duda Mesum Kurang Belaian
22
22 Berkumpul
23
23 Foto
24
24 Di Cafe
25
25 Video Call
26
26 Kejujuran
27
27 Arjun
28
28 Dokter Cinta vs Lelaki Buaya Darat
29
29 Taman Bermain
30
30 Dilaporkan
31
31 Pulang
32
32 Tipu Muslihat
33
33 Tidak Ingin Memilih
34
34 Pertengkaran Di Loby
35
35 Daddy Soleh
36
36 D'LIMA
37
37 Terima Kasih Untukmu Dan Alasan Aku Pergi
38
38 Kegelisahan Chiro
39
39 Edema Serebral
40
40 Penjelasan Dokter
41
41 Tangisan Menyayat Hati
42
42 Cita-Cita Chiro
43
43 Rahasia Masa Kecil
44
44 Jarak Itu Hati Dan Ingatan
45
45 Gosip
46
46 Mengenang Masa Sekolah
47
47 Firasat
48
48 Opa Dan Oma
49
49 Air Mata Nakal Dan Ingin Jadi Anak Soleh
50
50 Rambut
51
51 Doa
52
52 Ulang Tahun Freya
53
53 Bidadari Surga
54
54 Kembali Ke Titik Nol
55
55 Antara Mata, Perut Dan Hati
56
56 Duda Vs Janda
57
57 PHK
58
58 Bisnis Jangka Panjang
59
59 Gara-gara Chiro
60
60 Patah
61
61 Perasaan Yang Tak Lekang
62
62 Kejujuran Chiro
63
63 Berwajah Abstrak
64
64 Memberi Pelajaran
65
65 Di Ruang VVIP (Dejavu)
66
66 Gosip Dari Chiro
67
67 Kebelet
68
68 Di Luar Bayangan
69
69 Keluarga Bahagia
70
70 Seperti Orang Ngidam
71
71 Semoga Ini Hanya Mimpi
72
72 888.888.888
73
73 Haru
74
74 Kurang Beruntung
75
-
76
75 Sarapan
77
76 Baby
78
77 Latihan
79
78 Forever And Ever
80
79 Malam Pertama
81
80 Arby Dan Chiro
82
81 Sepuluh
83
82 Beruntung Memiliki Mereka
84
83 Kata Daddy
85
84 Di Depan Kamar
86
85 Kejar Target
87
86 Dibully
88
87 Ketakutan Arby
89
88 Suami Siapa Ini?
90
89 Di Dalam Toko
91
90 Tidak CS
92
91 Tekor
93
92 Rujak
94
93 Memanasi
95
94 Undangan Pernikahan
96
95 Dirumahkan
97
96 Curhat
98
97 Membeku
99
98 Istri Tua
100
99 Seperti Cicak
101
100 Penyakit Kulit
102
101 Penderitaan Arby
103
102 Saksi Biksu
104
103 Kenangan
105
104 Sebutir Pasir
106
105 Bertemu Teman Lama
107
106 Ngiri
108
107 Cemen
109
108 Benci
110
109 Sama Saja
111
110 Kamu Tidak Tahu
112
111 Kerja Keras
113
112 Rencana Pergi Satu Bulan
114
113 Ingat Janji Dulu?
115
114 Kekesalan Freya
116
115 Modal Untuk Jadi Pelakor
117
116 Jangan-jangan
118
117 Si Penyuka Warna Merah
119
118 Ngumpet-ngumpet
120
119 Foto
121
120 My Chiro
122
121 Di Dalam Ruang Rapat
123
122 Ajaran Sesat
124
123 Gemuruh Hati
125
124 Awas, Suami Galak!
126
125 Korban Lagi
127
126 Ngidam Freya
128
127 Tinggal Bersama
129
128 Berwibawa
130
129 Ruangan Rahasia
131
130 Dimarahi
132
131 Freya Diculik
133
132 Dasar Bucin
134
133 Jagonya Membuat Iri
135
134 Iri
136
135 Singkong Mahal
137
136 Kerusuhan
138
137 Bukan Karena Nuna
139
138 Di Hotel
140
139 Selingkuh
141
140 Ikut Mommy
142
141 Skandal Masa Lalu Dan Masa Kini
143
142 Kunci
144
143 Kemarahan Arby
145
144 Pria Lain
146
145 Ngambek
147
146 Di Mana Mereka?
148
147 Syarat
149
148 Bukan Orang Sembarangan
150
149 Alergi
151
150 Merana
152
151 Adik Bayi
153
152 Pamer Ala Freya
154
153 Co Cweet
155
154 Panas
156
155 Chat Tengah Malam
157
156 Perasaan Ikmal
158
157 Oleh-Oleh Untuk Freya
159
158 Yang Tercantik
160
159 Makan Banyak
161
160 Drama Rumah Tangga
162
161 Menyebalkan
163
162 Kenapa Marcell Selalu Menjadi Korban? Karena sudah nasibnya!
164
163 Mules
165
164 Semut
166
165 Lagi-Lagi Mobil Yang Oleng
167
166 Kenapa Lama?
168
167 Ditinggalkan Begitu Saja
169
168 Pupus
170
169 Kecewa?
171
170 Malam Pertama
172
171 Si Perfeksionis
173
172 Mau Nambah Lagi
174
173 Di Kamar Chiro
175
174 Uring-uringan
176
175 KDRT
177
176 Siapkan Mental
178
177 Begah
179
178 Pesan Keluarga
180
179 Pelet?
181
180 Makan Siang Untuk Didi
182
181 Keluarga Bahagia
183
182 Area Dapur
184
183 Kebahagiaan Arby
185
184 Dear, Freya
186
185 Kita Beruntung
187
186 Aileen
188
187 Jin Helikoptel
189
188 Apa Tuh Namanya Tuh?
190
189 Bantu Mommy Daddy
191
190 Mana Yang Lebih Ganteng?
192
191 Ondel-ondel
193
192 Kalau Mommy ....
194
193 Mayu
195
194 Ke Pantai
196
195 Ubur-ubur
197
196 Om Galak
198
197 Celibu
199
198 Terharu?
200
199 Klinik
201
200 Kangen?
202
201 Impian Mereka
203
202 Periksa Kandungan
204
203 Tanda Syukur
205
204 Ngumpet
206
205 Cuma Jadi Juli
207
206 Ngungsi
208
207 Terharu
209
208 Beli Ini Itu
210
209 Begah
211
210 Sabar, ya.
212
211 Mau Ikut
213
212 Takut
214
213 Di Dalam Jet
215
214 Peluk, Dong
216
215 Enggak Mau Repot
217
216 Saingan
218
217 Di Bawah Pohon Bunga Sakura
219
218 Rejeki Anak Soleh
220
219 Eksis
221
220 Banyak Anak
222
221 Ketiga Anak
223
222 Bubur
224
223 Belajar Dari Daddy
225
224 Kolam Renang (Saat Freya Masih Kecil)
226
225 Tidak Rewel
227
226 Permen Kapas
228
227 Di Dalam Kontainer
229
228 Panik
230
229 Tembakan
231
230 Sakit
232
231 Jin
233
232 Bayi Dan Kecebong
234
233 Gak Mau Pergi
235
234 Di Dapur
236
235 Saling Memahami
237
236 Mau Enam
238
237 Dor
239
238 Belum Siap, Sayang
240
239 Keluarga Bahagia
241
240 Jus Buah
242
241 Bernyanyi
243
242 Ke Vila
244
243 Di Kebun Ubi
245
244 Dalam Dekapan Hangat
246
245 Pingitan
247
246 Anak-Anak Yang Lain
248
247 Rencana Liburan
249
248 Keluarga Bahagia
250
249 Es Krim
251
250 Persiapan Liburan
252
251 Tiba di Tempat Tujuan
253
252 Kalian Semua Saudara
254
253 Kenangan Yang Tak Terlupakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!