London
Dua minggu kemudian
Erlang dan Chiro kini tengan menikmati sarapan mereka.
"Daddy, apa kita akan tinggal dinsini terus?"
"Belum tahu juga, Sayang."
"Oya, kamu nanti sekolah yang baik, ya."
"Iya, Daddy. Tapi Chiro mau langsung SD saja."
Erlang jadi teringat akan Freya yang juga memikiki otak yang cerdas, kini anaknya menuruni mommynya.
"Hm, oke kalau itu mau Chiro. Tapi belajarnya jangan memaksakan diri, ya. Lalu harus jadi anak yang baik."
"Yes, Daddy."
Tidak mudah membuat Chiro mau bersosialisasi dengan orang-orang. Chiro mau sekolah saja Erlang sudah bersyukur. Saat di sekolah, Erlang selalu mendapat kabar bahw putra semata wayangnya itu selalu mandiri.
Saat itu, dia pernah diberi tahu bahwa Chiro sudah mulai sedikit membaur dengan yang lain, itu semua berkat seorang yang bernama bu Aya, yang ternyata mantan istrinya.
Naya sendiri saat itu suka kesal karena dipanggil bu Aya (yang berarti Buaya) oleh murid-murid di sekolah itu. Mau protes, tapi namanya juga anak-anak.
Kehadiran Naya memang membawa dampak positif bagi Chiro.
Erlang mengusap rambut Chiro dengan penuh kasih sayang.
.
.
.
"Dokter Naya, ini pasien yang terakhir," ucap seorang perawat.
"Ya sudah, suruh masuk saja."
Seorang pria duduk di hadapan Naya, dia adalah Erlang.
"Kita harus bicara serius."
"Ada apa?"
Naya cukup kaget melihat Erlang tiba-tiba saja sudah berada di London, tepatnya di ruangannya. Erlang tidak mungkin beoergian jaih tanpa Chiro, sedangkan anak itu tidak memberi tahunya jika dia berada di London.
"Kamu tahu kan, selama ini Chiro selalu merasa kesepian. Ke mana-mana dia selalu bersamaku."
"Ya, lalu?"
"Aku rasa dia membutuhkan sosok baru dalam hidupnya, yang bisa dia ajak bermain setial hari dan sebagainya."
Deg
Apa maksudnya dia ingin mengatatakan bahwa dia ingin menikah lagi? Apakah dengan perempuan bernama Jas, Jas, itu? Apa perempuan itu bisa menyayangi Chiro dengan tulus?
Naya menunjukkan wajah bertanyanya pada Erlang.
Erlang bangkit dari duduknya, mendekati Naya lalu tanpa aba-aba dia menarik tengkuk Naya dan ******* bibir cherry itu. Tidak hanya itu, bahkan tangannya sebelah tangannya meremas salah satu gundukan milik sang mantan istri.
Naya yang tersadar apa yang terjadi, langsung mendorong Erlang.
"Dasar mesum!"
"Aku cuma mastiin doang, Frey, ukurannya tambah besar, enggak? Tapi memang sudah pasti lebih besar sih dari beberapa tahun yang lalu."
"Kau!"
"Nih, punyaku juga tambah gede!"
Tangan Erlang langsung mengarahkan tangan Naya ke juniornya. Memang hanya menempel, tanpa remasan, tapi itu membuat Erlang langsung pening.
Sial, ini namanya senjata makan tuan!
"Cepat pulang ya, Honey. Nanti kita bikin dede bayi buat nemenin Chiro main."
Erlang langsung ke luar ruangan Naya dan terdengar suara tawa yang begitu nyaring.
Naya kemudian mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu melihat telapak tangannya yang tadi menyentuh junior yang telah lama terabaikan dan belum menemukan jalan pulang.
Kyaaaaa, dasar Arby kurang ajar. Bisa-bisanya aku seorang dokter dan calon psikiater dimesumin oleh pasien gadungan sepertj dia. Apa kata oramg-orang nanti jika mereka tahu?
Tanpa sadar Naya mengusap bibirnya yang tadi dicium Erlang dengan telapak tangan bekas sang junior.
Jika dia sadar, mungkin dia sudah berteriak histeris tanpa peduli bahwa dia sudah berada di rumah sakit.
Dasar duda mesum!
Apa juniornya sudah karatan?
Aduh, otak polosku ternodai.
Di jalan, Erlang terus menahan tawa, hingga akhirnya dia masuk ke mobil dan langsung tertawa.
Flashback On
Saat di hotel Hawaii
"Chiro, Chiro mau bantu daddy?"
"Mau, Daddy."
"Chiro bener kan, mau bantu daddy?"
"Of course, Daddy."
"Kalau begitu Chiro jangan tidur dulu, ya. Nanti kalau sudah jam sebelas, Chiro telepon mommy lalu bilang kalau daddy sakit. Oke?"
"Hm ...."
"Ayolah Chiro, tolong bantu daddy."
"Iya, Daddy."
Akhirnya Erlang dan Chiro tidak tidur hingga jam sebelas malam.
Jam sebelas, Erlang langsung membasuh mukanya dengan air hangat, juga badanya jingga bajunya sedikit basah. Dia juga tidak lupa mendekatkan wajahnya dengan uap air panas, hingga wajahnya memerah dan hangat.
"Chiro, telp mommy sekarang dan bilang daddy sakit."
Chiro langsung menghubungi Naya, sedangkan Erlang masih sibuk membuat suhu tubuhnya hangat.
Setelah kamar diketok, Erlang langsung berlari ke kasur dan memejamkan matanya.
"Sekarang buka pintunya, Chiro."
Akting ayah san anak itu benar-benar luar biasa. Bahkan Chiro tadi sampai menangis saat menghubungi Naya.
Ada saja yang dilakukan oleh Erlang, seperti minta digantikan baju, juga dilap badannya. Lalu setelah Naya ketiduran di sebelah Chiro, Erlang membuka matanya dan memindahkan Naya ke tengah.
Lalu tidak lama kemudian tidur sambil memeluk Naya dengan erat.
Bodo amatlah bukan suami istri, yang pentingkan pernah jadi suami istri, begitulah yang ada dalam pikiran Erlang.
Erlang terus terkekeh saat mengingat beberapa hal yang sudah dia lakukan, termasuk hari ini.
Tadinya, dan selama ini, sikap Erlang pada Naya seolah dia adalah mantan suami yang sudah move on, tegar, tak ingin mengingat masa lalu, dan sebagainya.
Tapi sejak bertemunya Mico dan Freya di hadapannya, dia malah panik sendiri.
Takut sang mantan direbut pria lain, padahal sudah mantan.
Takut Chiro memiliki daddy tiri dan lebih memilih tinggal bersama Freya dan suami barunya.
Secara hukum anak di bawah umur memang menjadi hak ibunya, kecuali jika sang ibu sakit keras, gila, dipenjara dan hal lainnya yang menyebabkan ibu tidak bisa merawat anaknya.
Meskipun memang Freya yang meninggalkan anaknya, tapi dilihat dari kasusnya yang diantaranya Freya dipaksa nikah di bawah umur, bisa saja itu malah menjadi senjata makan tuan jika masalah ini dibawa ke pengadilan. Bisa-bisa keluarga mereka yang malah dituntut.
Freya selamanya milikku, hanya milikku. Jika Chiro memiliki adik, harus dari aku dan Freya. Bukan dari mommy lain dan daddy lain.
Erlang sudah memutuskan untuk tinggal di London dan mengurus perusahaan di sini.
Mengejar cinta itu memang butuh perjuangan. Apa susahnya pindah tempat kerja, bikin perusahaan sendiri saja aku bisa, kok.
Erlang kini melihat juniornya yang masih berdiri tegak.
Sabar napa, belum saatnya kamu bertemu Freya junior.
Tuh kan, dinasehati bukannya nurut malah tambah berontak.
Kalau mau demo, nanti, woy! Bilang nanti sama Freya junior jangan menutup pintu rapat-rapat, kan kamu butuh dikelonin.
Erlang kini bersiul, untuk menghilangkan ketegangannya.
Sedangkan di tempat Naya, dokter itu jadi uring-uringan gara-gara pasien gangguan sarafnya.
Biasanya kan, dokter yang gadungan, ini malah pasien yang gadungan. Chiro, Chiro, bisa-bisanya kamu memiliki daddy seperti itu.
Sepertinya hidupku mulai saat ini tidak akan tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Bertahun2 bersikap dingin,Tapi saat ketemu pawangnya aja langsung nyosor..ckk
2025-03-24
1
Endang Werdiningsih
aku pikir pasien gadungan yg jahat,,ternyata pasien gadungan ndololilak semprollll
2023-12-18
1
Tika Ika
sakit perut aku kk baca nya saking seru nya
2021-11-28
1