"Bagaimana, apa sudah ada hasil?" tanya Erlangga.
"Belum, Tuan. Pemilik tanah tersebut menolak untuk menjual tanahnya, walaupun sudah ditawar dengan harga tinggi," terang Evan.
"Atur pertemuan dengan pemiliknya."
"Baik, Tuan."
Erlangga memasuki ruangannya, diusul oleh Jasmine.
"Apa jadwal saya untuk satu minggu ini?"
"Hari ini, jam sembilan Anda akan rapat dengan wakil dari 4C Group. Jam dua akan rapat dengan ARD Group. Selasa tidak ada rapat apa pun. Rabu rapat dengan AW Group ...." Jasmine terus membacakan jadwal Erlangga selama satu minggu ini.
"Tuan, pihak HRD sudah mendapatkan sekretaris baru untuk manager pemasaran."
"Baiklah."
Jam sembilan Erlangga datang ke salah satu restoran untuk rapat dengan perwakilan 4C Group.
Dua jam berlalu, mereka menanda tangani kesepakatan untuk kerja sama kedua belah pihak.
Erlangga kembali ke perusahaannya.
Seorang wanita tiba-tiba menghampirinya dan merangkul lengannya.
"Aku merindukanmu. Bagaimana kabarmu sekarang?"
Wajah gadis itu tersenyum cerah melihat pujaan hatinya. Sudah bertahun-tahun mereka tak bertemu.
"Jangan menyentuhku!"
Erlang langsung mendorong perempuan itu hingga jatuh.
"Sedang apa kamu di sini?"
"Aku bekerja di sini, menjadi sekretaris manager pemasaran."
Erlang mendengkus, jika saja dia tahu bahwa Angel yang menjadi sekretaris manager pemasaran, mungkin dia akan langsung menolaknya.
Angel, gadis yang pernah terlibat masalah dengan sang mantan istri, juga yang pernah dicakar dan dijambak oleh sahabat istrinya.
"Jaga sikapmu selama bekerja di sini!"
Angel menatap punggung Erlang yang berlalu di hadapannya. Dia kembali mengingat saat di mana Erlang yang dia kenal tiba-tiba saja berubah menjadi dingin.
Dulu, Erlang selalu bersama dengan sahabat-sahabatnya ... Marcell, Vian dan Ikmal. Lalu tiba-tiba pria itu menghilang selama beberapa bulan. Tidak ada informasi apa pun yang dia dapatkan dari ketiga sahabat pria itu.
Setelah beberapa bulan kemudian, pria itu kembali kuliah, namun hanya dalam hitungan beberapa minggu saja, pria itu datang ke kampus dengan sorot mata tajam seolah dunia memusuhinya, lalu kembali menghilang hingga kini mereka dipertemukan kembali di perusahaan ini sebagai atasan dan bawahan.
Dia tak dapat menahan diri untuk menyapa pria itu. Apalagi pria itu semakin menawan dengan sorot mata tajam dan dada bidang yang pastinya nyaman untuk dijadikan tempat bersandar.
Angel bisa merasakan degupan jantungnya saat melihat Erlang kembali. Juga merasakan aroma maskulin dari tubuh pria itu saat dirinya merangkul tubuh tegap Erlang.
Aku tidak tahu apa yang terjadi dengamu di masa lalu, tapi aku pasti akan mendapatkan hatimu. Apa perubahan dan menghilangnya kamu selama ini ada hubungannya dengan gadis yang bernama Freya itu?
Angel masih sangat ingat dulu seorang gadis yang dia tidak tahu siapa namanya datang menghampirinya lalu langsung memaki, menjambak bahkan mencakar dirinya. Gadis itu pernah menyebut nama Freya.
Lalu dia juga pernah mendengar Marcell, Vian dan Ikmal menyebut nama Freya. Usut punya usut, ternyata gadis yang bernama Freya itu ternyata gadis yang bertengkar dengannya di mall dan yang pernah bertemu dengannya di toko buku.
Setelah perpisahannya dengan Freya, Erlang memang berhenti kuliah di sana. Lebih tepatnya dia pindah ke Jepang untuk mengurus perusahaan papinya yang ada di sana dengan membawa Chiro.
Di sana, dia melanjutkan kuliahnya sambil bekerja dan mengurus Chiro dengan didampingi oleh sang mami. Erlang menyelesaikan kuliahnya dengan cepat. Setelah Erlang lulus kuliah, maminya kembali ke Jakarta.
⚡⚡⚡
Erlang menatap tajam pria yang ada di hadapannya, sang pemilik tanah yang tidak ingin menjual tanahnya.
"Kamu masih hidup?"
"Ck, sopan sekali ya, bicaramu."
Ada pertanyaan dalam benak Erlang, apakah pria di hadapannya ini tahu di mana keberadaan mantan istrinya, karena dulu mereka sangat dekat.
"Freya pasti sudah meninggalkan pria sepertimu, kan?" Mico terkekeh.
Ya, pria itu adalah Mico. Pria yang dulu sangat dekat dengan istrinya.
"Apa kamu menertawakanku?"
"Iya lah, memangnya siapa lagi yang aku tertawakan selain dirimu yang merana ditinggal istri?"
Erlang mengepalkan tangannya, rasanya ingin sekali menonjok pria yang ada di hadapannya itu.
"Ngomong-ngomong, tunggu undangan pernikahan aku dan Yaya, ya!"
Mico sangat puas meliat kekesalan di wajah Erlang. Anggap saja dia membalaskan kekesalan Freya selama ini.
"Menikah? Apa dia mau menikah denganmu yang meninggalkannya di saat dia hamil?"
"Ya pasti mau, lah. Kan waktu itu aku meninggalkannya saat dia hamil anakmu, bukan anakku. Jadi aku bukan pria yang lari dari tanggung jawab, kan? Lagi pula memangnya kamu tahu alasan kenapa aku tiba-tiba menghilang?"
Erlang tidak peduli alasan kenapa dulu Mico menghilang. Kenapa enggak terus saja menghilang, pikir Erlang.
"Ngomong-ngomong, aku tidak akan menjual tanah itu. Tanah itu akan aku bangun resort untuk mas kawin aku dan Yaya. Yaya pernah bilang dia punya resort impian, tempat dia menghabiskan akhir pekan bersama suami dan anak-anaknya."
Erlang seperti Banteng yang siap menyeruduk manusia di hadapannya ini.
"Kamu akan jadi tamu kehormatan di acara pernikahanku nanti, aku juga akan menyiapkan tempat duduk VIP untukmu."
"Dalam mimpimu!"
Erlang meninggalkan Mico yang menahan tawa melihat kekesalan Erlangga.
Kasihan sekali dirimu, bro!
Setelah pulang dari pertemuannya dengan Mico, suasana hati Erlang benar-benar buruk. Siapa pun mendapat amukannya, termasuk Evan dan Jasmine.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau pemilik tanah itu Mico?"
"Maafkan saya, Tuan. Memang tidak ada yang tahu siapa pemilik tanah itu. Selama ini, semuanya diurus oleh orang kepercayaannya, dan dia mengatakan bahwa pemiliknya tidak akan menjual tanah tersebut."
"Sudahlah, aku sudah tidak tertarik dengan tanah itu. Cari lahan lain yang lebih bagus."
"Baik, Tuan."
"Oya, aku ingin membuat resort. Jadi, cari lahan yang bagus dengan posisi yang strategis. Aku ingin resort itu memiliki fasilitas lengkap."
"Tapi bukankah Anda sudah memiliki banyak resort, Tuan?"
"Jangan banyak bertanya, mau berapa pun resort yang aku bangun, itu bukan urusanmu. Memangnya aku membuatnya pakai uangmu?"
"Maafkan saya, Tuan."
Kita lihat saja, resort siapa yang paling bagus.
Erlang benar-benar seperti orang yang kebakaran jenggot.
"Cepat kerjakan pekerjaanmu. Jangan bisanya bergosip di grup gosip!" bentak Erlang pada Jasmine.
Jasmine menelan salivanya. Entah apa yang merasuki bos besarnya itu hingga seharian ini terus saja marah-marah.
Pertemuan Erlang dengan orang-orang di masa lalunya membuka luka tersendiri yang selama ini dia tutup rapat-rapat.
Jadi selama ini Mico tahu di mana Freya berada? Apa mereka memang berpacaran? Apa mereka langsung bersama setelah Freya meninggalkan aku dan Chiro?
Erlang mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras dengan gigi yang bergemelatuk.
Ini baru bertemu dengan Angel yang dulu berhubungan dengannya, lalu Mico yang berhubungan dengan Freya.
Lalu bagaimana nanti jika dia kembali bertemu kembali dengan sang mantan istri?
Entah apa yang akan terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwwk masih aja TEROBSESI sama Freya,Dengar Mico nilang Freya suka Resort,Langsung aja di bangun..😂
2025-03-24
1
nia zalianty
kebanyakan blablabal
2022-10-23
0
Rose Mustika Rini
thor emanknya si freya ga tau klw si arby dr kecil suka freya dan alasan arby dinikahkan sama freya karna keinginan arby?
klw freya tau mungkin aja si freya sedikit terbuka hatinya...
2022-08-07
0