🎵🎵🎵Aku masih ada di sini
Masih dengan perasaanku yang dahulu
Tak berubah dan tak pernah berbeda
Aku masih yakin nanti milikmu
Aku masih di tempat ini
Masih dengan setia menunggu kabarmu
Masih ingin mendengar suaramu
Cinta membuatku kuat begini
Aku merindu, ku yakin kau tau
Tanpa batas waktu, ku terpaku
Aku meminta walau tanpa kata
Cinta berupaya
Engkau jauh di mata tapi dekat di doa
Aku merindukanmu
Aku masih di dunia ini
Melihatmu dari jauh bersama dia
Walau pasti ku terbakar cemburu
Tapi janganlah kau ke mana-mana
Aku merindu, ku yakin kau tau
Tanpa batas waktu, ku terpaku
Aku meminta walau tanpa kata
Cinta berupaya, ooh
Aku merindu, ku yakin kau tau
Tanpa batas waktu, aku terpaku
Aku meminta walau tanpa kata
Cinta berupaya
Engkau jauh di mata tapi dekat di doa
Aku merindukanmu
Aku merindukanmu
Aku merindukanmu🎵🎵🎵
Di tempat yang lain, lima pria pun sedang mendengarkan lagu yang sama.
"Aku merindukanmu," nyanyi Erlang.
"Aku merindukanmu," sambung Marva.
Ikmal, Marcell dan Vian, "Aku merindu, kuyakin kau tahu."
Kelima pria penuh kegalauan itu sudah cukup mabuk.
Lalu lagu berganti
🎵🎵🎵Katakan sayang
adakah cinta untukku
Lama kunanti
tak juga engkau kembali
Oh ... Tak tahu mengapa
Bimbang hati ini menunggu
Katakan sayang
masihkah engkau yang dulu
Sekian lama
kunanti kabar darimu
Oh ... Tak tahu mengapa
Bimbang hati ini menunggu
Setulus hati ini kuserahkan kepadamu
Sebagai tanda cinta,
suciku untuk dirimu
Begitu tega engkau mempermainkan diriku
Tak tahu kini engkau
dimana🎵🎵🎵
"Tak tahu kini engkau, di mana ...." lagi, Erlang bernyanyi dengan suara serak.
Tanpa ada yang menyadari, di balik pintu kamar ada anak kecil yang menyaksikan itu. Bukannya Chiro tak tahu, bahwa daddy dan para unclenya itu sering minum di saat dirinya sudah tidur.
Erlang memang tak pernah pergi ke bar, karena tak ingin meninggalkan Chiro sendiri.
"Mommy, mommy, where are you? I miss you, mommy."
Chiro mengusap air mata yang mengalir di pipinya.
"Mommy, dont hate me and leave me alone. Hiks hiks hiks ...."
Chiro duduk bersandar di balik pintu kamarnya. Lalu dia mengambil kertas dan membuat pesawat dari kertas-kertas itu dengan berbagai bentuk.
Di pesawat itu, dia menulis Jepang, Korea, China, Singapura, dan negara-negara lainnya.
Ini adalah impiannya, membuat pesawat, kalau perlu dialah yang menjadi pilotnya, agar bisa mengajak dan menemani mommy-nya keliling dunia, agar dirinya tidak ditinggalkan sendirian lagi.
Meskipun masih kecil, Chiro sudah bisa membaca dan menulis, sama seperti mommy-nya yang cerdas.
"Pulang sana Mar, anak istrimu menunggu!" ucap Erlang.
"Anakku sudah tidur," ucap Marva.
Mereka berlima tergeletak di lantai, dengan botol minuman yang berantakan.
I miss you
I miss you
I miss you
Ungkapan beberapa hati yang hanya bisa mengatakannya dalam diam.
Rindu itu menyiksa hati, apalagi jika kita tak tahu di mana orang itu berada.
Chiro memutar lagu yang ada di ponselnya.
🎵🎵🎵Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
Nada-nada yang indah
Selalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Telah mengangkat tubuh ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
Oh, bunda ada dan tiada
Dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku
Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
Oh, bunda ada dan tiada
Dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku🎵🎵🎵
Baginya, itu adalah sebuah lagu yang tercipta bukan untuknya. Tidak seperti lagu-lagu galau yang sering didengarkan oleh kelima pria mabuk di luar sana.
Tidak ada foto masa kecilnya bersama sang mommy.
Tak ada cerita orang tentang riwayatnya bersama sang mommy.
Apakah dirinya pernah ditimang dan dimanja?
Apakah mommy-nya pernah bernyanyi untuknya?
Apakah saat dia menangis mommy-nya tak marah?
Apakah mommy-nya rela memberikan jiwa raga dan seluruh hidup? Tapi mengapa mommy pergi?
Oh mommy, ada dan tiada dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku.
⚡⚡⚡
Erlang merasa pening, dia memijat keningnya sambil memberikan tanda tangan. Jasmine menatap Erlang dengan hati berdebar. Pintu terbuka, Arlan dan Elya masuk ke ruangan anaknya. Jasmine memberikan hormat lalu segera keluar setelah Erlang memberikan berkasnya kembali.
"Mami perhatikan Jasmine itu gadis yang baik, dia juga menyayangi Chiro. Apa kamu tidak ingin membuka hati padanya?"
Erlang menghela nafas. Bukannya dia tidak tahu bahwa sekretarisnya menyimpan rasa padanya. Dia juga tahu bahwa Jasmine menyayangi Chiro.
Apa aku harus membuka hatiku pada Jasmine? Chiro juga terlihat dekat dengannya. Dia tidak pernah menolak jika Jasmine mengajaknya bermain.
"Kamu pertimbangkan lah baik-baik. Ini sudah bertahun-tahun. Sampai kapan kamu akan menutup hatimu? Jalan hidupmu masih panjang, ada Chiro yang masa depannya harus kamu pertimbangkan, bukan hanya menyiapkan kebutuhan materinya saja."
"Sudah, Mi. Aku sudah pusing. Jangan menambah beban pikiran aku lagi."
"Mami bukannya ingin menambah beban pikiran kamu, tapi kamu yang jangan egois!"
"Sudah-sudah, jangan berdebat. Mi, kita ke sini kan, ingin melihat keadaan anak kita karena dia jarang ke rumah," lerai Arlan.
"Bagaimana keadaan Chiro. Di mana dia sekarang?"
"Ada di ruang istirahat, lagi tidur."
"Dia tidak sekolah?"
"Dia akan ke sekolah kalau dia ingin."
"Kenapa seperti itu? Dia harus disiplin!"
"Aku tidak ingin memaksa apa pun padanya, Mi. Lagi pula, di usianya ini dia sudah bisa membaca dan menulis. Bisa saja aku menyekolahkannya langsung ke sekolah dasar. Seperti Freya dulu, empat tahun sudah SD. Tapi aku tidak ingin ada Freya kedua."
Elya dan Arlan terdiam, karena apa yang dikatakan anaknya memang benar. Chiro memiliki kecerdasan yang diturunkan dari Freya. Hal yang sangat membanggakan untuk keluarga Abraham, terutama Erlang sebagai daddy-nya. Juga yang tidak ketinggalan keluarga Zanuar.
"Ya sudah, kalau begitu mami mau melihat Chiro dulu."
Chiro yang sejak tadi menguping pembicaraan mereka, langsung lari ke kasur dan memejamkan matanya.
Elya membuka pintu dan melihat wajah tampan Chiro yang terpejam, lalu mengusap dengan lembut kening Chiro.
⚡⚡⚡
Chiro menatap Elya dengan tatapan yang sulit diartikan. Sesekali dia juga melirik Erlang dan Jasmine. Saat ini mereka sedang berada di mansion Arlan bersama dengan Jasmine dan Evan yang juga diundang makan malam karena mereka telah membatu Erlang diperusahaan.
"Aunty Jasmine," panggil Chiro.
"Ya, Tuan Muda Chiro?"
"Aku ingin bertanya, tapi Aunty harus menjawab dengan jujur."
"Tentu saja, apa yang ingin Tuan Muda Chiro tanyakan?"
"Apa Aunty menyukai daddy Chiro?"
Uhuk uhuk ....
Bukan hanya Jasmine yang tersedak, tapi juga Erlang, Arlan, Elya dan Evan.
"Jawab yang jujur, Aunty."
Tentu saja Jasmine takut untuk menjawab. Kalau bilang tidak, berarti dia berbohong dan munafik. Jika bilang iya, apa nanti tanggapan bos dan kedua orang tuanya.
Bagai makan buah simalakama.
"Chiro ...."
"No Daddy, Daddy diam saja!"
"Aunty Jasmine boleh menyukai daddy. Daddy juga boleh menikah dengan aunty Jasmine ...."
Deg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Amora
🥰
2023-12-21
1
Anisnikmah
kukira chiro bakal mempersatukan tapi.. huh mereka mengulangi kesalahan sama freya chiro korban
2022-03-08
1
Gahara Rara
kadian chiro 😢😢😢
2022-02-27
0