Pagi-pagi sekali Naya sudah pergi ke kota Durham. Dia menggunakan kereta yang membutuhkan waktu 3 jam'an untuk tiba di sana, karena jika menggunakan mobil bisa membutuhkan waktu 5 jam'an dari kota London.
Chiro menangis saat mommy-nya pergi. Sebenarnya ini bukan karena Naya tidak ingin berpamitan. Dia baru mendapat tugas ini tadi malam oleh pihak rumah sakit, karena salah satu dokter di sana mengalami pendarahan dan harus cuti dadakan.
Saat Naya pulang, Chiro sudah tidur di apartemen Monic, lalu dia harus pergi pagi-pagi karena jarak yang ditempuh cukup jauh dan dia juga harus laporan terlebih dahulu, sedangkan Ecan sudah pasti masih tidur bersama Erlang.
Ecan Sayang,
Mommy tugas dulu ya ke kota Durham. Maafkan mommy yang tidak sempat pamit pada Ecan, bukan karena mommy tak sayang. Ini nomor ponsel mommy, nanti kita video call, ya.
Jangan nangis, jadi anak baik dan turuti kata-kata daddy, ya.
Love you Kichiro Ercan 💕💕
Chiro membaca surat itu dengan air mata yang masih mengalir.
"Daddy, apa Chiro nakal? Apa Chiro bukan anak yang baik?"
"Enggak, Sayang. Chiro anak yang baik," bujuk Erlang agar Chiro berhenti menangis.
"Iya Chiro. Mommy dapat tugas dadakan. Aunty Monic juga nanti sore harus ke kota York. Sedangkan aunty Zilda besok ke Bristol."
Hanya Letta saja yang masih di London.
Jarak dari London ke York dua setengah jam'an jika menggunakan kereta, jika menggunakan mobil kurang lebih empat jam'an.
Dari London ke Bristol jika menggunakan kereta justru lebih lama, 2 jam 46 menitan, jika menggunakan mobil sekiatar 2.30 menitan.
Memang tempat Naya bertugas lah yang jaraknya lebih jauh daripada Monic dan Zilda.
Baru seperti ini, Chiro sudah sangat sedih, lalu bagaimana jika Naya ditugaskan ke daerah konflik?
Erlang langsung menggelengkan kepalanya, mencoba menepis pikiran itu dari dirinya.
"Chiro doakan saja, semoga pekerjaan mommy berjalan dengan lancar. Kasihan, tadi juga mommy Chiro tidak sempat sarapan."
"Baik, Aunty."
Lima jam kemudian Chiro mencoba menghubungi Naya, namun tidak diangkat.
"Ayo, Chiro!"
Erlang langsung menggendong Chiro. Mereka juga akan kembali ke Jakarta karena Erlang harus bekerja, sedangkan Marcell juga harus kembali ke Samarinda selama tiga bulan, selanjutnya dia akan bekerja di Jakarta.
Kini jarak kembali memisahkan mereka.
Ada di dua benua yang berbeda, dengan waktu yang berbeda juga.
Chiro menatap langit dari dalam jet. Dulu, sebelum dia bertemu dengan mommy-nya, setiap kali dia berada di dalam pesawat, dia selalu bertanya ada di bawah langit yang mana, dan di atas bumi yang mana mommy-nya berada.
Kini saat dia tahu, dia kembali harus berpisah karena urusan pekerjaan dan dua hati yang tak menyatu.
Chiro menunduk dalam-dalam.
"Jangan sedih, Sayang."
"Chiro masih kangen dengan mommy, Daddy."
Erlang diam saja sambil mengelus pelan rambut anaknya. Dia sangat tahu bagaimana perasaan anaknya itu.
"Apa Daddy tidak merindukan mommy? Apa Daddy sudah benar-benar melupakan dan tidak menyayangi mommy lagi?"
Erlang tak menjawab, dan itu membuat Chiro kecewa.
Apa benar daddy sudah mulupakan mommy Chiro? batin anak itu bertanya.
Mereja tiba di bandara setelah menempuh perjalanan kurang lebih 13.30 menit tanpa transit,
Sekarang di Jakarta pukul 2 malam hari kamis, sedangkan di London (termasuk Durham dan daerah sekitar) masih pukul 20 hari Rabu.
👉Selisih waktu 7 jam dan Jakarta lebih cepat.
Mobil berjalan dengan kecepatan standar. Karena telah dini hari dan jalanan tidak macet, hanya dalam waktu 40 menit saja mereka telah tiba di apartemen Erlang. Yang lain juga dijemput oleh sopir masing-masing.
Erlang merebahkan tubuh Chiro dan segera menggantikan bajunya.
.
.
.
"Daddy, Daddy, wake up, Daddy!"
Chiro mengguncang tubuh Erlang dan mencubit pipinya.
"Kenapa Chiro, daddy masih ngantuk."
"Telp mommy, Daddy!"
Erlang melihat jam di dinding, masih menunjukkan pukul 7 pagi, berarti di sana masih jam 12 malam.
"Di sana masih jam 12 malam, Sayang. Mommy pasti masih tidur."
Chiro menunduk lesu. Tidak lama kemudian ponsel Erlang berbunyi, menandakan ada panggilan video dari nomor tak dikenal, namun nomor dari luar negeri.
Dengan wajah bantal Erlang langsung mengangkatnya.
Wajah bantal Erlang berhadapan dengan wajah ngantuk Naya. Mereka terdiam beberapa saat dan mengamati wajah masing-masing dengan hati yang sulit untuk dijelaskan.
"Boleh aku bicara dengan Ecan?"
Shiro sebenarnya punya ponsel sendiri, karena jika Chiro tidak ikut ke kantor Erlang, dia sering menghubungi putra kesayangannya itu. Namun ponsel itu rusak karena dibanting Shiro saat marah pada Erlang dan Erlang belum membelikan yang baru.
Erlang langsung mengarahkan ponselnya ke Chiro, dan Chiro bersandar di pundak Erlang. Mereka bicara dengan sesekali Naya yang menguap.
"Mommy ngantuk?"
"Enggak, mommy enggak ngantuk."
Ecan tahu mommy-nya mengantuk, dia jadi merasa kasihan dengan mommy yang lelah namun masih menyempatkan diri untuk menghubunginya.
Tanpa terasa mata Naya terpejam dan kepalanya terkulai. Erlang masih setia menemani Chiro. Dia dan Chiro sama-sama menghela nafas berat saat melihat wajah Naya yang kelelahan dan kini ketiduran dengan posisi yang tidak nyaman. Namun mereka bisa berbuat apa, jarak yang jauh tidak memungkinkan untuk membenarkan posisi tidur Naya.
"Daddy, memang dulu daddy semiskin apa sampai mommy harus bekerja keras mencari uang sendiri?"
Erlang melebarkan matanya saat mendengar pertanyaan Chiro. Sudah dia tadi tidak diajak serta dalam pembicaraan ibu dan anak itu, kini dengan songongnya anaknya malah berpikir bahwa dia dulu sangat miskin.
"Daddy tuh enggak pernah miskin, tahu!"
"Berarti dulu daddy pelit?"
"Sembarangan!"
.
.
.
Malam berikutnya adalah malam Minggu. Naya sedang merapihkan barang-barangnya. Di Durham, dia tinggal di flat kecil karena tidak mungkin setiap hari dia harus bolak-balik ke London.
Ponselnya berdering, panggilan video dari Ercan.
Di Jakarta kini pukul 19, jadi di Durham masih jam 12 siang.
"Mommy!"
Ternyata kini mereka sama-sama sedang makan.
Chiro sangat senang, seolah mereka kini sedang makan sekeluarga, namun wajahnya langsung berubah saat melihat apa yang dimakan Naya.
Jika Erlang dan Chiro makan malam dengan menu yang sehat, maka Naya sedang makan siang dengan mie dan telur.
"Mommy, kenapa Mommy makan mie?"
"Iya, mommy tidak sempat belanja bahan makanan. Mau pesan makanan juga mommy sudah lapar banget. Ini juga mommy baru sempat merapihkan barang-barang mommy sejak dari London."
"Apa sekarang Mommy tinggal di Durham?"
"Iya, untuk sementara waktu selama Mommy kerja di sini. Sudah, Ecan makan dulu, ya!"
Erlang dan Chiro saling pandang dan sama-sama menghela nafas. Melihat apa yang akan mereka makan dengan apa yang Naya makan membuat nafsu makan mereka menghilang.
Mereka makan dengan diam. Naya sendiri cuek-cuek saja dengan apa yang dia makan, tidak masalah baginya.
Selesai makan, Chiro masih melakukan video call dengan Naya dan menyetel lagu yang ikut didengar oleh Naya hingga Chiro tertidur.
Mendengar lagu itu, mewakili hati mereka.
🎵🎵🎵Dering telefonku membuatku tersenyum di pagi hari
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri
Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
Dering telefonku membuatku tersenyum di pagi hari
Tawa candamu menghibur saatku sendiri
Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun kau dekat di hati
Jarak dan waktu takkan berarti
Karena kau akan selalu di hati
Bagai detak jantung yang kubawa kemanapun kupergi
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
Dekat di hati
Dekat di hati🎵🎵🎵
(RAN - Dekat di Hati)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Revina Darajati
heduuuhjjh... lagu LG lagu lagi...
2022-11-24
0
Lia Fitria
ecan ada" saja pertanyaan ya 🤦
2022-08-08
0
Aprilia Amanda
astaga bocah🤣
2022-07-23
1