Chapter 17

Anton kini tengah tersenyum senang, karena sudah mendapatkan uang dengan sangat cepat tanpa harus bersusah payah mencari kesan kesini mencari pinjaman. Setelah menjual bayinya Hana, Anton tak ingin membuang waktunya. Anton dan Diah bergegas pergi menemui Pak Joko untuk membayar hutangnya dan setelah itu Anton dan Diah berencana pergi ke kota, meninggalkan kampung halamannya dan juga akan segera menceraikan Hana.

Anton yakin, kalau dirinya tengah di cari oleh keluarga Hana dan Tak akan melepaskan dirinya begitu saja. maka dari itu Anton harus segera menyelesaikan urusannya dengan Pak Joko dan langsung pergi meninggalkan kota kecil ini.

Anton tiba di rumah Pak Joko, dan tanpa menunggu lama Anton langsung menemui Pak Joko.

"Nih, aku lunasin hutangku." Seraya melemparkan uang ke atas meja dan Pak Joko langsung meraih uang yang masih tertutup amplop coklat.

"Oke, pas uangnya." Pak Joko tersenyum senang.

Sesudah menemui Pak Joko, Anton dan Diah akan bersiap berangkat ke terminal. Anton dan Diah di buru oleh waktu, sebab keluarga Hana pun pasti sedang mencarinya.

Tiba di terminal, Anton dan Diah segera naik bis jurusan ibu kota. Anton tersenyum senang, karena bis yang akan membawanya sudah bergerak meninggalkan terminal. Anton bernafas lega, sudah berhasil melarikan diri dari kejaran serta amukan Pak Rusli juga Hasan.

"Mas, setelah kita sampai di Ibu kota. Mas janji ya, bakal nikahin aku," ucap Diah sembari menyenderkan kepalanya ke bahu Anton.

"Tentu dong, sayang. Kamu itu perempuan yang Mas cintai di dunia ini." Gombal Anton kepada Diah.

Diah tersenyum bahagia karena Anton akan menikahinya setelah mereka sampai di Ibu kota. Sedangkan di tempat lain, Hasan yang mendapat telpon dari temannya segera mengangkat telponnya.

" Halo..."

" San, tadi temanku melihat si Anton pergi ke terminal bersama perempuan. Tapi Anton tak terlihat bawa bayi."

"Apa!, terus bayi adikku di sembunyikan di mana sama si brengsek itu?"

"Soal itu, saya juga tidak tahu. Kamu tenang, saya dan yang lain bakal bantu kamu mencari bayi adik kamu."

"Iya, tolong bantu sampai ketemu." Desak Hasan.

Hasan mematikan sambungan teleponnya dan menghentak nafasnya kasar. "Ya Allah, Anton membawa keponakanku Kemana?" gumam Hasan.

"Ayo, kita cari ke terminal." Ajak Hasan kepada temannya.

Hasan tak mau membuang waktu dan segera bergerak ke terminal, berharap bisa menemukan Anton. Sampai di terminal, Hasan dan temannya berpencar mencari bis yang di tumpangi oleh Anton. Hasan berlari dan mengecek ke setiap bis. Semua bis sudah di cek tapi Anton tidak ketemu.

"Bagaimana?, apa sudah ketemu?" tanya Hasan.Temannya hanya menggelengkan kepalanya.

"Ayo, kita tanya ke petugas terminal. Apa sudah ada bis yang sudah berangkat!," tukas temannya.

Hasan pun mengangguk dan segera melangkah cepat ke bagian informasi.

"Pak!, apa ada bis yang sudah berangkat?" tanya Hasan cepat.

"Ada, jurusan ke Jakarta!, kenapa memangnya, Kang?"

" Apa sudah lama berangkatnya?". Desak Hasan tak sabaran.

"Sekitar...dua puluh menit yang lalu."

Hasan mengusap wajahnya kasar dan menghela nafas berat. "Bagaimana?, apa perlu kita kejar?"

"Ayo, kita coba!," seru Hasan.

***

Sedangkan Hana terus menangis, menanti kabar tentang keberadaan bayinya. Ibu mana yang akan bisa tenang jika sang buah hati tidak ada di sampingnya juga tidak tahu keberadaannya. Sungguh sangat menyesakan dada, bagi Hana bayinya adalah nafasnya, hidupnya, jiwanya.

"Mas...tolong angkat telponku!" gumam Hana yang terus mencoba menghubungi Anton.

Hana tak pantang menyerah, Hana terus menerus menelpon Anton.

"Hallo..." Akhirnya di angkat telpon dari Hana.

"Mas!, dimana anakku?"

"Anakmu sudah saya jual, saya butuh duit buat bayar hutang saya. Maka dari itu saya terpaksa menjual bayi haram kamu."

"Tega kamu!, apa selama ini kamu belum puas menyakiti aku!" Hardik Hana, Hatinya sakit bahkan teramat sakit.

"Ha...ha...ha...Saya nggak pe-du-li. Satu lagi, saya talak kamu." Tut Tut Tut....Anton mematikan sambungan teleponnya.

"Hallo...Mas!" teriak Hana. Hana kembali menelpon Anton, tapi sayang nomornya sudah tak aktif lagi.

"Mas, dimana Bayiku..." Sembari terus menghubungi nomor telepon Anton, walau nomornya sudah tidak aktif lagi

Hana luruh ke lantai, Hana memegangi dadanya yang terasa terhimpit beban berat. Tangis Hana semakin pilu, dia benar-benar telah kehilangan buah hatinya yang selama ini dia jaga dengan penuh kasih sayang.

" Bayiku ..." lirih Hana di sela tangisannya.

Dunianya hancur dalam sekejap, nafasnya hilang di bawa pergi. Sakit... sungguh sakit, hidupnya, nafasnya, jiwanya menghilang karena lelaki brengsek yang tak memiliki hati nurani. Yang tega memisahkan ibu dan bayinya yang masih sangat membutuhkannya.

" AISYAH....." Jerit Hana,sungguh menyesakkan dada.

"Aisyah..."lirih Hana, " Bayiku...hiks...hiks..."

"Hana!, kamu kenapa, Na?" tanya Ibu Dumiya bingung melihat Hana terduduk di lantai dan menangis tersedu-sedu dan sangat menyayat hati

"Aisyah, Bu. Aisyah..." gumam Hana dengan tatapan kosong.

"Kenapa dengan Aisyah?"

"Ais---"Tiba-tiba kepalanya berat dan pandangan Hana semakin gelap dan Hana pingsan.

"Hana!. Na...bangun Na!" Ibu Dumiya panik sembari menepuk-nepuk pipi Hana.

"Rossi..." Teriak Ibu Dumiya.

Rossiyana yang memang akan menemui Hana, tersentak kaget dengan teriakan dari Ibu mertuanya. Rossiyana segera melangkah cepat mendatangi ibunya.

"Ya Allah, Bu. Hana kenapa?" tanya Rossiyana di ambang pintu

"Jangan banyak tanya, cepat bantu Ibu angkat Hana." Pinta Ibu Dumiya dengan suara bergetar karena panik.

Ibu Dumiya dan Rossiyana mengangkat tubuh Hana ke kamar dan merebahkan tubuh Hana ke kasur.

"Cepat ambil minyak kayu putih." Suruh Ibu Dumiya.

Rossiyana segera mencari minyak kayu putih dan setelah itu, langsung di dekatkan minyak kayu putih ke hidung Hana.

" Na...bangun Na..." Ibu Dumiya terus menepuk pipi Hana.

"Apa yang terjadi, Bu?"

'Ibu juga tidak tahu!"

Sedangkan di tempat lain Anton tengah tertawa bahagia dengan penderitaan Hana. Anton benar-benar tidak menyesal telah menjual bayi Hana yang bahkan masih sangat membutuhkan Hana sebagai ibunya. Yang terpenting hutangnya lunas dan juga tidak di kejar-kejar oleh anak buah Pak Joko. Satu lagi rumah orang tuanya terselamatkan dari hutangnya.

Ini sebagai balasan atas penghianatan kamu kepada saya, Hana!. Saya sangat membenci kamu , karena kamu sudah mencoreng hatiku karena ulah kamu sebagai wanita penghibur.

Ketidak terimaan Anton atas kehamilan Hana, membuatnya menjadi lelaki yang tak punya hati. Sakit hati karena wanita yang dulu dia puja-puja ternyata di belakangnya sering di tiduri oleh para lelaki hidung belang, sehingga membuat Hana hamil anak orang lain yang bahkan Hana sendiri tidak tahu siapa lelaki itu.

___

Jangan lupa tinggalkan like 👍👍

Salam sayang 😘😘

Terpopuler

Comments

Neli Allen

Neli Allen

cmg Hasan cpt temukan anton

2024-05-14

0

Nur Lizza

Nur Lizza

smg cpt ketemu aisy ny

2023-07-27

0

Tiadayanglain

Tiadayanglain

Tulah jadi orang jngan bego ini satu keluarga bego semua mau nerima anton

2022-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Ternodai
2 Pulang Kampung
3 Pingsan di hari pernikahan.
4 Hamil
5 Perlakuan Anton
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 84
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Bonchap 1
112 Bonchap 2
113 Bonchap 3
114 Bonchap 4
115 Bonchap 5
116 Bonchap 6
117 Bonchap 7
118 Bonchap 8
119 Promo Novel Baru
120 Novel Baru
121 Promo Novel Baru
122 Pengumuman Novel Baru.
123 Membawa novel baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Ternodai
2
Pulang Kampung
3
Pingsan di hari pernikahan.
4
Hamil
5
Perlakuan Anton
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 84
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Bonchap 1
112
Bonchap 2
113
Bonchap 3
114
Bonchap 4
115
Bonchap 5
116
Bonchap 6
117
Bonchap 7
118
Bonchap 8
119
Promo Novel Baru
120
Novel Baru
121
Promo Novel Baru
122
Pengumuman Novel Baru.
123
Membawa novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!