Hana di bantu Anton untuk menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang, Hana memijat pelipisnya yang masih pusing.
Semua orang lega saat Hana sudah tersadar dari pingsannya. "Ini minum teh anget dulu," ucap Ibu Dumiya yang memberikan minuman itu ke Anton.
Hana meminum teh itu di bantu oleh Anton. " Gimana sekarang, apa masih pusing?" tanya Anton yang sejak tadi mencemaskan keadaan Hana.
"Hmm...." Hana mengangguk lemah
"Kumaha, ( Gimana ) kalau di periksa saja?" ujar Ibu Dumiya.
" Isukan weh lah, Bu. Hana capek. ( Besok sajalah, Bu. Hana capek.)" Ucap Hana.
" Ya sudah,kalau begitu mah.," sahut Ibu Dumiya yang sebenarnya sangat mengkhawatirkan keadaan Hana.
Meskipun hari ini, malam pertama. Anton tak tega meminta haknya kepada Hana terlebih lagi keadaan Hana yang kurang baik. Masih banyak waktu buat mereka memadu kasih, begitu pemikiran Anton.
Keesokan harinya, Hana dan Anton berencana pindah ke kontrakan yang dekat dengan bengkel Anton bekerja. Hana sudah mengepak semua pakaiannya dan juga sudah mempersiapkan semua kebutuhan untuk tinggal di kontrakan.
Sebelum berangkat menuju rumah kontrakannya, Anton mengajak Hana untuk memeriksakan diri ke klinik terdekat, karena Anton melihat wajah Hana yang pucat.
Hana dan Anton berangkat ke klinik menggunakan motor, sesampainya di klinik Hana langsung mendaftarkan diri ke bagian pendaftaran. Setelah itu Hana dan Anton menunggu giliran untuk di panggil. Kurang dari tiga puluh menit menunggu, akhirnya Hana di panggil.
Hana dan Anton masuk ke ruang dokter dan langsung duduk di depan meja kerja sang dokter.
" Yang sakit mana?" tanya dokter.
"Saya dok," sahut Hana.
" Apa keluhannya?"
"Sudah beberapa hari ini saya sering pusing dan juga mual-mual, terus mudah lelah, Dok," tukas Hana.
Dokter itu hanya manggut-manggut mendengar penuturan Hana dan menyuruh Hana berbaring di atas kasur, Hana menurut dan berbaring di kasur. Dokter memeriksa denyut nadi Hana dan juga dada dengan stetoskop.
"Gimana, dok?" tanya Anton setelah selesai memeriksa keadaan Hana.
" Kondisi mbaknya nggak perlu di khawatirkan, cuman mbaknya darahnya cukup rendah dan yang lebih jelasnya lagi, coba mbaknya periksa ke bidan atau dokter kandungan." Jelas dokter.
" Maksud dokter!" ucap Hana bingung seraya menautkan kedua alisnya.
" Ini hanya prediksi saya, kalau mbaknya sedang mengandung tapi untuk lebih jelasnya coba periksa ke bidan atau ke dokter kandungan" ujar dokter tersebut.
Deg
Hana diam membisu saat mendengar penuturan dari dokter kalau dirinya di nyatakan hamil. Sedangkan Anton yang berada di sisi Hana bingung dengan semua yang di katakan oleh dokter, bagaimana mungkin Hana hamil sedangkan dirinya belum pernah menyentuhnya sama sekali.
Anton memandang Hana dengan pandangan yang sulit di artikan, Hana hanya menundukkan kepalanya saat bersitatap dengan mata Anton.
" Baik Dok, saya akan ajak istri saya ke dokter kandungan untuk memastikannya," ujar Anton seraya tersenyum kecut.
" Ayo," ajak Anton kepada Hana dengan pandangan dingin.
"I..iya," jawab Hana gugup.
Anton langsung mengajak Hana ke bidan yang tak jauh dari klinik tadi, setelah sampai, Anton langsung memarkirkan motornya di halaman rumah bidan. Hana dan Anton masuk dan setelah bercakap-cakap dengan bidan mengenai apa keluhan yang Hana rasakan, Hana langsung di periksa sama Bu bidan.
Bu bidan tersenyum saat merasakan ada sesuatu di perut Hana. Selesai pemeriksaan Anton langsung bertanya." Gimana Bu bidan, apa benar istri saya sedang hamil dan berapa usia kandungannya?" tanya Anton yang sungguh penasaran tentang kehamilan Hana.
" Selamat ya Mas, istri Mas memang sedang mengandung dari perkiraan terakhir haid usia kandungan mbaknya sudah memasuki empat Minggu," ucap bidan seraya mengisi buku KIA untuk Hana.
Anton langsung melayangkan tatapan nyalang terhadap Hana saat tau Hana sudah hamil duluan.
Kurang ajar, ternyata Hana hamil anak orang lain dan juga sudah memberikan keperawanannya kepada lelaki lain. Apa jangan-jangan Hana pergi ke ibu kota menjadi wanita murahan dan juga menjajakkan tubuhnya ke semua lelaki hidung belang. Aku nggak terima dengan semua ini. Batin Anton murka.
Setelah itu Anton dan Hana langsung pulang ke rumah kontrakan. Sesampainya di rumah, Anton langsung menyeret tangan Hana masuk ke dalam rumah dan membanting pintu rumahnya.
Brak.
Anton menutup pintu rumah dan mendorong Hana. Anton mendekat lalu mencengkram kedua bahu Hana dengan sangat keras, Hana meringis saat Anton mencengkram bahunya.
"Katakan yang sebenarnya!" sentak Anton yang semakin mengeraskan cengkeramannya di bahu Hana.
Hana terisak dan bingung gimana cara menjelaskannya, "Kenapa kamu diam,hah!"hardik Anton.
"A..a.ku di per..kos..a sa..at pul..ang kerja." Ucap Hana terbata-bata seraya terisak perih saat mengingat kejadian malam itu.
" Bohong..." teriak Anton yang tak percaya dengan ucapan Hana.
" Apa selama ini kamu kerja ke Jakarta menjadi wanita penghibur, Iya!. Cepat katakan," sarkas Anton seraya memukul tembok di samping tubuh Hana.
Hana menggelengkan kepalanya cepat. "Demi Tuhan aku nggak kerja jadi wanita penghibur "btukas Hana tak terima dirinya di rendahkan.
" O ya, kalau gitu kenapa kamu bisa hamil, hah!" bentak Anton geram lalu tangan kanan Anton berpindah mengapit dagu Hana dengan keras.
Air mata Hana semakin deras keluar saat suami yang baru sehari sah menjadi suaminya tak percaya kepadanya.
"Aku sudah bilang, kalau aku di perkosa saat pulang kerja," lirih Hana.
" Aku nggak percaya sama kamu. Dasar wanita murahan! " sarkas Anton yang langsung menampar pipi Hana.
Plak
"Itu hukuman buat kamu,yang sudah membohongiku," tukas Anton sembari mendorong tubuh Hana ke tembok dengan kasar.
Anton langsung pergi meninggalkan Hana sendirian di rumah. Tubuh Hana merosot ke lantai dan menangis tersedu-sedu meratapi hidupnya yang penuh kesedihan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Nur Lizza
hrusny hana jujur sblm menikh.klu dh gini mau blng apa.tp gk pp dh punya status.klu pish sm anton dh janda
2023-07-27
0
Massunamiyatha
swharusnya hana jujur ke keluarga klu dirinya sdh diperkosa sm laki2 yg tak dikenal jdnya pernikahan bisa dibatalkan kan klu usah kayak gini susah urusannya
2023-01-09
0
Herni
lah knp gak jjr si sblm nikah....hana hana tambah nyari penyakit aja
wajar si anton marah si🤔
2022-06-05
0