"Jadi gimana Pak?apa Mas Anton boleh tinggal di sini selama dua hari?,"tanya Hana.
"Sebenarnya Bapak kurang setuju,tapi jika itu sebagai permintaan maafnya Bapak izinkan.Hanya dua hari kan?"
"Iya,,,"sahut Hana.
"Suruh si Anton masuk."titah Bapaknya.
Hana menyerahkan baby Ais kepada Ibunya dan Hana bergegas memanggil Anton yang sudah menunggunya di luar.
"Mas.."panggil Hana.
Anton menengok dan bangun dari duduknya lalu melangkah mendekati Hana.
"Gimana?"tanya Anton.
"Seperti yang Mas harapkan, mas boleh tinggal di sini selama dua hari."
"Terima kasih Na, terima kasih."tutur Anton sembari tersenyum lebar menatap Hana.
Anton masuk dan menyapa mertuanya,"Pak,Bu.."sapa Anton halus.
Sedangkan Ibu Dumiya melengoskan pandangannya,beliau tidak mau menatap wajah Anton yang baginya sudah memberi Luka untuk anaknya,Hana.
"Iya,silahkan duduk."titah Bapak Rusli.
Anton duduk menghadap Pak Rusli dengan canggung sembari saling menautkan kedua tangannya.
"Ini adalah terakhir kamu tinggal di sini."ucap Pak Rusli.
"Iya Pak,maafkan saya yang sudah sering menyakiti anak Bapak, Hana.Saya benar-benar sangat menyesal.Saya tau ini sudah sangat terlambat untuk memperbaiki semuanya,maka dari itu izinkan saya untuk tinggal selama dua hari sebagai penebus rasa bersalah saya."ungkap Anton sembari menundukkan kepalanya.
"Iya,kami maafkan."sahut Pak Rusli tulus.
Lalu Anton memandang bayi Hana yan berada di gendongan Ibu Dumiya.
"Bu,boleh saya menggendongnya?"pinta Anton.
Dengan berat hati Ibu Dumiya menyerahkan baby Ais ke dalam gendongan Anton.Anton tersenyum menerima Baby Ais lalu Anton menatap wajah bayi Hana dan mengelus kepala Baby Ais.
"Maafkan ayah,nak.Sudah mengabaikan kalian,ayah tau ayah tak pantas mendapat maaf dari ibumu nak."ujar Anton lalu mencium kening baby Ais.Hana menatap Anton dengan tatapan sendu.
Seandainya,kamu berlaku lembut terhadap aku dan anakku dari awal.Aku tak akan meminta cerai dari kamu,mas.Tapi sayang, luka yang mas torehkan terlalu dalam sehingga luka yang mas berikan susah di sembuhkan.Maafkan aku mas.batin Hana
Baby Ais menggeliat dalam gendongan Anton dan tidak lama Baby Ais mulai mengeluarkan suara tangisannya.
Oek...Oek..Oek..
Anton yang sedang menggendong Baby Ais panik saat Baby Ais menangis kencang."Na, gimana ini?"suara panik Anton.
Hana tersenyum dan mengambil Baby Ais dari gendongan Anton,lalu membawa Baby Ais ke dalam kamarnya.Anton mengikuti langkah Hana ke kamar,Anton memandangi Hana dengan tatapan yang sulit di artikan.
***
Sehari sudah Anton melewati kebersamaannya dengan Hana.Kini Anton sedang menggendong Baby Ais sambil berdiri seraya mengayunkan tubuhnya agar baby Ais cepat tidur.
Pikiran Anton tengah melayang-layang soal hutangnya, waktunya hanya sampai besok dan sampai saat ini Anton belum mendapatkan uangnya.
"Mas..."seru Hana di ambang pintu.
Lamunan Anton buyar,lalu memutarkan tubuhnya menghadap Hana dan tersenyum.
"Sini,berikan Ais kepadaku.Aku tahu mas sudah pegal dari tadi mas menggendong Ais."seloroh Hana seraya meraih Baby Ais.
"Saya merasa tidak pegal, justru saya sangat senang menggendong Ais,dia bayi yang sangat anteng jadi saya senang menggendongnya."timpal Anton.
"Lebih baik mas istirahat saja,soal Ais biar aku yang menjaganya."tukas Hana.
Anton langsung merebahkan tubuhnya di kasur lipat dan soal rencananya akan memulainya besok pagi sebelum matahari terbit.Anton segera memejamkan matanya dan tertidur dengan nyaman, menantikan esok pagi.
Malam pun terus bergulir berganti waktu pagi.Sayup-sayup Anton mendengar suara Azan subuh bergumandang.Anton segera bangun dan menatap Hana yang tengah memeluk Baby Ais seraya tersenyum menyeringai.
Maaf Hana,demi hutangku aku harus membawa bayimu pergi.Toh bayimu adalah Bayi haram.
Anton mengalihkan tangan Hana yang tengah merengkuh bayi mungilnya dengan sangat pelan dan berhati-hati.Setelah itu Anton menggendong Baby Ais ke dalam dekapannya,Baby Ais menggeliat dan membuat Anton di serang panik,takut Baby Ais menangis.Anton menepuk-nepuk bokong Baby Ais dengan sangat lembut agar Baby Ais tenang dan juga tidak menangis.
Setelah berhasil menidurkan Baby Ais,Anton meraih selimut Baby Ais agar tidak kedinginan.Saat Anton akan keluar,Pak Rusli sudah berdiri di depan kamarnya dan bersiap akan berangkat ke masjid.
"Bu, Bapak berangkat ke masjid dulu."pamit Pak Rusli.
"Iya Pak..."sahut istrinya.
Pak Rusli membuka pintu depan dan berangkat ke masjid, sedangkan Ibu Dumiya menuju dapur.Segera Anton keluar dan berjalan tanpa menimbulkan suara.Kini Anton sudah berhasil keluar dari rumah mertuanya sambil menggendong Baby Ais.Anton berjalan dengan sangat cepat agar para warga tidak ada yang melihatnya membawa bayi Hana.
Anton sudah tiba di persimpangan jalan menunggu sang pujaan hatinya yaitu Diah."Lama banget sih si Diah,mana hari sudah mulai terang lagi."gerutu Anton.
Diah datang dengan sepeda motor,"Lama banget sih.."sentak Anton kepada Diah.
"Maaf mas,tadi aku bangunnya terlambat."sahut Diah.
"Sekarang kamu gendong bayinya,jangan sampai bayinya nangis.Ngerti!"
"Iya.."
Baby Ais pun sudah berada di gendongan Diah dan Anton segera mengendari sepeda motornya meninggalkan persimpangan jalan.
"Itu bukannya si Anton ya, suaminya Hana.Ngapain Anton pergi bersama perempuan lain dan membawa bayi."cetus salah satu tetangga Hana yang hendak pergi ke pasar.
***
Anton sudah tiba di sebuah rumah minimalis dan Anton mengetuk pintu rumah tersebut.Tidak lama pintu terbuka dan menampakkan sang pemilik rumah tersebut.
"Mari masuk..."ucap sang pemilik rumah yang bernama Pak saleh.
"Iya Pak..."
Anton dan Diah masuk ke dalam rumah Pak Saleh,"Silahkan duduk dulu.Saya akan panggilkan orang yang akan mengangkat anak anda."cetus Pak Saleh lalu meninggalkan Anton dan Diah.
Sekitar sepuluh menit Anton dan Diah menunggu di ruang tamu.Kini Anton dan Diah sudah berhadapan dengan orang yang akan mengangkat bayi Hana.
"Ini bayinya?"tanya orang yang akan mengangkat bayi Hana.
"Iya Pak.."sahut Anton.
"Kenapa anda ingin menjual bayi anda ke saya?"
"Karena kita terlilit hutang yang banyak,orang tua saya meminjam uang ke rentenir dan orang tua saya tak mampu membayarnya.Jadi dengan sangat terpaksa saya harus menjual anak pertama kami demi menutupi hutang orang tua saya."ucap Anton dengan air mata buaya begitupun dengan Diah.
Merekapun benar-benar menjalani aktingnya dengan sangat baik.Apa lagi Diah yang harus berpura-pura sangat sedih seakan apa yang dia lakukan sangatlah berat untuk menjual bayinya.
"Berapa harga yang harus saya bayar?"
"Dua ratus lima puluh juta.."ucap Anton yang tertunduk lemah saat mengatakan harganya.
"Baiklah,akan saya transfer sekarang juga dan mana nomer rekeningnya?"
Anton menyebutkan nomor rekeningnya,lalu lelaki itu segera mentransfer uang yang sudah di sepakati.Di dalam hati Anton tengah tersenyum jumawa saat uang itu sudah masuk ke rekeningnya.
"Tolong jaga anak kami Pak,kalau bisa namanya jangan di ganti agar kami merasa dekat dengannya."tutur Anton sesedih mungkin.
"Baiklah, namanya siapa?"
"Namanya Aisyah Ayumna Putri."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Neli Allen
iiihh ya allah
2024-05-14
0
Nur Lizza
duh smg kualat kamu anton
2023-07-27
0
Shuhairi Nafsir
cerita yang kejam tiada perikemanusian. Thor.
2022-03-08
0