Chapter 15

"Jadi gimana Pak?apa Mas Anton boleh tinggal di sini selama dua hari?,"tanya Hana.

"Sebenarnya Bapak kurang setuju,tapi jika itu sebagai permintaan maafnya Bapak izinkan.Hanya dua hari kan?"

"Iya,,,"sahut Hana.

"Suruh si Anton masuk."titah Bapaknya.

Hana menyerahkan baby Ais kepada Ibunya dan Hana bergegas memanggil Anton yang sudah menunggunya di luar.

"Mas.."panggil Hana.

Anton menengok dan bangun dari duduknya lalu melangkah mendekati Hana.

"Gimana?"tanya Anton.

"Seperti yang Mas harapkan, mas boleh tinggal di sini selama dua hari."

"Terima kasih Na, terima kasih."tutur Anton sembari tersenyum lebar menatap Hana.

Anton masuk dan menyapa mertuanya,"Pak,Bu.."sapa Anton halus.

Sedangkan Ibu Dumiya melengoskan pandangannya,beliau tidak mau menatap wajah Anton yang baginya sudah memberi Luka untuk anaknya,Hana.

"Iya,silahkan duduk."titah Bapak Rusli.

Anton duduk menghadap Pak Rusli dengan canggung sembari saling menautkan kedua tangannya.

"Ini adalah terakhir kamu tinggal di sini."ucap Pak Rusli.

"Iya Pak,maafkan saya yang sudah sering menyakiti anak Bapak, Hana.Saya benar-benar sangat menyesal.Saya tau ini sudah sangat terlambat untuk memperbaiki semuanya,maka dari itu izinkan saya untuk tinggal selama dua hari sebagai penebus rasa bersalah saya."ungkap Anton sembari menundukkan kepalanya.

"Iya,kami maafkan."sahut Pak Rusli tulus.

Lalu Anton memandang bayi Hana yan berada di gendongan Ibu Dumiya.

"Bu,boleh saya menggendongnya?"pinta Anton.

Dengan berat hati Ibu Dumiya menyerahkan baby Ais ke dalam gendongan Anton.Anton tersenyum menerima Baby Ais lalu Anton menatap wajah bayi Hana dan mengelus kepala Baby Ais.

"Maafkan ayah,nak.Sudah mengabaikan kalian,ayah tau ayah tak pantas mendapat maaf dari ibumu nak."ujar Anton lalu mencium kening baby Ais.Hana menatap Anton dengan tatapan sendu.

Seandainya,kamu berlaku lembut terhadap aku dan anakku dari awal.Aku tak akan meminta cerai dari kamu,mas.Tapi sayang, luka yang mas torehkan terlalu dalam sehingga luka yang mas berikan susah di sembuhkan.Maafkan aku mas.batin Hana

Baby Ais menggeliat dalam gendongan Anton dan tidak lama Baby Ais mulai mengeluarkan suara tangisannya.

Oek...Oek..Oek..

Anton yang sedang menggendong Baby Ais panik saat Baby Ais menangis kencang."Na, gimana ini?"suara panik Anton.

Hana tersenyum dan mengambil Baby Ais dari gendongan Anton,lalu membawa Baby Ais ke dalam kamarnya.Anton mengikuti langkah Hana ke kamar,Anton memandangi Hana dengan tatapan yang sulit di artikan.

***

Sehari sudah Anton melewati kebersamaannya dengan Hana.Kini Anton sedang menggendong Baby Ais sambil berdiri seraya mengayunkan tubuhnya agar baby Ais cepat tidur.

Pikiran Anton tengah melayang-layang soal hutangnya, waktunya hanya sampai besok dan sampai saat ini Anton belum mendapatkan uangnya.

"Mas..."seru Hana di ambang pintu.

Lamunan Anton buyar,lalu memutarkan tubuhnya menghadap Hana dan tersenyum.

"Sini,berikan Ais kepadaku.Aku tahu mas sudah pegal dari tadi mas menggendong Ais."seloroh Hana seraya meraih Baby Ais.

"Saya merasa tidak pegal, justru saya sangat senang menggendong Ais,dia bayi yang sangat anteng jadi saya senang menggendongnya."timpal Anton.

"Lebih baik mas istirahat saja,soal Ais biar aku yang menjaganya."tukas Hana.

Anton langsung merebahkan tubuhnya di kasur lipat dan soal rencananya akan memulainya besok pagi sebelum matahari terbit.Anton segera memejamkan matanya dan tertidur dengan nyaman, menantikan esok pagi.

Malam pun terus bergulir berganti waktu pagi.Sayup-sayup Anton mendengar suara Azan subuh bergumandang.Anton segera bangun dan menatap Hana yang tengah memeluk Baby Ais seraya tersenyum menyeringai.

Maaf Hana,demi hutangku aku harus membawa bayimu pergi.Toh bayimu adalah Bayi haram.

Anton mengalihkan tangan Hana yang tengah merengkuh bayi mungilnya dengan sangat pelan dan berhati-hati.Setelah itu Anton menggendong Baby Ais ke dalam dekapannya,Baby Ais menggeliat dan membuat Anton di serang panik,takut Baby Ais menangis.Anton menepuk-nepuk bokong Baby Ais dengan sangat lembut agar Baby Ais tenang dan juga tidak menangis.

Setelah berhasil menidurkan Baby Ais,Anton meraih selimut Baby Ais agar tidak kedinginan.Saat Anton akan keluar,Pak Rusli sudah berdiri di depan kamarnya dan bersiap akan berangkat ke masjid.

"Bu, Bapak berangkat ke masjid dulu."pamit Pak Rusli.

"Iya Pak..."sahut istrinya.

Pak Rusli membuka pintu depan dan berangkat ke masjid, sedangkan Ibu Dumiya menuju dapur.Segera Anton keluar dan berjalan tanpa menimbulkan suara.Kini Anton sudah berhasil keluar dari rumah mertuanya sambil menggendong Baby Ais.Anton berjalan dengan sangat cepat agar para warga tidak ada yang melihatnya membawa bayi Hana.

Anton sudah tiba di persimpangan jalan menunggu sang pujaan hatinya yaitu Diah."Lama banget sih si Diah,mana hari sudah mulai terang lagi."gerutu Anton.

Diah datang dengan sepeda motor,"Lama banget sih.."sentak Anton kepada Diah.

"Maaf mas,tadi aku bangunnya terlambat."sahut Diah.

"Sekarang kamu gendong bayinya,jangan sampai bayinya nangis.Ngerti!"

"Iya.."

Baby Ais pun sudah berada di gendongan Diah dan Anton segera mengendari sepeda motornya meninggalkan persimpangan jalan.

"Itu bukannya si Anton ya, suaminya Hana.Ngapain Anton pergi bersama perempuan lain dan membawa bayi."cetus salah satu tetangga Hana yang hendak pergi ke pasar.

***

Anton sudah tiba di sebuah rumah minimalis dan Anton mengetuk pintu rumah tersebut.Tidak lama pintu terbuka dan menampakkan sang pemilik rumah tersebut.

"Mari masuk..."ucap sang pemilik rumah yang bernama Pak saleh.

"Iya Pak..."

Anton dan Diah masuk ke dalam rumah Pak Saleh,"Silahkan duduk dulu.Saya akan panggilkan orang yang akan mengangkat anak anda."cetus Pak Saleh lalu meninggalkan Anton dan Diah.

Sekitar sepuluh menit Anton dan Diah menunggu di ruang tamu.Kini Anton dan Diah sudah berhadapan dengan orang yang akan mengangkat bayi Hana.

"Ini bayinya?"tanya orang yang akan mengangkat bayi Hana.

"Iya Pak.."sahut Anton.

"Kenapa anda ingin menjual bayi anda ke saya?"

"Karena kita terlilit hutang yang banyak,orang tua saya meminjam uang ke rentenir dan orang tua saya tak mampu membayarnya.Jadi dengan sangat terpaksa saya harus menjual anak pertama kami demi menutupi hutang orang tua saya."ucap Anton dengan air mata buaya begitupun dengan Diah.

Merekapun benar-benar menjalani aktingnya dengan sangat baik.Apa lagi Diah yang harus berpura-pura sangat sedih seakan apa yang dia lakukan sangatlah berat untuk menjual bayinya.

"Berapa harga yang harus saya bayar?"

"Dua ratus lima puluh juta.."ucap Anton yang tertunduk lemah saat mengatakan harganya.

"Baiklah,akan saya transfer sekarang juga dan mana nomer rekeningnya?"

Anton menyebutkan nomor rekeningnya,lalu lelaki itu segera mentransfer uang yang sudah di sepakati.Di dalam hati Anton tengah tersenyum jumawa saat uang itu sudah masuk ke rekeningnya.

"Tolong jaga anak kami Pak,kalau bisa namanya jangan di ganti agar kami merasa dekat dengannya."tutur Anton sesedih mungkin.

"Baiklah, namanya siapa?"

"Namanya Aisyah Ayumna Putri."

Terpopuler

Comments

Neli Allen

Neli Allen

iiihh ya allah

2024-05-14

0

Nur Lizza

Nur Lizza

duh smg kualat kamu anton

2023-07-27

0

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

cerita yang kejam tiada perikemanusian. Thor.

2022-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Ternodai
2 Pulang Kampung
3 Pingsan di hari pernikahan.
4 Hamil
5 Perlakuan Anton
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 84
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Bonchap 1
112 Bonchap 2
113 Bonchap 3
114 Bonchap 4
115 Bonchap 5
116 Bonchap 6
117 Bonchap 7
118 Bonchap 8
119 Promo Novel Baru
120 Novel Baru
121 Promo Novel Baru
122 Pengumuman Novel Baru.
123 Membawa novel baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Ternodai
2
Pulang Kampung
3
Pingsan di hari pernikahan.
4
Hamil
5
Perlakuan Anton
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 84
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Bonchap 1
112
Bonchap 2
113
Bonchap 3
114
Bonchap 4
115
Bonchap 5
116
Bonchap 6
117
Bonchap 7
118
Bonchap 8
119
Promo Novel Baru
120
Novel Baru
121
Promo Novel Baru
122
Pengumuman Novel Baru.
123
Membawa novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!