Byur
Hana terbangun dan tergagap saat Anton menyiram dirinya dengan air segayung.Anton menatap Hana tajam seolah siap mencabik tubuh Hana.
"Enak ya,jam segini baru bangun."hardik Anton lalu Anton menarik rambut Hana.Hana hanya bisa meringis saat rambutnya di Jambak oleh Anton.
"Ngapain saja kamu jam segini baru bangun,hah."bentak Anton lalu Anton mendorong Hana hingga Hana terjerembab ke kursi.
"Sekarang siapkan saya sarapan dan tidak pake lama,paham kamu!."bentak Anton seraya mendorong kening Hana.
Anton meninggalkan Hana dan kembali masuk ke dalam kamar.Hana hanya berusaha tegar menghadapi sikap Anton,Hana bangkit dan berjalan ke arah dapur.Saat melewati kamarnya,pintu kamar sedikit terbuka dan Hana melihat Anton tengah berciuman dengan wanita itu bahkan wanita itu tak mengenakan sehelai benang pun.Tangan Anton berada di atas salah satu puncak gunung wanita itu.
Hati Hana semakin tersayat saat dia secara langsung menyaksikan suaminya sedang bercumbu dengan wanita lain.Hana buru-buru pergi dari sana,dia tidak mau melihat adegan selanjutnya yang pasti akan menambah luka yang semakin lebar.
Hana sudah tiba di dapur dan seketika dia menangis sembari membekap mulutnya,dia menangis sendiri di dapur.
Hana kamu harus kuat menjalani ini semua.Jangan bersedih, ayo kamu harus bangkit dan abaikan rasa sakit yang terus menggerogoti hati ini.Kamu harus kuat seperti batu karang meski terus terkena ombak tapi tetap kuat menghadapinya.
Hana mengusap air matanya,lalu Hana mencuci mukanya.Hana harus segera memasak untuk sarapan kalau tidak cepat Anton pasti akan memarahinya lagi.Selesai dengan urusan memasak, Hana segera meletakan sarapannya di meja makan.Saat sedang menata piring dan gelas Anton dan wanita itu keluar dengan rambut basah.Hana hanya menunduk dan berusaha tidak menangis walau hatinya teramat sakit saat wanita itu bergelayut manja di lengan Anton.
"Malam ini saya nggak akan pulang,saya akan menginap di rumah Diah.Jadi jangan menunggu saya pulang,ngerti kamu."tukas Anton sembari mengajak wanita itu sarapan.
Hana hanya mengangguk,lalu Hana menyiapkan sarapan untuk Anton meski sikap Anton selalu kasar padanya,Hana tetap menjalani kewajibannya sebagai seorang istri.
Selesai sarapan Anton dan wanita itu pergi meninggalkan Hana sendiri di rumah.pada saat itu Hana tak bisa membendung air matanya,meski Hana sudah berusaha untuk tidak menangis tapi apalah daya dia juga punya perasaan.
Hana masuk ke kamarnya,betapa tercengangnya Hana menatap kamarnya sangat berantakan seperti kapal pecah.Hana mendesah melihat itu semua,sudah Hana bayangkan seperti apa permainan mereka semalam.Hana segera membereskan kekacauan yang sudah Anton perbuat dengan wanita itu.Hana tidak mau berpikir lagi seperti apa permainan panas mereka di atas ranjang.
Selesai membereskannya dan mengganti seprai karena Hana tidak mau menggunakan seprai bekas orang yang sudah merebut suami dan ranjangnya.Lalu Hana membuang seprai itu ke tong sampah.Hana mengambil kasur tipis dan menggelarnya di lantai lalu Hana tertidur karena lelah mengurus rumah.
***
"Beb,harusnya mas ceraikan saja istri mas itu."sungut Diah kepada Anton.
"Saya nggak bisa menceraikan Hana,Neng.Orang tua Hana sudah menitipkan Hana kepada saya,lagian saya dan Hana belum lama menikah jadi tidak semudah itu saya menceraikan Hana,sayangku..."tukas Anton.
"Terus hubungan kita ini apa?"tanya Diah yang mengerucutkan bibirnya.
"Ya,kamu pacar saya lah."
"Tapi Beb,aku kan ingin lebih dari sekedar kabogoh (pacar)."rengeknya.
"Iya,sabar.Emang Neng mau kita nikah siri dulu?"tanya Anton.
"Nggak ah, Neng nggak mau jadi istri siri mas."tukas Diah.
"Ya sudah,kita jalani saja hubungan kita seperti ini."sambung Anton.
Diah hanya menghela nafasnya samar,berusaha bersabar dengan hubungan ini dan yang terpenting cintanya Anton hanya untuknya seorang bukan untuk istrinya.Jika Anton lebih memilih istrinya,Diah akan menghancurkan rumah tangga Anton dan Hana.Diah tidak peduli dengan sebutan pelakor yang akan di alamatkan padanya yang terpenting dia bisa bersama orang yang di cintainya.
Selama ini Diah hanya bisa mencintai Anton dalam diam,tapi kini dia sudah mendapatkannya dan tidak akan melepaskannya begitu saja.
"Anton..."hardik seseorang dari jauh.
Anton dan Diah menengok ke asal suara, betapa terkejutnya Anton melihat sang ibu ada di tempat kerjanya.Ya,Diah dan Anton bekerja di tempat yang sama dan saat ini mereka tengah istirahat.
"Ibu..."cicit Anton yang langsung melepaskan tangan Diah dari lengannya.
Terlihat sekali Ibu Anton menahan marah padanya,Anton hanya diam melihat kemarahan sang Ibu.
"Nanaonan iye!,iye Saha? (Apa-apa ini!,ini siapa?)"tanya ibu Anton dengan suara sedikit tinggi.
"Iye teh Diah (Ini Diah),teman kerja saya,Bu."jawab Anton sedikit terbata.
"Teman tapi kunaon (kenapa) nempel-nempel sama kamu."tukas Ibu Anton yang menatap Diah tajam.
"Sudalah Bu,nanti saya jelasin di rumah."timpal Anton agar Ibunya tidak membuat masalah di tempat kerjanya.
"Ibu tunggu kamu di rumah."tukas Ibu Anton dan pergi dari hadapan Anton dan Diah.
Selepas kepergian Ibunya,Anton dan Diah kembali melanjutkan pekerjaannya masing-masing.Anton akan menjelaskan semuanya kepada orang tuanya terutama sang Ibu,bahwa saat ini Hana tengah mengandung anak orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
ayudisa
tgl aja anton dia aj gak cinta drpd sakit hati
2022-03-09
0
Siti Aminah
anton egois dn tar klo dah kena batu ny br tau rasa kamu....
2022-03-09
1
❤️
aku baru mampir.
pergi kamu hana ke rmh ortu mu.
2022-03-08
0