Chapter 16

Hana menggeliatkan tubuhnya dan meraba di mana bayinya berada. Hana mengernyitkan dahinya saat tak menemukan anaknya bahkan Hana tak mendengar suara rengekkan Baby Ais. Hana membuka matanya sempurna dan melihat ke sisi ranjang tak menemukan bayinya lalu Hana mengalihkan pandangannya ke bawah ranjang di mana Anton tidur dan tempat tidurnya juga kosong.

Hana masih berpikir positif, lalu Hana turun dari kasur dan mencari keberadaan Anton juga bayinya di rumahnya.

"Mas...," panggil Hana. Hening.

"Dimana Mas Anton membawa Ais," gumam Hana.

Lalu Hana melangkah ke dapur mencari ibunya yang biasanya tengah mencuci baju di kamar mandi.

"Bu..." seru Hana.

"Iya Na," sahut Ibu Dumiya dari dalam kamar mandi.

"Ibu lihat Mas Anton nggak sama Aisyah?" tanya Hana.

"Ibu teu (Nggak) lihat, dari tadi ibu di dapur."

"Kemana ya Mas Anton membawa Ais?, apa jangan-jangan mengajaknya jalan pagi, tapi ini masih terlalu pagi!"

Hana masih berpikir positif tentang hilangnya Anton dan Baby Ais, Hana lalu membantu Ibunya di dapur memasak nasi. Pak Rusli datang dari masjid dan Pak Rusli merasa ada yang kurang tapi tak tahu itu apa yang merasa kurang. Pak Rusli mengganti baju kokonya dengan pakaian santai, Pak Rusli baru tersadar ternyata yang kurang itu adalah tidak mendengar suara rengekkan Baby Ais.

Biasanya saat Pak Rusli pulang dari masjid, cucunya pasti sudah bangun. Tapi sekarang terlihat sepi, lalu Pak Rusli berlalu dari kamarnya dan mencari Hana.

"Na..."panggilnya.

"Iya pak.."

Hana bergegas menemui bapaknya," Ada apa Pak?" tanya Hana.

"Cucuku kok nggak kelihatan?"

"Sama mas Anton, soalnya pas Na bangun. Mas Anton dan Aisyah sudah nggak ada, mungkin mas Anton ngajak jalan-jalan pagi," jawab Hana.

"Sepagi ini!" seru Pak Rusli," Bahkan di luar belum terang, coba kamu hubungi Anton dan suruh pulang," titah Pak Rusli.

Hana memutarkan tubuhnya dan segera mencari handphonenya lalu Hana menghubungi Anton, tapi nomor Anton tidak bisa di hubungi, Hana mencoba lagi menelpon Anton tapi yang jawab hanya suara operator.

"Kenapa nomornya nggak bisa di hubungi ya," gumam Hana yang mulai di serang cemas.

Hana keluar dari kamarnya untuk menemui bapaknya yang tengah duduk.

"Gimana?" tanya Pak Rusli.

Hana menggeleng lemah, "Handphone mas Anton nggak aktif, Na sudah berkali-kali menelponnya tapi nggak aktif."

"Ya sudah, coba Bapak cari di luar. Mungkin Anton ngajak ke rumah orang tuanya," ucap Pak Rusli berusaha berpikir positif.

Pak Rusli pun keluar rumah dan sambil mencari Anton, siapa tau Anton ngajak cucunya jalan-jalan pagi. Pak Rusli tiba di rumah orang tua Anton dan segera mengetuk pintu.

Pintupun di buka oleh Ibunya Anton, Ibunya Anton mengernyitkan dahinya menatap Pak Rusli yang bertamu di pagi hari.

" Ada angin apa Pak Rusli datang kesini?". Menatap sinis Pak Rusli.

"Saya datang kesini mau cari Anton."

"Teu aya! (Nggak ada!)" seru Ibunya Anton.

"Ibu jangan ngebohongi saya!"

"Ck, buat apa saya bohong. Kalau tidak percaya sok aja di cari," ucapnya kesal.

Karena Pak Rusli tidak mau mencari ribut, apa lagi ini masih pagi, Beliau memilih pulang sambil terus mencari Anton dan cucunya.

Sedangkan Hana sudah gelisah, hati Hana sudah tak tenang. Akhirnya Hana memutuskan mencari Anton sendiri.

"Bu..." teriak Hana.

"Iya, kenapa?", jawab Ibu Dumiya.

"Na cari Mas Anton dulu, Na nggak tenang kalau hanya nunggu di rumah saja." Seraya melangkah ke luar rumah.

"Oh iya, Bu. Kalau Mas Anton pulang tolong hubungi, Na," pinta Hana. Ibu Dumiya mengangguk.

Hana mencari dan bertanya kepada setiap warga yang Hana temui di jalan. Saat akan berjalan menuju persimpangan jalan, Hana bertemu Ibu warung dan bertanya kepada Ibu warung.

"Bu, mau tanya?, apa Ibu lihat Mas Anton, suami saya."

"Lihat-lihat, tadi pagi-pagi sekali pas saya mau ke pasar lihat si Anton bawa bayi. Setelah itu, Ibu lihat si Anton di jemput sama perempuan lalu mereka pergi bersama perempuan itu juga bayinya," ungkap Ibu warung.

"Kemana Bu mereka pergi?" Hana semakin gelisah mendengar Anton membawa pergi bayinya.

"Ibu nggak tau mereka pergi ke mana?, tapi yang jelas mereka pergi ke arah sana." Tunjuk Ibu warung ke arah jalan.

Hati Hana semakin gelisah, saat Anton membawa pergi bayinya bersama perempuan yang di yakini Hana adalah Diah. Hana langsung menangis, bagaimana caranya mencari keberadaan Anton juga bayinya.

"Hana, kamu kok nangis?" tanya Ibu warung yang bingung melihat Hana Tiba-tiba nangis.

"Bu...bayi yang di bawa Mas Anton adalah bayi saya." Tangis Hana semakin pilu.

"Jadi si Anton culik bayi kamu!" pekik Ibu warung.

"Ya Allah,Na...kalau Ibu tahu itu bayi kamu, sudah Ibu ambil bayi kamu dari si Anton brengsek itu." Kesal Ibu warung.

" Terus gimana dengan bayi saya, Bu..."

Pak Rusli yang memang masih mencari Anton, melihat Hana tengah menangis di temani Ibu warung.

"Hana kenapa nangis?" gumam Pak Rusli.

Pak Rusli segera menghampiri Hana, "Na, kenapa kamu nangis?" tanya Pak Rusli.

Hana menengok dan langsung memeluk Pak Rusli, tangisan Hana semakin pecah. Hana tak mampu menjawab pertanyaan Pak Rusli, hati Hana semakin hancur. Buah hatinya yang dia jaga segenap raganya di bawa pergi oleh lelaki yang sering menyakitinya setiap saat, bahkan rasa sakit yang Anton torehkan belum kering kini rasa sakit itu semakin menganga.

"Bu, apa yang terjadi?" tanya Pak Rusli kepada Ibu warung.

Ibu warung menghela nafasnya lalu menatap Hana iba, lalu Ibu warung menceritakan semuanya kepada Pak Rusli tentang Anton yang membawa bayi Hana.

"Kurang ajar!" pekik Pak Rusli emosi

"Kalau saya tau dia punya niat jahat,nggak akan saya biarkan lelaki brengsek itu tinggal di rumah saya."

"Pak..." lirih Hana di sela tangisannya.

"Bapak akan cari si Anton sampai ketemu dan Bapak janji akan bawa bayimu kembali ke pangkuan Na." Janji Pak Rusli dengan emosi yang dia tahan.

"Ayo, kita pulang dulu. Setelah itu Bapak akan mencari si brengsek itu bersama kakak kamu."

" Bu, terima kasih atas informasinya, kami permisi dulu." Pamit Pak Rusli.

"Iya, semoga bayi Hana ketemu," sahut Ibu warung.

Hana dan Pak Rusli pergi dan sesegera mungkin mencari keberadaan Anton dan cucunya. Pak Rusli tak mau membuang waktunya, beliau akan meminta tolong kepada teman-temannya mencari Anton, juga meminta bantuan sama Pak RT.

Tiba di rumah, Pak Rusli segera mencari anak sulungnya dan menceritakan semuanya. Tentu hal itu membuat Hasan geram dan emosi, serta semakin membenci Anton. Tak mau membuang waktu, Pak Rusli dan Hasan mencari Anton di bantu teman-temannya serat Pak RT.

___

Bantu kasih like ya 👍👍

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

gk sbr lht anton busuk di penjara

2023-07-27

1

Elis Windayani

Elis Windayani

penjarakan saja si anton dan diah biar tau rasa dia

2022-03-09

0

Diah Karunia

Diah Karunia

si antonn ma jalangnya wajib kena karma😤

2022-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Ternodai
2 Pulang Kampung
3 Pingsan di hari pernikahan.
4 Hamil
5 Perlakuan Anton
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 84
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Bonchap 1
112 Bonchap 2
113 Bonchap 3
114 Bonchap 4
115 Bonchap 5
116 Bonchap 6
117 Bonchap 7
118 Bonchap 8
119 Promo Novel Baru
120 Novel Baru
121 Promo Novel Baru
122 Pengumuman Novel Baru.
123 Membawa novel baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Ternodai
2
Pulang Kampung
3
Pingsan di hari pernikahan.
4
Hamil
5
Perlakuan Anton
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 84
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Bonchap 1
112
Bonchap 2
113
Bonchap 3
114
Bonchap 4
115
Bonchap 5
116
Bonchap 6
117
Bonchap 7
118
Bonchap 8
119
Promo Novel Baru
120
Novel Baru
121
Promo Novel Baru
122
Pengumuman Novel Baru.
123
Membawa novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!