Hana tengah berjuang antara hidup dan mati,memperjuangkan melahirkan sang buah hati lahir dengan selamat ke dunia ini.Hana hanya bisa berdoa kepada sang pencipta,berharap bayinya lahir dengan selamat,sebelum kesadarannya menghilang dan menutup mata efek dari obat bius.
Semua yang berada di ruang operasi bekerja dengan sangat serius,saat sang jabang bayi sudah akan keluar detak jantung Hana mulai melemah.
"Dok,detak jantung pasien melemah."celetuk Salah satu suster yang selalu mengecek keadaan pasiennya.
"Pasangkan selang itu ke tubuh pasien dan jaga kestabilan pasien."tutur sang dokter yang menangani persalinan Hana.
"Baik dok.."suster mengangguk cepat dan bergerak cepat memasangkan alat yang di suruh dokter ke tubuh Hana.
oek...oek...oek..
Suara lengkingan bayi Hana menggema di ruang operasi, sedangkan Hana keadaannya mulai lemah.
"Dok, keadaan pasien mulai kritis."ungkap suster.
"Pasang selang oksigen dan pasang alat yang itu ke tubuh pasien agar pasien tetap stabil."
"Baik dok.."ucap suster dan segera memasang alat-alat medis ke tubuh Hana.
Tiiiit Tiiiit
Suara holter monitor jantung yang merekam ritme jantung Hana dan semakin lama detak jantung Hana semakin melemah.
"Ayo,bantu saya agar detak jantung pasien tetap stabil."ucap dokter berusaha tetap tenang dan fokus dengan keselamatan Hana.Semuanya mengangguk dan bergerak cepat agar keadaan Hana tetap stabil.
Tiiiiiiiit
Suara panjang holter monitor, "Dok,detak jantung pasien berhenti."ucap salah satu suster.
"Berikan saya alat kejut jantung."tukas sang dokter.
Suster segera memberikan alat kejut jantung kepada dokter,dengan segera dokter meletakan alat kejut jantung itu ke dada Hana.
"Satu..dua..tiga.."ucap dokter aba-aba
Percobaan pertama gagal,dokter kembali meletakan alat kejut jantung itu.Dokter memandang suster dan suster menggelengkan kepalanya tanda belum berhasil.
"Bismillahirrahmanirrahim," tutur sang dokter dan berharap kali ini berhasil.Dokter kembali meletakan alat kejut jantung itu ke dada Hana,tapi tetap sama tidak ada kemajuan dan dokter sudah berusaha semampunya agar pasien tetap stabil tapi manusia hanya bisa berdoa dan berusaha tapi Tuhan yang menentukannya hidup manusia.
Dokter menghela nafasnya seraya memandang wajah Hana yang sudah tak lagi bernafas, sedangkan suara bayi Hana terus menangis kencang.
Salah satu suster meletakan bayi Hana di dada Hana untuk terakhir kalinya agar bayi Hana merasakan tubuh Hana.Bayi Hana berhenti menangis di dada Hana sedangkan mulut bayi Hana mencari sumber ASI-nya di da*da Hana dan saat itulah suara detak jantung Hana kembali berdetak.
Tiiiit Tiiiit Tiiit
"Dok, jantung pasien kembali berdetak."cetus suster
Suara di layar holter monitor kembali berbunyi dengan irama detak jantung Hana.Semua yang berada di ruang operasi saling memandang lega dan satu lagi adalah keajaiban untuk Hana bisa bernafas lagi.
Sedangkan bayi Hana terus berusaha mencari sumber ASI-nya sampai dapat dan langsung meng*ulumnya serta menye*sapnya dengan kuat.
***
"Aahhrgh...."suara er*angan Diah,yang kini tengah di kungkung oleh Anton.
Anton terus meng*hentak tubuh Diah,bahkan peluh mereka melebur menjadi satu,Anton kembali membungkukkan tubuhnya untuk meraup benda kenyal yang dari tadi ikut bergerak,sedangkan tangan yang satu lagi melintir pucuk benda kenyal itu.
"Iissshh..."Diah mend*esih saat Anton menggigit lembut benda kenyal itu dan tangan Diah menekan kepala Anton meminta lebih dari ini.
Mereka berdua benar-benar berada di puncak nirwana saat gelombang keni*kmatan itu akan tiba,Diah semakin hanyut dengan permainan yang Anton berikan bahkan Diah semakin mengeratkan genggaman kain seprai serta mulut Diah semakin meracau tak jelas.
Anton semakin liar meng*hentak tubuh Diah dan semakin dalam dan membuat Diah terpekik nik*mat karena Diah sudah mendapatkan kli*maksnya.Anton terus bergerak mengayuh cepat tubuhnya,dia akan sampai pada puncaknya menyembur tubuh Diah dengan benih-benih cintanya.
"Aarrggh..."era*Ngan berat Anton dan kepala Anton mengadah ke atas seraya memejamkan matanya saat kli*maksnya datang.
Anton ambruk ke atas tubuh Diah, membiarkan sisa-sisa keni*kmatanya menjadi satu dengan peluh yang terus melebur.
Bahkan nafas mereka masih memburu saat terdengar suara langkah seseorang dan....
Brakk
Pintu terbuka lebar,langkah seseorang yang membuka paksa pintu itu masuk dan betapa tercengangnya orang itu melihat pemandangan yang sedang terjadi di atas ranjang.
Anton dan Diah terkejut saat ada seseorang masuk ke dalam kamar mereka.Hasan Basri kakak Hana mengeram marah,bahkan tatapannya siap membunuh mangsanya.Hatinya terasa tercabik-cabik melihat kelakuan Anton yang tengah bercumbu dengan perempuan lain.Sedangkan sang adik tengah bertaruh nyawa di meja operasi.
"Kurang ajar kamu Anton..."hardik Hasan menggeram marah.
"Mas Hasan..."pekik Anton.
Hasan menarik lengan Anton dan menghajar Anton tanpa ampun,bahkan Hasan tak memberi celah sedikitpun pada Anton untuk menyerang balik dirinya.Hatinya teramat sakit mengingat sang adik yang sedang berjuang sendiri melahirkan buah hatinya.
Anton terkapar di lantai dengan wajah penuh lebam,sedangkan Diah sejak tadi terus menjerit memohon berhenti menghajar Anton,lelaki yang sangat dia cintai.
"Mas Anton..."pekik Hana mendekati tubuh Anton,Diah tidak peduli dengan tubuhnya yang tak mengenakan sehelai benangpun.Diah merengkuh tubuh polos Anton seraya menangis tersedu-sedu.
"Jadi begini kelakuan kamu di belakang Hana!"bentak Hasan memandang jijik dua insan tanpa bu*sana itu.
Anton tersenyum mengejek memandang iparnya," Cih,bahkan Hana lebih parah dari yang saya lakukan.Dia hamil anak orang lain,bahkan asal usul anak itu tidak jelas."timpal Anton.
"Kamu jangan sembarangan menuduh adikku,apa yang kamu tuduhkan belum tentu itu sebuah kenyataan"tukas Hasan melengoskan kepalanya saat Diah ikut bangkit dan berdiri di samping Anton.
"Pakai selimut itu untuk menutupi tubuhmu."bisik Anton kepada Diah.Tanpa malu-malu Diah melangkah menarik selimut lalu Diah lilitkan ke tubuhnya sedangkan Anton mengambil celananya yang tergeletak di lantai.
"Kamu tau,Hana tengah berjuang melahirkan anaknya,"sendu Hasan, "Tapi kamu malah enak-enakan bercin*ta dengan wanita ******* ini."seru Hasan kembali marah.
"Eh,yang ******* itu Hana!"lantang Diah tak terima dirinya di sebut wanita penghibur.
"Aku pikir kamu bisa menjaga adikku dan kamu seharusnya melindungi adikku,tapi apa yang di dapat Hana dari kamu hanya sebuah penghianatan.Aku tidak akan membiarkan kamu menemui Hana lagi,ingat itu."
Hasan pergi dari hadapan Anton dan Diah,hatinya meringis sakit mengingat sang adik yang selama ini di selingkuhi oleh Anton.Hasan berjanji akan menjaga Hana dan bayinya dari manusia bejat yang bernama Anton.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Nur Lizza
rasakn kamu anton kenak hajat.lapor kn aja sm masyrakat ulah mereka
2023-07-27
0
Siti Aminah
smga stlh ini orang tuany hana membawa hana plng ke rmh ny dn jgn blh anton d pertemukan dgn hana
2022-03-09
4
Sukliang
mas hasa kerennn,
2022-03-07
0