Chapter 10

Hana..."teriak Ibu Anton geram.

Hana yang sedang memasak terkejut dengan suara teriakan Ibu mertuanya.Hana segera mematikan kompornya dan bergegas menemui Ibu Anton.

"Iya Bu,ada apa?"tanya Hana halus.

Plak

Ibunya Anton langsung menampar pipi Hana dan tatapannya nyalang terhadap Hana juga rahangnya mengeras.

"Ibu pikir selama iye maneh teh perempuan baik-baik,tapi ternyata maneh teh sarua jeng awewe nu sok mangkal di pinggir jalan."sarkas Ibu Anton.

(Ibu pikir selama ini kamu itu perempuan baik-baik,tapi ternyata kamu itu sama dengan perempuan yang sering mangkal di pinggir jalan.)

"Hana bukan perempuan seperti itu Bu."sambung Hana.

"Halah,Anton sudah cerita sama ibu,maneh teh keur hamil anak batur terus maneh teh ngahianati si Anton.Ibu hente nyangka maneh teh kelakuan te` bener,Ibu pikir maneh teh awewe polos."geram Ibu Anton memandang Hana hina.

(Halah,Anton sudah cerita sama ibu,kamu itu lagi hamil anak orang lain terus kamu itu menghianati si Anton.Ibu nggak nyangka kamu itu kelakuannya tidak baik,ibu pikir kamu itu perempuan polos.)

Hana menggeleng cepat,"Bu,Hana bisa jelasin ini semua.Tolong dengarkan dulu cerita Hana."pinta Hana.

"Ibu terlanjur kecewa sama kamu."tukas Ibu Anton dan pergi dari hadapan Hana.

"Bu, dengerin dulu penjelasan Hana."mohon Hana kepada ibu mertuanya.

"Stop,Ibu hente butuh penjelasan ti maneh,bagi Ibu tuh maneh teh sarua jeng awewe nu sok mangkal di pinggir jalan anu sok ngajual awakna! "

(Stop,Ibu nggak butuh penjelasan dari kamu,bagi Ibu kamu itu sama seperti perempuan yang sering mangkal di pinggir jalan yang sering menjual tubuhnya.)

"Bu..."melas Hana seraya memegang tangan Ibu mertuanya,tapi tangan Hana langsung di gibaskan oleh Ibunya Anton.

Ibunya Anton terlanjur kecewa sama Hana,baginya dia lebih percaya Anton anaknya dari pada Hana yang hanya seorang menantu.Hana menatap punggung Ibu mertuanya sampai menghilang dari pandangannya.Hana mendesah samar dan berharap Ibu mertuanya hanya marah sesaat.

Hana kembali ke dapur melanjutkan masakannya,meski hati kecilnya resah memikirkan mertuanya yang tak mau mendengarkan penjelasannya.Hana berusaha berpikir positif dan tak mau ambil pusing karena kalau terlalu di pikirkan akan berdampak dengan kandungannya.

***

Kini usia kandungan Hana sudah memasuki sembilan bulan dan perlakuan Anton pada Hana tetap kasar,bahkan Diah pacar Anton sering menghabiskan waktunya di rumah kontrakan Hana dan Anton.Hana sudah tidak memperdulikan apa saja yang Anton dan Diah lakukan saat berdua,baginya itu sudah tak penting lagi buat Hana.

Hana lebih mementingkan kandungannya di bandingkan kelakuan buruk Anton terhadapnya.Soal mertuanya terhadap Hana,semakin ke sini semakin membenci Hana tapi Hana sudah tak mau menanggapi hinaan sang mertua.

Kenapa Hana masih tetap bertahan hidup dengan Anton karena Bapak Hana yang meminta terus mempertahankan pernikahan mereka,meski setiap saat selalu mendapatkan perlakuan kasar dari Anton.

Saat ini Hana sedang memandangi selimut yang sudah di beri nama untuk calon anaknya,Hana tersenyum membayangkan bayinya mengenakan selimut yang sedang Hana pegang.Hatinya menghangat membayangkan calon anaknya berada dalam dekapannya.

Tok tok tok

Suara ketukan membuyarkan lamunan Hana, segera Hana melangkah dan membuka.Hana memandang orang yang datang ke rumahnya dan melihat penampilan orang tersebut yang seperti preman.

"Anda siapa?"tanya Hana memandang dua lelaki yang penampilannya seperti preman pasar dengan lengannya penuh dengan tato.

"Anton mana?"tanyanya

"Mas Anton nggak ada di rumah,kenapa memangnya?"timpal Hana bingung.

"Bilang sama si Anton,dia harus membayar hutang-hutangnya karena kalah judi sama bos kita!"ucapnya sarkas.

"Hutang..."cicit Hana.

"Iya,jangan lupa bilang sama si Anton kalau tidak dia akan tau akibatnya."tukas salah satu preman tersebut.

Hana mengangguk lalu kedua preman itu meninggalkan kediaman Hana.Hana menutup pintu dan kembali ke kamarnya karena Hana sedang membereskan baju-baju bayi ke keranjang.Saat tengah memasukan pakaian bayi dan juga pakaiannya ke dalam tas,Hana mendengar langkah kaki masuk ke dalam rumahnya.

"HANA...."teriak Anton sembari melemparkan tasnya ke kursi.

Hana mendesah samar,lalu Hana melangkah menghampiri Anton yang sedang duduk dengan wajah lelahnya.

"Iya, kenapa?"tanya Hana.

"Buatkan saya kopi."tukas Anton.

Hana memutarkan tubuhnya dan segera membuat kopi untuk Anton, selesai membuat kopi Hana membawa kopi tersebut ke hadapan Anton.

"Buat kopi aja lama banget sih!"sentak Anton memandang Hana sinis.

Hana tak menjawab perkataan Anton, Hana memilih kembali ke kamar melanjutkan mengepak pakaiannya dan pakaian bayi ke dalam tas.

"Cih..."gumam Anton yang melihat Hana meninggalkannya.

Tring

Bunyi pesan masuk ke handphone Anton,segera Anton baca pesan tersebut.Setelah membaca pesan tersebut wajah Anton berubah muram,dia bingung dari mana dia harus mendapatkan uang dengan waktu yang cepat.Sebab hutang judinya semakin hari semakin berkembang biak.

Anton bangkit dan menghampiri Hana,"Heh,mana dompet kamu?"tanya Anton.

"Buat apa tanya dompetku?"

"Sudah mana?siniin!"tukas Anton.

"Nggak,aku nggak akan kasih dompetku ke kamu."tegas Hana.

"Baiklah akan saya cari sendiri dompet kamu."

Anton mencari dompet Hana dan mengobrak- abrik lemari Hana,Anton tidak peduli dengan Omelan Hana.Anton terus mencari dompet Hana, Anton tersenyum saat menemukan apa yang dia cari.

"Mas kembalikan dompetku.."pinta Hana sembari merebut dompetnya tapi Anton dengan cepat melangkah keluar kamar sembari membuka dompet Hana dan mengambil semua uang Hana.

"Mas jangan ambil uang itu,uang itu untuk biaya aku melahirkan."seru Hana yang terus berusaha merebut uang yang sudah di genggam oleh Anton.

"Peduli apa saya sama bayi haram kamu."tukas Anton yang terus menghindar dari Hana.

"Mas..tolong kembalikan uang itu."pinta Hana memelas.

"Nggak!"sentak Anton lalu Anton mendorong tubuh Hana hingga perut Hana membentur sandaran kursi.

"Aw..."pekik Hana saat perutnya terbentur sandaran kursi,tapi Hana masih bisa menahan rasa sakit di perutnya dan mendekati Anton lagi,Hana harus merebut uangnya.

Anton yang melihat Hana akan kembali merebut uang yang dia pegang dengan cepat Anton mendorong Hana secara kasar dan Hana terjerembab ke lantai dengan posisi duduk.Akibat dorongan Anton yang kasar menyebabkan perut Hana semakin sakit.

"Aw..."rintih Hana lalu darah segar keluar dari jalan lahir.Hana terus merintih merasakan perutnya yang teramat sakit.

"Mas...tolong."pinta Hana memelas.

"Cih,dasar menyusahkan saja."Anton memilih meninggalkan Hana sendirian dengan kesakitanya,Anton tidak peduli dengan keadaan Hana yang sudah mengeluarkan darah yang terpenting baginya dia sudah mendapatkan uang untuk membayar hutangnya dan sebagiannya untuk bersenang-senang.

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

knp hana bertahan smoe 9 bln pernikahnny kbh baik kn pisah aja.klu gini kn jdi menderita.smg hana dn babyny baik2 saja

2023-07-27

1

Nunung Suwandari

Nunung Suwandari

Gila kali orang tua nya Hana ini 😏
Anaknya diperlakukan tdk baik malah disuruh tetap bertahan 🙄

2023-01-07

0

Agata San

Agata San

hanya ada di novel yg dperti hana

2022-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Ternodai
2 Pulang Kampung
3 Pingsan di hari pernikahan.
4 Hamil
5 Perlakuan Anton
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 84
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Bonchap 1
112 Bonchap 2
113 Bonchap 3
114 Bonchap 4
115 Bonchap 5
116 Bonchap 6
117 Bonchap 7
118 Bonchap 8
119 Promo Novel Baru
120 Novel Baru
121 Promo Novel Baru
122 Pengumuman Novel Baru.
123 Membawa novel baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Ternodai
2
Pulang Kampung
3
Pingsan di hari pernikahan.
4
Hamil
5
Perlakuan Anton
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 84
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Bonchap 1
112
Bonchap 2
113
Bonchap 3
114
Bonchap 4
115
Bonchap 5
116
Bonchap 6
117
Bonchap 7
118
Bonchap 8
119
Promo Novel Baru
120
Novel Baru
121
Promo Novel Baru
122
Pengumuman Novel Baru.
123
Membawa novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!