"Gimana dok keadaan anak kami?"tanya Ibu Dumiya kepada dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi dan di ikuti oleh Pak Rusli (Bapak Hana).
"Semuanya berjalan dengan baik,tapi keadaan pasien masih kritis.Tadi detak jantung pasien sempat berhenti berdetak,Tuhan masih menyayanginya sehingga jantung pasien kembali berdetak.Itu sebuah keajaiban berkat dari doa kalian semua."tutur sang dokter.
"Sempat berhenti berdetak,Dok."cicit Ibu Dumiya.
Dokter mengangguk,"Iya dan semoga pasien bisa melewati masa kritisnya."
Ibu Dumiya menangis lega meskipun keadaan Hana masih kritis tapi Hana bisa kembali ke berkumpul dengan sang buah hatinya.
"Tapi keadaan cucu saya gimana, Dok?"tanya Pak Rusli.
" keadaan bayinya sehat dan bayi pasien berjenis kelamin perempuan."timpal dokter.
"Kalau gitu saya permisi dulu."pamitnya.
"Pak.."seru Ibu Dumiya tersenyum mendengar cucunya lahir dengan selamat dan juga dalam keadaan sehat.
"Semoga Hana cepat pulih ya Bu ..."ujar Pak Rusli.
Ibu Dumiya mengangguk seraya tersenyum,meski hatinya belum sepenuhnya lega karena keadaan Hana masih kritis.Kedua orang tua Hana hanya bisa berdoa dan berharap Hana bisa melewati masa kritisnya dan bisa merawat sang buah hatinya.
***
Hasan sangat marah terhadap Anton,dia tak menyangka hidup sang adiknya malah seperti ini.Memang selama ini Hasan pernah mendengar kalau perlakuan Anton terhadap Hana selalu kasar dan tidak memperdulikan Hana,tapi selama ini Hasan tidak mempercayai itu semua.
Setelah melihat dengan kepalanya sendiri,Hasan tidak akan lagi mengijinkan Anton menemui Hana lagi dan Hasan akan membantu Hana untuk segera bercerai dengan Anton.
Kini Hasan sudah tiba di rumah sakit dan melangkah melewati setiap lorong rumah sakit.Hati Hasan masih sangatlah geram mengingat Anton sedang bercinta dengan wanita lain sedangkan Hana tengah berjuang melahirkan sang buah hatinya.
"Bu,Pak.."panggil Hasan yang melihat kedua orang tuanya tengah terduduk di kursi panjang depan kamar rawat Hana.
"Hasan,mana Anton?"tanya Ibunya.
Hasan mendesah mendengar nama Anton di sebut,hatinya berang mengingat adik ipar yang brengsek itu.
"Jangan di sebut namanya!"tegas Hasan menahan amarahnya.
"Kunaon?si Anton kudu tau keadaan Hana.(Kenapa?si Anton harus tahu keadaan Hana)"tukas Ibu Dumiya.
"Sudahlah Bu,jangan di sebut nama si brengsek itu."kesal Hasan.
Ibu Dumiya dan Pak Rusli saling pandang dan heran dengan sikap Hasan.Tapi kedua orang tuanya memilih diam karena melihat sikap Hasan yang terlihat kesal.
"Gimana keadaan Hana?"tanya Hasan.
"Keadaan Hana masih kritis,"jawab Ibu Dumiya yang mulia sendu mengingat Hana.
"Tapi keadaan bayi Hana baikkan Bu?"tanya Hasan lagi.
"Iya,tadi Ibu sama Bapak sudah melihat bayi Hana.Dia sangat cantik."senyum mengembang di bibir Ibu Dumiya mengingat sang cucu.
"Kalau begitu Hasan mau melihat keponakanku dulu."tukas Hasan sembari memutarkan tubuhnya dan melangkah meninggalkan kedua orang tuanya.
Hasan tersenyum melihat bayi Hana di balik kaca,hatinya menghangat memandang bayi mungil yang tengah tertidur pulas.
Nak,paman janji akan menjaga kalian berdua dari orang yang tak mengharapkan kehadiran kamu di dunia ini.Semoga kamu jadi anak yang Sholeha dan juga menjadi anak yang membanggakan untuk kita semua.
***
Sudah tiga hari Hana belum siuman,Pak Rusli yang saat ini tengah menjaga Hana terus berada di samping putri tercintanya.Setelah mendengar semua perkataan Hasan tempo hari tentang Anton,hati Pak Rusli merasa bersalah karena Pak Rusli lah yang meminta Hana tetap bertahan hidup dengan Anton meski Hana sudah pernah mengatakan ingin berpisah dengan Anton.
"Nak,bangun.Apa Na nggak mau menggendong bayi Na yang sangat cantik itu.Bapak mohon Na bangun, Bapak janji akan memenuhi permintaan Na yang ingin pisah dari Anton."ucap Pak Rusli dengan mata yang berkaca-kaca memandang wajah Hana yang masih betah dalam tidurnya.
Pak Rusli menggenggam tangan Hana dan membawa tangan Hana ke dahinya seraya terisak melihat Hana yang belum sadar.Di tengah isakannya,jemari Hana bergerak pelan.
Pak Rusli memandang Hana dan Hana mulai mengerjapkan kedua matanya secara perlahan.Pak Rusli tersenyum lega saat Hana membuka matanya,lalu pandangan Hana jatuh ke arah Bapaknya.
"Bapak..."lirih Hana memandang Bapaknya.
"Alhamdulillah, akhirnya Na bangun juga."ucap Pak Rusli seraya tersenyum.
"Pak,anak Na?"tanya Hana.
"Bayi Na lagi di ruang bayi.Anak Na perempuan,dia sangat cantik seperti Na dan juga sehat."
Hana tersenyum mendengar bayinya terlahir dengan selamat serta dalam keadaan sehat.Hati Hana ingin segera melihat buah hatinya.
"Na mau melihat anak Na, Pak."ungkap Hana.
"Iya,nanti ya.Bapak harus tanya dulu sama suster,bapak panggil Ibu dulu ya."tukas Pak Rusli lembut.
Hana mengangguk pelan dan pak Rusli keluar untuk memanggil istrinya.Saat membuka pintu Pak Rusli tertegun dengan kedatangan Anton bersama kedua orang tuanya.Pak Rusli menatap Anton dengan tatapan tajam.
"Gimana keadaan Hana?"tanya Bapaknya Anton.
"Buat apa kalian datang kesini."ucap Pak Rusli menahan amarahnya.
"Maaf,saya baru tahu kalau Hana sudah melahirkan.Andai saja saya tak datang berkunjung ke kontrakan mereka,maka saya tidak akan tahu kalau Hana sudah melahirkan."
"Oh ya.. bukannya Anton sudah tau kalau Hana sudah melahirkan.Lantas ngapain saja selama Hana di rawat di sini."tukas Pak Rusli berang.
Bapaknya Anton mendesah dengan sikap anaknya yang selalu semena-mena terhadap Hana.Bahkan Bapaknya Anton sudah sering menasihati Anton agar menerima keadaan Hana dan juga bersikap lembut kepada Hana.
Bapaknya Anton hanya kecewa di awal tapi setelah mendengar penjelasan dari Hana yang mengungkapkan yang sebenarnya,sikap Bapaknya Anton mulai melunak tapi tidak untuk Ibunya Anton.Ibunya Anton Sampai sekarang tetap membenci Hana.
"Maaf dengan sikap anak saya Pak?, sekarang gimana keadaan Hana,apa Hana baik-baik saja?"tanya Bapaknya Anton.
"Anda tahu,anak saya berjuang melahirkan anaknya.Setelah cucu saya lahir detak jantung Hana berhenti tapi Tuhan masih sangat menyayangi anak saya sehingga anak saya kembali bernafas meski keadaannya kritis bahkan sampai sekarang Hana belum sadar."ucap Pak Rusli.
"Lebih baik kalian semua pulang,percuma menjenguk anak saya karena Hana belum sadar-sadar."dusta Pak Rusli memandang nyalang ke arah Anton, sedangkan Anton hanya bersikap cuek dan tak peduli dengan keadaan Hana.
"Tapi saya boleh melihat bayi Hana?"tawar Bapak Anton.
"Maaf saya tidak mengizinkannya,silahkan tinggalkan tempat ini."tegas Pak Rusli.
"Sombong sekali kalian ini, mentang-mentang Hana sudah melahirkan kalian tak mengizinkan kami menemui Hana dan juga bayi haramnya itu."geram Ibunya Anton.
"Cukup,anda tidak berhak mengatai cucu saya bayi haram.Lebih baik anda pergi dari sini jika tidak saya akan panggil keamanan!."ucap pak Rusli berang
"Cih,siapa juga yang sudi menemui cucu haram anda itu,bayi yang tidak tau asal usulnya itu."
"Bu sudah..jangan terus menghina Hana!"kesal Bapaknya Anton kepada istrinya.
"Ayo,kita pulang saja.Ngapain kita ke sini,hanya menghabiskan waktu saja."tukas Ibunya Anton seraya menarik tangan suaminya,sedangkan Anton mengikuti langkah sang Ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Nur Lizza
semoga anton dn ibunys kenak karma
2023-07-27
0
siccasiccasic
Ya mbok kek gini pas udah sama Aries biar makin² merasa bersalah Ariesnya. Gue suka part si cowo kalo udah ngerasa bersalah+menyesal sampek putus asa gitu.
2022-04-29
0
Ranie
coba kamu jujur dr awal Hana .... mana ada lelaki yg mau menerima wanita yg hamil anak orang lain,walopun aku ga membenarkan sikap Anton ....
2022-04-06
1