Chapter 13

"Gimana dok keadaan anak kami?"tanya Ibu Dumiya kepada dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi dan di ikuti oleh Pak Rusli (Bapak Hana).

"Semuanya berjalan dengan baik,tapi keadaan pasien masih kritis.Tadi detak jantung pasien sempat berhenti berdetak,Tuhan masih menyayanginya sehingga jantung pasien kembali berdetak.Itu sebuah keajaiban berkat dari doa kalian semua."tutur sang dokter.

"Sempat berhenti berdetak,Dok."cicit Ibu Dumiya.

Dokter mengangguk,"Iya dan semoga pasien bisa melewati masa kritisnya."

Ibu Dumiya menangis lega meskipun keadaan Hana masih kritis tapi Hana bisa kembali ke berkumpul dengan sang buah hatinya.

"Tapi keadaan cucu saya gimana, Dok?"tanya Pak Rusli.

" keadaan bayinya sehat dan bayi pasien berjenis kelamin perempuan."timpal dokter.

"Kalau gitu saya permisi dulu."pamitnya.

"Pak.."seru Ibu Dumiya tersenyum mendengar cucunya lahir dengan selamat dan juga dalam keadaan sehat.

"Semoga Hana cepat pulih ya Bu ..."ujar Pak Rusli.

Ibu Dumiya mengangguk seraya tersenyum,meski hatinya belum sepenuhnya lega karena keadaan Hana masih kritis.Kedua orang tua Hana hanya bisa berdoa dan berharap Hana bisa melewati masa kritisnya dan bisa merawat sang buah hatinya.

***

Hasan sangat marah terhadap Anton,dia tak menyangka hidup sang adiknya malah seperti ini.Memang selama ini Hasan pernah mendengar kalau perlakuan Anton terhadap Hana selalu kasar dan tidak memperdulikan Hana,tapi selama ini Hasan tidak mempercayai itu semua.

Setelah melihat dengan kepalanya sendiri,Hasan tidak akan lagi mengijinkan Anton menemui Hana lagi dan Hasan akan membantu Hana untuk segera bercerai dengan Anton.

Kini Hasan sudah tiba di rumah sakit dan melangkah melewati setiap lorong rumah sakit.Hati Hasan masih sangatlah geram mengingat Anton sedang bercinta dengan wanita lain sedangkan Hana tengah berjuang melahirkan sang buah hatinya.

"Bu,Pak.."panggil Hasan yang melihat kedua orang tuanya tengah terduduk di kursi panjang depan kamar rawat Hana.

"Hasan,mana Anton?"tanya Ibunya.

Hasan mendesah mendengar nama Anton di sebut,hatinya berang mengingat adik ipar yang brengsek itu.

"Jangan di sebut namanya!"tegas Hasan menahan amarahnya.

"Kunaon?si Anton kudu tau keadaan Hana.(Kenapa?si Anton harus tahu keadaan Hana)"tukas Ibu Dumiya.

"Sudahlah Bu,jangan di sebut nama si brengsek itu."kesal Hasan.

Ibu Dumiya dan Pak Rusli saling pandang dan heran dengan sikap Hasan.Tapi kedua orang tuanya memilih diam karena melihat sikap Hasan yang terlihat kesal.

"Gimana keadaan Hana?"tanya Hasan.

"Keadaan Hana masih kritis,"jawab Ibu Dumiya yang mulia sendu mengingat Hana.

"Tapi keadaan bayi Hana baikkan Bu?"tanya Hasan lagi.

"Iya,tadi Ibu sama Bapak sudah melihat bayi Hana.Dia sangat cantik."senyum mengembang di bibir Ibu Dumiya mengingat sang cucu.

"Kalau begitu Hasan mau melihat keponakanku dulu."tukas Hasan sembari memutarkan tubuhnya dan melangkah meninggalkan kedua orang tuanya.

Hasan tersenyum melihat bayi Hana di balik kaca,hatinya menghangat memandang bayi mungil yang tengah tertidur pulas.

Nak,paman janji akan menjaga kalian berdua dari orang yang tak mengharapkan kehadiran kamu di dunia ini.Semoga kamu jadi anak yang Sholeha dan juga menjadi anak yang membanggakan untuk kita semua.

***

Sudah tiga hari Hana belum siuman,Pak Rusli yang saat ini tengah menjaga Hana terus berada di samping putri tercintanya.Setelah mendengar semua perkataan Hasan tempo hari tentang Anton,hati Pak Rusli merasa bersalah karena Pak Rusli lah yang meminta Hana tetap bertahan hidup dengan Anton meski Hana sudah pernah mengatakan ingin berpisah dengan Anton.

"Nak,bangun.Apa Na nggak mau menggendong bayi Na yang sangat cantik itu.Bapak mohon Na bangun, Bapak janji akan memenuhi permintaan Na yang ingin pisah dari Anton."ucap Pak Rusli dengan mata yang berkaca-kaca memandang wajah Hana yang masih betah dalam tidurnya.

Pak Rusli menggenggam tangan Hana dan membawa tangan Hana ke dahinya seraya terisak melihat Hana yang belum sadar.Di tengah isakannya,jemari Hana bergerak pelan.

Pak Rusli memandang Hana dan Hana mulai mengerjapkan kedua matanya secara perlahan.Pak Rusli tersenyum lega saat Hana membuka matanya,lalu pandangan Hana jatuh ke arah Bapaknya.

"Bapak..."lirih Hana memandang Bapaknya.

"Alhamdulillah, akhirnya Na bangun juga."ucap Pak Rusli seraya tersenyum.

"Pak,anak Na?"tanya Hana.

"Bayi Na lagi di ruang bayi.Anak Na perempuan,dia sangat cantik seperti Na dan juga sehat."

Hana tersenyum mendengar bayinya terlahir dengan selamat serta dalam keadaan sehat.Hati Hana ingin segera melihat buah hatinya.

"Na mau melihat anak Na, Pak."ungkap Hana.

"Iya,nanti ya.Bapak harus tanya dulu sama suster,bapak panggil Ibu dulu ya."tukas Pak Rusli lembut.

Hana mengangguk pelan dan pak Rusli keluar untuk memanggil istrinya.Saat membuka pintu Pak Rusli tertegun dengan kedatangan Anton bersama kedua orang tuanya.Pak Rusli menatap Anton dengan tatapan tajam.

"Gimana keadaan Hana?"tanya Bapaknya Anton.

"Buat apa kalian datang kesini."ucap Pak Rusli menahan amarahnya.

"Maaf,saya baru tahu kalau Hana sudah melahirkan.Andai saja saya tak datang berkunjung ke kontrakan mereka,maka saya tidak akan tahu kalau Hana sudah melahirkan."

"Oh ya.. bukannya Anton sudah tau kalau Hana sudah melahirkan.Lantas ngapain saja selama Hana di rawat di sini."tukas Pak Rusli berang.

Bapaknya Anton mendesah dengan sikap anaknya yang selalu semena-mena terhadap Hana.Bahkan Bapaknya Anton sudah sering menasihati Anton agar menerima keadaan Hana dan juga bersikap lembut kepada Hana.

Bapaknya Anton hanya kecewa di awal tapi setelah mendengar penjelasan dari Hana yang mengungkapkan yang sebenarnya,sikap Bapaknya Anton mulai melunak tapi tidak untuk Ibunya Anton.Ibunya Anton Sampai sekarang tetap membenci Hana.

"Maaf dengan sikap anak saya Pak?, sekarang gimana keadaan Hana,apa Hana baik-baik saja?"tanya Bapaknya Anton.

"Anda tahu,anak saya berjuang melahirkan anaknya.Setelah cucu saya lahir detak jantung Hana berhenti tapi Tuhan masih sangat menyayangi anak saya sehingga anak saya kembali bernafas meski keadaannya kritis bahkan sampai sekarang Hana belum sadar."ucap Pak Rusli.

"Lebih baik kalian semua pulang,percuma menjenguk anak saya karena Hana belum sadar-sadar."dusta Pak Rusli memandang nyalang ke arah Anton, sedangkan Anton hanya bersikap cuek dan tak peduli dengan keadaan Hana.

"Tapi saya boleh melihat bayi Hana?"tawar Bapak Anton.

"Maaf saya tidak mengizinkannya,silahkan tinggalkan tempat ini."tegas Pak Rusli.

"Sombong sekali kalian ini, mentang-mentang Hana sudah melahirkan kalian tak mengizinkan kami menemui Hana dan juga bayi haramnya itu."geram Ibunya Anton.

"Cukup,anda tidak berhak mengatai cucu saya bayi haram.Lebih baik anda pergi dari sini jika tidak saya akan panggil keamanan!."ucap pak Rusli berang

"Cih,siapa juga yang sudi menemui cucu haram anda itu,bayi yang tidak tau asal usulnya itu."

"Bu sudah..jangan terus menghina Hana!"kesal Bapaknya Anton kepada istrinya.

"Ayo,kita pulang saja.Ngapain kita ke sini,hanya menghabiskan waktu saja."tukas Ibunya Anton seraya menarik tangan suaminya,sedangkan Anton mengikuti langkah sang Ibu.

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

semoga anton dn ibunys kenak karma

2023-07-27

0

siccasiccasic

siccasiccasic

Ya mbok kek gini pas udah sama Aries biar makin² merasa bersalah Ariesnya. Gue suka part si cowo kalo udah ngerasa bersalah+menyesal sampek putus asa gitu.

2022-04-29

0

Ranie

Ranie

coba kamu jujur dr awal Hana .... mana ada lelaki yg mau menerima wanita yg hamil anak orang lain,walopun aku ga membenarkan sikap Anton ....

2022-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Ternodai
2 Pulang Kampung
3 Pingsan di hari pernikahan.
4 Hamil
5 Perlakuan Anton
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 84
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Bonchap 1
112 Bonchap 2
113 Bonchap 3
114 Bonchap 4
115 Bonchap 5
116 Bonchap 6
117 Bonchap 7
118 Bonchap 8
119 Promo Novel Baru
120 Novel Baru
121 Promo Novel Baru
122 Pengumuman Novel Baru.
123 Membawa novel baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Ternodai
2
Pulang Kampung
3
Pingsan di hari pernikahan.
4
Hamil
5
Perlakuan Anton
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 84
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Bonchap 1
112
Bonchap 2
113
Bonchap 3
114
Bonchap 4
115
Bonchap 5
116
Bonchap 6
117
Bonchap 7
118
Bonchap 8
119
Promo Novel Baru
120
Novel Baru
121
Promo Novel Baru
122
Pengumuman Novel Baru.
123
Membawa novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!