Hana tersenyum bahagia saat suster membawa bayinya,Hana sudah tidak sabar ingin segera menggendong buah hatinya.
Suster memberikan bayinya ke pangkuan Hana,bayi Hana menggeliat saat berada di pangkuannya.Hana terus tersenyum merekah menatap sang buah hati yang ternyata sangat cantik dan imut.Hana tak henti-hentinya memandang wajah bayinya yang tengah tertidur di pelukannya.
"Siapa namanya Na?"tanya Ibu Dumiya yang kini ikut memandang cucunya.
"Namanya Aisyah Ayumna Putri."
"Wah,nama yang sangat cantik.Persis seperti wajahnya yang cantik."seru Ibu Dumiya.
Bayi Hana tersenyum dalam tidurnya seakan bayi Hana paham karena sudah di beri nama oleh Ibunya.Hana mengelus kepala Baby Ais dan Baby Ais mengerjapkan matanya dan tersenyum menyambut sang Ibu.
"Bu,Na sangat bahagia sekali.Akhirnya Na bisa menggendong bayi Na,Bu."ujar Hana seraya berkaca-kaca memandang wajah cantik Putri tercintanya.
"Iya, Ibu juga merasakan yang sama."timpal Ibu Dumiya sembari tersenyum.
Hana mencium pipi gembul Baby Ais dan Baby Ais menggeliat tidak lama baby Ais menangis.
Oek..Oek..Oek
"Bu.."
"Mungkin Ais haus.."
Hana membuka kancingnya dan mengeluarkan salah satu gunungnya dari bra,lalu segera mendekatkannya ke mulut baby Ais.Baby Ais langsung menyesap ASI-nya dengan sangat kuat.
"Haus ya nak..."kata Hana seraya mengelus kepalanya.
Ada rasa yang tak bisa di jabarkan olehnya,rasa yang sangat bahagia karena selama ini menantikan kehadiran buah hatinya yang akan menemani hari-hari Hana yang kesepian dan sebagai penyemangat untuk Hana menjalani hidup ini.
***
Semenjak Hana sudah sadar, keadaan Hana semakin membaik.Jadi Hana pun sudah di perbolehkan pulang oleh dokter.
Dan di sinilah Hana Sekarang,berada di rumahnya.Baby Ais saat ini tengah di kelilingi oleh kedua keponakan Hana,Danis dan Desi juga Rossiyana serta Ibu Dumiya, Sedangkan Hana di suruh istirahat, mumpung Baby Ais ada yang jaga.
Anton saat ini tengah menghadapi Pak Joko,orang yang telah membuat dirinya kalah dalam berjudi.Pak Joko datang tak sendirian,Pak Joko datang bersama para bodyguardnya yang berbadan besar dan sangar.
"Hey, Anton cepat bayar hutang-hutang kamu."Hardik yang pak Joko.
"Saya belum ada uangnya."sahut Anton gugup.
"Halah,dari kemarin nggak ada terus, kalau kamu tak membayar hutang kamu maka hutang kamu beranak menjadi seratus juta."ucap Pak Joko dengan tatapan tajam.
Anton menelan ludahnya saat mendengar hutangnya yang semakin banyak hatinya semakin gusar.
"Saya kasih kamu waktu tiga hari,jika kamu tidak membayar hutangnya maka saya akan ambil alih rumah orang tua kamu dengan paksa."sentak Pak Joko.
"I.. iya."jawab Anton terbata-bata.
"Ayo,kita pergi."ajaknya kepada anak buahnya.
"Ingat Anton, saya tidak main-main dengan perkataan saya."ancam Pak Joko lalu pak Joko dan anak buahnya pergi dari hadapan Anton sembari menggebrak pintu rumah.
Sekarang Anton frustasi,bingung mencari uang dengan waktu cepat.Anton mondar-mandir sambil berpikir gimana caranya dia mendapatkan uang dengan cepat
"Aahhh..."teriak Anton sembari mengacak rambutnya lalu mengusap wajahnya kasar.Pikirannya buntu tak tahu harus bagaimana lagi.
"Dari mana saya harus mencari duit dengan waktu yang cepat."gumam Anton seraya terduduk lemas.
Tiba-tiba Anton teringat kemarin saat dia sedang membeli rokok ada orang yang ingin mengangkat seorang anak dan akan membayarnya berapapun.Anton menyeringai dan segera menyusun rencana.
Di sinilah Anton,berdiri di depan rumah mertuanya.Ada rasa gugup di hati Anton dan harus menyiapkan diri dengan berbagai cercaan dari keluarga Hana tapi Anton tak akan menyerah dan dia harus mendapatkan apa yang dia mau.
"Baiklah,saya harus segera memulainya."ucapnya seraya memantapkan diri dan melangkah ke teras rumah mertuanya.
Tok tok tok
Pintu di buka oleh ibu mertuanya,Anton tersenyum ramah menatap mertuanya.Sedangkan Ibu Dumiya menatap sinis Anton.
"Mau apa kamu ke sini?"tanya Ibu Dumiya dingin.
"Maaf Bu, saya mengaku salah.Saya datang ke sini ingin bertemu dengan Hana dan ingin meminta maaf kepada Hana,saya sangat menyesal karena telah mengecewakan anak Ibu."ucap Anton dengan penuh penyesalan juga tatapan sendu.
"Ck,kami sudah tak mau menerima kamu lagi."sergah Ibu Dumiya.
"Bu.. saya mohon maafkan kesalahan saya.Saya sungguh-sungguh menyesalinya,saya nggak bohong Bu."sembari menitikkan air mata.
"Siapa Bu?"tanya Hana mendekati Ibunya sembari menggendong bayinya.
"Hana..."teriak Anton.
"Mas Anton.."cicit Hana yang terkejut melihat Anton yang berdiri di depan ibunya.
"Na,saya mohon maafkan kesalahan yang sudah saya perbuat sama kamu.Saya benar-benar minta maaf untuk semuanya, saya sangat menyesal."tutur Anton sembari meneteskan air matanya.
"Na,saya tulus datang kesini hanya untuk dapat ampun dari kamu, sayang.."kata Anton sembari mengelap air matanya.
"Ayo kita pulang dan kita mulai dari awal lagi,saya janji akan berubah untuk kamu dan juga bayi kita."ucap Anton dengan tatapan memohon.
Hana menghela nafasnya, pandangannya jatuh ke wajah bayinya.Selama ini Hana sudah berusaha menjadi istri yang baik untuk Anton meski sikap Anton selalu kasar padanya.Hati Hana sudah sangat menderita hidup bersama dengan Anton dan Hana sudah tak sanggup lagi hidup bersama dengan Anton,tapi Hana melihat Anton seperti bersungguh-sungguh meminta maaf.Tapi Hana harus segera mengambil keputusan.
"Maaf Mas,Na nggak bisa kembali lagi denganmu.Na ingin pisah darimu Mas."tegas Hana.
"Hana, saya mohon maafkan saya dan ampuni semua kesalahanku yang sering menyakitimu,saya mohon Na."Anton menyatukan tangannya di depan dadanya lalu Anton berlutut dan mulai terisak.
"Maaf Mas, keputusanku sudah bulat."tegas Hana.
"Hana,saya mohon.."tutur Anton.
Tapi keputusanku sudah bulat ingin cerai denganmu.tukas Hana.
"Baiklah,saya tidak akan memaksa kamu tapi izinkan saya menebus semua kesalahanku.Izinkan saya tinggal bersamamu selama dua hari sebagai permintaan terakhir dan saya janji tidak akan menuntut apapun dari kamu.Ingat Na,kamu masih istri sah saya,"sambung Anton penuh dengan harap.
Hana mendesah samar dan memandang wajah Anton yang terlihat kusut juga tak terurus.
"Na nggak mau ambil keputusan sendiri.Na harus berbicara dengan kedua orang tuaku."tukas Hana.
"Baiklah,saya tunggu keputusannya sekarang."timpal Anton lalu Anton bangkit dan duduk di teras,Anton akan tetap menunggunya di sana.
Hana mengajak kedua orang tuanya berbicara soal keinginan Anton dan sekaligus minta pendapat kepada orang tuanya terutama bapaknya.Hana tidak mau salah langkah mengambil keputusan,maka dari itu Hana perlu berbicara dengan kedua orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Nur Lizza
jgn mau na ente ank mu di culik
2023-07-27
1
Sukliang
aduhhh napa dak diudir aja hsna
2022-03-07
0
안니사
Dasar lelaki bi*d*p......
2022-03-07
1