Key menatap rumah minimalis dua lantai di depannya. Rumah yang dia tinggali bersama ayahnya sejak dirinya masih kecil. Dan bahkan rumah ini sudah di tinggali kedua orang tuanya jauh sebelum dirinya lahir.
Key masih ingat, rumah peninggalan ayahnya ini dulu hanya terdiri dari bangunan satu lantai, hingga beberapa tahun belakangan, usaha rumah makan milik ayahnya mulai berkembang pesat hingga sebagian hasilnya digunakan untuk merenovasi rumah ini agar menjadi lebih nyaman.
Namun sayang, ayahnya hanya bisa menikmati kenyamanan rumah ini sebentar saja. Karena ternyata sang pencipta sudah lebih dulu memanggil ayahnya.
Key mencoba menarik nafas dalam-dalam saat kenangan bersama ayahnya kembali berlarian di ingatannya, hingga membuat rasa sesak dan nyeri itu kembali muncul di dadanya.
"Kamu bisa berkunjung kesini kapanpun kamu mau," ucap mom Lisa dan berhasil membuyarkan lamunan Key.
Key menengok kearah mom Lisa hingga membuat senyum samar tersungging di bibirnya. 'Setidaknya sekarang ada Tante Lisa dan suaminya yang akan selalu bersamaku. Ya semoga saja merka selalu bersamaku.' Key berdo'a di dalam hatinya.
"Sudah ayo! Ini sudah sore dan sepertinya sebentar lagi hujan akan turun." ujar Dad Kim sembari menarik dua buah koper berukuran besar milik Keyra dan memasukannya ke dalam bagasi mobil.
Sejenak Key menatap rumah peninggalan ayahnya sebelum akhirnya mengikuti langkah mom Lisa masuk ke dalam mobil. 'Ayah, walaupun Key tak lagi tinggal di rumah kita lagi, tapi semua kenangan indah saat kita bersama akan selalu Key bawa kemanapun Key pergi. Dan Key janji, Key akan sering-sering mengunjungi ke rumah kita.'
~
Perjalanan dari rumah Key ke kediaman Kim memakan waktu kurang lebih satu jam. Karena rumah Key yang berada di pinggir ibu kota.
"Kamarnya udah siap mbak?" tanya mom Lisa pada mbak Siti sang asisten rumah tangga yang saat ini datang menyambutnya.
"Sudah Bu," jawab Mbak Siti.
Mom Lisa menganggukan kepalanya. "Makasih ya mbak," ujar mom Lisa. "Ayo Key, tante tante anter ke kamar kamu," ucap mom Lisa sembari menggandeng tangan gadis remaja di sampingnya.
Kedua wanita berbeda usia itu berjalan naik ke lantai dua. Karena mom Lisa memang sengaja membuat kamar Key berdampingan dengan kamar Alex. Tujuannya tak lain agar Alex bisa lebih dekat dengan Key dan siapa tahu dengan cara ini Alex bisa menerima Key sebagai istri dan bukan sebagai adik lagi.
"Sekarang kamu istirahat dulu. Nanti tante panggil saat jam makan malam," ujar mom Lisa dan di balas anggukan kepala oleh Key.
"Kalau gitu tante keluar dulu. Kalau ada apa-apa kamu bisa panggil tante. Atay kalau gak kamu bisa panggil anak tante, kamar dia ada di sebelah kamar kamu," ucap mom Lisa sebelum akhirnya benar-benar pergi meninggalkan Key sendiri di kamarnya.
Tok..Tok.. Tok..
"Kim. Kikim," panggil mom Lisa sembari mengetuk pintu kamar sang putra.
"Ya mom... sebentar," sahut Alex. Hingga tak lama kemudian pintu kamar Alex terbuka dari dalam.
"Astaga.... Kikim!" pekik mom Lisa menatap tak percaya pada sang putra yang saat ini hanya memakai celana pendek tanpa baju dan membiarkan tubuh bagian atasnya terekspos. Bentuk perutnya bagus sih, hanya saja mom Lisa khawatir jika Key melihat Alex tak memakai baju seperti ini.
"Sstttt..." desis Alex sembari menutup kedua telinganya. "Mommy kenapa sih teriak-teriak? Mana kenceng lagi," ketus Alex sebal.
"Masuk!" Tak menjawab pertanyaan Alex, mom Lisa justru mendorong tubuh sang putra masuk kedalam kamarnya.
"Mommy kenapa sih. Aneh banget," ujar Alex bingung.
"Kenapa kamu gak pake baju?" tanya Mom Lisa sembari menatap tajam lawan bicaranya.
"Kok tanya kenapa? Kan Alex udah biasa tidur gak pake baju. Ini Alex juga baru bangun gara-gara Mommy ngetok pintu udah kayak lagi mukul bedug masjid," jawab Alex dengan wajah bingungnya saat melihat tatapan tajam mom Lisa.
"Iya tapi sekarang beda. Di rumah ini ada perawan," ketus mom Lisa.
"Perawan? Mana ada perawan di rumah ini. Mommy sama Mbak Siti kan udah tua, mungkin malah udah menopause," ucap Alex sembari terkekeh tanpa dosa. Dan hal itu justru langsung membuatnya mendapatkan pukulan keras dari Mom Lisa. "Auww...mom sakit," rintih Alex sembari mengusap kepalanya yang sedikit berdenyut.
"Mulut kau itu lho Lex." Mom Lisa hanya bisa menggelengkan kepala tanpa bisa berkata apapun lagi.
"Lah kan emang bener apa yang Alex omongin," kata Alex sambil nyenyir kuda.
"Bener sih bener tapi omonganmu yang kelewat jujur itu nyakitin hati mommy tau nggak?" ketus mom Lisa sebal.
Alex menggaruk tengkuknya. Merasa sedikit bersalah karena sudah berkata terlalu jujur pada mom Lisa. "Sorry mom. Alex bercanda."
"Bercandaanmu gak lucu Kikim."
"Mommy juga gak lucu manggil Alex kek gitu," ujar Alex dengan bibir manyunnya. Karena lagi dan lagi mom Lisa memanggilnya Kikim.
"Terserah mommy lah mau manggil kamu apa. Mommy yang nyetak kamu. Jadi mommy berhak manggil kamu sesuka hati mommy," jawab mom Lisa santai.
"Astaga mommy. Ngomongnya itu loh." Alex hanya bisa menggelengkan kepala mendengar jawaban mom Lisa yang sedikit vulgar.
"Dah gak usah komplen lagi. Mommy cuma mau ngasih tau kalau mulai sekarang Key bakalan tinggal di rumah kita," ucap mom Lisa mengatakan alasan kedatangannya ke kamar Alex.
"Hmm... terus hubungannya sama Alex apa?" tanya Alex yang memang sudah menenbak hal ini akan terjadi.
"Masih nanya lagi hubungannya apa? Nih yang pertama sekarang kamu harus selalu pakai baju kalau di rumah. Mommy gak mau kalau kedua mata Key ternodai karena liat perut kamu yang jelek itu."
"Mom jelek dari mana?" tanya Alex sebal. "Ini sixpack mom. Banyak cewek-cewek yang suka liat perut cowok kayak gini," lanjut Alex yang tak terima perutnya di bilang jelek. Karena dia sangat tahu banyak cewek di luaran sana yang begitu menyukai perut roti sobek seperti ini. Buktinya saja Ayura lebih suka perut sixpacknya daripada perut buncit Ello yang notabenenya adalah suaminya sendiri.
"Terserah kau saja Kim. Tapi tetep saja jangan pernah perlihatkan perutmu ini pada Key," ujar Mom Lisa memperingatkan.
"Hmm.... iya-iya. Lagian ngapain juga Alex perlihatin perut Alex sama dia," ucap Alex cuek.
"Siapa tau kamu mau caper," ujar mom Lisa sinis.
"Gak akan. Key bukan tipe gadis yang Alex suka," balas Alex dengan sangat yakin. 'Mana mungkin gue suka cewek tomboy kayak gitu.'
"Oke.. kita lihat saja nanti," gumam mom Lisa lirih.
"Apa mom?" tanya Alex yang tak begitu mendengar gumaman mom Lisa.
"Gak pa-pa. Mom kesini cuma mau nagih janji kamu tadi saat di rumah Key."
"Janji? janji yang mana?"
"Janji kamu yang katanya mau jagain Key sebagai adik," ujar Mom Lisa.
"Ohh, itu mah gampang. Serahin sama Alex. Alex bakal jagain dia sepenuh hati. Karena walau bagaimanapun ayahnya sudah menyelamatkan Dad Kim."
"Oke, mommy pegang janji kamu," ujar mom Lisa dan di balas dengan Alex yang mengacungkan dua jempol tangannya.
"Ya udah mom balik ke kamar dulu," ujar mom Lisa dan langsung berjalan menuju kearah pintu kamar Alex. Namun detik selanjutnya mom Lisa membalikan tubuhnya lagi untuk menghadap sang putra. "Oh iya mommy lupa ngasih tahu kalau kamar Key ada di sebelah kamarmu."
"What? Kenapa di sebelah kamar Alex?" tanya Alex yang terlihat begitu kaget. Namun sayang Mom Lisa tak menjawab pertanyaannya dan justru langsung pergi begitu saja meninggalkan kamar Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Alula Shahin Lashirania
makin seru aja
2022-02-11
1
Ririe Handay
😂😂😂😂
2022-01-27
1
Pesek Gitank
g sabar liat bucinnya alex
2021-12-14
1