Lagi-lagi Alex masih memilih untuk diam. Dia menatap kedua mata Zea, mencoba sebisa mungkin untuk membaca isi hati gadis itu.
Alex berusaha mencari tahu apa tujuan Zea meminta dirinya untuk menjadi kekasihnya. Bukankah dulu Zea menolak dirinya mentah-mentah? Bahkan Zea pergi begitu saja tanpa memberi alasan kenapa dia menolak perasaan Alex.
Dan hari ini mereka baru saja bertemu setelah dua bulan lebih putus komunikasi karena Zea yang memang sengaja memblokir nomer telepon Alex. Lalu di hari pertama bertemu ini, Zea tanpa basa-basi meminta Alex untuk menjadi kekasihnya. Bukankah hal ini patut untuk Alex curigai? Karena Alex juga tak akan mau sakit hati untuk kedua kalinya yang di sebabkan oleh satu gadis yang sama.
Apalagi Nana sahabat virtualnya sudah bersusah payah membantunya melupakan Zea. Ya kalau Alex boleh jujur, rasa itu masih ada untuk Zea. Hanya saja mungkin sudah tak sebesar dulu.
"Lex, lo maukan jadi pacar gue? Gue janji gue gak bakalan nyia-nyiain cowok sebaik lo," ujar Zea memohon.
"Zee gue........"
Drt.. Drt.. Drt..
Suara dering ponsel terdengar dari dalam saku celana Alex hingga membuat Alex mengalihkan fokus ke benda pipih miliknya.
"Mommy," gumam Alex saat melihat nama sang penelepon di layar ponselnya. "Gue angkat telfon dulu," izin Alex dan di balas anggukan kepala oleh Zea.
Alex memilih sedikit menjauh dari Zea agar bisa menerima panggilan telepon dari sang mommy dengan lebih nyaman. "Yes, mom. Kenapa?" tanya Alex begitu panggilan telepon tersambung.
"Kikim kamu dimana?" mom Lisa balik bertanya.
"Alex masih ada di luar mom. Masih ada perlu. Emang kenapa?" tanya Alex heran. Pasalnya mom Lisa sangat jarang menanyakan krberadaannya saat jam-jam sore seperti sekarang.
"Pake nanya lagi. Kenapa kamu belum jemput Key? Ini udah jam berapa?" tanya mom Lisa dengan nada suara yang terdengar sangat kesal.
"Astaga. Sorry mom, Alex lupa kalau harus jemput Key," sahut Alex merasa bersalah. Apalagi saat melihat jam di tangannya yang sudah menunjukan pukul enam sore.
"Cepat jemput dia. Kasihan, mommy khawatir dia merasa tak di perdulikan oleh kita," perintah mom Lisa. Dan mau tak mau Alex harus mengiyakan permintaan sang mommy.
"Huft.. baru sehari jadi abang udah lupa tanggung jawab buat jagain adek," gumam Alex mengrutukti dirinya sendiri.
Bagaimana bisa Alex lupa untuk menjemput Keyra. Padahal tadi pagi dia sudah berhasil menjadi kakak yang terlihat sangat peduli dengan adiknya. Namun saat ini Alex seakan lupa jika tanggung jawabnya pada Keyra bukan hanya pagi tadi saja. Tapi masih panjang sampai seterusnya. Sampai Keyra menemukan pria yang bisa menjaganya dengan sangat baik.
"Zee, sorry gue harus balik duluan," pamit Alex sembari mengambil tas punggungnya yang berada di atas kursi.
"Tapi kita belum selesai bicara Lex." Zea berdiri, dia menahan lengan Alex saat pria itu hendak pergi meninggalkan meja mereka setelah meletakan sejumlah uang untuk membayar pesanaan dan sedikit tip untuk pelayan.
"Sorry Zee tapi gue lagi buru-buru," ucap Alex, dia melepaskan belitan tangan Zea di lengannya. Dan tanpa mengatakan apapun lagi, Alex langsung bergegas menuju pintu keluar.
"Lex......" panggil Zea, namun Alex sama sekali tak menggubris panggilannya.
Di pikiran Alex saat ini hanya tertuju pada Key. Alex khawatir Key kesal padanya dirinya karena ia yang telat menjemput.
Apalagi mengingat tadi pagi Jesy yang terus mengomelinya di sepanjang jalan hanya karena telat menjemput selama lima menit. Lalu bagaimana Key? Bisa-bisa gadis itu kesal setengah mati karena dia yang telat menjemput hingga berjam-jam.
Lagi sudah mulai gelap begitu Alex tiba di kediaman Aditama. Dan seperti biasa dirinya langsung masuk kedalam rumah tanpa permisi setelah tadi sempat menyapa Pak Sapto satpam di rumah ini.
"Sore menjelang malem Pi." Alex mendekat ke arah Papi Genta yang saat ini sedang menonton televisi di ruang keluarga. Tak lupa dia mencium punggung tangan Papi Genta seperti yang biasa dia lakukan jika sedang ingat.
"Mau jemput Keyra?" tanya Papi Genta.
"Iya Pi. Dia ada dimana ya?" Alex bertanya dengan kepala clingak-clinguk mencari sosok adik barunya.
"Dia ada di gazebo belakang. Lagi ngobrol-ngobrol sama yang lain," jawab Papi Genta.
"Ya udah Pi. Alex ke belakang dulu," pamit Alex dan langsung bergegas menuju halaman belakang kediaman Aditama.
Dari kejauhan, Alex dapat mendengar suara tawa yang tak asing dari beberapa orang yang yang dia kenal. Dan benar saja, Keyra, Ayura dan Ello sedang tertawa karena lelucon yang di lontarkan oleh Hiro.
"Ehem...." Alex berdehem kecang untuk memberitahu ke empat orang di sana tetang keberadaannya. Namun sayang, terlalu asik mendengar lelucon dari Hiro membuat keempat orang disana tak mendengar deheman Alex. Dan hal itu tentu saja membuat Alex kesal.
Apalagi melihat tawa Keyra yang baru pertama kali dia lihat. Membuat Alex merasa gagal menjadi seorang kakak. Karena sejak kematian pak Santoso ayah Keyra, Alex hanya melihat Key yang sering melamun dan menangis, tanpa ada tawa sedikitpun.
"Key udah sore, ayo kita pulang," ujar Alex hingga membuat keempat orang disana menatap ke arahnya.
"Elo udah dateng. Kemana aja baru nyampek sini? Perasaan lo tadi udah pulang duluan," ujar Hiro menatap heran ke arah Alex.
"Tadi ada perlu," jawab Alex. "Ayo Key pulang," ajak Aldx lagi.
"Kak Keyra bakalan makan malem disini kak. Jadi pulangnya nanti setelah makam malem," sahut Ayura yang saat ini masih menatap Alex.
"Tapi mommy udah nyuruh kita pulang sekarang," ucap Alex. Dia tak mau Keyra lebih lama disini. Atau lebih tepatnya tak mau Keyra lebih lama dekat-dekat dengan Hiro. Entah kenapa rasanya tak rela. Padahal disini dia dan Key tak memiliki hubungan sama sekali kecuali sebatas kakak dan adik angkat.
Mungkin Alex merasa tersaingi, karena selama ini dia sangat tahu jika Hiro adalah sosok kakak idaman bagi semua orang. Dan Alex tak suka pada Key yang terlihat mengagumi Hiro. Alex hanya ingin Key kagum pada dirinya sebagai kakak angkat yang sempurna. Bukan malah kagum dengan kakak orang lain.
"Gue udah telfon mom Lisa. Dan mom Lisa gak masalah kalau Key pulang setelah makan malam," ucap Ello menjelaskan jika dia sudah lebih dulu meminta izin pada mom Lisa.
"Tapi barusan mommy telfon suruh jemput Key," sahut Alex yang masih keukeuh ingin mengajak Key pulang sekarang juga.
"Ckk... gak percayaan banget sih lo ngab," ketus Ello kesal. "Kalau gak percaya lo telfon aja mom Lisa," ucap Ello lagi.
Hingga mau tak mau Alex pun menghubungi mom Lisa. Dan sialnya semua yang di katakan Ello benar adanya. Ello sudah menghubungi mom Lisa dan memintakan izin agar Key bisa pulang setelah makan malam bersama di kediaman Aditama dan mom Lisa juga sudah mengizinkan.
'Sial.....' batin Alex kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Alula Shahin Lashirania
Kikim cemburu pasti
2022-02-11
2
Ririe Handay
biasa aja x Kikim.....
2022-01-27
1
Misnawati Vivo
benar tu Lex jgn percaya dulu sama zea
2021-12-29
1