Rencana Alex bertemu dengan Hiro siang ini diundur karena ternyata Hiro harus menghadiri pertemuan mendadak yang tak bisa di wakilkan. Hingga membuat Alex memutuskan untuk langsung pulang kerumah agar bisa log in game bersama sahabat virtualnya.
Entah kebetulan dari mana, saat Alex patah hati, dia tanpa sengaja menemukan sahabat virtual dari game yang dia mainkan. Seorang gadis yang hingga saat ini tak Alex ketahui nama asli maupun rupanya. Karena gadis itu sama sekali tak mau dia ajak untuk sekedar video call atau bertukar foto.
Walaupun tak tau rupa dan namanya, tapi entah kenapa Alex merasa nyaman mencurahkan keluh kesahnya tentang cinta pada sahabat virtualnya itu daripada bercerita pada kedua sahabatnya, Ello dan Mike. Alasannya karena Ello dan Mike selalu meledek dirinya playboy melow.
Alex mencoba mengerti kenapa kedua sahabatnya seperti itu. Karena pada dasarnya Alex sendiri merasa cinta pertamanya ini berhasil membuat dirinya menjadi sosok melankolis hingga pasti membuat kedua sahabatnya merasa tak nyaman. Karena selama ini yang Ello dan Mike hanya tahu jika dirinya akan dengan mudah bergonta ganti pasangan tanpa melibatkan perasaan di dalamnya.
"Abis selesai maen game kita ngobrol ya," pinta Alex di tengah-tengah pertandingan.
Dan pada akhirnya Alex dan sahabat virtualnya mulai melakukan mengobrol di room game.
"Nana," panggilan Alex pada sahabat virtualnya. Nama itu berasal dari user name di akun game gadis itu.
"Iya," jawab gadis itu dengan suara yang selalu terdengar lembut di telinga Alex.
"Kita ketemu yuk," ajak Alex. "Kamu kan juga tinggal di Jakarta. Masa kita udah temenan satu bulan tapi belum pernah ketemu," sambung Alex.
"A-aku...."
"Mau ya, please. Aku pengen ketemu sama kamu. Pengen kenal kamu lebih deket," pinta Alex memohon. Karena kalau boleh jujur, Alex merasa nyaman dan nyambung saat mengobrol dengan sahabat virtualnya hingga Alex sangat berharap mereka juga bisa berteman di dunia nyata.
"Tapi a-aku," gadis itu menjeda ucapannya. Ini bukan pertama kalinya Alex mengajaknya bertemu, tapi gadis itu selalu saja menolak ajakan Alex.
"Please," ucap Alex kembali memohon.
"Emm...baiklah, weekend ini kita ketemuan," jawabnya lirih.
"Yes, thanks Nana. Aku udah gak sabar ketemu sama kamu," sahut Alex girang. Rasanya sangat membahagiakan saat dirinya bisa bertemu dengan sahabat virtualnya. Sahabat yang belum pernah bertemu satu sama lain tapi bisa mengerti dirinya.
"Iya, see you weekend Alex," ujar gadis itu dan langsung keluar dari room game.
Alex menatap layar ponselnya yang mulai redup. Entah kenapa hatinya terasa berbunga-bunga saat mengetahui jika dirinya akan bertemu dengan sahabat virtualnya.
"Gak sabar nunggu weekend," gumam Alex sembari menatap avatar (foto profil akun game) milik Nana dengan foto seorang gadis berambut hitam yang panjangnya hampir sebahu. Tapi sayangnya foto itu di ambil dari belakang hingga Alex tak bisa melihat seperti apa wajah sahabat virtualnya.
~
Rencana bertemu sahabat virtualnya, menjadi mood booster tersendiri bagi Alex. Bahkan dia bangun pagi-pagi sekali sebelum jam alarm berbunyi. Dan ini termasuk rekor bangun terpagi untuk dirinya.
Alex meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Semalam dia sudah meminta nomer telepon Nana, dan pagi ini dia ingin mengirim pesan selamat pagi untuk sahabat virtualnya itu.
"Ckk... mereka gak bosen apa spam chat kek gini," gerutu Alex saat melihat puluhan pesan dari ke tiga pacarnya. Dia sama sekali tak berniat membaca apalagi membalas pesan dari mereka. Karena pada dasarnya dia berpacaran dengan mereka hanya karena tak mau berstatus menjadi playboy jomblo lagi.
Alex tak pernah meminta mereka untuk menjadi pacarnya, karena gadis-gadis itulah yang datang dan menawarkan diri untuk menjadi pacarnya.
Alex merasa heran pada pacar-pacarnya. Padahal dia sudah sangat cuek, tapi ketiga sama sekali tak ada yang meminta putus dan memilih bertahan dengan hubungan yang tak ada kejelasan ini.
Kenapa tak ada kejelasan? Karena Alex hanya akan menemui mereka seminggu sekali. Dan itupun tak lama.
Setelah berfikir sedikit lama, akhirnya Alex mulai mengetik pesan dan langsung mengirimkannya ke Nana.
[Selamat pagi bestie. SELAMAT!! Karena kamu udah jadi yang pertama aku ucapin selamat pagi. Meskipun aku punya ribuan teman. Mulai dari yang jelek, lumayan sampai yang cakep, tapi aku lebih suka untuk menyapa dari yang paling jelek🤪🤪🤪]
Alex terkekeh saat membaca pesan yang dia kirim. Hingga tak lama kemudian sebuah pesan balasan masuk.
[Selamat pagi juga Alex. Walaupun aku terjelek, tapi aku bahagia karena bisa jadi orang pertama yang mendapatkan ucapan selamat pagi darimu]
Alex tersenyum sambil kembali mengetik pesan balasan. [Walau kamu terjelek, tapi kamu terbaik. Semoga harimu menyenangkan Nana😁😁]
Alex kembali meletakan ponselnya di atas nakas setelah membaca pesan balasan dari sahabat virtualnya. [Semoga harimu juga menyenangkan Alex. *Fighting***💪💪💪**]
Terlalu bahagia mendapat semangat dari sahabat virtualnya, membuat Alex bersiul dan bersenandung saat memulai aktivitasnya. Saat di kamar mandi, saat bersiap ke kampus. Bahkan saat dirinya menuruni satu persatu anak tangga dari lantai dua menuju ke lantai satu rumahnya.
"Dapet wangsit dimana kamu Kim?" tanya Mom Lisa yang baru keluar dari kamarnya. "Kok tumben jam segini udah siap," lanjutnya lagi.
"Mommy apaan sih. Anaknya rajin bukannya di puji biar makin semangat malah di ledekin," sahut Alex sebal.
"Mommy gak ngledek kamu. Cuma mommy merasa sedang terjadi keajaiban dunia pagi ini," ucap Mom Lisa terkekeh.
"Ckk... Mommy ngeselin deh."
"Ada apa sih pagi-pagi udah ribut-ribut?" sela Dad Kim yang juga baru keluar dari kamarnya.
"Ini Dad. Anak kamu tumben banget pagi-pagi udah siap ke kampus. Biasanya alarm aja gak mempan buat bangunin dia," jawab Mom Lisa sembari melirik sang putra yang terlihat cuek bebek.
"Mungkin Alex lagi jatuh cinta Mom. Kayak mommy gak pernah muda aja," ujar Dad Kim sembari berjalan menuju ruang makan dengan di ikuti oleh istri dan putra semata wayangnya.
"Tahayul," gumam Mom Lisa namun masih bisa di dengar oleh Alex yang berada tepat di belakangnya.
"Kok tahayul mom?" tanya Alex hingga membuat mom Lisa berhenti dan menatap tajam kearah Alex.
"Kamu pikir mommy gak tahu kalau kamu itu playboy," jawab mom Lisa menatap sinis ke arah putranya.
"Hah Playboy? Siapa yang bilang?" tanya Alex kaget.
"Kamu gak perlu tahu mommy tahu dari siapa," jawab mom Lisa. "Tapi awas kamu ya kalau sampe aneh-aneh. Mommy bakal pastiin kamu di coret dari KK keluarga Kim," ancam mom Lisa.
"Aneh-aneh apa? Orang Alex gak aneh-aneh kok," sahut Alex tak terima dengan tuduhan sang mommy.
"Jangan sampai kamu terjerumus samapi ke se* bebas. Kalau samapi itu terjadi, mommy bakalan pastiin buat langsung nikahin kamu sama cewek itu. Dan mommy juga bakal pastiin kamu akan di coret dari ahli waris Daddy kamu," ucap mommy Lisa kembali mengancam
"Santai mom. Alex gak bakalan kayak gitu. Karena Alex sadar, kalau Alex masih sangat butuh warisan Daddy biar bisa bertahan hidup," ujar Alex sambil terkekeh. Yang di ucapkan Alex memang benar adanya. Dia tak akan mampu bertahan hidup tanpa harta Daddy nya.
"Bagus kalau gitu," jawab mom Lisa lalu kembali melangkahkan kakinya menuju meja makan karena sang suami sudah berteriak memanggil namanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Alivaaaa
semangat Thor 💪🏻💪🏻
2022-04-25
1
Wiendhiet
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
2022-02-19
0
Nophy Rose01
Msh nyimak
2021-12-20
0