Setelah selesai makan malam, Alex langsung pamit pulang. Dan hal itu membuat perdebatan antara dirinya dan Keyra.
"Kakak yang bener aja. Masa abis numpang makan langsung pulang," bisik Key pada sang kakak angkat.
"Emangnya kenapa? Lagian kan mereka yang maksa kita makan malem disini. Bukan kakak," sahut Alex santai.
"Kak Key besok kesini lagi kan?" tanya Ayura yang masih belum puas mengobrol dengan Keyra. Ayura merasa cukup nyaman berteman dengan Keyra. Karena setelah sekian lama tak memiliki teman sebaya, kini Ayura bisa menemukan teman seusianya dan yang terpenting satu frekuensi alias memiliki banyak kesamaan. Salah satunya yaitu sama-sama menyukai game moba.
"Pake nanya lagi," gerutu Alex. "Ya jelas besok Key kesini lagi lah. Dia kan home schooling bareng elo. Dasar bocah prik (aneh)," sahut Alex sembari mendengus sebal saat mendengar pertanyaan Ayura yang seharusnya tak perlu di pertanyakan lagi.
Tak menyahuti perkataan Alex, Ayura justru memilih mengungkapkan apa yang ada di kepalanya. "Kak Key nginep disini aja. Daripada bolak balik capek. Kakak bisa bobok sama Ayura."
"Gak boleh!" sahut Alex dan Ello hampir bersamaan.
"Memang kenapa?" tanya Ayura dengan wajah polosnya yang terlihat bingung.
"Kalau kamu bobok sama Keyra, trus kakak bobok sama siapa?" tanya Ello dengan wajah memelas.
"Kan kakak bisa bobok sama kak Hiro," jawab Ayura tanpa dosa.
"Dih ogah gue tidur sama laki lo. Mending juga gue tidur sama kambing," sahut Hiro yang sama tak setuju dengan ucapan Ayura.
"Key gak boleh nginep. Nanti di cariin mommy," ujar Alex tegas. 'Enak aja maen nginep segala. Bisa-bisa kak Hiro modusin Keyra.'
"Kan bisa telfon buat izin," sahut Ayura. "Cepet telfon mom Lisa kak!" pinta Ayura pada sang suami.
"Gak boleh sayang. Keyra harus pulang. Mom Lisa pasti udah kangen seharian gak liat anak gadisnya," tolak Ello dengan selembut mungkin. Namun tetap saja membuat wajah Ayura di tekuk.
"Aku pulang aja ya Ra. Kan besok kita bisa ketemu lagi," ungkap Keyra yang memang sejak tadi memilih diam.
"Iya udah deh kak Key boleh pulang," balas Ayura yang akhirnya memilih mengalah. Karena dia merasa tak ada satupun orang yang setuju jika Key menginap dan tidur bersamanya.
Setelah pamit dengan papi Genta, Alex pun langsung mengajak Key untuk bergegas pulang. Dia tak mau Key dan Hiro terlalu lama berdekatan.
"Kamu jangan deket-deket sama Kak Hiro," ujar Alex begitu mobil yang dia kendarai keluar dari kediaman Aditama.
"Memangnya kenapa?" Key menatap ke arah Alex dengan wajah heran. Karena dari yang Key lihat, Hiro adalah sosok yang baik. Dan tak mungkin memberi pengaruh buruk untuknya.
"Ya kakak gak mau kamu deket-deket sama cowok yang baru kamu kenal," ujar Alex menatap sekilas ke arah Key sebelum kembali fokus menatap ke arah jalan di depannya.
"Berarti Key juga gak boleh deket-deket sama kak Alex dong?"
Alex kembali menatap Keyra dengan kedua alisnya yang sudah saling menyatu. "Kok gitu?"
"Ya tadi kata kak Alex, Key gak boleh deket-deket sama cowok yang baru Key kenal. Key kan juga baru kenal kak Alex," jawab Keyra dengan wajah polosnya.
"Haiss... gak gitu juga konsepnya," sahut Alex sembari menurunkan kecepantan mobilnya. "Kak Alex dan kak Hiro kan beda."
"Bedanya apa? Kalian kan sama-sama cowok yang baru Key kenal."
"Iya kita emang baru kenal. Tapi sekarang kamu adik kak Alex. Dan Dad and Mom udah ngasih tanggung jawab ke kakak buat jagain kamu. Jadi sebagai kakak, kak Alex gak mau adik kakak di sakitin sama cowok."
"Tapi kak Hiro baik kak. Dia gak mungkin nyakitin Key," sahut Key yang tak setuju jika dirinya harus menjaga jarak dengan Hiro.
"Mantan juga dulunya baik. Tapi ujung-ujungnya juga nyakitin," ucap Alex dan berhasil membuat Keyra bungkam.
"Kakak gak nyuruh kamu buat ngehindar dari kak Hiro. Kakak cuma minta kamu jangan terlalu deket. Kakak khawatir kamu baper dan akhirnya nyakitin perasaan kamu. Karna kak Alex sangat tahu kalau kamu bukan tipe kak Hiro. Semua perhatian yang kak Hiro kasih ke kamu semata karena dia anggep kamu seperti adiknya sendiri. Kayak dia perhatian sama Ayura," ucap Alex lagi.
Kini Key hanya bisa menundukan kepalanya. Dia mencoba membuka mata, mencoba menerima kenyataan yang baru saja kakak angkatnya ungkapkan.
'Kak Alex benar. Mana mungkin kak Hiro suka sama cewek kayak gue. Cewek yang sangat jauh dari kata cantik ataupun menarik. Banyak di luaran sana banyak cewek yang lebih pantas untuk pria dewasa dan mapan seperti kak Hiro. Dan yang pasti, cewek itu bukan gue,' batin Keyra yang memang sejak pertama bertemu sudah mengagumi sosok Hiro. Dan mulai saat ini dia harus sadar jika Hiro hanya bisa dia kagumi tanpa bisa dimiliki.
Key sadar jika dirinya tak sebanding dengan pria tampan itu. Dari segi fisik saja mereka sudah sangat tak cocok. Apalagi di tambah dari segi kasta. Dia yang hanya anak pemilik restoran sederhana dan Hiro yang seorang calon penerus Aditama Group.
"Udah nyampek, Ayo turun!" Key tersentak dari lamunannya. Setelah memastikan dirinya telah sampai di rumah, Key langsung turun dan masuk terlebih dahulu tanpa menunggu Alex.
"Huh....." Alex menghela nafas kasar saat melihat wajah murung Keyra. Dia merasa sedikit bersalah. Tapi mau bagaimana lagi, Alex merasa tak rela melihat kedekatan antara Key dan Hiro. Entah dia khawatir Keyra tersakiti atau dirinya yang tersakiti. Tapi yang Alex yakini, dia hanya tak ingin melihat adik barunya merasa kecewa. Dan sebagai seorang kakak, Alex harus menjaga keyra walau bagaimana pun caranya.
~
Alex merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah selesai membersihkan diri. Pandangan mata Alex menatap langit-lagit kamarnya. Jujur saja perasaannya saat ini sedang kacau berantakan karena gadis-gadis di sekitarnya.
Siapa lagi jika bukan Jesy, Zea dan Keyra. Alex merasa ketiganya berhasil membuatnya bingung.
Jesy memang pacar Alex. Tapi setelah berpacaran hampir satu bulan, Alex sama sekali belum memiliki perasaan apapun pada gadis itu. Kecuali perasaan malas berstatus jomblo jika dirinya putus dengan Jesy.
Dan sekarang Zea. Kenapa gadis itu tiba-tiba muncul setelah dua bulan lebih hilang bak ditelan bumi. Bahkan dengan entengnya, Zea meminta Alex untuk menjadi pacarnya.
Huh...dan yang lebih mengesalkan lagi, Alex merasa masih memiliki sedikit ketertarikan pada Zea. Tapi untuk menjalin hubungan dengan Zea rasanya tak mungkin. Alex khawatir Zea kembali mempermainkannya.
Alex meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Biasanya jika sedang galau seperti ini, Nana sahabat virtualnya akan selalu ada untuk menghiburnya. Mendengar keluh kesah Alex yang bisa di bilang tak penting. Namun Nana tetap saja mau mendengar apapun yang dia ceritakan.
"Hah dia lagi online," gumam Alex saat melihat puluhan pesan yang dia kirim ke Nana baru saja berubah dari centang dua menjadi centang biru. Dan tanpa menunggu lama, Alex langsung menghubungi sahabat virtualnya. Dia sudah tak sabar bisa mengobrol lagi dengan Nana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Ririe Handay
jangan kaget kalo TLP denger suara dr samping kamar mu ya Kikim
2022-01-27
1
Suho
lanjut
2021-12-17
1
Pesek Gitank
disebelah kamar aja pake tlf segala
2021-12-14
1