Chapter 16

Fisualisasi tokoh

Atreya Shaquellia Sandres

Eiden Empero

Alvareza Sandres

Karakternya sesuai gambaranku, itu cuma bayanganku soal tokoh mereka. Kalau punya bayangan/pendapat lain atau gak sesuai ekspetasi kalian silahkan kalian bayangin sendiri. Semoga kalian suka 😉

...****************...

Mereka sampai di tempat Saga, dalam bayangan Atreya akan seperti tempat tinggal cenayang, dukun dan semacamnya. Diluar dugaan dia adalah seorang dokter muda yang terkenal. Atreya pernah mendengar tentangnya. Dokter muda berbakat yang diakui kehebatannya di dunia, Saga Orando.

"Burung beoku berkicau sejak pagi, ternyata aku kedatangan tamu spesial hari ini,"

Saga mempersilahkan mereka duduk.

"Jadi apa yang membuat tuan Alfa bersedia datang kemari?" Saga duduk di depan mereka.

"Sebenarnya bukan aku, tapi aku ingin tahu mengenai seauatu yang menimpanya," Reza melayangkan pandangannya pada Atreya yang duduk di sampingnya.

"Ah... kau rupanya, aku sudah mendengar tentangmu dari adikku,"

"Adik? aku bahkan tidak tahu siapa dia," mereka baru pertama kali bertemu dan Atreya tidak mungkin kenal dengan adiknya. Apakah teman kuliahnya dulu?

"Aku lupa, adikku adalah Leon Orando, kalian bertemu di pesta bukan?"

"Leon?" Atreya mengingat kembali, " jadi dia adikmu?" diapun ingat pernah bertemu orang bernama Leon itu.

"Tentu saja, perkenalkan aku Saga Orando," Saga mengulurkan tangannya. Atreya membalasnya.

"Aku Atreya," dia sedikit gugup, Saga punya aura yang lebih kuat dibandingkan dengan Leon.

"Senang bertemu denganmu Nona Sandres, tapi sepertinya kalian datang ke tempat yang salah," seorang pelayan mengantarkan minuman pada mereka.

"Bukan begitu Nona Sandres?"

Atreya terkejut, sepertinya benar kalau dia bisa melihat masa lalu seseorang. Reza mengernyitkan dahinya, "Kau menyembunyikan sesuatu dariku?" nada suaranya terlihat kesal.

"Aku berusaha memberitahumu, tapi kau terus memaksaku untuk ikut,"

"Benarkah?"

"Kudengar saat ini Raja Empero diculik," Saga meminum minumannya dengan santai.

"Apa! bagaimana bisa, bahkan keamanan di istana dapat ditembus," Reza sangat terkejut, dia belum tahu kabar ini tapi Saga sudah mengetahuinya duluan.

"Sepertinya semuanya sudah direncanakan sejak lama juga ada orang dalam yang membantu, kalau tidak mustahil melakukannya, "

"Kau benar, dan saat ini keadaan Raja juga sedang tidak baik,"

"Yah... sudah saatnya orang tua itu pensiun, tapi dia masih saja keras kepala,"

Atreya melihat foto yang terpajang di meja, Saga menyadarinya.

"Sepertinya ada yang membuatmu tertarik?"

"Aku baru menyadari ternyata kalian berdua sangat mirip,"

Bingkai foto berukuran sedang dengan foto Saga dan Leon juga kedua orang tuanya.

Atreya dan Reza memutuskan untuk pulang,

"Dia sungguh tidak sopan, apakah pantas berbicara seperti itu di belakang Raja," Atreya melipat kedua tangannya kesal.

"Wajar saja dia beesikap seperti itu, dia adalah bagian dari anggota kerajaan," Reza mengencangkan sabuk pengamannya dan bersiap menyetir.

"Anggota kerajaan, apakah dia seorang pangeran?"

"Orang tuanya adalah saudara kandung Raja, bisa dibilang dia adalah keponakan Raja," Reza berbicara tanpa melihat Atreya karena fokus menyetir.

"Lalu di mana orang tuanya, sepertinya waktu di pesta hanya Leon yang datang?"

"Mereka gugur saat pertempuran terakhir, sejak saat itu mereka memilih jalan hidup mereka sendiri dan sesekali bertemu,"

"Sayang sekali, apa mereka tidak berniat tinggal bersama lagipula mereka keluarga,"

"Tidak semudah itu, Saga selalu menggunakan kemampuannya untuk menolong orang lain, sementara Leon lebih tertarik dengan dunia bisnis. Mereka sama-sama berbaur dengan manusia dan tidak ingin terlibat dengan urusan kerajaan,"

"Tapi bukankah Leon menjalankan bisnis, itu artinya dia lebih sering berhubungan dengan keluarga kerajaan, secara yang memegang kendali atas pasar internasional adalah Eiden?"

"Kau benar, tapi hubungan diantara mereka hanya sebatas rekan bisnis selain itu, Leon selalu menjaga jarak,"

Suasana mobil menjadi hening, Reza fokus menyetir sementara Atreya sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Bukankah kau ingin mengatakan sesuatu padaku?" Reza membuka percakapan.

"Oh iya," Atreya tersadar.

"Sebenarnya aku ingat dulu saat tinggal bersama nenek dia terluka oleh pisau saat sedang memotong sayuran, setelah itu tidak mengingat apapun lagi, " Atreya menghentikan ucapannya. Reza masih menunggu perkataan selanjutnya.

"Saat sadar di sana sudah ada Raja Empero, dia bilang dia akan menanggung semua kebutuhanku. Aku tidak begitu mempercayainya tapi hari-hari berikutnya terus ada orang yang mengirimkan uang padaku,"

"Jadi selama ini Raja yang telah merawatmu?"

"Ya, bisa dibilang begitu,"

"Lalu apa yang terjadi pada nenek?"

"Dia tidak lagi bersamaku dan seterusnya aku tinggal sendiri,"

"Jadi kau mencurigai sesuatu?"

"Entahlah, aku sendiri juga tidak yakin. Tapi kak saat ini Raja menghilang, apa kau akan pergi ke kerajaan?"

"Tidak.. tapi barusan Jonathan menghubungiku, dia memintaku untuk mencari di sekitar kediaman kita,"

"Oh... "

"Kemungkinan semua pasukan dari masing-masing kerajaan juga akan mencari di setiap tempat di daerah mereka, itu akan mempercepat proses pencarian,"

"Apakah Raja sedang sakit, dia seorang Raja, meskipun ada bahaya pasti dia bisa mengatasinya, bukan?"

"Aku juga tidak percaya akan hal itu, tapi kudengar kalau belakangan ini kesehatan Raja memburuk,"

'Lalu bagaimana denga Eiden, dia pasti sangat cemas, '

"Jadi sekarang kau tetaplah di villa, sebelum aku kembali sebaiknya jangan pergi terlalu jauh,"

"Yang menghilang adalah Raja, kau tidak perlu mengkhawatirkan diriku,"

"Tidak, pasti ada sesuatu di balik semua ini. Melihat dari ceritamu Raja pasti tahu siapa dirimu karena tidak mungkin dia sembarangan menolong seseorang tanpa keluarga yang jelas, "

"Maksudmu mereka juga mengincarku?"

"Bisa saja, jadi tetaplah berhati-hati!"

Atreya pun memikirkannya, selain apa yang telah dikatakannya pada Reza tentang masa lalunya. Setelah sadar selepas pingsan dari pesta ia juga mulai ingat bahwa dulu nenek meninggal karena dirinya.

Waktu itu nenek tidak melawan dan malah terlihat seperti menyerahkan diri hingga dia menghisap darahnya sampai habis. Ingatan itu menghilang selama sepuluh tahun dan dia mengingatnya sekarang.

'Kalau dipikir-pikir aku mengingatnya saat Raja Empero ditangkap, pada saat itu mungkin kekuatan Raja melemah jadi ingatanku kembali. Lalu apakah Raja sengaja menghilangkan ingatanku untuk menolongku, '

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!