Chapter 5

"Apa langkah kita selanjutnya, pangeran?" ucap seorang pengawal pada tuannya,

"Untuk sementara kita biarkan saja mereka menikmati kebersamaan mereka sebagai keluarga!"

"Mark, siapkan mobil! kita akan pergi ke istana!"

"Apakah anda berencana mengunjungi kediaman paduka?"

"Kudengar malam ini akan diadakan perjamuan, jadi bukankah aku juga harus ikut berpartisipasi," dia mengeluarkan senyum smirknya.

"Selain itu adik ketiga juga akan datang, mungkin aku perlu menyapanya,"

......................

Selesai makan Atreya menuju ruang belajar kakaknya,

tok.. tok.. tok..

Atreya membuka pintu tapi tidak langsung masuk, dia masih berdiri di ambang pintu.

"Apa kau sedang sibuk, kak?"

Reza menoleh, "Masuklah!"

Dia kembali fokus pada lembaran di depannya.

"Ada yang bisa kubantu?" Atreya duduk di kursi yang ada di depan Reza.

"Tidak perlu, aku akan segera menyelesaikannya," ucapnya tanpa melihat ke arah Atreya.

Memang... saat bekerja tidak ada yang bisa mengalihkan perhatiannya dari pekerjaan. Atreya lebih memilih duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Reya, malam ini akan ada pesta perjamuan di kerajaan, aku berencana membawamu ke sana," Reza meletakkan kertas yang dikerjakannya.

"Hmm.. kerajaan mana, apa mungkin kerajaan inggris, apakah acaranya begitu penting?" Atreya menjawab acuh, sebenarnya ia tak tertarik dengan acara seperti itu. Apalagi jika harus bertemu dengan banyak orang, dia belum terbiasa.

"Bukan, kita akan pergi ke kerajaan vampir, tepatnya di kastil Sang Raja," Reza mengatakannya dengan santai.

Lain halnya dengan Atreya dia terkejut, dan sepertinya enggan untuk ikut.

"Maaf kak, apa tidak apa-apa jika aku pergi aku... "

Suaranya tercekat, tangannya gemetaran. Bagaimana tidak, pergi ke istanah berarti dia akan lebih banyak menemui orang-orang seperti yang ditemuinya waktu itu.

Dia pun ingat akan kejadian meninggalnya Mey, itu sangat menakutkan. Dia belum siap menghadapi mereka.

Reza tertegun, kemudian dia sadar adiknya belum siap menghadapi kenyataan ini. Harus pelan-pelan apalagi setelah kejadian di mana Mey meninggal.

Pasti masih sangat berat untuknya, dia paham betul kondisi adiknya.

Tapi mereka tidak bisa terus berdiam diri, cepat atau lambat mereka akan menemui masalah yang lebih besar. Dia juga harus mengungkap kejadian sepuluh tahun lalu. Dan Atreya juga harus bisa menghadapinya.

Adiknya sudah berumur 20 tahun Reza harus bisa mengembalikan adiknya seperti dulu. Dia harus mengembalikan kekuatannya dan itu akan terjadi saat bulan purnama.

Sebelum itu Reza harus memastikan sesuatu, dan salah satunya adalah dengan mengunjungi istanah.

Reza beranjak menghampri Atreya, mencoba menenangkannya.

"Hey... apa yang kau takutkan, lagipula aku akan pergi bersamamu," ucap Reza seraya mengelus pundak adiknya.

"Tapi aku takut... " tangannya masih bergetar, tidak mudah untuknya melakukannya, apalagi di tempat berkumpulnya para vampir.

"Itu hanyalah pesta perjamuan biasa lagipula kau juga salah satu dari kami, meskipun saat ini kau menjadi manusia tapi aku akan berusaha mengembalikanmu seperti sebelumnya," Reza menatap sayang pada Atreya.

Entah apa saja yang dialami adiknya di luar sendirian selama sepuluh tahun ini, tapi ia berjanji tidak akan membiarkannya terluka lagi.

Atreya mencoba menenangkan dirinya 'Benar.. aku adalah salah satu dari mereka juga, mungkin cepat atau lambat aku akan menjadi diriku yang sebenarnya. Dan akan bertemu dengan mereka, bahkan lebih banyak. Sebaiknya dimulai dari sekarang' ia mengucapkannya dalam hati.

"Baiklah aku akan ikut," ucapnya seraya mengembangkan kedua sudut bibirnya.

Mendengar itu semua membuat Reza lega, untunglah adiknya bisa memahami situasi saat ini.

"Pestanya akan dilaksanakan minggu depan, masih ada waktu untuk mempersiapkannya," Reza mengucap puncak kepala Atreya dengan sayang.

"Beristirahatlah! kakak masih punya urusan lain," Reza beranjak dari duduknya.

"Apakah akan lama?" Atreya agak kecawa, dia tidak bisa menghabiskan waktu lama untuk bersama kakaknya. Di luar dugaan kakaknya sangat sibuk.

Reza tersenyum, "Hanya urusan kecil, makan malam nanti kakak akan pulang,"

"Hmm... hati-hati, aku akan menunggu kakak," Atreya memasang senyumnya.

Reza mengambil tas kerjanya, lalu keluar.

Atreya melihat kepergian mobil kakaknya dari balik jendela.

"Apa tuan akan mengajak nona untuk pergi ke perjamuan di kerajaan?" tanya Parviz yang sedang mengemudi mobil.

"Ya...aku sudah bicara padanya dan dia setuju untuk ikut, satu-satunya masalah adalah kita harus bisa menyembunyikan identitas Atreya sebagai manusia.

Kalau tidak akan berbahaya untuknya," Reza menatap tajam ke depan, dia harus menyelidiki masalah ini lebih lanjut dan mencari cara menyembunyikan identitas adiknya untuk sementara.

Sebelum Atreya bisa berubah menjadi vampir kembali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!