Tianmo tidak berhenti untuk menemui Lu Xiayu. Dia harus tau apa yang sebenarnya terjadi pada Lu Xiayu hingga membuatnya harus bersembunyi di pulau terpencil seperti ini. Andai saja Yuehen mengangkat teleponnya tentu ia tidak akan penasaran seperti ini.
Usai mengitari toko di tempat yang ditunjukkan oleh Meigui akhirnya Tianmo berhasil menemukan mereka. Sebuah toko bunga kecil yang cantik terlihat. Berbagai bunga segar berjajar dengan rapi mulai dari yang sudah di rangkai dan belum.
Tianmo mendorong pintu yang bertuliskan open di depannya. Seorang anak laki-laki kecil menyambut dirinya dengan mata bulat yang lucu. Dia nampak seperti fotonya ketika masih kecil. Instingnya mengatakan jika Lu Xiayu melahirkan anak kembar.
Perasaan hangat kembali menghampiri Tianmo saat melihat fotocopy mini dirinya. Dengan sayang ia menyapa anak kecil itu.
"Hai, namamu siapa?" Tianmo berasa miris karena tidak tau nama anaknya sendiri.
"Aku Lu Sinan. Apa kau ingin pesan bunga? " matanya berkedip lucu.
"Tidak, aku hanya ingin bertemu ibumu. Di mana dia sekarang, apakah kau sendirian di toko ini? "
"Ibu dibelakang, dia bilang akan pindah dari sini, " jawab Sinan sedih.
Tianmo mengernyitkan dahi. Dia berpikir kenapa Lu Xiayu mati - matian menghindari dirinya. "Antar aku ke ibumu, okey? "
Sinan membawa Tianmo ke dalam. Di sana Lu Xiayu dengan sibuk mengepak baju-bajunya dalam sebuah koper besar. Di sebelahnya terdapat gadis kecil yang ia yakini putrinya.
"Kenapa kau menghindari ku? apakah menurutmu semuanya akan selesai dengan terus berlari dariku? "
Lu Xiayu membalikkan tubuhnya dengan cepat. Dia tidak menyangka jika Tianmo secepat ini menemukan dirinya.
"Mo gege, hai, "Lu Xiayu mengigit bibirnya karena bingung harus berkata apa. Matanya kemudian beralih pada kedua bocah cantik yang melihat Tianmo dengan penasaran.
"Kalian berdua main ke rumah kakak Yuan, okey? "
"Baik. " Jawab mereka berdua dan langsung menghilang dari kedua orang dewasa itu.
"Sekarang jelaskan padaku atau aku akan memaksa mu menjelaskan semuanya padaku. "
"Tidak ada yang perlu dijelaskan, aku tidak memiliki alasan apapun akh... "
Tianmo tidak menghiraukan ucapan Lu Xiayu. Tangannya segera meraih Lu Xiayu dan menekan wanita itu ke bawah.
"Tianmo kau gila, lepaskan. Oh... "
Tianmo tanpa ampun menyatukan kedua tangan Xiayu ke atas dan mengikatnya dengan dasi.
"Apa yang ingin kau lakukan?! " Tianmo tidak memperdulikan teriakan wanita itu. Dia masih sibuk mencari sesuatu di sekitarnya. Akhirnya Tianmo menemukan benda berbulu. Ia merasa ini cukup untuk membuat Xiayu berbicara.
"Kyaa hahahaha oh tolong hihihi hentikan. "
"Masih tidak bicara? "
Tianmo terus melanjutkan aksinya menggelitik kulit Xiayu. Dia sama sekali tidak perduli teriakan Xiayu yang memohon ampun.
"Hah hah hihihi Ba-baik. Hentikan hihihehe. "
"Ampun kya hahaha. "
Tapi Tianmo tidak menunjukkan tanda berhenti. Dia tetap mengelitik Lu Xiayu dengan berbagai posisi. Bibirnya tanpa sadar ikut tersenyum melihat tawa indah Xiayu.
Mungkin inilah sebenarnya yang ia cari. Meskipun dia juga memuja Qi qi tapi perasaannya pada Lu Xiayu lebih besar dari pada perasaannya terhadap Qi qi. Mau tak mau Tianmo ingin mengakhiri hubungan dengan Qi qi, lagi pula ia sadar jika sebenarnya Qi qi hanya mencari pengalihan agar bisa menutupi rasa cintanya pada Song yuehen. Tidak mungkin seorang gadis mengejek seorang pria tanpa alasan. Tapi Tianmo juga tidak peduli walaupun Qi qi melakukan hal tersebut. Kini sudah saatnya jalannya diluruskan. Segala sesuatu harus diletakkan pada tempat semestinya.
"Baik, aku akan cerita. "
"Keputusan yang tepat. "
.
.
.
"Ah lihat, disana ada pondok. " Qi qi menujuk ke arah pondok kecil yang ada didepan mereka. Dia sangat senang karena akhirnya mereka bisa istirahat. Secara tak sengaja dia memeluk Song yuehen dengan erat, akhirnya punggung Song yuehen kembali harus merasakan serangan benda bulat Qi qi.
"Biasanya pondok itu tempat beristirahat pendaki di hutan ini. Kita beruntung. "
Song yuehen membuka pintu pondok. Nampaknya pondok ini dirawat secara teratur. Semua dalam kondisi bersih.
"Berbaringlah, " Song yuehen menurunkan Qi qi secara hati - hati di ranjang. Kemudian dia mencari di kotak obat sesuatu yang bisa meringankan pergelangan kaki Qi qi.
"Sudah selesai. Tiba di rumah aku akan menyuruh dokter ke rumah. "
"Ya, " jawab Qi qi riang.
Song yuehen meraih telepon yang tersedia di pojok ruangan. Setelah bercakap -cakap dengan seseorang Song yuehen mendatangi Qi qi.
"Aku sudah menelpon bantuan, nampaknya terjadi kerusakan di jalan. Jadi mereka bisa menjemput kita besok. "
Song yuehen duduk di sebelah Qi qi. Dia membuka baju dan jasnya untuk mandi. Perjalanan kuda -kudaan tadi membuat badannya berkeringat.
Qi qi segera memalingkan wajahnya karena tidak ingin terpesona dengan tubuh Song yuehen. Meskipun dia sering mengejek Song yuehen, diam-diam ia juga memuji tubuhnya yang atletis. Bingkai otot keras dari dada hingga perut miliknya mampu membuat para gadis ngiler.
So hot...
"Kenapa? kau malu, eh? " goda Song yuehen.
"Enak saja, mana mungkin aku malu pada pria sepuluh detik!" jawab Qi qi tidak terima.
Song yuehen menyeringai, "Sepuluh detik? aku akan menunjukkan apa itu sepuluh detik Song yuehen ini. "
Tanpa Qi qi duga, Song yuehen membuka bajunya dengan cepat. Dress onepiese yang membalut tubuhnya langsung terlempar ke lantai dengan kejam.
"Song yuehen, berhenti... jangan lakukan? "
Song yuehen tidak menghiraukan ucapan Qi qi, " Aku hanya meluruskan julukanmu, " jawab Song yuehen.
"Ahhh tidak."
Ciuman Song yuehen membungkam protes Qi qi. Memadamkan semua perjuangan sia-sia sang gadis. Song yuehen terus melumat bibir Qi qi dan memperdalam ciumannya.
Merasa jika gadis dibawahnya akan kehabisan oksigen, Song yuehen dengan enggan menghentikan ciumannya.
"Mau ku beritahu sebuah rahasia? " tanya Song yuehen. Tatapan matanya penuh dengan emosi yang berkobar.
"Tianmo sebenarnya memiliki anak kembar. Aku yakin jika sekarang dia bertemu kembali dengan kekasih masa lalunya. "
Mo qi qi menatap tak percaya ucapan Song yuehen. Tapi melihat keseriusan di wajah tampan nan dingin ini Qi qi terdiam untuk mendengar cerita Song yuehen.
"Sebelum menceritakan masa lalunya aku ingin meluruskan julukan pria sepuluh detikku. "
"Eh eh Song yuehen awas ta -tanganmu jangan pegang disana kyaa! mesum menyebalkan."
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Marvina
Adeknya namanya kodian yg thor🤣
2023-10-15
0
Fransiska Rahayu
ngakak pas baca nama anaknya tianmo..
"LUSINAN", mending anaknya qiqi d kasih nama "KODIAN"..
jadi kan klop tuh..
hahahhahahhaha...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2019-12-30
11
May Saroh
ena- ena nh
2019-12-16
1