Kebenaran.

Tianmo mendekat pada sosok masa lalu yang pernah membuat hari -harinya berwarna. Dia ingin bertanya pada Yu er, kenapa dia tiba-tiba menghilang. Walaupun itu tidak lagi penting sekarang karena ia memiliki Qi qi tapi masih tertinggal rasa penasaran di hatinya. Dia juga tidak bisa menepis kerinduannya pada wanita cantik ini. Bagaimanapun Tianmo juga tidak bisa melupakan momen terindah dalam hidupnya yang ia bagi bersama Xiayu.

"Kau di sini Yu er, apa kabarmu? "

Tianmo mulai menyapa Xiayu, sesaat kemudian sosok kecil disamping Xiayu mengalihkan perhatiannya. Melihat sosok kecil dan imut itu Tianmo merasakan perasaan sayang yang tidak bisa dijelaskan.

Sedangkan Xiayu sangat terkejut melihat Tianmo berdiri di depannya. Tubuhnya bergetar karena takut sekaligus rasa rindu yang dalam.

"Aku baik - baik saja. Apa kabarmu? " Lu Xiayu memberikan senyum palsu.

"Ibu, siapa dia? kenapa wajahnya mirip dengan foto ayah yang ada di kamar ibu? "

Deg...

Mata Tianmo membola, dia sangat terkejut dengan kenyataan yang baru diterimanya.

Ayah?

Lu Xiayu segera meraih putrinya dan berlari menuju mobil Box yang ia kendarai. Setelah sekian lama kenapa Tianmo harus hadir di hidupnya lagi. Kemana dia harus kabur dari ancaman keluarga Ning.

"Xiayu er, " Tiamo yang pulih dari shock segera mengejar mobil Lu Xiayu. Sayang sekali mobil itu sudah menghilang dari pandangan.

"Ada apa nak? kenapa kau berteriak? " Meigui datang dari dalam villa. Mendengar suara teriakan Tianmo, dia bergegas menuju keluar.

"Bi, apa kau tau wanita yang mengirim bunga mawar ini? " Tianmo menunjuk rangkaian bunga mawar yang memenuhi meja. Meigui mengangguk melihat karangan bunga yang sering ia pesan.

"Oh dia yang merangkai bunga ini adalah Yu er. Wanita cantik itu pemilik toko bunga langganan bibi. Jika bibi ke sini pasti para pelayan segera memesan bunga darinya. "

Kemudian Meigui menghela nafas panjang, " Sayang sekali hidupnya tidak begitu beruntung. Demi menyelamatkan diri dan bayinya yang baru dikandung ia lari ke pulau ini. "

Tianmo semakin bingung dengan kondisi Lu Xiayu. Apakah saat dia menghilang dirinya telah hamil?

Kenapa dia tidak memberi tahunya jika dia hamil? Lalu apa di maksud dengan melindungi dirinya dan kandungannya, apakah ada yang mengancam dirinya.

Song yuehen... Pasti sahabatnya yang satu itu tahu tentang semua ini.

.

.

Disisi lain, Song yuehen melindungi Qi qi dari ledakan mobil yang menghantam pohon dengan memeluknya erat. Beruntung ia segera meraih Qi qi untuk melompat dari mobil. Jika tidak maka dia dan Qi qi pasti terbakar bersama dengan mobil itu.

"Kau tidak apa -apa? " Yuehen bertanya padanya. Matanya penuh dengan kekhawatiran yang membuat Qi qi merasa tidak enak hati.

"I-iya ini hanya lecet kecil. "

Song Yuehen mendesah lega. Tapi dia segera memantau sekitarnya. Bisa dilihat jika mereka telah berada di hutan pinggir kota.

"Tampaknya kita harus berjalan ke jalan raya agar bisa pulang ke rumah, " ucap Yuehen.

"Baik, aku Aw... " Qi qi memekik saat sengatan rasa sakit menyerang pergelangan kakinya. Dia kembali terjatuh ke tanah.

"Ah, ini merah, " Yuehen segera memeriksa kaki Qi qi, Naiklah aku akan menggendongmu. Yuehen berjongkok dan mengisyaratkan Qi qi naik punggungnya.

Deg

Qi qi berdebar, sekilas ia melihat mata Yuehen menatap dirinya lembut.

'Ah mungkin ilusi, diakan membenci ku, ' batin Qi qi.

"Itu tidak perlu, aku bisa berjalan dengan bantuan dahan pohon yang patah, " tolak Qi qi. Dia tidak ingin perasaan aneh yang menyakitkan dulu datang kembali.

"Aku takut jika kita tidak bergegas maka matahari tenggelam dan siapa yang menjamin tidak ada binatang buas di hutan lindung ini, " ucap Yuehen.

"Apa ~binatang buas? "

Wajah Qi qi memucat, dengan segera ia menaiki punggung Yuehen.

"Ayo segera pergi, aku terlalu cantik untuk menjadi makanan binatang buas."

'Punggungnya sangat lebar dan kekar, ' batin Qi qi. Ini adalah impiannya di masa lalu, digendong oleh Yuehen merupakan angan-angan yang sering ia lamunkan. Tapi melihat sikap Yuehen, Qi qi tau jika hal itu tidak mungkin terjadi.

Sekarang, Qi qi tidak hanya digendong oleh Yuehen. Bahkan hal yang dulu hanya ia impikan, satu persatu terwujud dengan sendirinya. Semua juga atas inisiatif Yuehen sendiri.

"Benar, kau memang cantik dan~lembut," goda Yuehen.

Qi qi mengernyit bingung dengan ucapan Yuehen, memiliki otak dengan prosesor lemot membuat Qi qi agak lama memproses ucapan Song yuehen. Akhirnya.

"Kyaa mesum! "

"Hei, kau sendiri yang menempelkan dadamu di punggungku. Jadi diamini aku korban. Oke, " bela Song yuehen.

"Yang rugi itu aku. Kenapa kau yang menjadi korban?" bantah Qi qi. Dia sudah seratus persen yakin jika Song yuehen tidak stabil kejiwaannya.

"Sekarang yang berada di atas siapa? mana ada korban yang berada di atasku. Lagi pula benda empukmu itu yang lebih dulu menekan. Oh punggung ku tidak lagi perjaka. Kau sungguh pintar memanfaatkan kesempatan."

Mendengar ucapan Song yuehen. Qi qi hampir muntah darah karena marah. Andai saja dirinya tidak dalam kondisi terluka, ingin sekali Qi qi menendang pria ini hingga ke puncak Himalaya.

"Baiklah aku sepertinya harus melakukan ucapan mu, yah memanfaatkan kesempatan pada pria perjaka tidak ada salahnya. "

"...?"

"Ayo Song yuehen berjalan yang cepat! " Mo qi qi mengendarai Song yuehen seperti kuda. Hal itu membuat punggung Song yuehen mendapatkan siksaan manis dari benda bulat Qi qi yang terus memantul.

Bukannya Song yuehen marah, dia malah berlari kecil sambil tertawa. Mo qi qi juga ikut tertawa karena Song yuehen menggendongnya dan lari seperti kuda. Sekarang mereka nampak seperti dua anak kecil yang bermain kuda - kudaan.

tbc

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***