Qi qi terbangun dari tidurnya. Seketika ia melonjak kaget melihat dirinya yang tertidur dan **** tubuh Song yuehen.
"Akh..." Mo qi qi bergegas bangun agar segera turun dari ranjang. Posisinya saat ini tidak baik bagi kesehatan jantung.
Belum sempat ia turun sebuah tangan melingkar pinggangnya dan menariknya ke dalam sebuah pelukan hangat.
"Aku kedinginan, tetaplah disini, " rengek Song yuehen yang membuat Qi qi tercengang.
'Apakah panasnya membakar otaknya, baru saja dia berbicara dengan nada manja padaku? ' batin Qi qi. Dalam posisi di pelukan Song yuehen ia menyentuh dahi Song yuehe. Rasanya tidak panas walau sedikit hangat.
"Kau sangat harum, " kata Song yuehe sambil mengendus leher Qi qi. Song yuehen semakin mengetatkan pelukannya.
"Ka -kau baik-baik saja? " Qi qi buru-buru bertanya karena melihat tingkah aneh Song yuehe.
"Jika bersamamu aku akan baik-baik saja, " kembali Song yuehen menggoda Qi qi.
Bulu kuduk Qi qi semakin berdiri tegak, ia benar - benar takut Song yuehen sedang kesurupan atau otaknya mengalami konsleting karena demam tadi malam.
"Song yuehen ini aku Mo qi qi, bukan Lin yue, " Qi qi memandang lurus Song yuehen.
"Aku tau, kenapa heran? kau adalah tunangan ku yang cantik sudah sewajarnya kau menemani di sisi ku, " jawabnya polos.
"Kau semakin aneh! " Qi qi berusaha menjauh dari Song yuehen. "Dan maaf saja, aku bukan masokis yang menikmati hinaanmu seperti dulu, " Qi qi menghentakkan tangan besar Song yuehen.
"Itu karena dulu aku bodoh," Song yuehen menjawab tapi enggan untuk melepaskan pelukannya.
'Di - dia mengakui kebodohannya, ya ampun jangan - jangan bumi akan terbalik sebentar lagi. '
Mo qi qi terpana dengan mulut terbuka sedangkan Song yuehen masih berwajah stoick menelusupkan wajahnya ke leher Qi qi. Tak lama kemudian ia tertidur pulas sambil memeluk Qi qi seperti guling.
Mo qi qi masih belum kembali dari kondisi tercengang. Gadis itu masih tidak bergeming dari pelukan Song yuehen.
"Akh sepertinya aku bermimpi buruk, lebih baik aku tidur lagi. " Mo qi qi berguman kemudian menutup mata.
.
.
.
Song yuehen bangun lebih awal dari Mo qi qi, ia bergegas menuju ruangan Song heng untuk membahas sesuatu. Penampilan Song yuehen yang angkuh, dingin dan tak tersentuh sepertinya telah kembali. Bahkan Song heng merasakan aura mulia dari cucunya itu.
"Duduklah, aku tau kau tidak akan mendatangiku jika tidak ada yang penting. " Song heng menyesap teh hijau. Dia terbiasa bangun pagi dan menikmati pemandangan pagi hari dengan menyesap teh.
"Itu benar, ini tentang Qi qi, " jawab Song yuehen tegas.
Song heng menghela nafas, dia tidak habis pikir kenapa cucunya tidak sadar jika dia telah jatuh cinta dengan Qi qi.
"Jika kau ingin memutuskan pertunangan mu dan menikahi gadis Lin maka lupakan. Meski Qi qi tidak menjadi menantu Song, aku yakin ada gadis lain dari keluarga lain yang pantas untukmu. Dan aku tidak akan menyetujui gadis keluarga Lin itu, " Jawab Song heng tegas.
"Tidak, aku kesini justru untuk membuat Qi qi tidak membatalkan pertunangan kami. Jadi semua butuh rencana untuk membuatnya menjauh dari Tianmo, " jawab Song yuehen.
Mata Song heng bersinar karena gembira dia berpikir akhirnya cucunya bisa berpikir masuk akal.
"Apa rencanamu? " ucapnya berpura - pura tidak tertarik.
"Kuharap kakek meminta Tianmo mengikuti mu untuk memulihkan kesehatanmu ke luar negeri."
"Lalu? "
"Disana aku telah menyiapkan kejutan untuk Tiamo."
"Aku bisa melakukan hal itu. "
"Tapi jika rencana ku ini gagal maka ku harap kakek berbesar hati menerima hubungan Qi qi dan Tianmo." Song mengatakan dengan wajah stoick. " Tapi jangan khawatir, aku tidak akan berhubungan dengan Yue lagi," lanjutnya.
"Kau tau jika hatimu sudah memilih Qi qi tapi kenapa kau rela melepasnya? "
".... ini demi menebus rasa bersalah ku."
.
.
.
Kembalinya Song yuehe ke perusahaan membuat Yue sangat gembira. Ia berpikir jika semuanya pasti dibereskan oleh Song yuehe. Kini dia bisa memakai fasilitas yang Song yuehe berikan setelah semua dibekukan oleh kakek Song. Lalu impiannya menjadi nyonya super kaya akan terwujud.
"Yue, kau mau kemana?" Wei bertanya pada Yue yang tiba-tiba berwajah cerah dan hendak beranjak pergi dari kelas.
"Menemui Hen gege. Dia sudah memegang posisi CEO di perusahaan Song lagi, " jawabnya riang.
"Wah ini bagus, cepatlah kau temui dia dan jangan lupa gunakan asetmu yang sudah kau perbesar itu. Buka sedikit, jangan pelit," Wei memberikan petuah seperti pengganti ibu Lin.
"Baik, " Yue segera memanggil taksi menuju perusahaan Song.
.
.
Beberapa menit kemudian Yue sampai di perusahaan Song. Dia yang sudah keluar masuk perusahaan sudah sangat dikenal oleh karyawan di sana sebagai kekasih Song yuehen. Jadi tidak ada yang berani menghentikan Yue pergi ke ruangan CEO.
"Hen gege, " nada manja dan menggoda Yue membuat Song yuehen mengangkat kepalanya. Wajah dinginnya sama sekali tidak berubah ketika melihat Yue. Padahal dulu sedingin apapun Song yuehen, matanya akan melembut ketika melihat Yue.
Yue sedikit terkejut dengan sikap Song yuehen yang dingin.
"Ada urusan apa kau datang ke perusahaan ku?"
"Hen gege, kenapa kau dingin padaku?"
"Seharusnya sudah aku lakukan dari dulu, segera tinggalkan perusahaanku dan jangan berlagak dekat denganku. Aku sudah memiliki tunangan, " jawab Song yuehen.
Yue menangis karena ucapan tak berperasaan Song yuehen, dengan segera ia mengungkit kejadian tragis itu.
"Aku tidak menyangka jika mempertaruhkan nyawa demi pria dingin sepertimu, " ucap Yue.
Hal itu membuat Song yuehen benar -benar marah. Yue mengingatkan dirinya jika telah tertipu selama ini.
"Wanita tidak tau malu! kau masih berani membual jika kau yang menyelamatkanku!? "
Yue terkejut dengan perkataan Song yuehen. Ia tidak menyangka jika Song yuehen mengetahui kebenaran yang ia sembunyikan. Padahal Qi qi sendiri tidak ingat kejadian itu karena kepalanya sedikit terbentur.
''Itu itu, " Yue bingung harus berkata apa.
"Lebih baik kau segera enyah dari hadapan ku, jika tidak aku bisa membuat keluarga Lin hancur tak tersisa, " ancam Song yuehen.
Melihat jika pria didepannya mengeluarkan aura membunuh, Yue segera meninggalkan ruangan Song yuehen. Dari jauh dia mendengar jika Song yuehen memerintahkan agar melarang Yue menginjakkan kaki ke perusahaan Songgreat lagi.
Yue tidak mampu berkata apapun. Ia berjalan keluar perusahaan dengan mata kosong. Harapan untuk memanjat cabang pohon dan terbang menjadi phoenix telah gagal.
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Nabila Laila Ramadhani
tp ak kok lbih suka qi qi ma tianmo ya....
2020-12-21
1
kajola
ak gak bosen uda baca ulang ni cerita, krn ak suka sekali alur dan genre komedi romance nya
2019-12-16
7
Catarina Yuliati
wawww makin bagus ceritanya...
2019-12-09
4