Mbak Cantik

Mobil Viona melesat meninggalkan mobil Dewo. wajah Fatir di tekuk tampak dingin, dengan mata fokus ke depan membelah jalanan yang terlihat sepi. Berteman Kan gelap malam yang semakin larut.

Viona yang masih tampak shock, terdiam melihat lepas jendela yang di sampingnya. Rasa marah yang masih membakar dadanya Belum bisa terkontrol, akhirnya tertumpah lewat mata. Sehingga berkaca-kaca namun ia berusaha menyembunyikan nya dari Fatir.

Ketika sadar, kalau yang dilalui bukanlah jalan ke arah daerahnya Fatir tinggal, melainkan ke jalan rumahnya. Viona menggerakkan kepalanya menoleh ke arah Fatir yang sedang menyetir. Dan terlihat dingin. "Kok ini?"

"Saya antar kamu pulang." Jawab Fatir tanpa menoleh sedikitpun.

"Tapi--"

"Saya bisa naik ojek, saya laki-laki yang tak masalah bila berada di jalanan malam-malam juga. Lain dengan perempuan. Gak baik malam-malam masih di jalanan." Jelas Fatir sambil melirik dengan ekor matanya.

Viona tak lagi bersuara, malam memang dah semakin larut. Waktu sudah hampir menunjukkan pukul 10 malam lewat.

Akhirnya mobil Viona sampai dan masuk ke pekarangan yang sudah di bukakan oleh pegawai lelaki di sana. Sesaat keduanya terdiam dalam mobil, dengan pikirannya masing-masing.

"Masuklah," pada akhirnya Fatir bersuara menyuruh Viona masuk dan memberikan kunci mobil.

Viona menoleh, perlahan mengambil kunci. "Makasih? Anda pulangnya diantar supir saja takut gak dapat ojek. atau saya pesankan ojek online saja."

"Nggak usah, saya bisa cari sendiri." Turun dan mendekati pintu yang langsung terbuka dan tampak bu Asri berdiri.

Bu Asri tampak kaget. "Loh, Nak Fatir kok ada di sini. Mana Vi?" tanya bu Asri sambil melihat ke arah mobil Viona.

"Maaf Tante, saya ke sini mengantar Viona pulang." Fatir menoleh ke arah Viona yang baru keluar dari mobil.

"Tapi, bukannya tadi justru Viona yang akan mengantar Nak Fatir?" tanya bu Asri terheran-heran.

"Tanyain sama laki-laki pilihan Papa itu, bikin ulah di jalan." Jelas Viona sambil melintasi orang tua nya yang berdiri di depan pintu.

Pak Rusadi heran, lalu menatap tajam ke arah Fatir yang masih berdiri.

"Karena Viona sudah pulang dengan selamat, saya pamit pulang dulu Tante, Om." Pamit Fatir dan bersalaman dengan calon ibu mertuanya. Kemudian mengulurkan tangan pada pak Rusadi, namun tak di respon sama sekali. Wajahnya memancarkan rasa tidak suka nya terhadap Fatir.

"Nak Fatir pulang naik apa?" selidik bu Asri.

"Saya naik ojek Tante," sahut Fatir. Kemudian berjalan, setelah mengucap salam.

Fatir terus berjalan menuju pangkalan ojek yang lumayan agak jauh dari rumah Viona. Ia menghela napas panjang. Kebetulan ada ojek yang masih mangkal, akhirnya Fatir pulang dengan menggunakan ojek tersebut.

Saking malamnya, Fatir gak sempat ke rumah sakit. Langsung pulang ke rumah, adik-adiknya pun sudah pada tidur. Ia langsung membaringkan dirinya di atas tempat tidur yang sudah keras dan lusuh. Dan tak butuh waktu lama, Fatir Pun tertidur. Tidak lupa sebelumnya mengerjakan salat Isya.

****

"Masa sih, semalam Mas Dewo mencegat kalian?" Alisa setengah tak percaya.

"Beneran, kalau gak percaya. Tanya aja Fatir." Jawab Viona disela makan siangnya.

Alisa menggeleng. "Kau harus hati-hati Vi. Siapa tau dia akan terus mengganggu kamu. Ih jadi ngeri, takut. Masih mending kalau kebetulan kamu sedang dengan Fatir. Kalau sendiri gimana?"

"Kamu doain gitu?" tanya Viona menatap ke arah Alisa.

"Justru amit-amit Non ... ih." Alisa bergidik, takut tak bisa membayangkan jika Dewo mengganggu Viona.

"Sudah, jangan bahas itu lagi. Nanti sore, mau gak temenin aku ke Rumah sakit?"

"Boleh, tapi jangan lama-lama, aku ada bocil di rumah," ucap wanita yang berambut sebahu itu.

"Iya, aku tahu itu. Jangan sok ngingetin aku." Ketus Viona. Lalu meneruskan makannya.

"Oya, jangan nanti sore deh. Mendingan sepulang kerja saja. Jadi kita gak berangkat lagi dari rumah." Saran Alisa.

Viona terdiam, sejenak berpikir. Akan saran sahabatnya itu. "Iya deh, bagus tuh."

Sehabis makan mereka kembali ke tempat kerjanya yang tidak jauh dari tempat makan barusan. Beberapa waktu meneruskan kerjaannya. Kemudian Viona bersiap karena sudah waktunya pulang.

Viona berjalan keluar dari ruangannya. Dengan kepala menunduk sehingga tak melihat Alisa yang ia lewati.

"Woy, jadi gak?"

"Ha? jadi dong," sahut Viona menoleh ke arah Alisa. Kita beli buah-buahan dulu."

Keduanya sudah berada di dekat mobil dan masuk, lanjut memasang sabuk pengaman. Viona segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Di jalan, membeli dulu buah tangan yang sekiranya bisa di makan oleh pasien.

Selang beberapa lama, akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Alisa dan Viona berjalan di koridor. Beriringan dengan yang lainnya.

Saat ini keduanya sudah sampai dan berdiri di depan pintu, Alisa bersiap untuk mengetuk pintu yang terbuka sedikit itu.

"Mas mu, kok semalam gak ada ke sini, Nak. Kemana?" suara bu Afiah pada putranya.

"Nggak tau, Bu. Pulangnya juga kami gak tahu, jualan pun aku dan Mas Adam. Katanya sih, Mas Fatir sedang banyak yang harus diurus, Entahlah. Jam 03 dini hari sudah bangunkan kami, tuk meminta uang hasil jualan." Jawab Sidar.

"Permisi ... Assalamu'alaikum, Ibu?" Alisa langsung membuka pintu dan masuk menghampiri bu Afiah yang tengah duduk di sofa.

"Wa'alaikumus salam ... eh Nak Al, sama siapa ke sini?" tanya bu Afiah sambil melihat ke arah Viona yang berada dibelakang Alisa.

"Sama ini, Bu. Calon--"

Siku tangan Viona menyenggol tangan Alisa. "Apaan sih?"

"Apa kabar, Bu? gimana juga keadaan Hesya!" tanya Alisa setelah bersalaman, yang diikuti oleh Viona.

"Alhamdulilah, Sya pun agak berangsur membaik." Bu Afiah sambil menoleh ke arah Sya yang kini tengah duduk bersandar.

Keduanya menghampiri Hesya. "Apa kabarmu Sya?" Alisa duduk di tepi tempat tidur.

"Baik, Mbak!" sahut Sya mengangguk pelan. Mbak cantik makasih ya? sudah membawa ku ke sini." Sya menatap sendu ke arah Viona dan memanggilnya Mbak cantik.

"Oh, iya. Cepat sembuh ya?" gumam Viona sambil mengangguk. Kemudian keduanya duduk di sofa bersama bu Afiah dan Sidar.

"Sidar baru pulang sekolah bukan? masih memakai seragam," tanya Alisa.

"Iya, Mbak." mengangguk. Oya, Bu. Makan dulu." Sidar kembali menoleh sang bunda.

Bu Afiah membuka tempat makan yang Sidar tunjuk. Selintas terlihat Viona, cuma ada nasi, tahu dan ceplok telur saja. Bu Afiah tutup kembali.

"Ibu belum lapar, Nak. Nanti saja." Di simpan kembali di meja.

Viona mengeluarkan ponselnya. Memesan paket ayam bakar dan sup ayam nya juga. Ayam Goreng dan rendang biar bisa dibawa pulang.

Mereka pun berbincang santai. Terutama Alisa dan bu Afiah. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Berharap pesanannya datang, Viona langsung yang membukakan pintu. Sambil membayar.

Sesaat kemudian Viona kembali menjinjing beberapa kantong keresek di tangan. Berlutut depan meja membuka kantong-kantong yang ia bawa. Mengambil paket ayam bakar dan sup ayam. "Ibu belum makan, kan? Ini aku pesankan ayam bakar dan sup nya, dimakan ya, Bu?"

Bu Afiah terkesiap, di sodorkan makan enak. "Tapi."

"Ibu, belum makan. Sekalian di suapi Sya nya, ajak makan," sambung Viona.

"Yang ini, buat dibawa pulang!" menoleh Sidar. "Buat makan di rumah sama Abang nya."

"Apa tuh mbak?" Sidar penasaran dan mengambil serta membukanya. "Ayam bakar, gulai juga. Banyak sekali Mbak?" tanya Sidar, wajahnya tampak gembira sekali.

"Nggak pa-pa, buat makan di rumah bareng-bareng!" sahut Viona, kemudian mengalihkan pandangan kembali ke arah bu Afiah.

Bu afiah malah bengong. Tak menyangka. Kemarin malam sudah di kirim paket makanan, sekarang sudah dibawakan lagi dengan buat di rumah segala. Pelupuk matanya berkaca-kaca. "Terima kasih, Nduk ... baik sekali?"

Alisa pun bengong, ia tak tahu sama sekali kalau sahabatnya memesan makanan itu. Manik matanya menatap Viona dengan menautkan alisnya. Viona hanya menaikan kedua bahunya saja ....

****

Viona dan Fatir up lagi nih, semoga kalian suka dengan kisah ini🙏

Terpopuler

Comments

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Beruntungnya Ibunya Fatir punya calon mantu dah kaya baik hati dan ndak sombong lagi......
Smoga aza nanti pernikahannya bukan hanya status aza kedepannya seiring berjalannya waktu ada tumbuh rasa cinta di hati masing2.

2022-04-21

1

sryharty

sryharty

lanjuut man

2022-03-07

1

Wiek Soen

Wiek Soen

Viona baik sekali, tapi bpknya sok sekali...

2022-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Jangan jadi perawan tua
2 Tidak tertarik
3 Beri waktu
4 Tanggung jawab
5 Mie ayam Fatir
6 Tak mau terbelit hutang
7 Menikahi saya
8 Rumah sakit
9 Tambah ilpil
10 Keputusan
11 Tamu spesial
12 Makan Cinta
13 Penjual Gerobak
14 Mahar
15 Bikin undangan
16 Bermimpi
17 Jangan Manja
18 Prewedding
19 Wanita dingin
20 Mbak Cantik
21 Bikin repot
22 Belanja
23 Gerimis
24 Potong rambut
25 Ponsel baru
26 Tante berondong
27 Ribut
28 Bibir pantai
29 Motor baru
30 Kaya wartawan
31 SIM(surat ijin menikah
32 Sok tau
33 Aku bingung
34 Merindukanmu
35 Cantik
36 Pengantin
37 Akad
38 Pelaminan
39 Resepsi
40 Suami bayaran
41 Gak Khilaf
42 Pewaris
43 Pekerja keras
44 Manja
45 Pelet apa
46 Kangen
47 Cari kesempatan.
48 Keluar
49 Halal bagimu
50 So sweet
51 Perjalanan
52 Saling mencintai
53 Semuanya mungkin
54 Pulang
55 Keceurigaan
56 Pertama
57 Pasrah
58 Peluk monyet
59 Sinyal cinta
60 Tega
61 Menyebar
62 Gara-gara Bapak
63 Jumpa pers
64 Tamparan
65 Kangen kamu
66 Hancur
67 Begitu saja
68 Mantu kesayangan
69 Sangat erat
70 Viona menunggu
71 Habiskan
72 Kangen apa
73 Tidak sudi denganmu
74 Nakal juga
75 Bimbang
76 Luruh
77 Terbujur kaku
78 Tuan ratu
79 Cemburu
80 Aku terjatuh
81 Memohon
82 Jangan sombong
83 Tidak sudi
84 Menghabiskan waktu
85 Bagai piring dan sendok
86 Meminta maaf
87 Tak menyangka
88 Pesawat pribadi
89 Saudaraku
90 Keributan
91 Merajuk
92 Kecurigaan
93 Kepala ular
94 Bangga dan kagum
95 Anak kemarin sore
96 Bawa kabur
97 Janji suci
98 Cadangan lagi
99 Kabar baik
100 Di rawat
101 Penipu
102 Memberi kabar baik
103 Matre
104 Cerai
105 Dapat cucu
106 Kocak juga
107 Viona tampak murung
108 Allah yang atur
109 Menikmati kehamilan.
110 Kontraksi
111 I lov you
112 Anak onta
113 Lahiran
114 Alhamdulillah
115 Baby Vivian
116 Pulang
117 Tuan putri
118 Kerja sama
119 Kedinginan
120 Kebahagiaan
121 Promosi
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Jangan jadi perawan tua
2
Tidak tertarik
3
Beri waktu
4
Tanggung jawab
5
Mie ayam Fatir
6
Tak mau terbelit hutang
7
Menikahi saya
8
Rumah sakit
9
Tambah ilpil
10
Keputusan
11
Tamu spesial
12
Makan Cinta
13
Penjual Gerobak
14
Mahar
15
Bikin undangan
16
Bermimpi
17
Jangan Manja
18
Prewedding
19
Wanita dingin
20
Mbak Cantik
21
Bikin repot
22
Belanja
23
Gerimis
24
Potong rambut
25
Ponsel baru
26
Tante berondong
27
Ribut
28
Bibir pantai
29
Motor baru
30
Kaya wartawan
31
SIM(surat ijin menikah
32
Sok tau
33
Aku bingung
34
Merindukanmu
35
Cantik
36
Pengantin
37
Akad
38
Pelaminan
39
Resepsi
40
Suami bayaran
41
Gak Khilaf
42
Pewaris
43
Pekerja keras
44
Manja
45
Pelet apa
46
Kangen
47
Cari kesempatan.
48
Keluar
49
Halal bagimu
50
So sweet
51
Perjalanan
52
Saling mencintai
53
Semuanya mungkin
54
Pulang
55
Keceurigaan
56
Pertama
57
Pasrah
58
Peluk monyet
59
Sinyal cinta
60
Tega
61
Menyebar
62
Gara-gara Bapak
63
Jumpa pers
64
Tamparan
65
Kangen kamu
66
Hancur
67
Begitu saja
68
Mantu kesayangan
69
Sangat erat
70
Viona menunggu
71
Habiskan
72
Kangen apa
73
Tidak sudi denganmu
74
Nakal juga
75
Bimbang
76
Luruh
77
Terbujur kaku
78
Tuan ratu
79
Cemburu
80
Aku terjatuh
81
Memohon
82
Jangan sombong
83
Tidak sudi
84
Menghabiskan waktu
85
Bagai piring dan sendok
86
Meminta maaf
87
Tak menyangka
88
Pesawat pribadi
89
Saudaraku
90
Keributan
91
Merajuk
92
Kecurigaan
93
Kepala ular
94
Bangga dan kagum
95
Anak kemarin sore
96
Bawa kabur
97
Janji suci
98
Cadangan lagi
99
Kabar baik
100
Di rawat
101
Penipu
102
Memberi kabar baik
103
Matre
104
Cerai
105
Dapat cucu
106
Kocak juga
107
Viona tampak murung
108
Allah yang atur
109
Menikmati kehamilan.
110
Kontraksi
111
I lov you
112
Anak onta
113
Lahiran
114
Alhamdulillah
115
Baby Vivian
116
Pulang
117
Tuan putri
118
Kerja sama
119
Kedinginan
120
Kebahagiaan
121
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!