Pasar Malam

Nesa menatap binar ke arah Pasar malam, meski ini masih sore tidak membuat semangat Nesa patah. pasar malam salah satu cara agar membuat mood Nesa kembali membaik. Nesa menarik lengan Xavier agar masuk lebih dalam ke pasar malam.

pertama yang di tujuan oleh Nesa adalah penjual gula kapas, Nesa sangat menyukai gula kapas makan dari itu tempat yang pertama kali ia kunjungi adalah penjual gula kapas.

"pak mau satu yah... mas mau? " ucap mesa dan bertanya kepada Xavier.

"tidak kamu saja, " jawab Xavier sambil tersenyum.

Nesa tersenyum lalu menunggu gula kapas-nya selesai di buatkan. terlihat sangat jelas jika Nesa sangat bahagia hal itu membuat Xavier tersenyum lega setidaknya ia tidak akan melihat wajah masam Nesa lagi untuk beberapa waktu kedepan.

setelah mendapatkan gula kapas-nya Nesa mengajak Xavier untuk duduk di bangku yang tersedia di sana, sambil melihat ramai-nya pasar malam yang masih sore ini. Nesa juga melihat taman kota ada air mancur-nya membuat taman semakin indah.

"gimana kamu suka? " tanya Xavier yang terus menatap Nesa.

"aku suka, " ucap Nesa sambil tersenyum lalu kembali memasukkan gula kapas ke dalam mulut.

"abis ini kita mau kemana? " tanya Xavier lagi sambil melihat pasar malam.

Nesa terlihat berfikir, sambil makan gula kapas ia memikirkan wahana apa yang akan ia mainkan, karena tidak mungkin bukan jika langsung naik bianglala? ia akan naik bianglala ketika matahari mulai terbenam karena saat itu langit sangat indah.

"emmm tidak ada... aku ingin menikmati-nya saja, " jawab Nesa pada akhirnya.

"kamu yakin? " tanya Xavier ragu.

Nesa mengangguk dengan mantap sambil menatap Xavier yang terlihat ragu, sebenarnya ia ingin bermain namun karena mereka masih menggunakan baju formal jadi sedikit aneh?

"baiklah jika itu mau mu, " ucap Xavier kembali menatap wajah Nesa yang manis itu.

tanpa sadar Xavier tersenyum melihat Nesa seperti anak kecil ketika makan gula kapas, sedangkan Nesa tidak menyadari jika ia terus di perhatikan oleh Xavier ia hanya terfokus kepada sekeliling pasar malam dan gula kapas-nya.

tanpa sadar Xavier mengacak pelan rambut Nesa membuat si empu menoleh dan mendapati Xavier tengah tersenyum kepada-nya membuat Nesa salah tingkah dan langsung memanglingkan wajah-nya ke samping.

"ada apa dengan wajah mu? " tanya Xavier menggoda dengan menaik turunkan alis-nya.

"ti-tidak apa apa, " jawab Nesa gugup.

"lalu kenapa pipimu memerah? " tanya Xavier lagi, ia jadi sangat suka menggoda Nesa semenjak Nesa datang ke kantor-nya.

"tidak aku, aku hanya kepanasan, ya kepanasan, " jawab Nesa gerogi.

"hahahaha... wajahmu lucu sekali haha, " tawa Xavier pecah.

Nesa yang mendengar tawa Xavier yang sangat menggelegar itu menjadi kesal, ia telah di kerjain namun ia sedikit terkesima dengan pemandangan yang ada di hadapan-nya. Xavier yang tertawa lepas itu sangat jarang terjadi.

Xavier yang sadar diri perhatikan memberhentikan tawa-nya dan berdeham agar tidak terlalu canggung, namun ia malah semakin canggung dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali itu.

"kamu tampan ketika sedang tertawa, " ucap Nesa sambil tersenyum kali ini Nesa yang akan menggoda.

"apakah hanya sedang tertawa saja? aku tampan dengan ekspresi apapun, " ucap Xavier pede.

Nesa yang mendengar itu rasanya ingin sekali muntah, padahal Xavier lebih tampan ketika tersenyum dari pada wajah datar-nya itu yang membuat Nesa jengkel jika melihat-nya.

"menurut ku kamu lebih tampan jika sedang tersenyum, " ucap Nesa.

Xavier yang mendengar itu menjadi malu dan salah tingkah, apakah Nesa sedang menggoda-nya? Xavier kembali mengubah ekspresi wajahnya namun kemerahan di pipi-nya tidak bisa di hilang kan.

"apa kamu sedang menggoda ku? " tanya Xavier datar.

"hehe... tidak aku berkata jujur, kamu lebih tampan tersenyum dari pada seperti itu, " ucap Nesa sambil menunjuk wajah Xavier.

"sudah habis kan gula kapas mu, aku ingin membeli sosis, " ucap Xavier mengalihkan pembicaraan.

"baiklah sebentar, " ucap Nesa dan langsung menghabiskan gula kapas-nya.

"sudah, " ucap Nesa.

setelah itu mereka berdua bangkit dari duduk mereka dan menuju penjual sosis bakar, tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sambil mengepalkan tangan kuat-kuat.

"pak sosis-nya dua ya, " ucap Xavier kepada penjual sosis.

bapak penjual sosis mengangguk dan mengangkat jempol-nya, setelah itu bapak penjual sosis segera membuat kan pesanan mereka berdua. setelah sosis matang mereka berdua makan di sana yang tersedia kursi dari plastik.

meski Xavier tidak nyaman karena ia tidak pernah duduk di kursi plastik namun, ia tetap duduk sambil memakan sosis-nya. Nesa yang melihat itu sedikit kasihan namun ia kembali tidak perduli dan memilih memakan sosis-nya.

setelah selesai makan sosis bakar Nesa mengajak Xavier untuk naik bianglala karena sebentar lagi mata hari akan tenggelam. Xavier hanya menurut mengikuti langkah Nesa kemana pun karena lengan-nya yang di tarik oleh Nesa.

setelah memesan dua tiket bianglala akhirnya giliran mereka naik, setelah naik bianglala berputar secara perlahan Nesa melihat matahari yang mulai terbenam itu dengan sangat senang.

"mas lihat matahari-nya... cantik banget kan? " ucap Nesa sambil menunjuk matahari yang terbenam.

Xavier hanya mengangguk padahal ia tidak melihat ke arah matahari terbenam sama sekali, ia hanya memperhatikan wajah cantik Nesa yang terkena sinar matahari yang mulai terbenam.

bianglala tempat mereka sudah berada di paling atas membuat Nesa bisa melihat jelas indah-nya taman juga matahari yang mulai terbenam itu. lalu bianglala turun mengharuskan mereka berdua turun meski Nesa masih ingin melihat namun banyak pengunjung yang ingin lihat juga.

mereka sekarang tengah berjalan kembali menuju ke mobil Xavier yang terparkir rapih, Xavier menggenggam tangan Nesa tanpa di tolak sama sekali oleh Nesa.

"bagaimana apa kamu sudah lebih baik? " tanya Xavier.

"ya aku sudah jauh lebih baik... trima kasih, " ucap Nesa tulus.

"Sama-sama, " jawab Xavier.

lalu Xavier membuka kan pintu mobil untuk Nesa dan setelah Nesa masuk baru ia ikut masuk, setelah itu Xavier menjalankan mobil-nya meninggalkan pasar malam yang sudah di penuhi oleh ratusan orang yang datang.

"oh ya mas... nanti aku mau ke rumah Shafira, " izin Nesa kepada Xavier.

"mau aku antara? " tanya Xavier.

"tidak usah aku bisa sendiri, " jawab Nesa sambil tersenyum.

"baiklah jangan pulang malam-malam... jika ke malaman menginap saja atau telpon aku," ucap Xavier yang langsung di angguki oleh Nesa.

dan suasana mobil kembali hening, Xavier mengantar Nesa terlebih dahulu baru ia pulang ke rumah-nya sendiri. 15 menit mereka baru sampai di apartemen Xavier, Xavier mengantarkan Nesa sampai depan unit kamar milik-nya baru ia kembali untuk pulang.

"makasih ya mas, " ucap Nesa tulus.

"Sama-sama, " jawab Xavier.

"pulang hati-hati, bawa mobil-nya jangan ngebut yah? " peringatan Nesa.

Xavier mengangguk dan setelah itu ia berjalan meninggalkan unit apartemen-nya untuk pulang, setelah punggung Xavier menjauh Nesa masuk kedalam apartemen dan segera membersihkan diri untuk segera bersiap menuju kostan Shafira.

Terpopuler

Comments

Ati Ati

Ati Ati

oi romantisnya

2022-06-25

1

Ranathan Noel

Ranathan Noel

Hay kak, aku mampir jg nih, salam dari Harapan menjadi kenyataan 😁, semangat terus kak!!, fighting to Be a writer

2022-02-08

5

Ig : @smiling_srn27 🎀

Ig : @smiling_srn27 🎀

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️🥰

2022-02-06

3

lihat semua
Episodes
1 Interview
2 Hari Pertama Kerja
3 Bolehkah aku memukulmu?
4 Kesepakatan dan Perjanjian
5 makan malam
6 Maaf
7 meeting pertama
8 Dia?
9 Pantai.
10 cari kostan
11 menginap
12 ketemu lagi.
13 hari yang melelahkan
14 hari yang melelahkan 2
15 Apartemen
16 kedatangan Jessica
17 Ancaman Jessica
18 Ancaman dari sang ayah
19 moodboster
20 Pasar Malam
21 Kostan Shafira
22 Menginap di Kostan Shafira
23 Kemarahan Xavier
24 Perhatian Xavier
25 Berita Palsu
26 first kiss?
27 Are You Serious?
28 Daniel Putra Abimanyu
29 sayang?
30 Bioskop
31 Kapan Nikah?
32 Tahun Depan or 3 bulan lagi?
33 Pemutusan perjanjian dan memulai dari awal
34 Resmi Pacaran
35 Identitas Nesa
36 Pisang Coklat
37 Lembur
38 Berita pertunangan putra tunggal Miller
39 penculikan
40 Kemarahan Jessica
41 Rencana Xavier
42 Masih Perawan kok Tenang Saja
43 Kayak lagi ngidam padahal tidak
44 Fiting Gaun
45 Nesa menghilang
46 Nesa Di Siksa
47 Rawat inap
48 Kehancuran Jessica
49 Di Ambang kebangkrutan
50 Jessica cacat dan hancur nya karir Jessica
51 Nesa manja
52 Rahasia Ardiansyah
53 pulang
54 berpisah untuk 3 hari
55 Video Call
56 Kegabutan Xavier
57 gk tau mau di kasih judul apa
58 Fakta baru yang di ketahui Ardiansyah
59 Hari pertunangan
60 Hari pertunangan 2
61 Permintaan maaf Ardiansyah
62 datang ke Makam
63 Rencana Hanymoon
64 Akad Nikah
65 Resepsi
66 Buka hadiah
67 Tidur Berempat
68 Take off
69 Welcome to Cappadocia
70 Main Air
71 Belah Duren 21+ (part 1)
72 Balon Udara
73 Kebab
74 Pedesaan
75 Malam Yang syahdu
76 Aku padamu Xavier
77 Pantai
78 Wanita pengganggu
79 Nesa marah
80 CARA XAVIER MEMBUJUK NESA 21+
81 Servis pagi
82 Persiapan menuju Jepang
83 Sampai di Jepang
84 Pusat Perbelanjaan
85 Tokyo Skytree, Oshiage
86 Restoran Sushi
87 Waktu berdua hanya di apartemen
88 Truth or Dare
89 Program kehamilan
90 DisneySea Tokyo
91 Mochi Oishi
92 Perkara mochi
93 Permintaan maaf Nesa
94 mangga muda
95 Take Off menuju Indonesia
96 sampai di Indonesia
97 Rujak buah
98 Xavier mual-mual
99 Xavier mual-mual 2
100 Bubur ayam
101 Positif?
102 Positif Hamil!!!
103 Kejutan
104 Kejutan 2
105 Rumah Ayah
106 Cafe
107 Es kelapa muda
108 Ranjang Bergoyang
109 Dokter kandungan
110 Restoran seafood
111 Strawberry Korea
112 Jalan-jalan sore keliling komplek
113 ternyata bayi kembar!!
114 Ternyata bayi kembar!!! 2
115 Coklat Panas
116 Kedatangan Jessica
117 belanja perlengkapan baby
118 Tujuh bulanan
119 Servis pagi
120 Firasat buruk
121 Kecelakaan
122 rumah sakit
123 kepergian
124 Sebuah mimpi yang seperti nyata
125 perkara pulang ke rumah
126 pulang
127 Kejutan Dari Shafira dan Daniel
128 Yoga di dalam air
129 pecah ketuban
130 Melahirkan
131 Welcome Alexander Yudista Miller & Zergan Yudista Miller END
132 PROMOSI KARYA, SUAMIKU SEORANG MAFIA : ZOMBIE THE SERIES
133 PROMOSI KARYA, BISMILAH JODOH
134 PROMOSI KARYA, POSESIF HUSBAND ( CEO KEJAM JATUH CINTA)
135 NOVEL TERTAWAN CINTA SANG PENGUASA
136 NOVEL ALUNA SYAHIRA MAHARDIKA
137 NOVEL AZRIEL DEWASTA
138 Undangan pernikahan dari Safira dan Daniel?
139 Jodoh yang tak di sangka sangka S2
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Interview
2
Hari Pertama Kerja
3
Bolehkah aku memukulmu?
4
Kesepakatan dan Perjanjian
5
makan malam
6
Maaf
7
meeting pertama
8
Dia?
9
Pantai.
10
cari kostan
11
menginap
12
ketemu lagi.
13
hari yang melelahkan
14
hari yang melelahkan 2
15
Apartemen
16
kedatangan Jessica
17
Ancaman Jessica
18
Ancaman dari sang ayah
19
moodboster
20
Pasar Malam
21
Kostan Shafira
22
Menginap di Kostan Shafira
23
Kemarahan Xavier
24
Perhatian Xavier
25
Berita Palsu
26
first kiss?
27
Are You Serious?
28
Daniel Putra Abimanyu
29
sayang?
30
Bioskop
31
Kapan Nikah?
32
Tahun Depan or 3 bulan lagi?
33
Pemutusan perjanjian dan memulai dari awal
34
Resmi Pacaran
35
Identitas Nesa
36
Pisang Coklat
37
Lembur
38
Berita pertunangan putra tunggal Miller
39
penculikan
40
Kemarahan Jessica
41
Rencana Xavier
42
Masih Perawan kok Tenang Saja
43
Kayak lagi ngidam padahal tidak
44
Fiting Gaun
45
Nesa menghilang
46
Nesa Di Siksa
47
Rawat inap
48
Kehancuran Jessica
49
Di Ambang kebangkrutan
50
Jessica cacat dan hancur nya karir Jessica
51
Nesa manja
52
Rahasia Ardiansyah
53
pulang
54
berpisah untuk 3 hari
55
Video Call
56
Kegabutan Xavier
57
gk tau mau di kasih judul apa
58
Fakta baru yang di ketahui Ardiansyah
59
Hari pertunangan
60
Hari pertunangan 2
61
Permintaan maaf Ardiansyah
62
datang ke Makam
63
Rencana Hanymoon
64
Akad Nikah
65
Resepsi
66
Buka hadiah
67
Tidur Berempat
68
Take off
69
Welcome to Cappadocia
70
Main Air
71
Belah Duren 21+ (part 1)
72
Balon Udara
73
Kebab
74
Pedesaan
75
Malam Yang syahdu
76
Aku padamu Xavier
77
Pantai
78
Wanita pengganggu
79
Nesa marah
80
CARA XAVIER MEMBUJUK NESA 21+
81
Servis pagi
82
Persiapan menuju Jepang
83
Sampai di Jepang
84
Pusat Perbelanjaan
85
Tokyo Skytree, Oshiage
86
Restoran Sushi
87
Waktu berdua hanya di apartemen
88
Truth or Dare
89
Program kehamilan
90
DisneySea Tokyo
91
Mochi Oishi
92
Perkara mochi
93
Permintaan maaf Nesa
94
mangga muda
95
Take Off menuju Indonesia
96
sampai di Indonesia
97
Rujak buah
98
Xavier mual-mual
99
Xavier mual-mual 2
100
Bubur ayam
101
Positif?
102
Positif Hamil!!!
103
Kejutan
104
Kejutan 2
105
Rumah Ayah
106
Cafe
107
Es kelapa muda
108
Ranjang Bergoyang
109
Dokter kandungan
110
Restoran seafood
111
Strawberry Korea
112
Jalan-jalan sore keliling komplek
113
ternyata bayi kembar!!
114
Ternyata bayi kembar!!! 2
115
Coklat Panas
116
Kedatangan Jessica
117
belanja perlengkapan baby
118
Tujuh bulanan
119
Servis pagi
120
Firasat buruk
121
Kecelakaan
122
rumah sakit
123
kepergian
124
Sebuah mimpi yang seperti nyata
125
perkara pulang ke rumah
126
pulang
127
Kejutan Dari Shafira dan Daniel
128
Yoga di dalam air
129
pecah ketuban
130
Melahirkan
131
Welcome Alexander Yudista Miller & Zergan Yudista Miller END
132
PROMOSI KARYA, SUAMIKU SEORANG MAFIA : ZOMBIE THE SERIES
133
PROMOSI KARYA, BISMILAH JODOH
134
PROMOSI KARYA, POSESIF HUSBAND ( CEO KEJAM JATUH CINTA)
135
NOVEL TERTAWAN CINTA SANG PENGUASA
136
NOVEL ALUNA SYAHIRA MAHARDIKA
137
NOVEL AZRIEL DEWASTA
138
Undangan pernikahan dari Safira dan Daniel?
139
Jodoh yang tak di sangka sangka S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!