Deg
"suara itu? bukankah suara itu...? " batin Nesa dan ia mendongak.
sejak saat ingin meninggalkan privat room Nesa terus menunduk dan ketika mendengar suara yang sangat familiar di telinga-nya Nesa mendongak dan berapa terkejut-nya ia ketika melihat siapa yang berada di hadapan-nya.
dan orang itu direktur dari O'Company sama terkejut-nya saat mengetahui siapa perempuan yang berada di belakang Xavier, namun dengan cepat direktur itu merubah raut-nya dengan wajah ramah.
Xavier yang melihat itu hanya tersenyum arti, sebelum ia mengklaim Nesa sebagai calon istrinya namun kontrak, Xavier sudah mencari tahu asal usul siapa Nesa sebenarnya.
"baiklah pak Ardiansyah... silahkan duduk, " ucap Xavier datar mempersilahkan duduk.
dan mereka ber empat duduk, direktur itu alis Ardiansyah menatap tajam kepada Nesa dan memulai meeting merek, Diam-diam Xavier memperhatikan Ardiansyah yang menatap tajam kepada Nesa.
sungguh ia benar-benar tidak suka ketika orang lain menatap Nesa seperti itu cukup dirinya saja yang seperti itu. Nesa yang di tatap seperti itu hanya diam dan menunduk.
"baiklah kita mulai meeting hari ini!" ucap Xavier memecahkan keheningan.
"baiklah silahkan, " jawab Ardiansyah.
dan meeting pun dimulai. meski Nesa benar-benar tidak nyaman dan ingin menangis saat itu juga namun ia tahan karena tidak mau merusak meeting yang cukup penting ini.
sekitar 1 jam meeting berlangsung dan sekarang mereka telah selesai meeting, mereka makan bersama meski awal-nya di tolak mentah-mentah oleh Xavier namun Ardiansyah membujuk Xavier untuk makan bersama.
dan membuat mesa terjebak dengan rasa tidak nyaman ini Nesa hanya diam sambil memakan makanan-nya, Xavier sadar atas keterdiaman Nesa namun ia memilih diam agar Ardiansyah tidak mengetahui hubungan mereka.
"kenapa? kenapa aku harus bertemu dengan-nya lagi! ya Tuhan lindungi lah hamba, " batin Nesa berucap.
setelah selesai makan siang bersama, Xavier pamit undur diri karena tidak mau membuat Nesa tidak nyaman terlalu lama. entah sejak kapan Xavier bisa merasakan empati seperti ini.
sedangkan Nesa masih terus diam, ia terus melamun sampai-sampai ia harus di tarik oleh Xavier agar berjalan. Nesa yang tidak siap di tarik sedikit terkejut.
"Astaga pak! " ucap Nesa.
"jangan melamun! " ucap Xavier menusuk.
Nesa menelan silva-nya ketika mendengar kata-kata menusuk dari sang atasan, Nesa mengangguk saja dan mengikuti langkah bos-nya yang cukup lebar membuat Nesa sulit untuk mengimbangi langkah-nya.
setelah sampai di parkiran, Xavier menyuruh supirnya untuk pulang naik taksi, sedangkan ia akan membawa Nesa ke suatu tempat terlebih dahulu sebelum kembali kekantor.
"tapi pak-
"tidak ada tapi-tapian... saya hanya ingin berkendara sendiri! " ucap Xavier.
"baiklah kalau begitu saya permisi, " ucap supir itu dan meninggalkan halaman parkiran.
setelah itu Xavier membawa Nesa masuk tepat di samping kemudi, lalu Xavier memutari setengah mobil dan masuk kedalam mobil. setelah memastikan Nesa sudah memakai stel beat Xavier melajukan mobil dan meninggalkan parkiran cafe.
"pak... bapak mau bawa saya kemana? " tanya Nesa panik ketika mobil sudah berkendara.
"kepo! " ketus Xavier.
"bapak mau nyulik saya ya? " tanya Nesa dengan mata memicing.
sedangkan Xavier hanya mendengus kesal ketika mendengar ucapan Nesa, tanpa mau menjawab Xavier kembali fokus kepada jalanan.
sedangkan Nesa yang kesal kembali diam, ia mengingat kenapa orang itu bisa sesukses sekarang. dulu saat Nesa masih bersama mereka, mereka tak sesukses sekarang.
mengingat itu Nesa menitikan air mata tanpa sadar namun dengan cepat Nesa menghapus air mata-nya sebelum Xavier tahu namun tetap saja air mata-nya tidak kunjung berhenti.
"oh ayolah jangan menangis Nesa, kamu itu kuat!, " batin Nesa menguatkan.
Xavier yang melihat Nesa tiba-tiba menangis langsung panik dan segera meminggirkan mobil-nya ketepi lalu ia menghadap ke arah Nesa dan bertanya.
"hey... kenapa kamu menangis? apa aku salah bicara? kumohon jangan menangis, " tanya Xavier dan di akhiri permohonan.
Nesa hanya bisa menggeleng karena sedang menangis tersedu-sedu membuat-nya sulit untuk mengeluarkan suara-nya. sedangkan Xavier sudah bingung karena tangis nesa semakin histeris.
dan tanpa aba-aba Xavier langsung memeluk Nesa membuat agar Nesa lebih tenang dengan cara memeluk-nya, entah karena apa Xavier bisa selembut ini kepada seorang gadis, semenjak dj tinggal oleh sang kekasih Xavier menjadi orang yang dingin dan anti dengan yang namanya wanita.
"apa kamu sudah lebih tenang? " tanya Xavier ketika sudah tidak mendengar suara tangisan dari Nesa.
"su-sudah pak, " jawab Nesa masih sesgukan.
mendengar itu Xavier menjadi tenang lalu dengan cepat menjauh dari Nesa karena jantung-nya sudah tidak aman lagi. sama hal-nya seperti Nesa jantung-nya berdetak dua kali lipat dari biasa-nya.
"sebenarnya kita mau kemana pak? " tanya Nesa lagi.
mobil sudah kembali melaju dan bercampur dengan kendaraan lain dan jalanan cukup padat yang terkadang mereka terjebak macet.
"nanti juga kamu tahu, " jawab Xavier kali ini Xavier berbicara cukup lembut membuat Nesa senam jantung kembali.
Nesa yang mendengar suara lembut itu merasakan perasaan aneh di hati-nya dan jantung-nya kembali terus berdetak dua kali lipat.
Nesa memegang dada-nya yang deg-degan, sungguh ia tidak boleh jatuh hati kepada sang atasan dan ia juga seperti-nya harus mencari kostan baru karena sang mantan masih meneror-nya untuk kembali bersama.
"tidak mungkin bukan aku jatuh kepada-nya secepat ini? " batin Nesa bertanya.
tanpa sadar Nesa menggeleng sendiri dan hal itu terus di perhatikan oleh Xavier tanpa Nesa sadari dan membuat Xavier tersenyum melihat tingkah Nesa.
"ah aku jadi mengingat mantan ku... seperti-nya aku memang harus mencari kostan baru, " ucap batin Nesa lagi.
lalu Nesa memberanikan diri untuk berbicara kepada Xavier yang masih fokus menyetir...
"pak... nanti malam bisa bantu saya tidak? " tanya Nesa ragu-ragu.
Xavier menoleh sejenak kala Nesa memanggil nama-nya, lalu ia kembali fokus menyetir dan menjawab.
"bisa... kamu butuh bantuan apa? " ucap Xavier di akhiri pertanyaan.
"bantu saya cari kostan batu heheh, " ucap Nesa sambil cengengesan.
"ouh oke, " jawaban dari Xavier singkat, padat dan jelas.
setelah mendengar jawaban itu Nesa merasa senang setidak-nya nanti malam ia akan ada tumpangan saat mencari kostan baru. tanpa sadar Nesa tersenyum dan hal itu di lihat oleh Xavier.
Xavier ikut tersenyum ketika melihat Nesa yang tersenyum selebar itu. tidak lama kemudian mobil memasuki kawasan parkiran membutuhkan waktu sekitar 30 menit mereka baru sampai ke tujuan.
"ayok turun, " ajak Xavier.
Nesa turun dan mengikuti langkah sang atasan, dan ketika sudah berhenti Nesa mendoakan kepala-nya dan tersenyum bahagia ketika melihat wisata di hadapan-nya.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
hay guyss, selagi nungguin PRIA AROGAN update, baca cerita ku yang satu lagi yuk 'Bismilah Jodoh'
oh ya guyss, yang di tag tentang mafia dan perjodohan itu salah ya, gk ada unsur perjodohan dan mafia. itu udah di perbaiki tapi masih gitu aja sebel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
😍r4h!n4😍
selepas tanda noktah,huruf pertama hendaklah huruf besar thor
2023-01-16
1
Ilfra Ilivasa
tanda-tanda jodoh wkwk semangat!
2022-03-14
1
Ilfra Ilivasa
uwuw langsung dipeluk
2022-03-14
1