Nesa keluar dari kamar Xavier dengan sangat anggun. Xavier yang mendengar pintu kamar di buka langsung membalikan tubuh-nya dan menatap Nesa terpesona.
bahkan sampai beberapa saat ia tidak mengedipkan mata-nya, namun dengan cepat ia mengubah kembali ekspresi wajahnya menjadi datar seperti biasa.
Nesa tersenyum yang membuat jantung Xavier berdetak dua kali lebih cepat, begitu juga Nesa yang terus di tatap seperti itu oleh Xavier menjadi canggung.
"ayok, " ucap Xavier setelah lama memperhatikan kecantikan Nesa.
Nesa mengangguk ia hendak berjalan namun Xavier menghentikan-nya dengan mengulurkan lengan-nya, Nesa menatap Xavier bingung. Xavier yang di tatap seperti itu mengerti ia menghela nafas.
"lingkarkan tangan mu di lenganku, " ucap Xavier.
dengan ragu Nesa melingkar kan tangan-nya di lengan kekar Xavier. mereka berdua menuruni satu persatu anak tangga, mereka berdua pesis seperti seorang pangeran dan putri yang berjalan menghampiri tamu dengan anggun.
tidak hanya Nesa yang berjalan dengan anggun, sedangkan Xavier berjalan dengan angkuh-nya dan arogan-nya dengan menampilkan wajah datar-nya.
mereka berdua berjalan menuju ruang makan yang sudah ada kedua orang tua Xavier, mereka benar-benar seperti sepasang kekasih yang saling mencintai namun tidak dengan hati mereka.
"malam semua, " sapa Nesa sopan.
"malam sayang... sungguh kamu sangat cantik, " sapa bunda Xavier dan sedikit memuji.
Nesa yang di puji seperti itu menjadi malu...
"terima kasih, " hanya itu yang dapat Nesa ucapkan.
"ya sudah sebaiknya kita makan, " ajak ayah Xavier.
"ya, ayok, " ujar Xavier dan menarik salah satu kursi untuk Nesa duduki.
setelah Nesa duduk ia juga duduk tepat di samping Nesa, dan sebelum makan malam di mulai ayah Xavier mengucapkan turut bahagia kepada anak-nya.
"sebelum itu, aku sangat bahagia jika sekarang kamu sudah mendapatkan wanita yang lebih baik dari dia dan semoga selalu bahagia sampai ke jenjang yang paling serius, " ujar ayah Xavier sambil menekan kata 'dia'.
Xavier sedikit tersindir oleh ucapan ayah-nya terlebih ketika mengatakan itu ayah Xavier menatap Xavier dengan tajam.
sedangkan Nesa yang tidak mengerti hanya diam dan tersenyum canggung, dan bunda Xavier mengangguk menyetujui ucapan sang suami.
"ya semoga saja, " ucap Xavier.
dan setelah itu kepala keluarga menyuruh mereka memulai makan malam yang sangat bahagia bagi kedua orang tua Xavier tapi tidak dengan Nesa dan Xavier yang merasa canggung.
setelah 15 menit mereka selesai makan malam, tidak ada yang beranjak dari ruang makan sampai bunda Xavier yang mulai membantu para pelayan membawa piring kotor.
hal itu membuat Nesa dengan sigap membantu awalnya di larang oleh Xavier namun bukan Nesa jika ia tidak keras kepala.
"nak setelah ini kamu antar Nesa pulang, ingat jangan belok ke mana-mana, " ucap ayah Xavier sambil memperingati.
"aku tahu ayah, " jawab Xavier malas.
setelah itu ayah Xavier menepuk pundak putra tunggal-nya pelan dan meninggalkan putra-nya sendiri menuju kamar-nya.
Nesa yang sudah selesai kembali dan menghampiri Xavier yang masih duduk di meja makan, ia meminta tolong untuk di antar pulang.
"emm.. pak bisa antar saya pulang? " tanya Nesa pelan.
Xavier menoleh dan menganggu ia tersenyum membuat Nesa seketika terpesona dengan senyuman manis dari atasannya.
"ayok sudah tugas saya untuk mengantar kamu, " ucap Xavier.
setelah itu Xavier mengajak Nesa untuk keluar dari mansion keluarganya. sebelum itu Nesa berpamitan terlebih dahulu kepada bunda Xavier.
...****************...
cukup lama untuk sampai di kediaman Nesa hingga memakan waktu 30 menit lamanya. setelah sampai Xavier memberhentikan mobil-nya tepat di depan pintu gerbang kost Nesa.
ada seorang laki-laki yang berada di atas motor-nya terus memperhatikan mobil Xavier. Nesa yang mengetahui siapa laki-laki itu jadi enggan untuk turun.
"apa kamu tidak mau turun? " tanya Xavier.
"ah iya ini saya mau turun, " ucap Nesa setelah tersadar dari fokusnya.
ia keluar dari mobil Xavier ragu dan saat ia keluar dari mobil Xavier laki-laki itu langsung turun dari motor-nya dan menghampiri Nesa yang berjalan cepat untuk masuk.
Laki-laki itu memegang lengan Nesa yang langsung di tepis oleh Nesa, ia memutar balik tubuh-nya dan menatap kesal kepada laki-laki yang sudah lancang memegang-nya.
"oh jadi ini pekerjaanmu? sebagai jal**g hah! " bentak laki-laki itu.
"apa maksudmu? " tanya Nesa tidak mengerti.
sungguh ia sakit hati ketika di katai oleh laki-laki yang notabene-nya adalah kekasih-nya sendiri. sedangkan Xavier yang hendak menjalankan mobil-nya pun menghentikan aktivitas-nya saat mendengar Nesa di bentak.
"apa lagi jika, pulang malam bersama laki-laki kaya, apa lagi namanya jika bukan jal**g? " ucap laki-laki itu sinis.
"hey aku bekerja di kantor dan dia bos ku hanya sebatas bos dan karyawan, " ucap Nesa tidak Terima.
"kamu sudah bekerja? berarti sekarang kamu punya uang, kalau begitu aku minta uang setelh itu aku akan tutup mulut dengan perselingkuhan mu itu, " ucap laki-laki itu tanpa tahu malu.
Nesa yang geram pun menampar kekasih-nya dengan sangat keras bahkan sampai laki-laki itu hampir terjatuh.
Plak..
"dasar brengsek kamu Farel, mulai sekarang kita putus! , " teriak Nesa sambil menangis.
Farel yang di perlakukan seperti itu tidak Terima ia menatap marah kepada Nesa dan ingin membalas tamparan Nesa.
Nesa sudah menundukan kepala-nya ia akan menerima tamparan keras dari mantan kekasih-nya. Farel mengangkat tangan-nya hendak menampar Nesa.
namun tangan-nya terhenti di udara karena da yang menghentikan aksi-nya yang ingin menampar Nesa. setelah itu laki-laki yang mencekam tangan Farel langsung membuang kasar tangan Farel.
"cih... dasar banci berani-nya sama perempuan, " murka Xavier.
Nesa yang tidak merasakan apapun mending akan kepala-nya melihat siapa yang sudah membantu-nya, ia melihat Xavier tengah membela-nya.
"hey siapa kamu! berani imut campur urusan kau? " tanya Farel sambil menunjuk-nujuk Xavier.
Xavier menepis tangan Farel yang menunjuk-nujuk-nya, ia memperhatikan Farel dari atas sampai bawa.
ia tersenyum remeh menatap Farel sedangkan Farel yang di perlakukan seperti itu pun kesal ia mendaratkan bogeman mentah kepada Xavier.
Bughh
Xavier yang belum siap pun hampir tersungkur karena bogeman itu, ia menatap murka kepada Farel sudah tidak ada wajah mengejek lagi melainkan wajah dingin Xavier.
Xavier ingin membalas bogeman dari laki-laki tidak tahu diri itu namun di hentikan oleh Nesa yang berteriak.
"stop, jangan lakukan itu, " lerai Nesa.
ia menghampiri kedua laki-laki itu dengan keadaan masih mengeluarkan air mata. ia menunjuk tepat di wajah Farel dan mengusir Farel.
"sebaiknya kamu pergi dari sini! , dan kita sudah putus jadi jangan pernah datang lagi!, " ucap Nesa.
setelah itu ia berjalan menuju Xavier yang masih memegangi pipi-nya dan mengajak Xavier masuk ke kost kecil-nya untuk mengobati luka Xavier.
sedangkan Farel yang di perlakukan seperti itu mengepalkan tangan-nya dan pergi meninggalkan kost mantan kekasih-nya.
awalnya datang untuk minta uang malah putus yang ia dapatkan sungguh tragis kau Farel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Rosyanti
itu cowok kok memeras dan kasar kali ya sama ceweknya 😭😭😭
2023-05-21
1
Rosyanti
itu cowok kok pemeras dan kasar kali ya 😭
2023-05-21
0
Ilfra Ilivasa
oke, aku sadar emang cowo sukanya kasar
2022-03-12
2