"Jessica? " batin Nesa terkejut.
sungguh ia benar-benar terkejut melihat adik tiri-nya berada di sini dan tidak tahu malu-nya ia langsung memeluk Xavier yang jelas-jelas tidak menyukai kedatangan-nya terlihat dari wajah datar Xavier yang tanpa ekspresi itu.
Jessica tiba-tiba menatap Nesa yang berada tepat di belakang Xavier dengan tatapan tajam dan peringatan, lalu ia kembali menatap Xavier dengan genit. Xavier yang melihat itu rasanya ingin sekali melempar wanita yang berada di hadapan-nya keluar dari perusahaan.
Xavier mendorong tubuh Jessica yang sangat menempel dengan-nya, lalu menatap tajam tepat di manik mata wanita itu yang bahkan tidak takut sama sekali ketika Xavier menatap-nya seperti itu.
sedangkan Nesa hanya bisa berdiam diri, ia tidak mau ikut campur urusan adik serta kekasih pura-pura nya, namun dalam lubuk hati yang paling terdalam Nesa ingin sekali mengusir Jessica namun ia tidak ada hak dengan itu makanya ia memilih untuk diam saja.
"mau apa kamu datang kemari? " tanya Xavier tanpa ekspresi.
"tentu saja bertemu dengan kekasih ku, " ucap Jessica pede dan kembali melingkar kan tangan-nya di leher Xavier.
dan Xavier kembali melepaskan lengan Jessica yang bertengger di leher-nya dengan cukup kasar, kali ini kesabaran Xavier benar-benar sudah habis menghadapi wanita yang sudah mengkhianati-nya dulu.
"hubungan kita sudah selesai sejak saat itu... jangan pernah ganggu saya lagi! dan sebaiknya anda pergi dari perusahaan saya! " ucap Xavier emosi.
"aku tahu aku salah... aku menyesal, aku mau kita kembali seperti dulu lagi, " pintar Jessica sambil mencoba mengambil tangan Xavier.
namun Xavier dengan cepat menepis tangan putih bersih itu lalu memilih meninggalkan wanita itu di depan pintu, ia masuk kedalam ruang-nya dan langsung mengunci pintu itu agar wanita itu tidak masuk dan mengganggu-nya.
Jessica yang menatap Xavier pergi meninggalkan-nya menatap pintu ruangan Xavier yang tertutup dengan pandangan penuh arti lalu ia menatap tajam kepada Nesa. namun Nesa hanya mengabaikan tatapan tajam dari Jessica.
Nesa hendak masuk menuju ruangan-nya agar tidak terlalu lama bersama adik tiri-nya itu, namun baru 2 langkah Nesa sudah di berhenti kan oleh Jessica, Jessica menarik lengan Nesa membuat Nesa kembali menatap adik-nya itu.
"jangan coba-coba kamu untuk mendekati Xavier! " tekan Jessica.
"aku hanya bekerja di sini... tidak usah khawatir soal itu, " jawab Nesa malas.
"awas saja jika aku mendengar kabar jika kamu dengan-nya bersama aku akan pastikan jika kamu akan mati di tanganku! " ancam Jessica.
Nesa hanya memutar bola mata-nya malas, ia tidak mau menanggapi ucapan adik-nya itu meski ia sedikit takut namun tidak ia perlihatkan. sedangkan Daniel yang sedari tadi diam hanya memperhatikan saja dan berfikir jika mereka berdua memiliki hubungan?
setelah itu Jessica pergi meninggalkan Nesa yang menatap kepergian-nya dengan kesal sedangkan Jessica pergi dengan keadaan emosi yang tidak bisa terbendung kalau melihat sang kaka tiri berada dekat dengan laki-laki idaman-nya.
setelah itu Nesa kembali melanjutkan jalan-nya ke ruang kerja-nya lalu segera menyelesaikan tugas-nya yang lumayan menumpuk di mejanya meski sudah di bantu oleh Sinta yang seperti-nya sedang tidak ada di ruang sekertaris.
sedangkan Daniel yang hanya terdiam lalu teringat tentang sang bos juga sekaligus sahabat-nya itu dengan cepat mengetuk pintu ruangan Xavier yang langsung di buka oleh Xavier.
...****************...
"kenapa kamu malah membiarkan dia datang ke sini?! " tanya Xavier kesal.
Xavier mengepalkan tangan-nya hingga kuku-kuku nya berubah memutih, sedangkan Daniel yang melihat kemarahan sahabat-nya sedikit kasihan karena ia juga tahu tentang masa lalu sang sahabat yang tidak berakhir baik.
"aku sudah melarang-nya tapi dia tetep keukeuh ingin menunggu mu, " jawab Daniel menjelaskan.
"apa kamu masih mencintai-nya? " lanjut Daniel bertanya.
"aku tidak mencintai-nya lagi hanya saja... penghianatan itu masih membekas sampai sekarang, " jawab Xavier cepat.
Xavier memiliki trauma dengan hubungan karena penghianatan sang mantan membuat-nya takut untuk membina hubungan lagi dengan gadis manapun itu, maka dari itu di usia-nya yang sudah cukup matang untuk menikah namun ia masih sendiri.
"aku tahu ini mungkin berat bagimu tapi ku harap kamu bisa bangkit dalam keterpurukan mu dan bahagia bersama wanita pilihan mu, " ucap Daniel bijak.
"aku tahu namun entahlah aku masih ragu, " ucap Xavier dan membalikkan tubuh-nya menghadap Daniel.
Daniel hanya bisa menghela nafas dan mendukung penuh sahabat-nya itu karena ia benar-benar membutuhkan orang yang mensupport-nya dan bangkit dari keterpurukan-nya.
"oh ya... apakah gadis yang berada di belakang mu tadi adalah sekertaris baru mu? " tanya Daniel yang sedari tadi sudah kepo.
"ya memang-nya kenapa? " jawab Xavier dan memberikan pertanyaan lagi.
"aku rasa sekertaris mu itu dan Jessica saling kenal, " ujar Daniel.
Xavier yang mendengar ucapan dari sang sahabat menjadi memikirkan sesuatu, meski ia masih ragu jika mereka memang keluarga. namun bukan hanya itu saja yang di tanyakan oleh Daniel.
"apa kamu sudah menemukan wanita yang mau menjadi pacar pura-pura mu? " tanya Daniel lagi.
"sudah, " jawab Xavier cepat.
"siapa? " tanya Daniel kepo.
"di-
tok... tok... tok...
ucapan Xavier terpotong karena ada yang mengetuk pintu rang kerja-nya, Xavier membenarkan duduk-nya dan menyuruh orang yang mengetuk pintu untuk masuk. sedangkan Daniel menunggu kelanjutan ucapan sang sahabat setelah orang itu pergi.
dan muncul lah sosok Nesa dengan membawa berkas yang harus di tanda tangani oleh Xavier hari itu juga, Nesa berjalan anggun menuju Xavier setelah sampai di hadapan Xavier ia memberikan berkas itu yang langsung di Terima oleh Xavier.
Nesa menunggu Xavier hingga selesai menanda tangani semua berkas itu. setelah selesai ia mengambil kembali berkas itu dan izin untuk meninggalkan ruangan Xavier.
setelah kepergian Nesa mereka berdua kembali melanjutkan obrolan mereka yang tertunda karena kedatangan Nesa yang memberikan berkas kepada Xavier.
"siapa orangnya? " tanya Daniel lagi karena ia sudah terlalu kepo.
"Vanesa Anggelista Paramita, yang tidak lain sekertaris baruku, " jawab Xavier mantap.
Daniel menatap tidak percaya kepada Xavier, ia melihat Nesa adalah anak yang baik dan tidak neko-neko tidak seperti Jessica namun ia malah di manfaat kan okeh Xavier.
"kamu serius? " tanya Daniel ragu.
"ya aku serius, " jawab Xavier.
"mengapa kamu bisa memilih-nya? " tanya Daniel yang kembali kepo dengan pilihan Xavier.
"karena dia berbeda dari yang lain, " jawab Xavier sambil tersenyum penuh arti.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
kembali lagi sama aku, oh ya selagi menunggu Mr. Arogan Update baca cerita ku yang sudah tamat yah😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Ilfra Ilivasa
karena dia berbeda dari yang lain, aku harap berjodoh harus!
2022-04-18
2
Duwi Hariani
lnjut kk 💪
2022-02-05
2