Lina dan juga melati keasikan mengobrol dan tidak ingat waktu yang sudah hampir gelap, bahkan kakaknya alex memasuki kamar milik Lina untuk memanggil kedua wanita itu agar ikut makan malam bersama.
"Dek ayo makan, ibu sudah memasak kalian ini tidak ada nolong ibu ya. kasian ibu sendiri menyiapkannya, kalian berdua malah asik disini, ayo cepat keburu makanannya dingin."ajak alex.
"Iya, sedingin kakak, malas ah jalan sama kakak lagi, nanti aku ikutan dingin seperti kakak. hahahha..."canda melati, melati membawa Lina ke ruang makan, tetapi tangan lina yang satunya di tarik oleh sang kakak.
"Apa kak? tangan Lina sakit." kata Lina yang di
tarik oleh alex.
"Kamu duluan dek, kakak ada perlu sama Lina sebentar."melati pun pergi meninggalkan kakaknya dan juga Lina.
"Ada apa kak? sepertinya sangat penting?"tanya Lina kepada alex yang sudah di anggap seperti kakak nya sendiri.
"Kakak hanya mengatakan ini padamu, berhati hatilah bekerja di rumah teman kakak, karena yang kau lihat tidak seperti yang sebenarnya."ucap alex kepada Lina.
"Baik kak"setelah menjawab perkataan alex mereka menemui ibu dan juga melati di ruang makan.
"Sepertinya sangat penting sekali, jagan dengarkan ucapan kak alex, semua ucapannya tidak akan sepenuhnya benar"kata melati.
"Sudah makanlah, besok pagi kakak dan Lina sudah pergi, Lina akan bekerja, dan kakak akan kembali bekerja, jagan membuat ibu kesusahan, sebagai anak perempuan kau harus menolong ibu, jagan biarkan ibu sendiri bekerja."pesan alex kepada adik bungsunya itu.
"Siap pak bos, jagan selalu marah, nanti kakak cepat tua dan susah dapat jodoh baru tau rasa hehehe"ingin rasanya alex menyentil kening sang adik, tetapi melati sudah duluan ke pelukan sang ibu.
"Sudahlah, kalian ini selalu seperti itu, ingat umur sidah tua, kamu juga melati jagan selalu menggoda kakakmu."kata sang ibu kepada anak bungsunya yang selalu ribut dan jarang akur jika bertemu.
"Baik bu."melati pasrah jika ibunya sudah menasehati dirinya, pasti akan panjang jalannya jika tidak di iyakan.
Sekarang keluarga itu makan malam bersama dengan santai dan teratur, alex melihat sekilas kepada Lina , dan yang di lihat hanya menunduk karena Lina makannya sangat diam dan teratur.
Alex memakan makanan yang di masak oleh ibunya, dan beberapa minggu lagi mereka akan bertemu jika tidak ada pekerjaan berat yang di berikan oleh bos nya.
Setengah jam mereka menyantap makan malam, sekarang mereka meno ton TV yang sedang di putar acara percintaan ala ala flim Korea, melati yang melihat flim kesukaannya di ganti oleh sang kakak membuat melati marah dan memukul kakaknya dengan bantal.
"Apa yang kau tonton ini flim dewasa tidak bagus untukmu."kata alex dan langsung mengambil remot TV dari tangan sang adik. dengan menukar siaran berita internasioal.
"Kakak jagan mengganti nya... bak.. bak... "melati memukul sang kakak dengan bantal karena flim kesukaan nya di ganti. Lina melihat intraksi kedua kakak beradik itu sedang bercanda membuatnya sedikit iri sebab dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang kakak dan juga ibu dan ayahnya lagi sejak orang tuanya meninggal.
"Kak, Mel, aku ke kamar dulu ya, sudah malam."pamit Lina dan pergi memasuki kamarnya, Lina mengunci pintu kamar lalu menangis karena mengingat kedua orang tuanya.
"Ibu... Lina rindu ibu.. maaf Lina tidak bisa mengunjungi kalian lagi, takut paman dan bibi menemukan Lina lalu menikahkan Lina dengan orang tua itu, Lina takut bu... hiks... hiks... maaf anakmu ini sangat lemah..." capek menangis dirinya tertidur dengan memeluk Gulingnya bahkan dirinya tidak membawa foto orang tuanya karena buru buru melarikan diri dari rumah pamannya.
"Dek sana tidurlah, ini sudah malam, besok sekolah, kakak tidak akan melihatmu kembali dari sekolah, karena besok pagi, jadi tolong bantu ibu dalam membersihkan rumah, jika ada apa apa segera hubungi kakak, sebab kakak tidak tau kapan pulang, sebab kakak ada pekerjaan lain." pesan seorang kakak kepada adiknya.
"Iya kakak ku sayang, lain kali jika datang bawakan aku kakak ipar, karena aku kira Lina itu kakak iparku hehehe" mendengar ucapan adiknya kepala melati langsung di plintir
"Au.. sakit tau"kesal melati. karena sang kakak memukul nya.
"Makanya jagan ngaur.. kamu ini ada ada saja.sudah sana masuk ke kamarmu"perintah alex.
"Iya kakak ku yang bawel.selamat malam kakak, jagan lupa sebelum pergi besok, berikan aku uang jajan seperti biasa oke..."melati pergi meninggalkan kakak nya yang masih menonton berita di TV.
"Ai.... dimana kamu pasti akan aku temukan..." ucapnya sambil menonton berita.
Alex masih mencari sosok yang sudah berani membuat bosnya itu kesulitan, setiap orang orang yang sudah di tangkap dan di interogasi masih saja belum bisa menemukannya walaupun sudah berbagai cara.
~
Di rumah besar itu, anak perempuan yang masih berumur tiga tahun sedang di manjakan oleh sang ayahnya, walaupun kadang tidak bisa bersama, karena pekerjaan ayahnya yang selalu membuat dirinya tidak banyak merasakan kebersamaan bersama ayahnya.
"Ayah.."panggil anak itu. karena melihat ayahnya sudah mengantuk.
"Ya sayang, ada apa? apa sudah mengantuk"tanya sang ayah ke pada anak nya.
"Ayah yang sudah mengantuk, ayo kita tidur, ayah tidur dengan ku saja"ucap gadis kecil itu.Aubrey Fathia Pelangi.
"Baiklah.ini juga sudah terlalu malam, sebaiknya kita tidur, karena besok ada seseorang yang akan datang untuk menemanimu kemana saja"kata nya kepada gadis kecil itu.
"Apakah itu mama ayah?"anya gadis kecil itu, bukan ya menjawab pertanyaan sang anak, dirinya malah menyuruh anaknya cepat tidur.
"Sudahlah besok kita lihat siapa yang datang, sekarang ayo tidur, putri ayah mau tidur sendiri atau di temani oleh ayah."katanya kepada gadis kecilnya.
"Tidur sendiri saja ayah,, ayah tidurlah, besok harus bekerja, biar besok nengok mama datang." kata nya lagi, yang mana membuat sang ayah hanya tersenyum kecut saja agar hati sang anak tidak sakit dan kecewa.
~
Pukul dua malam. Lina keluar hendak ke kamar mandi, tidak sengaja mendengar alex berbicara dengan seseorang , Lina pun tidak tau itu siapa hanya ke dengan seorang pria yang berbicara di dekat pintu kamar itu.
Lina tidak ambil pusing dirinya pergi ke kamar mandi karena kebelet buang air kecil.
Sedangkan pria yang di dengar Lina tadi yang sedang berbicara. sedang memarahi seseorang di dalam ponsel itu.
"Apa yang bisa kau kerjakan, hanya tugas itu saja tidak becus kau kerjakan, aku tidak mau tau besok pergilah ke kota yang sudah aku kirimkan lokasinya melalui emailmu. dalam jangka dekat ini kau sudah mengirimkan informasi tempat tinggalnya." lalu ponsel itu mati karena mendengar suara langkah kaki yang sedang mendekati kamarnya.
CEKLEK.....
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments