"Masih lama di perjalanan, apakah duit 20 ribu bisa untuk di belanjakan? tidur sajalah, ini juga masih malam, lebih baik tidur sampai besok pagi."ucapnya dengan bergumam.
Lina duduk paling belakang, dan bersantai, karena tidak ada teman sebangku nya. disinilah Lina yang tertidur sampai pagi, Lina sadar setelah bus yang dia naiki berhenti di sebuah rumah makan khusus buat para sopir bus.
Sedangkan di rumah paman dan bibinya sedang berlangsung keributan antara kedua suami istri itu yang telah kehilangan sang penghasil uangnya.
"Bapak!!! Lina hilang!!!" pekiknya dari kamar Lina.
"Tidak mungkin dia kabur, bagaimana caranya untuk menjelaskan kepada juragan tanah nanti!!"jawab si suami yang ikut pamnik karena hilangnya Lina.
"Cepat telpon tuan tanah itu pak, siapa tau dia bisa mencarinya juga, jadi kita bisa terbantu."suruhnya kepada sang suami.
"Baiklah, tunggu disini bapak ambil ponsel di kamar dulu."sang suami berlari ke kamarnya untuk mengambil ponsel agar bisa secepatnya menghubungi pria tua itu.
Sedangkan di rumah makan, Lina ingin memesan makanan tapi duitnya tidak mencukupi, sehingga dia memasang teh panas untuk menghilangkan rasa laparnya, dan membeli sebungkus roti yang harga dua ribuan.
Sopir yang melihat nya mendekati Lina dan ingin mengajak makan bersama dengan sopir tampan itu, seorang sopir bus yang masih usia 23 tahun itu mengajak Lina untuk ikut bersamanya.
"Hai cantik, kok tidak mesan makanan, kamu tidak lapar ya!" Lina tidak meara malu mengatakan kebenarannya.
"Maaf kak, tapi duitku kurang hanya sisa dua puluh ribu, belum dapat uang, padahal aku sangat lapar." jelas Lina dan pria itu hanya tersenyum melihat ungkapan gadis di hadapannya.
"Baiklah, ayo makan bersamaku, tapi maaf ya aku hanya seorang sopir saja"sang sopir sangat merendahkan diri, Lina menerima ajakannya dan pergi mengikuti pria muda itu sambil membawa teh panasnya tadi.
"Kalau boleh tau namanya siapa dek? dan tujuannya mau kemana ini."tanya sopir bus itu, sebut saja namanya Alex.
"Mau kejakarta sih kak, mau bekerja, untuk mengubah jati diri, dari pada di kampung hanya di rumah saja mendiam diri" ada keraguan untuk mengatakannya kepada alex.
"Ayo dimakan, bair kakak yang bayar"dengan senang hati Lina menerima tawaran dari alex dan di makan dengan santai sampai mereka berangkat kembali, tetapi sebelum berangkat, alex membawa Lina ke supermarket untuk membeli cemilan.
"Ayo ikut kakak beli rokok dulu, biarkan mereka naik dulu, mereka juga masih mau ke sana untuk jajan di dalam perjalanan nanti!" ingin menolak tapi alex keburu menarik tangan lina.
Di rumah paman milik Lina sedang ada keri utan antara paman dan sang juragan tanah itu.
"Apa kau tidak bisa membayar hutang mu, dan malah membiarkan calon istriku kabur, sekarang hari ini juga kunasi hutang hutang mu dan pergilah sejauh mungkin. jika tidak berikan semua tanahmu dan juga rumah yang kau miliki, pergilah dari kampung ini jagan sampai aku melihat kalian berdua!"usir si tuan tanah kepada paman dan bibinya Lina.
"Tuan, jagan usir kami, berikan kami waktu untuk mencari Lina, saat dia ketemu akan kami bawa langsung ke hadapan tua tanah.."ucap sang paman sambil memohon di hadapan si tuan tanah itu.
"Baik, kau berikan satu bulan, setelah itu berikan padaku dan jagan coba coba membohongi ku lagi"setelah mengatakannya semua pria yang menemani tuan tanah pergi bersama tuannya.
"Baik tuan Terima kasih sudah memberikan waktu untuk mencari ponakan saya" Tidak akan bisa di cari, karena yang di cari sudah pergi ke kota sebelah untuk menjalankan hidupnya.
"Dek kenapa diam saja, ayo ambil cemilan yang mau di makan nanti di dalam bus nya!"kata alex kepada Lina, tetapi Lina menolak, karena sudah di beri makan.
"Maaf kak, Terima kasih, tapi tidak usah, tadi kaka juga sudah memberikan aku makan,Lina tidak bisa membayarnya, karena juga belum tentu bisa bertemu dengan kaka lagi." tolaknya dengan halus.
"Tidak masalah, jika kita ketemu suatu hari nanti maka di situlah kamu mengembalikannya, jika tidak maka kita saling mengiklaskannya saja, sekarang ayo ambil yang mau kamu makan di dalam bus nanti."kata alex lagi. dengan terpaksa Lina mengambil beberapa cemilan dan satu botol air minum agar nanti tidak kehausan.
Setelah semua selesai, para penumpang naik kedalam bus untuk melanjutkan perjalanan lagi
"Kak, berapa lama lagi kita sampai ke Jakarta kak?"tanya Lina kepada alex.
"Mungkin tiga jam lagi, sudah ayo naik, kursimu dimana?"tanyanya lagi.
"Paling di belakang kak!"jawab Lina, memang benar jika Lina duduk paling belakang, itu karena dirinya lebih menikmati sendirian di belakang, sebab mau main ponsel juga tidak ada gunanya sebab ponsel saja dia tidak punya.
Kaka tidak punya teman di depan, bagaimana jika kau duduk di depan bersama kakak, biar ada teman mengobrol" katanya, Lina ingin menolak, tapi keburu di suruh masuk dan pintupun di tutup.
"Mas,, jagan nakal sama gadis itu, sepertinya dia masih muda"ucap ibu yang hendak duduk dikursinya.
"Iya buk, saya juga tidak akan mengapagapainya. hanya sekedar duduk dan mengibrol untuk menghilangkan rasa kantuk."jawab alex kepada ibu yang berkata padanya tadi.
"Ya sudah, apa semua sudah berada di tempat duduk nya!"tanya alex sambil melihat kearah penumpangnya di dalam.
"Sudah!!" jawab semua penumpang, para penumpang itu menyukai sang sopir karena ramah dan juga sopan santunnya terhadap orang tua ada.
Bus itu melaju dengan kecepatan sedang sambil mengobrol pembicaraan yang berbeda beda, ada tentang kehidupan yang normal ada juga tentang kehidupan yang pahit.
"Dek umurnya sudah berapa? kakak lihat seperti masih sekolah?"tanya alex kepada Lina.
"17 tahun kak"jawab nya.
"Aslinya orang mana dek asal kita berangkat malam tadi, kalau kakak dari mana, kalau sudah punya istri lebih baik tidak usah menggoda wanita lain, soalnya kasian istri kakak sedang menunggu di rumah!"pertanyaan Lina mampu membuat alex tertawa karena lucunya.
"Hahahahaha... kakak ini masih lajang dek, belum punya istri, pacar saja gak punya!"jawabnya sambil tertawa pelan.
"Masa, kakak cakep kok gak punya pacar, kasian kakak nya sudah tua!"ucapan ceplas-ceplos nya membuat alex terkikik karena kelucuan Lina.
"Kamu ini seperti adikku yang di rumah, dia seumuran denganmu"ucap alex dan membuat Lina pengen bertanya lebih dalam lagi.
"Emang kakak tinggal dimana? dan kakak punya adek cewek, pasti dia bahagia mempunyai kakak dan kedua orang tua yang masih lengkap"ucapan Lina membuat alex berfikir tentang ucapannya.
"Kakak tinggal di jakarta, kakak bekerja sebagai sopir, kakak ini memang mempunyai kedua orang tua dan satu orang adik, dia cewe masih sekolah kelas satu SMA.dia juga sangat cerewet menyuruh kakak cepat menikah."kata alex kepada Lina, dan Lina hanya tersenyum paksa mendegar ucapan alex.
BERSAMBUNG..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments