"Kami pamit dulu bu, mungkin alex langsung bekerja, dan maaf mungkin alex akan lama pulangnya, Lina juga akan bekerja dan menginap di sana, selain itu, berikan no ponsel ibu kepada Lina, agar dia bisa menghubungi Ibu jika dia ada waktu istirahat." kata alex dan pamit kepada sang ibu untuk pergi.
"Baiklah ini simpanlah no i u, jagan hilang, jika kamu sudah beli ponsel, hubungi ibu agar bisa berkomunikasi denganmu dan juga ibu bisa selalu meminta kamu datang kemari untuk mengunjungi ibu disini, karena melati jarang di rumah sebab dia sekolah." kata ibu irma kepada lina.
"Baik bu, Lina akan usahakan, dan maaf juga sudah merepotkan ibu beberapa hari ini, Lina pergi dulu bu, jaga kesehatan ibu," Lina dan Alex tidak lupa untuk mencium tangan ibunya.
"Kak, apa teman kakak itu jahat, atau suka memukul, soalnya Lina takut bekerja jika orangnya pemarah." kata Lina dengan merasa sedikit khawatir.
"Tidak, mereka orangnya sangat baik, jika kamu sudah bertemu dengannya dan memahami mereka, kamu pasti tau yang mana orang yang suka memukul atau tidak. dan masalah malam tadi, kakak minta maaf karena sudah memelukmu tanpa permisi, karena kakak lihat kamu sangat ketakutan." ucapnya.
"Yang minta maaf itu justru Lina. karena sudah masuk sembarangan ke kamar kakak, dan sudah membuat kakak terbangun dari tidur kakak. apa kita masih lama sampai ke rumahnya kak?"tanya Lina setelah mengatakan tentang peristiwa malam tadi.
"Tidak, kita akan sampai sekitaran 20 menit lagi, apa kamu ingin membeli ponsel, agar kamu bisa bermain ponsel jika ada luang waktu kerja."ucapnya, tetapi masih melihat ke depan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
🌳
"Ayo turun kita sudah sampai"ucap alex, tetapi Lina masih berdiam diri di dalam bus itu, karena sedang memandangi bangunan megah itu.
"Lina...." panggil alex sekali lagi, dan berhasil, Lina sekarang sudah terbangun dari ke bengogan nya.!
"Ah iya kak, maaf. kakak tadi bicara apa, Lina tidak fokus, soalnya ini rumah besar sekali tau gak kak,baru kali ini kina melihat rumah semewah ini kecuali di iklan TV atau berita."ucap Lina dangan polos.
"Tuan alex, silahkan masuk, bos masih di dalam menunggu anda!"kata penjaga rumah mewah itu.
"Baiklah Terima kasih, sekarang lanjutkan pekerjaanmu."jawab alex, semua orang yang bekerja di situ sudah tau alex siapa, dan mereka akan hormat padanya karena dia adalah tuan kedua bagi setiap orang yang bekerja dengan bos besarnya.
Alex dan Lina memasuki rumah mewah itu, dan seorang pelayan membuka pintu rumahnya, dia adalah pelayan yang setia dengan pria bernama James Dean.
"Tuan sedang menunggu di tempat biasa, mari saya antar, apakah ini adalah pengasuh non kecil?"tanya bibi itu, sebut saja namanya bibi Rahma.
Alex dan Lina di antar ke hadapan sang tuan rumah oleh bibi Rahma tadi, dan mereka masuk begitu di sambut sang pelayan. Lina melihat seorang anak kecil yang sangat imut, dan menghampiri Lina dengan bersemangat.
"Mama... mama..."panggil anak itu, dan Lina terkejut di panggil dengan seperti itu, karena dirinya belum pernah bertemu anak tersebut, dan dia masih umur 17 tahun, bagaimana mungkin dia bisa mempunyai anak.
"Maaf adik siapa namanya, tante bukanlah mama adik." kata Lina kepada anak tersebut.
"Kalian sudah datang!" suara seseorang membuat Lina merasa sedikit ketakutan, sebab suaranya terasa dingin dan berkarisma.
"Sudah tuan, saya kesini mau mengantarkan Lina ke rumah anda, sebab saya juga harus bekerja. dan mungkin saya juga akan kembali saat semua pekerjaan saya sudah selesai."
James seorang duda berusia 30tahun, tapi bisa mengembangkan bisnisnya tanpa bantuan siapapun, dirinya sukses berkarir sudah dari lulus kuliah. sejak itu dirinya ingin membuktikan bahwa apa yang dia inginkan akan tercapai.
"Baiklah, silahkan, dan kamu pergilah ikuti bibi ini menuju kamar milikmu, setelah itu temui saya di ruang kerja."
Alex menuju bus nya dan pergi setelah keluar dari rumah mewah itu, sedangkan Lina memasuki kamar sebagai pelayan nantinya di rumah itu, tetapi yang ia pikirkan sekarang adalah, bagaimana tadi anak itu memanggil dirinya dengan mama. ya ampun.
"Ini adalah kamarmu, di sebelah adalah kamar nina kecil yang akan kau rawat, semua agenda nona kecil ada di laci itu, kesukaan dan makanan yang ia tidak suka, dan juga alergi terhadap makanan apa, semua sudah tertulis di sana, kalau begitu bibi keluar dulu."semua sudah di jelaskan oleh bibi Rahma. pasti Lina sudah paham semua itu.
"Terima kasih ya bik, saya nanti membacanya!"Lina menyusun baju bajunya di dalam lemari kayu satu pintu, semua sudah lengkap di dalam kamar tersebut. tinggal membawa baju, dan juga nyawa untuk bertarung di rumah itu.
Setelah selesai berkemas, lina menemui bos nya karena sang tuan rumah menyuruh Lina menemui dirinya di ruang kerja.
"Bi... bisa antar Lina ke ruangan tuan bik. saya di suruh untuk menemui tuan tadi!"kata Lina kepada bibi Rahma.
"Baik, silahkan nak Lina ikut saya, nanti apapun di tanya sama tuan nak Lina harus menjawabnya.dengan apa adanya, karena tuan hanya menguji ke jujuran nak Lina saja, tidak usah takut." ucap Ibu Rahma, kepada Lina.
"Semua harus di jawab ya bik?" tidak terasa sambil mengobrol mereka sampai di depan pintu ruangan kerja sang majikan.
TOK.. TOK.. TOK...
"Masuk!"jawab nya dari dalam.
Lina memasuki ruangan itu sendiri, sedangkan bibi tadi hanya mengantarkannya di depan pintu tersebut.
"Tuan." panggil Lina.
"Duduklah dulu. ada yang ingin saya tanyakan."
"Baik Tuan. silahkan anda mau bertanya apa, Lina akan menjawab sebisa Lina jawab."
"Berapa usiamu, apakah kau punya pacar?" Lina merasakan pertanyaan sang majikan sangat lucu. bagaimana mungkin itu yang akan menjadi pertanyaan majikannya itu.
"Hmm.. saya masih 17 TAHUN, kalau pacar tidak ada, apa tuan mau jadi pacar saya." ucap Lina sambil terkekeh geli.
"Hahaha.. saya bercanda, jika tuan tidak ada pertanyaan lagi, saya mau keluar, mau mulai bekerja."Lina hendak keluar, tetapi anak kecil itu langsung meminta gendong kepadanya.
"Gendong... mau gendong...." Lina menoleh dan melihat anak itu mengangkat tangannya ke atas seperti meminta di ambilkan.
"Baiklah, kalau mau minta gendong, tapi dari mana tadi kok tidak kelihatan pas saya ke mari."ucap Lina kepada gadis kecil itu.
"Dia di sini sedari tadi.di belakang kursi bersembunyi."jawab ayah anak itu.
"Oh, kiran dari luar,ayo kakak gendong, kita bermain di sana, apa kau sudah makan?"tanya Lina sambil menggendong anak kecil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments